10 HADITS LARANGAN MEMINUM KHAMAR (ARAK / MINUMAN YANG MEMABUKKAN)
Barangsiapa meminum khamar (arak) maka dia takkan meminumnya di akherat.
Barangsiapa minum arak sore-sore maka di waktu pagi dia menjadi musyrik dan barangsiapa minum arak di pagi-pagi maka di waktu sore dia menjadi musyrik.
Arak itu pokoknya beberapa hal buruk , maka barang siapa meminumnya maka shalatnya tidak akan diterima selama empatpuluh hari. Jika ia meninggal dan araknya masih berada dalam perutnya maka dia meninggal seperti meninggal jahiliyah. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Thabrani dari Ibnu Amr.
Arak itu kumpulnya dosa-dosa.
Peminum arak itu dilaknat
Peminum arak itu seperti penyembah berhala. Peminum arak itu seperti penyembah Lata dan Uzza. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Harits bin Abu Usamah dari Ibnu Amr ra.
Barangsiapa meminum arak maka benar-benar telah kafir terhadap apa yang telah diturunkan Allah SWT kepada nabi-nabi. Barang siapa mengucapkan salam atau berjabat tangan dengan peminum arak maka Allah SWT menghapus amalnya empatpuluh tahun.
Tidak akan berkumpul antara arak dan iman dalam hati seseorang, selamanya.
Barang siapa minum arak hingga hilang akalnya maka syetan menyetubuhi duburnya (anusnya) empatpuluh kali seperti laki-laki menyetubuhi perempuan.
Allah melaknat arak, peminumnya, penyuguhnya, penjualnya, pembelinya, pemerasnya, peminta memerasnya, pembawanya, orang yang minta dibawakan, pemakan harganya. Demikian makna hadits Abu Dawud dan Hakim dari Ibnu Umar.
Barang siapa mencium pemuda dengan syahwat maka Allah SWT mengazabnya seribu tahun dalam neraka.
Sendainya homoseks mandi dengan air lautan maka tidak akan datang pada hari kiamat terkecuali tetap dalam keadaan junub.
Barang siapa mencium pemuda dengan syahwat maka dia dikendalikan (dikalungin) dengan kendali api neraka .
Barangsiapa menyentuh pemuda dengan syahwat maka Allah SWT, Malaikat dan Manusia melaknatinya.
Barang siapa memasukkan kemaluannya pada dubur (anus) seorang wanita maka dia akan dibangkitkn pada hari kiamat lebih busuk daripada bangkai.
Apabila seorang laki-laki menyetubuhi laki-laki maka keduanya berzina. Apabila wanita menyetubuhi wanita maka keduanya berzina.
Barangsiapa mencium pemuda dengan syahwat maka seakan-akan dia zina dengan ibunya tujuhpuluh kali dan barangsiapa zina dengan ibunya sekali maka seolah-olah dia membunuh tujuhpuluh orang nabi.
Barangsiapa menyetubuhi seorang pemuda maka di dalam kuburnya jadi babi hutan.
Ketika pemuda menyentuh pemuda maka berguncanglah langit seranya berkata "Wahai Tuhan kami perintahkanlah kami menyambarnya" dan bumi berkata "Wahai Tuhan kami perintahkanlah kami menelannya".
Janganlah kalian menyetubuhi wanita pada duburnya (anus) karena sesungguhnya Allah SWT tidak malu untuk menjelaskan kebenaran. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Tirmizi.
"Zina itu menyebabkan kefakiran". HR. Qudhai dan Baihaqi dari Ibnu Umar.
"Zina kedua mata itu memandang". ( HR. Ibnu Sa`d, Thabarani dan Abu Nuaim dari Al Qamah bin Hawairits )
Memandang wanita lain itu sebagian dari dosa besar.
Zina kedua kaki itu berjalan, zina kedua tangan itu menampar dan zina kedua mata itu memandang
Satu kali zina itu menghapus amalan tujuhpuluh tahun
Tidak ada dosa yang lebih besar setelah syirik menurut Allah SWT daripada sperma yang diletakkan seorang laki-laki pada rahim yang tidak halal baginya. ( HR. Ibnu Abu Dunya dari Haitsam bin Malik Ath Thai )
Sesungguhnya bagi ahli neraka itu ada jeritan karena bau busuknya kemaluan pezina.
