اِتَّقُوْٱ ٱللّهَ وَٱعْدِلُوا فِى أَوْلَادِكُمْ
Artinya
Takutlah kepada Allah dan bersikap adillah kepada anak-anak kalian.
[HR. Bukhari dan Muslim dari Nu`man bin Basyir, SHAHIH]
[BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH]
٢٠٨ــ
اتَّقِ الله يَا أَبَا الوَليدِ لَا تَأتِي يَوْمَ القِيامَةِ بِبَعيرٍ تَحْمِلُهُ
وَلَهُ رُغَاءٌ أوْ بَقَرَةٍ لَها خُوَارٌ أوْ شاةٍ لَها ثُؤاجٌ (طب) عَن عبَادَة بن
الصامِتِ (صح)ـ
208- Takutlah
kepada Allah Ya Abal waliid, janganlah kamu datang pada hari kiamat dengan
memikul unta jantan yang melenguh, atau (memikul) seekor sapi yang menguak atau
(memikul) seekor kambing yang mengembik. (HR.
Thabraani dari `Ubadah bin Shamit, SHAHIH)
=
ــ اتَّقِ الله وَلَا تَحْقِرَنَّ مِنَ المَعْرُوفِ شَيْئاً، ولَوْ
أَنْ تُفْرِغَ مِنْ دَلْوِكَ فِي إناءِ المُسْتَسْقِي، وأنْ تَلْقَى أخاكَ وَوَجْهُكَ
إلَيْهِ مُنْبَسِطٌ، وإِيَّاكَ وإسْبالَ الإزارِ فإِنَّ إسْبالَ الإزَارِ مِنَ المَخِيلَةِ
وَلَا يُحِبُّهَا الله، وإنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وعَيَّرَكَ بِأمْرٍ لَيْسَ هُوَ فِيكَ
فَلَا تُعَيِّرْهُ بِأمْرٍ هُوَ فِيهِ ودَعْهُ يَكُونُ وَبَالُهُ عَلَيْه وأجْرُهُ
لَكَ، وَلَا تَسُبَّنَّ أحَداً (الطَّيَالِسِيّ حب) عَن جَابر بن سليم الهُجَيْمِي
(صح)ـ
116- Takutlah kepada Allah dan janganlah
kamu meremehkan suatu kebaikan, walaupun kamu hanya menuangkan air dari embermu
kepada bejana orang yang meminta minum, ataupun kamu bertemu saudaramu dengan
muka berseri-seri. Janganlah kamu memanjangkan sarung/kain karena sesungguhnya
memanjangkan sarung adalah sebagian dari kesombongan dan tidak disukai Allah.
Jika seseorang mencaci dan mencelamu pada sesuatu yang kamu tidak terlibat maka
kamu jangan mencacinya dengan sesuatu yang dia terlibat dengannya.
Tinggalkanlah dia dan dia akan memikul dosanya dan kamu akan memperoleh pahala
karenanya. Dan janganlah kamu mencaci seseorang. (HR. Thayaalisi dan Ibnu Hibban dari
Jabir bin Al-Hujaimi. SHAHIH)
Banyak orang telah membicarkan takwa dan hakekat takwa adalah membersihkan
hati dari kotoran hati dan membersihkan badan dari dosa, jika mau, katakanlah
takwa adalah takut terjerumus dalam larangan Allah swt.
Jangan pernah menganggap remeh kebaikan, sekecil apapun kebaikan terebut. Seperti
ketika berbuat baik kepada orang lain dan bahkan kepada semua mahluk Allah
selain manusia.
Janganlah kamu memanjangkan sarung/kain (isbal) karena sesungguhnya
memanjangkan sarung (isbal) adalah sebagian dari kesombongan dan tidak
disukai Allah (tidak diridhai Allah swt). Hukum isbal adalah haram jika
bertujuan sombong dan makruh jika tanpa tujuan sombong. Sedangkan untuk
perempuan diperbolehkan sekedar bisa menutupi kedua kakinya.
١٠٦ـ
أتَدْرُونَ مَا العَضْهُ؟ نَقْلُ الحديثِ مِنْ بَعضِ النَّاسِ إِلَى بعضٍ لِيُفْسِدُوا
بَيْنَهُمْ (خد هق) عَن أنس (صح)ـ
106- Tahukah
kalian apa itu mengadu domba (al-`adhhu)? Memindahkan perkataan
seseorang kepada yang lainnya dengan tujuan untuk merusak hubungan mereka. (HR.
Bukhari dalam Al-adab dan Baihaqi dari Anas, SHAHIH)[1]
Al-`Adhhu (العَضْهُ) sama dengan namiimah (النَّمِيْمَة), yaitu menceritakan perkara dengan tujuan merusak, hukumnya
dosa besar.
Imam Ghazali
berkata namimah adalah (كشف ما يكره كشفه) membuka sesuatu yang tidak suka apabila sesuatu tersebut
dibuka atau membuka sesuatu yang seharusny tidak dibuka. Tidak disukainya bisa
dari arah sumber berita, orang yang menerima berita, atau beritanya itu
sendiri. Cara mengungkapkannya juga bisa dengan perkataan, tulisan, rumus, atau
isyarat. Berita tersebut baik merupakan kekurangan atau aib seserang atau bukan.
Bahkan hakekat namimah adalah membuka rahasia atau tidak menutupi sesutu yang apabila
terbuka membuat seseorang tidak suka.[2]