24 Jam dijamin Masuk Surga (Sayyidul Istgihfar)
Sayyidul Istighfar
اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ
أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا
اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ
عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ
الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Artinya:
Ya Allâh, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Ilah yang berhak diibadahi
dengan benar selain Engkau. Engkau yang menciptakan aku dan aku adalah
hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku.
Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui nikmat-Mu
kepadaku dan aku mengakui dosaku kepada-Mu, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada
yang dapat mengampuni dosa selain Engkau.
Kapan waktu membaca sayyidul istighfar
Pagi dan Sore
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa
mengucapkannya setelah masuk waktu Shubuh sambil meyakininya, lalu dia mati,
dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya setelah masuk waktu
sore sambil meyakininya, lalu dia mati, dia termasuk penghuni surga. [HR.
Ahmad, no. 17152, 17171, 17172; Ibnu Hibban, no. 933; Nasai, no. 5522;
dishahihkan oleh syaikh Syu’aib al-Arnauth dan syaikh al-Albani]
Siang dan Malam
Beliau bersabda, “Barangsiapa mengucapkannya di antara waktu siang
dengan meyakininya, lalu dia mati pada hari itu sebelum sore, maka dia termasuk
penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di antara waktu malam dengan
meyakininya, lalu dia mati sebelum subuh, maka dia termasuk penghuni surga.
(HR. al-Bukhâri, no. 5947)
24 Jam
Dari keterangan hadits diatas dapatlah kita fahami jika sayyidul
istighfar bisa dibaca pagi dan sore atau siang dan malam atau 24 jam sehari
semalam. Untuk mendapatkan jaminan masuk surga selama 24 jam maka gunakanlah dosis 6 x 1 (
enam kali sehari) yaitu pada waktu shalat subuh, waktu shalat dhuha, waktu
shalat zhuhur, waktu shalat ashar, waktu shalat maghrib, dan waktu shalat isa.
Sumber
http://pesantrenblogger.blogspot.co.id/2013/01/10-hadits-keutamaan-istigfar.html
Sumber: https://almanhaj.or.id/3926-keutamaan-sayyidul-istighfar.html