Kaya dan zina itu tidak dapat bersatu
Meninggalkan zina itu menyebabkan kaya. Barangsiapa berzina maka dia akan dizinahi walaupun dalam tembok rumahnya.
Barangsiapa berzina dengan seorang wanita maka Allah membuka delapan pintu neraka yang keluar dari pintu tersebut kalajengking dan ular hingga hari kiamat.
Nikah itu berkah dan anak itu rahmat maka mulyakanlah anak-anak kalian karena sesungguhnya memulyakan anak itu adalah ibadah.
Nikah itu sunnahku maka barangsiapa benci sunnahku maka tidak termasuk golonganku.
Wanita-wanita merdeka itu kemaslahatan rumah. Wanita-wanita budak itu kehancuran rumah. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Dailimi dan Tsa`labi dari Abu Hurairah.
Barangsiapa ingin berjumpa Allah SWT dalam keadaan suci dan disucikan maka nikahilah wanita-wanita merdeka. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Anas bin Malik.
Carilah rizki dengan menikah . Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Dailimi dari Ibnu Abbas
Barang siapa menikah maka dia benar-benar telah dikasih separuh ibadah. Demikian hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ya`la dari Anas bin Malik
Sejelek-jelek kalian adalah kebujangan kalian. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ya`la, Thabrani dari Ibnu Adiy dari Abu Hurairah ra.
Sejelek-jelek kalian adalah kebujangan kalian dan sejelek-jelek kematian kalian adalah mati membujang. Demikian makna hadits yangdiriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Athiyah bin Busr.
Sejelek-jelek kaliana adalah kebujangan kalian. Dua raka`at dari orang yang berkeluarga lebih baik daripada tujuhpuluh raka`at dari orang yang tidak berumah tangga. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Adiy dari Abu Hurairah ra.
Makanan yang engkau berikan kepada istrimu adalah sedekah bagimu. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Tabrani dari Al-Miqdam bin Ma`dikarib dengan isnad shahih.
Kefakiran itu lebih indah daripada rambut bagus (tali kekang) di pipi kuda. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Tabrani dari Syaddad bin `Aus dan Baihaqi dari Sa`ad bin Mas`ud dengan isnad dlo`if.
Fakir itu cacat menurut manusia dan baik menurut Allah pada hari kiamat. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Dailami dari Anas ra.
Mencintai orang fakir itu sebagian akhlak para nabi dan membenci orang fakir itu sebagian akhlak para Fir`aun.
Setiap sesuatu itu ada kuncinya dan kuncinya surga dalah cinta fakir miskin karena kesabaran mereka. Meraka adalah orang-orang yang duduk menghadap Allah di hari kiamat. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Abu Bakar Bin Lal dari Umar ra.
Sesungguhnya Allah SWT mencintainya hamba-NYA yang beriman, memelihara diri dan banyak anak. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dari Imran bin Hushain)
Kefakiran adalah amanat, barang siapa menyembunyikannya maka jadi ibadah dan barang siapa menampakkannya maka jadi beban bagi saudara-saudaranya yang muslim. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Asakir dari Umar.
Keberuntungan bagi orang-orang fakir dan lemah dari umatku
Kefakiran adalah salah satu dari kemulyaan Allah SWT
Keutamaan orang fakir atas orang kaya itu seperti keutamaanku atas semua mahkluk Allah SWT.
Tidak ada suatu pemberian dari Allah yang menyamai kefakiran.
Orang yang bertaubat dari dosanya itu seperti orang yang tanpa dosa sama sekali dan orang yang meminta ampun dari dosanya sedangkan dia tetap menjalankannya itu bagaikan orang yang mentertawakan Tuhannya. (HR. Baihaqi dan Ibnu Asakir dari Ibnu Abbas).
