Amandel VS Temu putih

Amandel VS Temu putih

Temu putih memiliki banyak kandungan yang berkhasiat antiinflamasi, antivirus dan antibakteri sehingga bisa menjadi salah satu herbal yang patut dipertimbangkan untuk mengatasi amandel.

Menurut pimpinan Pembibitan dan Penjualan Tanaman Obat Merapi Farma, Yogyakarta, Sidik Raharjo, ''Sebetulnya temu putih itu berkhasiat sebagai antivirus. Namun, sebelum dikenal sebagai antivirus, temu putih dulunya hanya dikenal sebagai pelega perut,'' Cara memanfaatkannya, 100 gram rimpang temu putih dicuci, diparut, lalu diperas dan disaring. Hasilnya disangan terus diminum.

Minyak asiri rimpang temuputih berkhasiat antibakteri dengan jalan menghambat perkembangan bakteri Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Vibrio comma, Microsporum gypseum, Mycobacterium tuberculosis, Salmonella paratyphi, Serratia mercescens. Demikian tulis tim trubus dalam buku Herbal Indonesia Berkhasiat Bukti Ilmiah & Cara Racik hlm 470. terbitan Trubus Info Kit Vol. 08

Amandel VS Daun Sirsak

Amandel  VS Sirsak

Radang amandel adalah peradangan yang terjadi pada amandel atau tonsil yang biasanya disebabkan oleh bakteri atau virus. Kondisi ini biasa juga disebut tonsilitis atau tonsilofaringitis. Orang yang terserang radang amandel biasanya akan memiliki beberapa gejala seperti sakit kepala demam, nyeri tenggorokan saat menelan, sakit telinga, dan batuk. Gejala lain tonsillitis yang disebabkan oleh infeksi bakteri misalnya adalah pembengkakan kelenjar getah bening di bagian tenggorokan, munculnya bintik-bintik nanah di sekitar amandel, dan/atau demam.

Herbal - herbal yang bisa membantu mengatasi radang amandel minimal herbal – herbal yang memiliki khasiat antiradang, antivirus dan antibakteri. Salah satu herbal yang memiliki ketiga khasiat tersebut misalnya adalah daun sirsak.

Ekstrak etanol  daun sirsak bisa berfungsi sebagai anti-inflamasi.  Inflamasi adalah respon tubuh terhadap sesuatu yang bisa jadi merugikan tubuh seperti serangan virus, bakteri, luka atau kerusakan jaringan. Cara memanfaatkan daun sirsak sebagai anti-peradangan misalnya adalah dengan cara merebus 5 lembar daun sirsak dengan 3 gelas air (600 ml) hingga menjadi satu gelas (200 ml). Saring dan dinginkan. Terus minum. Lakukanlah sehari tiga kali sampai peradangan benar-benar sembuh. Demikian yang dijelaskan oleh Prof. Dr. Evrizal AM Zuhud (AMZU), MS dalam bukunya Bukti Kedasyatan Sirsak Menumpas Kanker .

Daun sirsak mengandung acetogenins. Acetogenins berkhasiat sebagai antivirus, maksudnya bisa mencegah dan mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus. Daun sirsak mengandung senyawa aktif antibakteri, yaitu senyawa yang bisa membunuh bakteri-bakteri merugikan

Sumber

Marianti, Radang Amandel, 1705/2018, https://www.alodokter.com/radang-amandel

Zuhud, Evrizal AM., Bukti Kedasyatan Sirsak Menumpas Kanker .

Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 00215 Keutamaan tasbih

=

Kitab Al-Jami Ash-Shaghir Hadits Nomor 00215

أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى اللّهِ تَعَالى أَرْبَعٌ: سُبْحَانَ اللّهِ  وَ الْحَمْدُ لِلّهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ وَ اللّهُ أَكْبَرُ لَا يَضُرُّكَ بِأَيِّهِنَّ بَدأْتَ

Artinya
Kalimat yang paling dicintai Allah ada empat: سُبْحَانَ اللّهِ  وَ الْحَمْدُ لِلّهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ وَ اللّهُ أَكْبَرُ  (Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, Tiada Tuhan selain Allah, Allah Maha Besar), kamu boleh memulai dengan kalimat yang mana saja

[HR Ahmad dan Muslim dari Samurah bin Jundub, SHAHIH]
=

Sumber

- Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Indonesia: Dar Ihya.  Jilid.I. hlm.11. hadits nomor 214.
- Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.87. hadits nomor.215.
- Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah. Jilid I. Terjemahan oleh Imam Rosadi, et.al.. Jakarta: Pustaka Azzam. hlm.155. hadits nomor.173.
- Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 1972. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shoghir. Beirut:  Darul Ma'rifah, cet.2.  Jilid.I. hlm.173.  hadits nomor 215

  Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Indonesia: Dar Ihya.  Jilid.I. hlm.11. hadits nomor 214.

 Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.87. hadits nomor.215.

 Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah. Jilid I. Terjemahan oleh Imam Rosadi, et.al.. Jakarta: Pustaka Azzam. hlm.155. hadits nomor.173.

Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 1972. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shoghir. Beirut:  Darul Ma'rifah, cet.2.  Jilid.I. hlm.173.  hadits nomor 215

Jami’us Shaghir Hadits nomor 214 ( keutamaan subhanallah wabihamdihi )

Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 00214

أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى اللّهِ تَعَالى أَنْ يَقُولَ الْعَبْدُ سُبْحَانَ اللّهِ وَ بِحَمْدِهِ

Artinya
Ucapan yang paling dicintai Allah adalah perkataan seorang hamba سُبْحَانَ اللّهِ وَ بِحَمْدِهِ

[HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi dari Abu Dzar]
=

٢١٤ــ أَحَبُّ الْكَلَامِ إِلَى اللّهِ تَعَالى أَنْ يَقُوْلَ الْعَبْدُ : سُبْحَانَ اللّهِ وَبِحَمْدِهِ (حم م ت) عن أبى ذر (ح)ـ

          214- Kalimat paling dicintai Allah swt adalah apabila seorang hamba mengatakan (سُبْحَانَ اللّهِ وَبِحَمْدِهِ). (HR. Ahmad, Muslim, Tirmiddzi. HASAN)[1]

---

[1] Jaami`ush Shaghiir 214. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 214.

=

Sumber

- Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Indonesia: Dar Ihya.  Jilid.I. hlm.11. hadits nomor 214.
- Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.87. hadits nomor.214.
- Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah. Jilid I. Terjemahan oleh Imam Rosadi, et.al.. Jakarta: Pustaka Azzam. hlm.156. hadits nomor.174.
- Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 1972. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shoghir. Beirut:  Darul Ma'rifah, cet.2.  Jilid.I. hlm.172.  hadits nomor 214

  Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Indonesia: Dar Ihya.  Jilid.I. hlm.11. hadits nomor 213

 Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.87. hadits nomor.214.

 Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah. Jilid I. Terjemahan oleh Imam Rosadi, et.al.. Jakarta: Pustaka Azzam. hlm.156. hadits nomor.174.

 Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 1972. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shoghir. Beirut:  Darul Ma'rifah, cet.2.  Jilid.I. hlm.172.  hadits nomor 214

Bab Keutamaan Laa haula walaa quwwata illaa billaah (لَاحَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّابِاللهِ)

1. Hadits 00998 [ Lima kalimat Baqiyatus shalihat ] SHAHIH
2. Hadits 05581 [ Lima kalimat Baqiyatus shalihat ] SHAHIH
3. Hadits 02872 [ Pintu surga ] SHAHIH
4. Hadits 01394 [ Kekayaan surga ] SHAHIH
5. Hadits 01411 [ Kekayaan surga ] DHAIF / SHAHIH
6. Hadits 01413 [ Tanaman surga ] HASAN
7. Hadits 02870 [ Kalimat dari bawah arasyi dan dari surga] SHAHIH
8. Hadits 06723 [ Membaca hauqalah ketika mendengar suara adzan ] HASAN
9. Hadits 02855 [ Tafsir hauqalah] DHAIF
10. Hadits 09879 [ Obat dari 99 penyakit ] DHAIF
11. Hadits 01000 [ Menolak 99 pintu kesusahan ] DHAIF
12. Hadits 06436 [ Kalimat ahli langit] DHAIF
13. Hadits 00935 [ Harta surga ] DHAIF 

=

Hadits nomor 213 ( makanan yang dicintai Allah ) الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير

=

أَحَبُّ الطَّعَامِ إِلَى اللّهِ مَا كَثُرَتْ عَليْهِ الأَيْدِي

Artinya

Makanan yang paling dicintai Allah adalah yang banyak tangannya ( makan bersama / dimakan banyak orang)

[HR Abu Ya`laa, Ibnu Hibban, Baihaqi dalam Syu`abul Iman dan Dliyaa dari Jabir. SHAHIH]

[Sumber: Hadits nomor 213 الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير ]

[BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH]Sumber:

Sumber

- Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Indonesia: Dar Ihya.  Jilid.I. hlm.11. hadits nomor 212.
- Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.87. hadits nomor.213.
- Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah. Jilid I. Terjemahan oleh Imam Rosadi, et.al.. Jakarta: Pustaka Azzam. hlm.155. hadits nomor.171.
- Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 1972. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shoghir. Beirut:  Darul Ma'rifah, cet.2.  Jilid.I. hlm.172.  hadits nomor 213

 Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Indonesia: Dar Ihya.  Jilid.I. hlm.11. hadits nomor 212.

  Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.87. hadits nomor.213.

  Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah. Jilid I. Terjemahan oleh Imam Rosadi, et.al.. Jakarta: Pustaka Azzam. hlm.155. hadits nomor.171

Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 1972. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shoghir. Beirut:  Darul Ma'rifah, cet.2.  Jilid.I. hlm.172.  hadits nomor 213

Hadits nomor 212 ( puasa dan shalatnya Nabi Daud ) الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير

=

أَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللّهِ صِيَامُ دَاودَ كَانَ يَصُوْمُ يَوْمًا وَ يُفْطِرُ يَوْمًا، وَأَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى اللّهِ صَلَاةُ دَاودَ كَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَ يَقُوْمُ ثُلُثَهُ وَ يَنَامُ سُدُسَهُ

Artinya

Puasa yang paling dicintai Allah adalah puasanya Nabi Daud, dia puasa sehari dan berbuka sehari. Shalat yang paling dicintai Allah adalah shalatnya Nabi Daud, dia tidur setengah malam, bangun sepertiga malam dan tidur seperenam malam.

[HR. Ahmad, Bukhari[1], Muslim, Abu Dawud, dan Nasaa-i dari Ibnu Umar. SHAHIH[2]]

Penjelasan

Allah punya hak dan diri kita juga punya hak, maka sehari berpuasa untuk memenuhi hak Allah kemudian sehari berbuka untuk memenuhi hak diri kita. Begitupun shalat, tidur dahulu untuk memenuhi hak tubuh kita kemudian bangun untuk memenuhi hak Allah, terus tidur lagi untuk memenuhi hak diri kita dan shalat lagi untuk memenuhi hak Allah.[3]

---

[1] Al-Bukhari., Op.Cit., Jilid I., hlm 289, Hadits 1131, Lihat juga Shahih Bukhari hadits 1153, 1974, 1975, 1976, 1977, 1978, 1979, 1980, 3418, 3419, 3420, 5052, 5054, 5199, 6134, 6277.

[2] Al-Albani.Op.Cit. Jilid I, hlm 154. Hadits. 170. (Menurut Al-Albani hadits ini shahih)

[3] Ash-Shan`ani, op.cit., Jilid 1, hlm. 393.

===

===

Sumber

-Imam Suyuthi. 2016. Al-Jami  Ash-Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.25 hadits nomor 00212

-Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 2010. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir. Kairo: Dar El-Hadits. Jilid.I. hlm.287. hadits nomor 00212

- Ash-Shan`ani. Imam Ash-Shan'ani. 2011. At-Tanwir Syarah al-Jami’ ash-Shaghir. Riyadh: Darus Salam, cet.1. Jilid  I. Hlm.393. hadits nomor 00211

- Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. 2014. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah.  Terjemahan oleh Abdul Syukur Abdul Razzaq.  Jakarta: Pustaka Azzam. cet.1., Jilid. I, Hlm.154. hadits nomor 170.

- Imam Suyuthi. 1995. AL-Jami Ash-Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.86. hadits nomor.00212

-Al-Bukhari. Al-Imam Al-Hafizh Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Ibn Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari Al-Ju`fiy.2004. Shahih Al-Bukhari. Cairo: Darul Hadits. Jilid II, Halaman 289, Hadits 1131.

-Al-Bukhari. Al-Imam Al-Hafizh Abi Abdillah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim Ibn Al-Mughirah bin Bardizbah Al-Bukhari Al-Ju`fiy.2004. Shahih Al-Bukhari. Terjemahan oleh Muhamad Iqbal, Lc. Jakarta: Pustaka As-Sunnah. Jilid I, Halaman 790, Hadits 1131.

- Al-Asqalani. Al-Hafizh Ahmad bin Ali bin Hajar. 2015. Fath Al-Bari bi Syarh Shahih Al-Bukhar. Cairo: Al-Maktabah As-Salafiah, cet.1. Jilid III, Halaman 16, Hadits 1131.

-Imam Suyuthi. 1995. AL-Jami Ash-Shaghir min Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Terjemahan oleh Badrudin. Terjemah Al-Jami Ash-Shaghir Pembahasan Hadits Shahih Bukhari Muslim, Mangunreja: Googel Drive. 02-02-2020 https://drive.google.com/file/d/1KEkJaG3LDqyGuNez9QmgXcz47D-frDzu/view