Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 07020 (Puasa dalam keadaan junub)
كَانَ يُدْرِكُهُ الْفَجْرُ وَهُوَ جُنُبٌ مِنْ أَهْلِهِ ثُمَّ يَغْتَسِلُ وَيَصُوْمُ
Artinya
Beliau pernah terkejar waktu fajar padahal beliau sedang junub (dari menggauli keluarganya), kemudian beliau mandi dan berpuasa.
[HR. Malik, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-i dan Ibnu Majah dari Aisyah dan Ummu Salamah. SHAHIH]
Penjelasan
Peristiwa ini menjelaskan kepada kita jika puasa tetap sah walaupun dalam keadaan junub. Meskipun demikian, mandi junub lebih utama dilakukan sebelum mulai berpuasa.
Sumber
-Imam
Suyuthi. 2016. Al-Jami Ash-Shaghir fi
Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.477
hadits nomor 07020
- Imam
Suyuthi. 1995. AL-Jami Ash-Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir.
Jilid IV. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.307.
hadits nomor.07020.
-
Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. 2014. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa
Ziyadah. Terjemahan oleh Abu Muqbil Ahmad Yuswaji. Jakarta:
Pustaka Azzam. cet.2., Jilid. III, Hlm.455. hadits nomor.04938.
-Al-Munawi.
Imam Abdurrouf. 2010. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir. Kairo:
Dar El-Hadits. Jilid.VI. hlm.614. hadits nomor 07020.
-
Ash-Shan`ani. Imam Ash-Shan'ani. 2011. At-Tanwir Syarah al-Jami’
ash-Shaghir. Riyadh: Darus Salam, cet.1. Jilid VIII. Hlm.557. hadits nomor
7002.
Sumber
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.477. hadits nomor 07020.
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH