Artinya Iman itu ada dua bagian, satu bagian dalam sabar dan satu bagian dalam syukur”. (HR: Baihaqi dari Anas ra.) Sumber Al-Hafizh Jalaluddin Abdurrahman Ibn Abi Bakar As-Suyuthi, Lubabul Hadits, Bab.05. Hadits. 07
Artinya Iman itu tidak bertambah dan tidak berkurang, akan tetapi iman ada batasnya, maksudnya diketahui dengan menyebutkan cabang – cabangnya iman. Jika iman berkurang, maka ia pada batasnya. Pokoknya iman adalah bersaksi bahwa tiada Tuhan kecuali Allah semata dan tiada sekutu bagi-NYA, Nabi Muhammad itu hamba dan utusan-NYA, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa ramadhan, naik haji, dan mandi janabah. Barang siapa tambah dalam batasannya, maka bertambahlah kebaikan-kebaikannya. Barang siapa berkurang imannya maka hanya berkurang batasanya. Penjelasan Para ulama salaf sepakat, iman itu bisa bertambah dan bisa berkurang, bertambah dengan cara melaksanakan berbagai ketaatan dan berkurang karena melakukan berbagai maksiat. Sumber Al-Hafizh Jalaluddin Abdurrahman Ibn Abi Bakar As-Suyuthi, Lubabul Hadits, Bab.05. Hadits. 06
Artinya Iman itu dalam dada orang mu`min. Iman takkan sempurna terkecuali dengan sempurnanya fardlu-fardlu dan sunat-sunat. Iman takkan rusak terkecuali dengan mengingkari fardlu-fardlu dan sunat-sunat. Barang siapa mengurangi satu fardlu tanpa inkar maka dia disiksa karena hal tersebut. Barang siapa menyempurnakan fardlu-fardlu maka wajib banginya surga Sumber Al-Hafizh Jalaluddin Abdurrahman Ibn Abi Bakar As-Suyuthi, Lubabul Hadits, Bab.05. Hadits. 05
Artinya Salah satu dari kalian tidaklah beriman sehingga mencintai untuk saudara kalian apa yang kalian cintai untuk diri kalian sendiri. (HR: Ahmad, Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah dari Anas ra.) Sumber Al-Hafizh Jalaluddin Abdurrahman Ibn Abi Bakar As-Suyuthi, Lubabul Hadits, Bab.05. Hadits. 04