Laman
- Beranda
- جمع الجوامع
- الجامع الصغير
- الفتح الكبير
- كنوز الحقائق
- صحيح الجامع الكبير
- صحيح الجامع الصغير
- صحيح الفتح الكبير
- صحيح كنوز الحقائق
- صحيح الإمام السيوطي
- صحيح البخاري
- صحح مسلم
- لُبَابُ الحَدِيْثِ
- Muttafaq `Alaihi [ق ]
- Shahih Bukhari
- Shahih Muslim
- Mukhtashar Shahih Bukhari Muslim Imam Suyuthi
- Dzikir dan Do`a
- Pengobatan Islam
- Al-Arba`iin wa Al-Arba`iin
- Adzkar Nawawi
- YouTube
- Tafsir Munir Imam Nawawi
- MANHAJ ILMU GUS BAHA
- HIKAM
Kamis, 04 Februari 2021
Rabu, 03 Februari 2021
Selasa, 02 Februari 2021
Bab Anjuran Berobat
Bab Anjuran Berobat
- Hadits 01728 [Penyakit berpasangan dengan obatnya] HASAN
- Hadits 03271 [Penyakit yang tidak bisa diobati: TUA] SHAHIH
- Hadits 05373 [Setiap penyakit ada obatnya] SHAHIH
- Hadits 07306 [Sembuh adalah bertemunya penyakit dan obatnya) SHAHIH
- Hadits 07839 [Turunnya penyakit dan obatnya) SHAHIH
Bab Anjuran
Berobat
١٧٢٨ــ
إِنَّ اللهَ تَعَالَى حَيْثُ خَلَقَ الدَّاءَ خَلَقَ الدَّوَاءَ فَتَدَاوَوْا (حم)
عن عن أنس (ح)ـ
1728- Sesungguhnya Allah ta`aala
dimana menciptakan penyakit maka Ia juga menciptakan obat (nya). Maka dari itu
berobatlah kalian. (HR. Ahmad dari Anas. HASAN)
Kita diperintahkan berobat dengan
sesuatu yang suci dan halal, tetapi jika tidak ada, maka diperbolehkan berobat
dengan sesuatu yang najis dan haram. Kita juga diperintahkan berobat atas
penyakit yang sudah ditemukan obatnya atau penyakit – penyakit yang belum
ditemukan obatnya oleh dunia medis.
Berobat tidak menafikan tawakal seperti tidak menafikannya
menghilangkan lapar dan haus dengan cara makan dan minum. Begitu juga menjauhi
perkara yang berbahaya dan mencegah kerusakan, berdoa minta sehat, juga tidak
menafikan tawakal.
٣٢٧١ــ
تَدَاوَوْا عِبَادَ اللهِ فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ
دَوَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ: الهَرَمِ (حم ٤ حب ك) عن أسامة بن شريك (صح)ـ
3271- Berobatlah wahai hamba-hamba Allah, karena sesungguhnya Allah
ta`aala tidak menaruh penyakit terkecuali Dia taruh pula obat (nya),
selain satu penyakit, yaitu penyakit tua. (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi,
Nasaai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim dari Usamah bin Syarik. SHAHIH)
Berobat adalah ibadah, ia tidak menafikan tawakal. Oleh karena itu
berobatlah wahai hamba Allah dalam rangka beribadah dan jangan bertawakal
kepada obat tetapi bertawakallah hanya kepada Allah semata.
Orang yang berobat harus punya keyakinan dan keimanan yang
benar bahwa sesunguhnya obat tidaklah
bisa menyembuhkan penyakit sama sekali. Begitu juga penyakit tidak tidak bisa
membahayakan sama sekali. Semuanya hanya karena kekuasaan Allah semata.
٥٣٧٣ــ
عِبَادَ اللهِ وَضَعَ اللهُ الْحَرَجَ إِلَّا امْرَأً إِقْترَضَ امْرَأً ظُلْمًا فَذَاكَ
يُخْرِجُ وَيُهْلِكُ، عِبَادَ اللهِ تَدَاوَوْا
فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ دَوَاءً إِلَّا
دَاءً وَاحِدًا الهَرَمَ (الطيالسي)(صح)ـ
5373- Wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah telah menghilangkan
kesempitan, terkecuali (kesempitan) orang yang mengambil hak orang lain secara zhalim.
Hal tersebut membuatnya berdosa dan menderita kerusakan. Wahai hamba Allah,
berobatlah kalian karena sesungguhnya Allah ta`aala tidak meletakan
penyatik terkecuali Dia meletakan juga obatnya, terkecuali satu penyakit, yaitu
TUA. (HR. Thayalisi dari Usamah bin Syariik. SHAHIH)
Orang – orang yang berbuat zhalim akan menjadi orang – orang yang
celaka kelak di akherat, terkecuali jika Allah menghendaki lain.
٧٣٠٦ــ
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّواءِ بَرِئَ بِإِذْنِ اللهِ تَعَالى
(حم م) عن جابر (صح)ـ
7306- Setiap penyakit ada obatnya, apabila obatnya penyakit
mengenai penyakit yang tepat maka sembuhlah penyakit itu atas izin Allah
ta`aala. (HR. Ahmad dan Muslim dari Jabir. SHAHIH)
Allah menciptakan penyakit dan obatnya, menghubungkan keduanya
dengan hikmah dan hukumnya. Maka ketika penyakit bertemu dengan pasangannya
(obat) yang tepat, maka sembuhlah penyakit tersebut dengan takir Allah.
٧٨٣٩ــ
مَا أَنْزَلَ اللهُ داءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً (ه) عن أبي هريرة (صح)ـ
7839- Tidaklah Allah menurunkan penyakit terkecuali Dia menurunkan
obatnya. (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH)
Ketika Allah mentakdirkan seseorang sakit maka Dia juga
mentakdirkan obat bagi penyakitnya tersebut.
Jami`us Shaghir 7839 Turunnya penyakit dan obatnya الجامع الصغير ٧٨٣٩
الجامع الصغير ٧٨٣٩
٧٨٣٩ــ
مَا أَنْزَلَ اللهُ داءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً (ه) عن أبي هريرة (صح)ـ
7839- Tidaklah Allah menurunkan penyakit terkecuali Dia menurunkan
obatnya. (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH)
Ketika Allah mentakdirkan seseorang sakit maka Dia juga
mentakdirkan obat bagi penyakitnya tersebut.
Jami`ush Shaghir 7306 - Bertemunya penyakit dan obatnya dalah kesembuhan الجامع الصغير ٧٣٠٦
٧٣٠٦ــ
لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّواءِ بَرِئَ بِإِذْنِ اللهِ تَعَالى
(حم م) عن جابر (صح)ـ
7306- Setiap penyakit ada obatnya, apabila obatnya penyakit
mengenai penyakit yang tepat maka sembuhlah penyakit itu atas izin Allah
ta`aala. (HR. Ahmad dan Muslim dari Jabir. SHAHIH)
Allah menciptakan penyakit dan obatnya, menghubungkan keduanya
dengan hikmah dan hukumnya. Maka ketika penyakit bertemu dengan pasangannya
(obat) yang tepat, maka sembuhlah penyakit tersebut dengan takir Allah.