Pertama yang patut saya tuliskan adalah
bersyukur karena sudah sepuluh tahun saya nge-blog di blogger.com dengan
berbagai kenikmatan dan pengalaman bahagia yang tidak terlupakan. Melalui blog,
saya menyalurkan hobi dan bakat, berbagi ilmu dan pengalaman, berinvestasi
untuk dunia dan akherat, tentu saja saya juga mencari uang untuk memenuhi
kebutuhan hidup keluarga.
Kedua, selama nge-blog bisa dibilang saya
mendapatkan semua yang saya inginkan dari aktivitas ngeblog tersebut kecuali
keinginan saya untuk mendapatkan uang puluhan juta rupiah setiap bulannya.
Karena dari semua jaring dan sumber penghasilan yang saya pasang diblog, mulai
dari jasa iklan, PPC, afiliasi, reseller, dan jualan produk, saya hanya
menghasilkan uang puluhan ribu hingga ratusan ribu setiap bulannya. Sungguh
jauh dari ekspektasi yang saya inginkan.
Ketiga, satu – satunya penghasilan terbesar
saya dari ngeblog adalah berjualan produk. Tetapi, makin banyak produk yang
saya jual lewat blog maka akan makin banyak orang yang menghubungi saya dan
makin banyak orang yang harus saya layani serta makin banyak pula produk –
produk yang harus saya atur managemen pemasarannya. Akhirnya… tidak praktis
banget dan capek banget. Nah loh… kalau begituh aku butuh sesuatu yang baru
yang praktis dan tidak capek tetapi menghasilkan banyak uang. Dan jawaban dan
pilihan saya jatuh pada marketplace dengan sedikit medifikasi konten. Saya biasa
menyebutnya blog marketplace.
Keempat, blog marketplace biasa saya artikan
sebagai kegiatan ngeblog di marketplace atau ngeblog di marketplace. Ngeblog di
marketplace juga biasa saya fahami sebagai kegiatan menambahkan keterangan
tambahan terhadap produk yang kita jual selengkap mungkin tetapi dengan
karakter yang terbatas, tokopedia misalnya, saat ini hanya memberikan ruang
2000 karakter untuk menulis deskripsi produk dan sebanyak itu pula karakter
blog yang bisa kita tuliskan.
Kelima, Ngeblog di marketplace bisa dibilang
sama dengan ngeblog di tempat lain seperti di blogger.com, wordpress, facebook,
twitter, blog pribadi dan penyedia layanan blog lainnya. Tetapi ngeblog di marketplace
ada beberapa hal yang mesti mendapatkan perhatian khusus seperti jumlah
karakter yang diijinkan, tema yang memiliki produk atau layanan yang bisa kita
jual, kata – kata yang tidak boleh digunakan, jumlah referensi yang bisa
disematkan, link – link yang bisa kita sematkan.
Keenam, ketika kita akan menulis sebuah
artikel di blog marketplace maka kita harus memastikan apakah ada produk yang
bisa kita jual terkait dengan tema yang akan kita tulis tersebut ataukah tidak.
Jika ada, maka lanjutkan menulis, jika belum ada, maka bisa tetap menulis
tetapi jangan dulu dipublikasikan hingga kita menemukan produk yang sesuai.
Sebagai contoh, ketika kita akan menulis artikel jahe maka kita harus menemukan
jahe yang bisa kita jual sehingga ketika ada orang membaca artikel yang kita
tulis dan ingin membeli jahe maka kita dapat melayani dan mengirim pesanan
orang tersebut.
Baca artikel berikutnya “Artikel gratis blog
marketplace” kemudian artikel berikutnya “Cara paraktis ngeblog di marketplace
tokopedia, bukalapak, elevenia, shopee, blanja”