Penyesalan itu taubat dan orang yang bertauubat itu seperti orang yang tanpa dosa. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Tabrani dan Abu Nuaim dari Ibnu Said Al Anshari)
Tidak ada sesuatu yang lebih dicintai oleh Allah daripada anak muda yang bertaubat dan tidak ada sesuatu yang lebih dibenci oleh Allah daripada orang tua yang tetap menjalankan maksiat. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Abu Mudhafar dari Salman Al Farisi)
Setiap sesuatu itu ada rekayasanya dan rekayasa dosa adalah taubat.
Setiap sesuatu itu ada obatnya dan obatnya dosa adalah taubat.
Taubat merobohkan kesalahan.
"Bertaubatlah kepada Allah, sesungguhnya aku bertaubat kepadanya setiap hari seratus kali" (HR. Bukhari Muslim dari Ibnu Umar)
Bertaubatlah kalian kepada Allah dan jangan berputus asa karena sesungguhnya putus asa itu kufur.
Segeralah beratubat sebelum mati dan segeralah shalat sebelum terlambat.
Bertaubatlah kalian kepada Tuhan kalian sebelum kalian semua mati.
٥ــ١٢ــ الإِيْمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُوْنَ شُعْبَةً، فَأفْضَلُهَا: قَوْلُ لَاإلهَ إلَّا الله، وَأَدْنَاهَا: إِمَاطَةُ الْأَذَى عَنِ الطَّرِيْقِ (م د ن ه) عن أبى هريرة [الجامع (٤٠٣١)، بخاري (٩)، مسلم (٣٥)] ــ
=
[5](12) Iman itu ada tujuh puluh cabang
lebih, yang paling utama adalah ucapan tiada tuhan selain Allah, dan
yang paling rendah adalah menyingkirkan halangan dari jalanan. [HR. Muslim, Abu
Daud, Nasaa-I, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah] [Al-Jami: 3096, Bukhari: 9,
Muslim 35]
Iman itu memiliki cabang lebih dari
tujuh puluh. Ibnu Hibban pernah menghitung cabang-cabang keimanan tanpa
pengulangan sehingga ditemukan angka tujuh puluh tujuh cabang iman.
Imam Ibnu Hajar pernah meneliti kembali
cabang – cabang keimanan sehingga ditemukan angka 69 atau 79 jika dirinci lebih
detail lagi. Cabang keimanan tersebut dikelompokan menjadi tiga kelompok :
amalan hati berupa aqidah dan niat (24 cabang), amalan lisan (7 perkara), dan
amalan anggota badan (38 perkara).
Sekarang mari kita lihat rincian cabang
keimanan menurut Imam Ibnu Hajar tersebut:
·Iman kepada Allah
·Iman kepada para malaikat
·Iman kepada kitab – kitab Allah
·Iman kepada para Rasul
·Iman kepada takdir
·Iman kepada hari akhir
·Mencintai Allah
·Cinta dan benci karena Allah
·Mencintai dan memuliakan Nabi shallallahu `alaihi wa
sallam
·Ikhlash
·Taubat
·Takut
·Raja` (pengharapan)
·Syukur
·Kesetiaan
·Sabar
·Ridha terhadap ketentuan Allah
·Tawakkal
·Kasih saying
·Tawadhu
·Meninggalkan kibr (kesombongan) dan ujub
·Meninggalkan hasad
·Meninggalkan dengki
·Meninggalkan emosi
·Mengucapkan kalimat tauhid
·Membaca al-Qur`an
·Mempelajari ilmu
·Mengajarkan ilmu
·Berdoa
·Berdzikir
·Menjauhi perkara sia-sia
·Bersuci
·Menutup aurat
·Mengerjakan shalat fardhu maupun sunnah
·Membayar zakat
·Memerdekakan budak
·Berderma
·Mengerjakan ibadah puasa
·Haji dan Umrah
·Thawaf
·I`tikaf
·Mencari malam lailatul qadar
·Berhijrah
·Memenuhi nazar
·Menepati janji
·Melaksanakan kaffarat
·Menjaga kesucian diri dengan menikah
·Menunaikan hak keluarga
·Berbakti kepada orang tua
·Mendidik anak
·Silaturrahmi
·Mentaati pemimpin atau berlaku lemah lembut kepada budak