٣٨٩٥ــ
خُذُوْا جُنَّتَكُمْ مِنَ النَّارِ، قُوْلُوْا: سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ ـ فَإِنَّهُنَّ يَأْتِيْنَ
يَوْمَ الْقِيَامَةِ مُقَدِّمَاتٍ وَمُعَقِّبَاتٍ وَمُجَنِّبَاتٍ وَهُنَّ الْبَاقِيَاتُ
الصَّالِحَاتُ (ن ك) عن أبى هريرة (صح)ـ
3895-
Ambillah perlindungan (junnah) kalian dari neraka, ucapkanlah (سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ
وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ) karena sesungguhnya kalimat itu akan datang pada hari kiamat
sebagai pengawal, penggiring, dan penyelamat, kalimat itulah (yang disebut) baaqiyaatush
shaalihaat. (HR. Nasaai dan Haakim dari Abu Hurairah. SHAHIH)
Bentengi
dan lindungilah diri kalian dari siksa neraka dengan cara membaca kalimat (سُبْحَانَ اللّٰهِ وَ
الْحَمْدُ لِلّٰهِ وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّٰهُ
وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ) karena sesungguhnya pahala membaca kalimat tersebut kelak akan
datang pada hari kiamat sebagai pengawal, penggiring, dan penyelamat orang –
orang yang mengucapkannya. Kalimat – kalimat tersebutlah yang disebut baqiyatush
shalihat.[1]