Setiap
orang pasti akan menjadi tua. Ketika telah menjadi tua sebagian orang akan meninggal
tanpa mengalami kepikunan dan sebagian lainnya mengalami kepikunan. Ketika
dilakukan penelitian terhadap otak orang – orang yang yang mengalami kepikunan
maka dijumpai fakta jika jumlah sel saraf dan koneksi antar sel saraf lebih
sedikit jika dibandingkan dengan otak yang tidak mengalami kepikunan. Selain
itu pada otak orang yang mengalami kepikunan terdapat penumpukan plak – plak
protein tertentu yang dapat menggangu transpor nutrisi – nutrisi otak.
(Atika.2016)
Meskipun
setiap orang berpotensi terkena penyakit kepikunan tetapi ada beberapa orang
yang memiliki factor resiko lebih tinggi, seperti orang yang sudah berusia 65
tahun, orang yang memiliki keluarga atau genetic kepikunan, orang yang
mengalami sindrom down, jenis kelamin wanita, orang yang pernah mengalami
trauma kepala, gaya hidup dan orang yang memiliki resiko penyakit jantung,
interaksi social dan pengetahuan, dan gangguan kogniti ringan. (Atika.2016)
Dr.
Dyah Novita Anggraini dalam artikel berjudul 10 Gejala Alzheimer Anda Harus Tahu menjelaskan ada 10 gejala
Alzheimer, yaitu: gangguan daya ingat, susah menyelesaikan kegiatan yang biasa dilakukan, sulit
focus dalam hal sederhana, sulit dalam kegiatan visuospasial, gangguan
berkomunikasi, lupa menaruh barang, Antisosial, sulit membuat keputusan yang
tepat, Tidak terlalu memerhatikan kebersihan diri, perubahan prilaku dan
kepribadian (Dyah.2016)
Meskipun
penurunan fungsi otak akan terus terjadi seiring dengan bertambahnya usia dan
makin mendekatkan kita pada kepikunan, tetapi, kita bisa memperlambat penurunan
fungsi otak tersebut dengan melakukan beberapa hal yang disarankan oleh dr.
Dyan dalam artikelnya yang berjudul Lakukan
ini Untuk Cegah Pikun di Usia Muda berikut: olahraga, mengkonsumsi makanan
sehat, bersosialisasi, tidur cukup, hindari stress, berhenti merokok, dan
memory tricks. (Dyan.2016)
Ketika
ada salah satu anggota keluarga kita yang terkena Alzheimer maka kita harus
sabar merawat mereka dengan selalu memperhatikan beberapa hal berikut: Berikan
istirahat yang cukup kepada penderita Alzheimer, bimbing penderita Alzheimer
untuk melakukan aktivitas di pagi hari, Pantau dan berilah tanda penderita
Alzheimer kemana mereka pergi beraktivitas, Beri suasana yang tenang dan
nyaman, beri kegiatan rutin, berkomunikasilah dengan rutin dan baik dengan
penderita Alzheimer, Jangan memaksa penderita Alzheimer untuk mengingat
sesuatu, latih penderita Alzheimer untuk buang air dengan baik. (Dyah.2016)
Untuk
mencegah dan mengatasi penyakit Alzheimer kita juga bisa membiasakan
mengkonsumsi herbal – herbal yang diberitahukan Al-Qur`an dan Hadits Nabi atau
herbal – herbal yang secara medis bermanfaat untuk mengatasi Alzheimer.
Herbal – herbal tersebut
misalnya adalah
- Air
- Chamomile,
- jahe,
- kunyit,
- labu kuning,
- teh hijau,
- temu mangga,
- temu putih,
- temulawak,