Jaami`ush Shaghiir 29
٢٩ــ
ائْتِ حَرْثَكَ أنَّى شِئْتَ وأطْعِمْها إِذا طَعِمْتَ واكْسُها إِذا اكْتَسَيْتَ ولاَ
تُقَبِّحِ الوَجْهَ ولاَ تَضْرِبْ (د) عَن بَهْزِ بن حَكِيمٍ عَنْ أبِيهِ عَنْ جَدِّهِ
(ح)ـ
29- Garaplah ladangmu
bagaimana kamu mau (setubuhilah istrimu sesukamu), berilah dia makan apabila
kamu makan, berilah dia pakaian apabila kamu berpakaian, janganlah mencela
wajahnya dan janganlah memukulnya. (HR Abu Dawud dari Bahz bin Hakim dari
bapaknya dari kakeknya. HASAN)[1]
Setubuhilah (farji
/ qubul / kemaluan) istrimu sesukamu (bisa kapan, dimana saja, dan bagaimana
saja). Adamu menyetubuhi istri di lubang dubur maka dilarang.[2]
[1]
Jaami`ush Shaghiir 29., Fathul Kabiir 40., Jam`ul Jawaami55., Kunuuzul Haqaaiq
.
[2]
Faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 29.
SHAHIH JAMI`US SHAGHIR 11-20
٢٢ــ١١ــ آيَةُ مَا بَيْنَنا وَبَيْنَ المُنافِقِينَ أنَّهُمْ لاَ يَتَضَلَّعُونَ
مِنْ زَمْزَمَ (4 هـ ك) عَن ابْن عَبَّاس (صح)ـ[1]
[22](11)- Tanda
perbedaan antara kita dan orang munafik adalah mereka tidak mau memperbanyak
minum air zam – zam. (HR. Bukhari dalam kitab At-Tarikh, Ibnu Majah dan Hakim
dari Ibnu Abbas. SHAHIH)
٢٤ـ١٢ــ آيَةُ الإيمانِ حُبُّ الأَنْصَارِ وآيَةُ
النِّفاقِ بُغْضُ الأنْصارِ (حم ق ن) عَن أنس (صح)ـ[2]
[24](12)- Tanda
keimanan adalah cinta sahabat anshar dan tanda kemunafikan adalah benci sahabat
anshar. [HR. Ahmad, Bukhari, Muslim dan Nasaa-i dari Anas]
[Al-Jami: 24, Bukhari 17, Muslim: 74]
٢٥ـ١٣ـ آيَةُ المُنافِقِ ثَلاَثٌ إذَا حَدَّثَ
كَذَبَ وإذَا وعَدَ أخْلَفَ وإذَا ائْتُمِنَ خانَ (ق ت ن) عَن أبي هُرَيْرَة (صح)ـ[3]
[25](13)- Tanda - tanda orang munafik itu ada tiga: apabila berkata ia dusta,
apabila berjanji ia menyalahi janji, apabila dipercaya ia berkhianat. (HR.
Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaa-i dari Anas, SHAHIH)
٢٨ـ١٤ـ
إئتِ المَعْروفَ،وَاجْتَنِبِ المُنْكَرَ وانْظُرْ مَا يُعْجِبُ أُذُنَكَ أنْ
يَقُولَ لَكَ القَوْمُ إذَا قُمْتَ مِنْ عِنْدِهِمْ فَأْتِهِ وانْظُرُ الَّذِي تَكْرَهُ
أنْ يَقُولَ لَكَ القَوْمَ إذَا قُمْتَ مِنْ عِنْدِهِمْ فاجْتَنِبْهُ (خد) وَابْن سَعْدٍ
والبَغَوي فِي مُعْجَمه والباوَرْدي فِي المَعْرِفَةِ (هَب) عَن حَرْمَلَةَ بن عبد
الله بن أوسٍ وَمَا لَهُ غَيره (ح)ـ[4]
[28](14)- Kerjakanlah kebaikan dan tinggalkanlah kemungkaran. Lihatlah
(pikirkanlah) perkataan kaum (yang diucapkan ketika kamu tidak bersama mereka)
yang membuatmu senang maka kerjakanlah. Lihatlah perkataan kaum (yang diucapkan
ketika kamu tidak bersama mereka) yang membuat kamu tidak senang maka jauhilah.
(HR Bukhari dalam Al-Adab, Ibnu Sa`d. Baghawi dalam Mu`jamnya. Baarudi dalam
Al-Ma`rifah dan Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Harmalah bin Aus, dan ia tidak
mempunyai selain hadits ini. HASAN)
٢٩ـ١٥ـ ائْتِ حَرْثَكَ أنَّى شِئْتَ وأطْعِمْها
إِذا طَعِمْتَ واكْسُها إِذا اكْتَسَيْتَ ولاَ تُقَبِّحِ الوَجْهَ ولاَ تَضْرِبْ (د)
عَن بَهْزِ بن حَكِيمٍ عَنْ أبِيهِ عَنْ جَدِّهِ (ح)ـ[5]
[29](15) Garaplah ladangmu bagaimana kamu mau (setubuhilah istrimu sesukamu),
berilah dia makan apabila kamu makan, berilah dia pakaian apabila kamu
berpakaian, janganlah mencela wajahnya dan janganlah memukulnya. (HR Abu Dawud
dari Bahz bin Hakim dari bapaknya dari kakeknya. HASAN)
٣١ـ١٦ـ اِئْتُوا الدّعوةَ اِذَا دُعِيْتُم (م)
عن ابن عمر (صح)ـ[6]
[31](16)- Datanglah ke undangan jika kalian diundang. (HR Muslim dari Ibnu Umar,
SHAHIH)
٣٢ـ١٧ـ إِئتَدِمُوْا بِالزَّيْتِ وَادَّهِنُوْا
بـِهِ فَاِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ (هـ ك هب) عن ابن عمر(صح)ـ[7]
[32](17)- Berlauklah dengan minyak
zaitun dan berminyaklah dengannya karena sesungguhnya minyak zaitun keluar dari
pohon yang diberkahi. (HR. Ibnu Majah, Hakim dan
Baihaqi dari Ibnu Umar, SHAHIH)
٣٤ـ١٨ـ اِئْتَدِمُوْا مِنْ هَذِهِ ٱلشَّجَرَةِ
ـ يَعْنِى الزّيْتَ ـ وَمَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ طِيْبٌ فَلْيُصِبْ مِنْهُ (طس) عن ابن
عباس (ح)ـ[8]
[34](18)- Berlauklah kalian dari pohon ini - maksudnya pohon zaitun - Barang siapa
yang ditawari minyak wangi maka hendaklah menerimanya. (HR Thabrani dari Ibnu
Abbas.HASAN)
٣٦ـ١٩ـ
إِئْتَذَنُوْا لِلنِّسَاءِ أَنْ يُصَلِّيْنَ بِللَّيْلِ في الْمَسْجِدِ (ت والطيالسي)
عن ابن عمر (صح)ـ[9]
[36](19)- Izinkanlah kaum
perempuan untuk shalat malam di masjid. (HR. Thayaalisi dari Ibnu Umar, SHAHIH)
٣٧ـ٢٠ـ
ائْذَنُوْا لِلنِّسَاءِ بِاللَيْلِ اِلى الْمَسَاجِدِ (حم م د ت) عن ابن عمر
(صح)ـ[10]
[37](20)- Izinkanlah kaum perempuan pergi ke masjid di malam hari. (HR. Ahmad, Muslim,
Abu Dawud dan Tirmidzi dari Ibnu Umar, SHAHIH)
[1] Jam`ul Jawaami`: 51., Jami`us Shaghir: 22., Fathul Kabiir: 38.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[2] Jam`ul Jawaami`: 47., Jami`us Shaghir: 24., Fathul Kabiir: 33.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[3] Jam`ul Jawaami`: 48., Jami`us Shaghir: 25., Fathul Kabiir: 36.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[4] Jam`ul Jawaami`: 54., Jami`us Shaghir: 28., Fathul Kabiir: 39.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[5] Jam`ul Jawaami`: 55., Jami`us Shaghir: 29., Fathul Kabiir: 40.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[6] Jam`ul Jawaami`: 60., Jami`us Shaghir: 31., Fathul Kabiir: 45.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[7] Jam`ul Jawaami`: 65., Jami`us Shaghir: 32., Fathul Kabiir: 41.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[8] Jam`ul Jawaami`: 66., Jami`us Shaghir: 34., Fathul Kabiir: 42.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[9] Jam`ul Jawaami`: 72., Jami`us Shaghir: 36., Fathul Kabiir: 47.,
Kunuuzul Haqaaiq: 12.
[10] Jam`ul Jawaami`: 71., Jami`us Shaghir: 37., Fathul Kabiir: 48.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar