جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ١٧ـ
=
17/17 Surat terakhir yang sempurna adalah baraa`ah [HR. Nasaai dari
Barra` secara mauquuf] [Kunuuzul Haqaaiq] [Bukhari: 4363, Muslim: 1618]
[SHAHIH] [17]
=
link:
https://al-maktaba.org/book/1438/19#p3
=
Anda juga bisa membaca pada situs berikut yang saya copy kan:
جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ١٦ـ
=
١٦/١٦ـ آخِرُ مَنْ يَدْخُلُ الجنَّةَ رَجُلٌ مِنْ جُهَيْنَةَ يُقَالُ لَهُ جُهَيْنَةُ، فَيَقُولُ أهْلُ الجَنَّةِ: عِندَ جُهَيْنَةَ الخَبَرُ اليَقِينُ، سَلُوْهُ هَلْ بَقِىَ مِنَ الخَلَائِقِ أَحَدٌ يُعَذَّبُ، فَيَقُوْلُ: لَا (الدارقطنى فى غرائب مالك، والخطيب فى رواة مالك عن ابن عمر، وقال الدارقطنى: باطل) (ض) [١٦]ــ
=
16/16 Orang yang terakhir
masuk surga (dari kelompok orang beriman) adalah laki-laki dari Juhainah yang
di panggil "Juhainah", maka berkatalah ahli surga :"pada
Juhainah ada kabar yakin. Maka bertanyalah kalian kepadanya apakah dari para
mahluk masih ada seseorang yang di siksa?, ia menjawab: tidak. [HR Daruqhuthni dalam
Gharaib Malik, Khatib dalam perawi-perawi Malik dari Ibnu Umar. Daruquthni
berkata bathil. Dha`if]
15/15 Orang terakhir yang
akan meninggal dunia adalah dua orang penggembala dari Muzainah, mereka menuju
ke kota Madinah, mereka meneriaki kambingnya, maka mereka mendapati kota
madinah (kosong) banyak binatang buas, sehingga apabila mereka sampai daerah
tsaniyatul wadaa mereka tersungkur (mati). [HR Haakim dari Abu Hurairah. SHAHIH] [15]
جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ١٣ـ
=
١٣/١٣ــ آخِرُ أَرْبِعاءَ فِي الشَّهْرِ يَوْمُ نَحْسٍ مُسْتَمِرٍّ(وَكيعٌ) فِي الْغرَر (وابنُ مردَوَيْه) فِي التَّفْسِيرِ(خطّ) عَن ابْن عَبَّاس. وفيه مَسْلَمَة بن الصَّلْت متروك، وأورده ابن الجوزى فى الموضوعات، ورواه الطيورى من وجه آخر عن ابن عباس موقوفا) [ض] [١٣]ــ
=
13/13 Hari rabu terakhir
dalam setiap bulan adalah hari naas yang tetap. [HR
Waki` dalam Al-Gharar, riwayat Ibnu Murdawiyah dalam at-Tafsir dan riwayat
Khathib dari Ibnu Abbas. Di dalamnya ada Maslamah bin al-Shalt matruuk, Ibnu
al-Jauzi meriwayatkan dalam Al-Maudhuu`aat, Ath-Thuyuuri meriwayatkan dari
wajah lain dari Ibnu Abbas secara mauquuf. DHA`IF]
جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ١٢ ـ
=
١٢/١٢ــ آخِرُ مَن يَدْخُلُ الجَنَّةَ رَجُلٌ، فَهْوَ يَمْشِي مَرَّةً، ويَكْبُو مَرَّةً، وتَسْفَعُهُ النَّارُ مَرَّةً، فإذا ما جاوَزَها التَفَتَ إلَيْها، فقالَ: تَبارَكَ الذي نَجَّانِي مِنْكِ، لقَدْ أعْطانِي اللَّهُ شيئًا ما أعْطاهُ أحَدًا مِنَ الأوَّلِينَ والآخِرِينَ، فَتُرْفَعُ له شَجَرَةٌ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه الشَّجَرَةِ فَلأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها، فيَقولُ اللَّهُ عزَّ وجلَّ: يا ابْنَ آدَمَ، لَعَلِّي إنَّ أعْطَيْتُكَها سَأَلْتَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لا، يا رَبِّ، ويُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها، فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَى، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَشْرَبَ مِن مائِها، وأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لَعَلِّي إنْ أدْنَيْتُكَ مِنْها تَسْأَلُنِي غَيْرَها، فيُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ عِنْدَ بابِ الجَنَّةِ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَيَيْنِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، قالَ: بَلَى يا رَبِّ، هذِه لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليها، فيُدْنِيهِ مِنْها، فإذا أدْناهُ مِنْها فَيَسْمَعُ أصْواتَ أهْلِ الجَنَّةِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْخِلْنِيها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ ما يَصْرِينِي مِنْكَ؟ أيُرْضِيكَ أنْ أُعْطِيَكَ الدُّنْيا ومِثْلَها معها؟ قالَ: يا رَبِّ، أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فَضَحِكَ ابنُ مَسْعُودٍ، فقالَ: ألا تَسْأَلُونِي مِمَّ أضْحَكُ فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ، قالَ: هَكَذا ضَحِكَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ، فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ يا رَسولَ اللهِ، قالَ: مِن ضَحِكِ رَبِّ العالَمِينَ حِينَ قالَ: أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فيَقولُ: إنِّي لا أسْتَهْزِئُ مِنْكَ، ولَكِنِّي علَى ما أشاءُ قادِرٌ (أحمد، ومسلم، والطبرانى، والبيهقى فى البعث عن ابن مسعود، في كتاب الإيمان) (صح) [١٢]ــ
=
12/12 Orang terakhir yang masuk
surga adalah laki – laki yang sesekali berjalan dan sesekali tersungkur dan
sesekali api membakarnya. Ketika ia telah dapat melewatinya, ia menoleh
kepadanya seranya berkata: Maha suci Dzat yang telah menyelamatkanku darinya,
sungguh Allah telah memberiku sesuatu yang yang belum pernah Dia berikan kepada
mahluk yang awal dan yang akhir. Kemudian diperlihatkan kepadanya sebuah pohon.
