- Hadits 06055 [ Dzikir pagi dan sore agar dicukupi Allah swt ] DHAIF
- Hadits 07203 [ Majlis dzikir pagi dan sore ] HASAN
- Hadits 01587 [ Isti`adzah di waktu pagi dan sore ] SHAHIH
- Hadits 01588 [ Isti`adzah di waktu pagi dan sore ] HASAN
- Hadits 00805 [ Membaca basmalah di waktu pagi, sore, dan di awal malam] SHAHIH
- Hadits 04309 [ Membaca taradhi pagi dan sore tiga kali ] SHAHIH
- Hadits 08811 [ Shalawat 10 pagi dan 10 sore agar dapat syafaat] [HASAN]
- Hadits 04743 [ Sayyidul Istighfar ] SHAHIH
- Hadits 08738 [ Tasbih dan tahlil 100x setelah shalat pagi] SHAHIH
- Hadits 06973 [ Membaca surat Al-Mu`awwidzaat tiga kali pada waktu pagi dan sore akan mencukupimu dari segala sesuatu ] SHAHIH
- Hadits 08926 [ Ayat kursi di waktu pagi dan sore, siang dan malam ] SHAHIH
- Hadits 06135 [ Doa di waktu pagi, sore, dan sebelum tidur. Istiadzah dari diri, syetan, dan sekutunya ] SHAHIH
- Hadits 00455 [ Doa di waktu pagi dan sore hari ] HASAN
- Hadits 06582 [ Doa pagi dan sore ] HASAN
- Hadits 01457 [ Keberkahan di waktu pagi ] SHAHIH
- Hadits 06139 [ Doa pagi hari agar tidak kehilangan sesuatu ] DHAIF
- Hadits 06140 [ Doa pagi dan sore ] HASAN
- Hadits 06581 [ Doa pagidan sore ] HASAN
- Hadits 01458 [ Keberkahan di waktu pagi hari kamis ] DHAIF
- Imam Nawawi - Al-Adzkar : 215
- Imam Nawawi - Al-Adzkar : 217
- Imam Nawawi - Al-Adzkar : 218
- Imam Nawawi - Al-Adzkar : 220
- Imam Nawawi - Al-Adzkar : 222
- Imam Nawawi - Al-Adzkar : 226
- Imam Nawawi - Al-Adzkar : 230
- Imam Nawawi - Al-Adzkar : 234
- Imam Nawawi - Al-Adzkar : 241
1. Bab
Dzikir Pagi dan Sore
٦٠٥٥ــ قَالَ اللهُ تَعَالَى ابْنَ آدَمَ اذْكُرْنِى
بَعْدَ الْفَجْرِ وَبَعْدَ الْعَصْرِ سَاعَةً أَكْفِكَ مَا بَيْنَهُمَا (حل) عن أبى
هريرة (ض)ـ
6055- Allah swt berfirman: “Anak Adam
ingatlah Aku setelah fajar satu saa`ah (satu saat atau satu jam) dan
setelah ashar satu saa`ah maka Aku akan mencukupimu apa yang ada
diantara keduanya. (HR. Abu Nu`aim dari Abu Hurairah. DHAIF)
Hadits ini memberi isyarat jika amal
tergantung pada akhirnya, jika awalnya baik dan akhirnya baik maka semoga semua
hal yang berada diantara keduanya juga baik. Amin.[1]
Surat Al-A`raf ayat 205
وَاذْكُرْ رَبَّكَ فِي نَفْسِكَ تَضَرُّعًا وَخِيفَةً
وَدُونَ الْجَهْرِ مِنَ الْقَوْلِ بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ وَلَا تَكُنْ مِنَ الْغَافِلِينَ
Artinya: Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan
rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan
janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai. (QS Al-A`raf: 205).
٧٢٠٣ــ لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ يَذْكُرُوْنَ
اللهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْغَدَاةِ حَتَّى تَطْلُعَ الشَّمْسُ أَحَبُّ إِلَيَّ
مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةَ مِنْ وَلَدِ اِسْمَاعِيْلَ، لَأَنْ أَقْعُدَ مَعَ قَوْمٍ
يَذْكُرُوْنَ اللهَ تَعَالَى مِنْ صَلَاةِ الْعَصْرِ إِلَى أَنْ تَغْرُبَ الشَّمْسُ
أَحَبُّ إِلَيَّ مِنْ أَنْ أُعْتِقَ أَرْبَعَةً (د) عن أنس (ح) [ابو داود:٣٦٦٧،]ـ
7203- Bahwa
aku duduk bersama sauatu kaum untuk mengingat Allah swt setelah shalat shubuh
hingga terbit matahari lebih aku cintai daripada memerdekakan empat orang anak
cucu Ismail as, Bahwa aku duduk bersama sauatu kaum untuk mengingat Allah swt
setelah shalat ashar hingga terbenamnya matahari lebih aku cintai daripada
memerdekakan empat orang (budak). (HR. Abu Dawud dari Anas. SHAHIH) [ Abu
Dawud: 3667].
Hadits ini menunjukan keutamaan majlis dzikir setelah shalat shubuh dan shalat
ashar, lebih utama daripada memerdekakan hamba sahaya dari kelompok kaum
termulia anak cucu Ismail as.[2]
Surat An-Nur ayat 36
فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ
فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ
Artinya: Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk
dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.
(QS An-Nur: 36)
١٥٨٧ــ أَمَا إِنَّكَ
لَوْقُلْتَ حِيْنَ أَمْسَيْتَ، أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّمَاخَلَقَ،
لَمْ تَضُرُّكَ (م د) عن أبي هريرة (صح)ـ
1587-
Ingat…sesungguhnya apabila kamu mengucapkan di waktu sore hari (أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّمَاخَلَقَ) “Aku berlindung dengan kalimat –
kalimat Allah yang sempurna dari keburukan ciptaan-Nya”maka tidak akan
membahayakanmu (ciptaan Allah swt tersebut). (HR. Ahmad dan Abu Dawud dari Abu
Hurairah. SHAHIH)[3]
١٥٨٨ــ أَمَا إِنَّهُ لَوْقَالَ حِيْنَ أَمْسَى،
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّمَاخَلَقَ مَاضَرَّهُ لَدْغُ عَقْرَبٍ
حَتَّى يُصْبِحَ (ه) عن أبي هريرة (ح)ـ
1588- Ingat
sesungguhnya apabila ia mengucakkan di waktu sore (أَعُوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّمَاخَلَقَ)“Aku berlindung
dengan kalimat – kalimat Allah yang sempurna dari keburukan ciptaan-Nya” maka
tidak akan membahayakannya sengatan kalajengkin sampai pagi hari. (HR. Ibnu
Majah dari Abu Hurairah. HASAN)
Sesungguhnya obat – obat ilahiyyah bermanfaat sebelum, pada saat, dan sesudah
suatu penyakit menimpa seseorang.[4]
٨٠٥ـ إِذَا كَانَ جُنْحُ الْلَيْلِ فَكُفُّوْا
صِبْيَانَكُمْ، فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ تَنْتشِرُ حِيْنَئِذٍ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ
مِنَ اللّيْلِ فَخَلُّوْاهُمْ، وَأَغْلِقُوْا الْأَبْوَابَ، وَاذْكُرُوْا اسْمَ اللّهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَفْتحُ بَابًا مُغلِقًا،
وَأَوْكِئُوْا قرَبَكُمْ وَاذْكُرُوْا اسْمَ اللّهِ، وَخَمِّرُوْا آنِيَتَكُمْ وَاذْكُرُوْا
اسْمَ اللّهِ، وَلَوْ أَنْ تَعْرِضُوْا عَليْهِ شَيْئًا وَ أَطْفِئُوا مَصَابِيْحَكُمْ
(حم ق د ن) عن جابر (صح)ـ
805- Apabila
telah datang kegelapan malam maka tahanlah anak kecil kalian karena
sesungguhnya syetan sedang bertebaran saat itu. Kemudian jika sudah berlalu
sesaat dari malam (tersebut) maka lepaskanlah mereka, kuncilah pintu dan
sebutlah nama Allah, karena sesunguhnya syetan tidak akan membuka pintu yang
ditutup (dengan menyebut nama Allah), Tutupilah bejana - bejana kalian dan
sebutlah nama Allah, Tutupilah wadah - wadah kalian dan sebutlah nama Allah
walaupun hanya dengan meletakkan / melintangkan sesuatu dan padamkanlah
lampu-lampu kalian. (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan
Nasaa-i dari Jabir. SHAHIH)
Ada tujuh
perbuatan yang sebaiknya dilakukan pada awal malam (menjelang maghrib hingga
awal waktu isya) yaitu 1.Menahan anak kecil, 2.Melepaskan anak kecil,
3.Mengunci pintu, 4.Menutup bejana, 5.Menutup wadah, 6.Memadamkan lampu, 7.
Dzikir .[5]
Disunnahkan juga membaca basmalah
berikut sebanyak tiga kali di waktu pagi dan sore hari berdasarkan beberapa
hadits shahih.
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ
شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمِ
Artinya: “(Aku
berlindung) dengan Nama Allah yang bersama nama-Nya tidak ada sesuatu di bumi
dan di langit yang bisa membahayakan. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui,” (HR. Abu Dawud (5088), Tirmidzi (3388), Ibnu Majah (3869).
SHAHIH)
٤٣٠٩ــ ذَاقَ طَعْمَ الْإِيْمَانِ مَنْ رَضِيَ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ
دِيْنًا، وَ بِمُحَمَّدٍ رَسُوْلًا (حم م ت ) عن العباس بن عبد المطلب (صح)ـ
4309- Niscaya
akan merasakan rasanya iman bagi orang yang ridha terhadap
Allah sebagai Rabb, islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Rasul. (HR.
Ahmad, Muslim, dan Tirmidzi dari Abbas bin Abdul Muthalib. SHAHIH).[6]
Disunnahkan
juga membaca taradhi sebanyak tiga kali di waktu pagi dan sore berdasarkan
hadits Sunan Tirmidzi nomor 3389 dan Shahih
Muslim nadits nomor 1884
مَن قالَ
حينَ يُمسي : رضيتُ باللَّهِ ربًّا ، وبالإسلامِ دينًا ، وبمحمَّدٍ نبيًّا ، كانَ
حقًّا على اللَّهِ أن يُرْضيَهُ (سنن الترمذى:٣٣٨٩) عن ثوبان مولى رسول الله
صلى الله عليه وسلم (ضعيف) قال ابو عيسى هذا حديث حسن غريب من هذا الوجه ـ
Artinya: Barangsiapa berkata saat masuk
waktu sore: (رضيتُ باللَّهِ ربًّا ، وبالإسلامِ دينًا ،
وبمحمَّدٍ نبيًّا) Aku ridha Allah sebagai Rabb (Tuhan), islam sebagai
agama, dan Muhammad (saw adalah seorang) Nabi, maka dia berhak mendapatkan
ridha Allah swt. (HR. Tirmidzi (3389) dari Tsaubaan maula Rasulallah saw.
DHAIF). Abu Musa berkata hadits ini hasan gharib dari wajah ini.
٨٨١١ــ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ حِيْنَ يُصْبِحُ عَشْرًا
وَحِيْنَ يُمْسِىَ عَشْرًا أَدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ (طب) عن أبى
الدرداء (ح)ـ
8811- Barangsiapa
bershalawat atasku di waktu pagi sepuluh kali dan di waktu sore sepuluh kali
maka ia tercapai oleh syafaatku di hari kiamat. (HR. Thabrani dari Abu Dardaa`.
HASAN)[7]
٤٧٤٣ــ سَيِّدُ الِاسْتِغْفارِ أنْ تَقُولَ: اللَّهُمَّ
أنْتَ رَبِّي لا إلَهَ إلَّا أنْتَ، خَلَقْتَنِي وأنا عَبْدُكَ، وأنا علَى عَهْدِكَ
ووَعْدِكَ ما اسْتَطَعْتُ، أعُوذُ بكَ مِن شَرِّ ما صَنَعْتُ، أبُوءُ لكَ بنِعْمَتِكَ
عَلَيَّ، وأَبُوءُ لكَ بذَنْبِي فاغْفِرْ لِي؛ فإنَّه لا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إلَّا
أنْتَ. مَن قالَها مِنَ النَّهارِ مُوقِنًا بها، فَماتَ مِن يَومِهِ قَبْلَ أنْ يُمْسِيَ،
فَهو مِن أهْلِ الجَنَّةِ، ومَن قالَها مِنَ اللَّيْلِ وهو مُوقِنٌ بها، فَماتَ قَبْلَ
أنْ يُصْبِحَ، فَهو مِن أهْلِ الجَنَّةِ (حم خ ن) عن شداد بن أوس (صح)ـ
4743- Pemimpin
istighfar adalah engkau mengucapkan (اللَّهُمَّ أنْتَ
رَبِّي لا إلَهَ إلَّا أنْتَ، خَلَقْتَنِي وأنا عَبْدُكَ، وأنا علَى عَهْدِكَ
ووَعْدِكَ ما اسْتَطَعْتُ، أعُوذُ بكَ مِن شَرِّ ما صَنَعْتُ، أبُوءُ لكَ
بنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وأَبُوءُ لكَ بذَنْبِي فاغْفِرْ لِي؛ فإنَّه لا يَغْفِرُ
الذُّنُوبَ إلَّا أنْتَ) Barangsiapa mengucapkannya di siang hari
dengan meyakininya, lalu meninggal di hari itu sebelum sore maka ia termasuk
ahli surga, dan barang siapa mengucapkannya di malam hari dengan meyakininya
lalu ia meninggal di malam itu sebelum pagi, ia termasuk ahli surga. (HR.
Ahmad, Bukhari, dan Nasaai dari Syadad bin Aus. SHAHIH)
Dzikir paling utama untuk meminta ampunan kepada Allah swt adalah dzikir ini
(sayyidul istighfar) yang mengumpulkan semua makna – makna taubat. Istighfaar (إسْتِغْفَار) adalah memohon ampunan (مَغْفِرَة), dan maghfirah adalah menutupi dosa dan
dimaafkan.
Orang yang membaca sayyidul istighfar dengan ikhlash berhak masuk surga
bersama as-saabiqiin al-awwaliin atau masuk surga tanpa di
siksa terlebih dahulu, jika tidak demikian maka apa bedanya dengan orang
beriman lainnya karena setiap orang beriman akan masuk surga meskipun tidak
mengucapkan sayyidul istighfar.[8]
٨٧٣٨ــ مَنْ سَبَّحَ فِى دُبُرِ صَلَاةِ الْغَدَاةِ
مِائَةَ تَسْبِيْحَةٍ وَهَلَّلَ مِائَةَ تَهْلِيْلَةٍ غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوْبُهُ وَلَوْ
كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ (ن) عن أبى هريرة (صح)ـ
8738-
Barangsiapa membaca tasbih (سُبْحَانَ
اللّٰهِ) dibelakang shalat pagi (setelah shalat shubuh) seratus
tasbihan dan membaa tahlil (لَا
إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ) seratus tahlilan maka dosanya diampuni walaupun
banyaknya seperti buih lautan. (HR. Nasaai dari Abu Hurairah. SHAHIH)
Ada yang menjelaskan bahwa yang dimaksud hadits ini adalah barang siapa setelah
shalat subuh membca tasbih 33x (سُبْحَانَ
اللّٰهِ). Tahmid 33x (الْحَمْدُ
لِلّٰهِ), takbir 33x (اللّٰهُ
أَكْبَر), dan tahlil 1x (لَا
إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ), maka dosa – dosanya akan dihapuskan
walaupun sebanyak buih di lautan.[9]
٦٩٧٣ــ كَانَ يَتَعَوَّذُ مِنَ الْجَانِّ وَعَيْنِ
الْإِنْسَانِ حَتَّى نَزَلَتْ المُعَوِّذَتَانِ، فَلَمَّا نَزَلَتْ أَخَذَ بِهِمَا
وَتَرَكَ مَاسِوَاهُمَا (ت ن ه) والضياء عن أبي سعيد(صح)ـ
6973- Beliau
mohon perlindungan (kepada Allah swt) dari gangguan jin dan mata manusia sampai
turun dua surat al-mu`awwidzatain, maka setelah turun, beliau
mengambilnya dan meninggalkan yang selain keduanya. (HR. Tirmidzi, Nasaai, Ibnu
Majah dan Dhiyaa dari Abi Sa`id. SHAHIH)
Hadits ini menunjukan keutamaan dan kecukupan surat al-mu`awwidzatain untuk
mohon perlindungan kepada Allah swt dari semua keburukan.[10]
قَالَ
{ قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ } والمَعُوذَتَيْنِ،
حين تُمْسِي وَحين تُصْبِحُ ثلاثَ مَرَّاتٍ تَكْفِيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ (ابو داود:
٥٠٨٢، الترمذى:٣٥٧٥) (حسن)ـ
