إِذَا
وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ
Artinya
Apabila suatu perkara
diserahkan kepada bukan ahlinya maka tunggulah hari kiamat (atau kehancurannya)
[HR. Bukhari dari
Abu Hurairah. SHAHIH]
Penjelasan
Ketika urusan yang
berkaitan dengan agama dan pemerintahan sudah diserahkan kepada orang - orang
yang bukan ahlinya, tidak memiliki kompetensi ilmu agama dan kepemimpinan yang
cukup, maka tanda-tanda kiamat akan segera bermunculan, seperti berkurangnya
amar ma`ruf nahi mungkar, islam melemah, kebodohan berkuasa, orang ahli agama
sudah tidak kuat lagi menegakan kebenaran, maka tunggulah hari kiamat.
=
Mukhtashar Shahih Bukhari Muslim Imam Suyuthi Hadits 111
كِتَاب الْعِلْمِ
KITAB ILMU
1. Bab Orang Yang Ditanya Suatu Masalah Ketika Ia Sedang Sibuk
Berbicara, Maka Hedaklah Ia Menuntaskan Pembicaraannya Kemudian Menjawab
Pertanyaan.
١ـ١١١ــ إِذَا وُسِّدَ الْأَمْرُ إِلَى غَيْرِ
أَهْلِهِ فَانْتَظِرِ السَّاعَةَ (خ) عن أبي هريرة (صح) [الجامع:٨٨٧، بخاري:٥٩]ـ
[1](111)- Apabila suatu perkara diserahkan kepada bukan ahlinya maka tunggulah hari
kiamat (atau kehancurannya) (HR. Bukhari dari Abu
Hurairah. SHAHIH) [Al-Jami:887, Bukhari:59]
Ketika urusan yang berkaitan dengan
agama dan pemerintahan sudah diserahkan kepada orang - orang yang bukan
ahlinya, tidak memiliki kompetensi ilmu agama dan kepemimpinan yang cukup, maka
tanda-tanda kiamat akan segera bermunculan, seperti berkurangnya amar
ma`ruf nahi mungkar, islam melemah, kebodohan berkuasa, orang ahli agama sudah
tidak kuat lagi menegakan kebenaran, maka tunggulah hari kiamat.
Imam Bukhari memasukan haits ini ke
alam kitab ilmu Bab Orang Yang Ditanya Suatu Masalah Ketika
Ia Sedang Sibuk Berbicara, Maka Hedaklah Ia Menuntaskan Pembicaraannya Kemudian
Menjawab Pertanyaan.
Imam Bukhari
menggunakan kontek, cerita, atau asbabul wurud hadits ini untuk menjelaskan
kepada kita tentang apa yang harus dilakukan oleh Orang Yang Ditanya Suatu
Masalah Ketika Ia Sedang Sibuk Berbicara, Maka Hedaklah Ia Menuntaskan
Pembicaraannya Kemudian Menjawab Pertanyaan.
Tentu situasi seperti
ini bisa terjadi dalam kondisi apa saja, kapan saja, dan dimana saja, misalnya
pada majelis ilmu, majelis dzikir, dan pertemuan-pertemuan sejenisnya.
=
Sumber
-Imam Suyuthi. 2016. Al-Jami Ash-Shaghir min Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.68 hadits nomor 00887