١٣ـ١٢٢ــ نَّ اللهَ تَعَالَى لَا يَقْبِضُ الْعِلْمَ
إِنْتِزاعًا يَنْتَزِعُهُ مِنَ الْعِبَادِ، وَلَكِنْ يَقْبضُ الْعِلْمَ بِقَبْضِ الْعلَمَاءِ،
حَتَّى إِذَا لَمْ يُبْقِ عَالِمًا إِتَّخَذَ النّاسُ رُؤَسَاءَ جُهَّالًا، فَسُئِلُوْا
فَأَفْتَوْا بِغَيْرِ عِلْمٍ فَضَلُّوْا وَ أَضَلُّوْا (حم ق ت ه) عن إبن عمر (صح)
[الجامع:١٨٢٦، بخاري:١٠٠، مسلم:٢٦٧٣]ـ
[13](122)- Sesungguhnya Allah SWT tidak akan mencabut
ilmu sekaligus dari (dada) para hamba (ulama), tetapi Allah mencabut ilmu dengan
cara mewafatkan para ulama, sehingga apabila tidak ada orang alim maka mereka
akan mengangkat pemimpin yang bodoh, maka para pemimpin tersebut ditanya dan
memberi fatwa tanpa ilmu. Maka mereka menjadi sesat dan menyesatkan. (HR Ahmad, Bukhari,
Muslim, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Ibnu Umar. SHAHIH) [Al-Jami:1826,
Bukhari:100, Muslim:2673]
Ilmu merupakan suatu hal yang mengantarkan kita mengenal
Allah, beriman kepada Allah dan mengenal hukum - hukum Allah. Maka ketika ilmu
diangkat maka perlahan - lahan orang tidak lagi mengenal Allah, tidak lagi
kenal hukum-hukum Allah dan pada akhirnya tidak beriman kepada Allah.[1]
- Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 1826
- Faidul Qadir Syarah Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 1826
- Al-Ijtima Syarah Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 1826
- Shahih Bukhari Hadits 100
- Fathul Bari Syarah Shahih Bukhari Hadits 100
- Mukhtashar Shahih Bukhari Imam Suyuthi Hadits
- Syarah Mukhtashar Shahih Bukhari Imam Suyuthi Hadits