Nabi bersabda, Bacalah (قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ) surat Al-Ikhlas dan Al-Mu`awwidzatain (Surat Al-Falaq
dan An-Nas) ketika sore hari dan ketika pagi hari tiga kali maka akan
mencukupimu dari segala sesuatu. (HR. Abu Dawud (5082) dan At-Tirmidzi (3575).
SHAHIH)
٨٩٢٦ــ من قرأَ آيةَ الكرسيِّ دُبُرَ كلِّ صلاةٍ
مَكتوبَةٍ، لَم يمنعْهُ من دُخولِ الجنَّةِ إلَّا أن يموتَ (النسائى، وابن حبان) عن
أبى أمامة (صح)ـ
8926- Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat
fardhu, maka tidak ada yang mencegahnya masuk surga selain kematian. (HR.
Nasaai dan Ibnu Hibban dari Abi Umamah. SHAHIH).
Salah satu
maksudnya adalah tidak ada syarat lagi yang harus dipenuhi untuk bisa masuk
surga selain kematian.[11]
Dalam
riwayat lainnya dijelaskan
إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى
تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ
Artinya: “Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia
akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga petang. Siapa yang
membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi.”
(HR. Al Hakim 1: 562)
٦١٣٥ــ
قُلْ اللّٰهُمَّ فَاطِرَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضِ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ أَشْهَدُ أَنْ لَاإِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ أَعُوْذُ بِكَ
مِنْ شَرِّ نَفْسِى وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ قُلْهَا إِذَاأَصْبَحْتَ
وَإِذَاأَمْسَيْتَ وَإِذَاأَخَذْتَ مَضْجَعَكَ (حم د ت حب ك) عن أبى هريرة (صح)ـ
6235-
Katakanlah () Ya Allah pencipta langit dan bumi, Yang Maha Mengetahui yang
ghaib dan yang tampak, Tuhan segala sesuatu dan Pemiliknya, aku bersaksi bahwa
sesungguhnya tiada Tuhan selain Engkau, aku berlindung kepada-Mu dari keburukan
diriku dan dari keburukan syetan dan sekutunya. Bacalah itu ketika pagi hari,
sore hari, dan ketika kamu hendak tidur. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu
Hibban, dan Hakim dari Abu Hurairah. SHAHIH)[12]
٤٥٥ـ
إِذَا أَصْبَحْتُمْ فَقُوْلُوْا اَللّٰهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ
نَحْيَا وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ (ه وابن السنى) عن أبى هريرة (ح)ـ
455-
Apabila kalian masuk waktu pagi maka ucapkanlah oleh kalian: (اَللّٰهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا وَبِكَ نَحْيَا
وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ) Ya Allah, dengan (karunia)-Mu kami berpagi-pagi, dengan
(karunia)-Mu kami bersore-sore, dengan (karunia)-Mu kami hidup, dengan
(karunia)-Mu kami mati, dan kepada-Mu tempat (kami) kembali. (HR. Ibnu Majah
dan Ibnu Suni dari Abu Hurairah. HASAN)[13]
٦٥٨٢ــ
كَانَ إِذَا أَصْبَحَ وَإِذَا أَمْسَى قَالَ أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَطِ الْإِسْلَامِ
وَكَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ وَدِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَمِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ
حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَاكَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ (حم طب) عن عبد الرحمن بن أبزى
(ح)ـ
6582-
Beliau apabila pagi-pagi dan sore-sore memngucapkan (أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَطِ الْإِسْلَامِ وَكَلِمَةِ الْإِخْلَاصِ
وَدِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَمِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا
وَمَاكَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ) Kami pagi-pagi di atas fitrah islam, kalimat ikhlash, agama
Nabi kita Muhammad saw, dan agama bapak kita Ibrahim yang condong (kepada
kebenaran), berserah diri, dan ia bukan termasuk orang – orang musyrik.
(HR. Ahmad dan Thabrani dari Abdurrahman bin Abzaa. HASAN)[14]
١٤٥٧ــ اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لِأُمَّتِى فِى بُكُوْرِهَا
(حم ٤ حب) عن صخر الغامدى (ه) عن إبن عمر (طب) عن ابن عباس وعن ابن مسعود وعن عبد الله
بن سلام وعن عمران بن حصين وعن كعب بن مالك وعن النواس بن سمعان (ح)ـ
1457-
Ya Allah berkahilah umatku di pagi harinya. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi,
Nasaai, dan Ibnu Hibban dari Shakhr Ghaamidi. Riwayat Ibnu Majah dari Ibnu
Umar. Riwayat Thabrani dalam Al-Kabir dari Ibnu Abbas, Ibnu Mas`ud, Abdullah
bin Salam, Imran bin Hushain, Ka`b bin Malik, dan dari Nawwas bin Sam`aan.
HASAN)[15]
[1] Jaami`ush
Shaghiir 6055. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6055.
[2] Jaami`ush
Shaghiir 7203., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 7203., Abu Dawud
3667.
[3] Jaami`ush
Shaghiir 1587., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1587.. Muslim
3709., dalam Sunan Tirmidzi hadits nomor 3604 disebutkan membacanya tiga kali.
[4] Jaami`ush
Shaghiir 1588., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1588., Ibnu Majah
3518.
[5] Jaami`ush
Shaghiir 805., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 805., Bukhari 3280.
[6] Jaami`ush
Shaghiir 4309., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4309.
[7] Jaami`ush
Shaghiir 8811., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8811.
[8] Jaami`ush
Shaghiir 4743., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4743. Bukhari 6323.
[9] Jaami`ush
Shaghiir 8738., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8738. Nasaai 1354.
[10] Jaami`ush
Shaghiir 6973., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6973., Tirmidzi
2058.
[11] Jaami`ush
Shaghiir 8926., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8926.
[12] Jaami`ush
Shaghiir 6135., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6135. Abu Dawud
5067.
[13] Jaami`ush
Shaghiir 455., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 455., Ibnu Majah
3868.
[14] Jaami`ush
Shaghiir 6582., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6582.
[15] Jaami`ush
Shaghiir 1457., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1457.
١٥٨٧ــ
أَمَا إِنَّكَ لَوْقُلْتَ حِيْنَ أَمْسَيْتَ، أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
مِنْ شَرِّمَاخَلَقَ، لَمْ تَضُرُّكَ (م د) عن أبي هريرة (صح)ـ
1587-
Ingat…sesungguhnya apabila kamu mengucapkan di waktu sore hari (أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّمَاخَلَقَ) “Aku
berlindung dengan kalimat – kalimat Allah yang sempurna dari keburukan
ciptaan-Nya” maka tidak akan membahayakanmu (ciptaan Allah swt tersebut).
(HR. Ahmad dan Abu Dawud dari Abu Hurairah. SHAHIH)
Maksud
kalimat yang sempurna adalah kalimat yang tidak mengandung kekurangan, tidak
mengandung cacat, tidak mengandung keraguan, dan kekurangan-kekurangan lainnya.
Kalimat sempurna tersebut adalah Al-Qur`an.
Dalam menjelaskan hadits ini Imam
Munawi mengutip sebagian ayat surat Al-An`am ayat 115 berikut (وَتَمَّتْ كَلِمَتُ رَبِّكَ صِدْقًا وَعَدْلًا ۚ لَا مُبَدِّلَ
لِكَلِمَاتِهِ ۚ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ (الأنعام:١١٥)ـ)
artinya: Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu
(Al-Quran) sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merubah
rubah kalimat-kalimat-Nya dan Dialah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.(Al-An`am ayat 115).[1]
١٥٨٨ــ
أَمَا إِنَّهُ لَوْقَالَ حِيْنَ أَمْسَى، أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
مِنْ شَرِّمَاخَلَقَ مَاضَرَّهُ لَدْغُ عَقْرَبٍ حَتَّى يُصْبِحَ (ه) عن أبي هريرة
(ح)ـ
1588-
Ingat sesungguhnya apabila ia mengucakkan di waktu sore (أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّمَاخَلَقَ) “Aku
berlindung dengan kalimat – kalimat Allah yang sempurna dari keburukan
ciptaan-Nya” maka tidak akan membahayakannya sengatan kalajengkin sampai
pagi hari. (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah. HASAN)
Sesungguhnya
obat – obat ilahiyyah bermanfaat sebelum, pada saat, dan sesudah suatu penyakit
menimpa seseorang. [2]
٨٧٢ــ
إِذَ نَزَلَ أَحَدُكُمْ مَنْزِلًا فَلْيَقُلْ: أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ
مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ، فَإِنَّهُ لَايَضُرُّهُ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ عَنْهُ (م)
عن خولة بنت حكيم (صح)ـ
872- Apabila
kalian memasuki suatu tempat maka bacalah doa: أَعُوْذُ
بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ, aku berlindung
dengan kalimat-kalimat Alllah Yang sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya,
dengan demikian maka kalian akan terbebas dari segala macam bahaya sehingga
kalian pergi dari tempat tersebut. (HR.
Muslim dari Khaulah binti Hakim. SHAHIH)
Apabila kalian
memasuki suatu tempat, terutama tempat-tempat yang anda sangka memiliki bahaya,
seperti bahaya binatang buas, binatang melata, mahluk halus, atau bahaya-bahaya
lainnya, maka bacalah doa tersebut diatas, Insya Allah kalian akan terbebas
dari bahaya-bahaya tersebut dan dari kejahatan semua mahluk Allah selama di
tempat tersebut hingga kalian pergi.
Yang dimaksud
kalimat sempurna menurut sebagian ulama adalah ilmu Allah swt, sifat Allah swt,
Al-Qur`an atau semua yang pernah diturunkan Allah swt kepada para Nabi dan
Rasul.[3]
٧٤٠٣ــ
لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ إِذَا نَزَلَ مَنْزِلًا
قَالَ: أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ، لَمْ يَضُرَّهُ
فِي ذَلِكَ الْمَنْزِلِ شَيْءٌ حَتَّى يَرْتَحِلَ مِنْهُ (ه) عن خولة بنت حكيم (ح)ـ
7403- Apabila salah seorang dari kalian memasuki suatu tempat kemudian
benar-benrar membaca doa: (أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ
شَرِّمَا خَلَقَ) aku berlindung dengan kalimat-kalimat Alllah Yang sempurna
dari kejahatan ciptaan-Nya, maka dengan demikian tidak akan ada yang bisa
membahayakannya di tempat tersebut sehingga ia pergi dari tempat tersebut.
(HR.
Ibnu Majah dari Khaulah binti Hakim. HASAN)[4]