Diapun berkata: “Wahai Rabb, dekatkanlah aku kepada pohon ini , hingga aku bisa
berteduh di bawah naungannya dan aku bisa meminum airnya. Kemudian Allah `Azza
wa Jalla berfirman: Wahai anak adam, barang kali seandainya Aku berikan
kepadamu permohonan tersebut apakah kamu akan meminta kepada-Ku permohonan
lainnya?. Ia menjawab: Tidak, Wahai Rabb, dan Allah meminta perjanjiannya agar tidak akan meminta yang lainnya. Dan
Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya.
Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah
naungannya dan dia bisa meminum airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon
lain yang lebih bagus dari pohon pertama. Ia pun berkata: Wahai Rab,
dekatkanlah aku kepadanya, agar aku bisa minum airnya, agar aku bisa berteduh dibawah naungannya, dan
aku tidak akan meminta kepada-Mu selainnya. Kemudian Allah berfirman: Wahai
anak adam, bukanlah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku
selainnya (pohon pertama)?. Bisa jadi setelah Aku mendekatkanmu kepadanya, kamu
akan minta yang lain lagi kepada-Ku. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya,
karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon
tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum
airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon di sisi pintu surga dimana pohon
tersebut lebih bagus dari dua pohon sebelumnya.
Kemudian ia berkata: Wahai Rabb, dekatkanlah aku padanya agar aku bisa
berteduh di bawah naungannya dan agar aku bisa meminum airnya, dan aku tidak
akan meminta yang lainnya kepada-Mu. Allah berfirman: Wahai anak adam, bukankah
kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku selainnya. Ia
menjawab: benar Ya Rabb, dekatkan aku padanya dan aku tidak akan meminta
selainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat
ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut. Ketika ia
telah di dekatkan kepadanya, ia mendengar suara-suara penduduk surga, lalu
iapun berkata: Wahai Rabb, masukanlah
aku ke dalam surga. Allah berfirman: Wahai anak adam, apakah yang bisa
menghentikanmu meminta kepada-Ku terus menerus? Apakah kamu ridha seandainya
aku berikan dunia bahkan ditambahkan lagi untukmu yang semisal dengannya?,
Kemudian ia menjawab: Wahai Rabb, apakah Engkau mentertawakan aku sedangkan
Engkau adalah Rabb Al-`Alami?. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku tidak
mentertawakanmu tetapi aku mampu melaksanakan sesuatu yang Aku kehendaki.” [HR.
Ahmad, Muslim, Thabrani dan Baihaqi dalam bab kebangkitan dari Ibnu Mas`ud,
dalam kitab iman. SHAHIH] [12]
جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير)ـ١١ـ
=
١١/١١ــ آخر من يخرج من النار رجلان، يقول الله عزَّ وَجَلَّ لأحدهما: يا ابن آدم ما أعددتَ لهذا اليوم؟ هل عملتَ خيرًا قط؟ هل رجوتَنى؟ فيقول لا يا رب فيؤمر به إلى النار فهو أشد أهل النار حسرة ويقول للآخر يا ابن آدم ما أعددتَ لهذا اليوم هل عملتَ خيرًا قط ورجوتنى فيقول لا يا رب إلا أنى كنت أرجوك فيُرفع له شجرةٌ فيقول أى رب أَقِرَّنِى تحت هذه الشجرة فأستظل بظلِّها وآكل من ثمرها وأشرب من مائها ويعاهده أن لا يسأله غير هذا فَيُقِرَّه تحتها ثم تُرفع له شجرةٌ أحسن من الأولى وأَغْدق ماء فيقول أى رب أَقِرَّنِى تحتها لا أسألك غيرها فأستظل بظلها وأشرب من مائها فيقول يا ابن آدم ألم تعاهدنى أن لا تسألنى غيرها فيقول أى رب هذه لا أسألك غيرها فَيُقِرَّه تحتها ثم تُرفع له شجرةٌ عند باب الجنة هى أحسن من الأُولَيَيْن وأَغْدَق ماء فيقول أى رب هذه فأَقِرَّنِى تحتها فيُدنيه منها ويعاهده أن لا يسأله غيرها فيسمع أصواتَ أهل الجنة فلا يتمالك فيقول أى رب أدخلنى الجنة فيقول الله سَلْ وتَمَنَّ فيسأل ويتمنى مقدار ثلاثة أيام من أيام الدنيا ويلقِّنه الله ما لا علم له به فيسأل ويتمنى فإذا فرغ قال لك ما سألت ومثله معه وقال أبو هريرة وعشرة أمثاله (أحمد، وعبد بن حميد عن أبى سعيد وأبى هريرة معًا) رجال (حم) رجال الصحيح (ص) [١١]ــ
=
11/11 Orang terakhir yang
keluar dari neraka adalah dua orang laki-laki. Bertanyalah Allah Yang Maha
Mulia dan Yang Maha Besar kepada salah seorang dari keduanya: Wahai anak adam,
apa yang telah kamu persiapkan untuk hari ini? Apakah kamu telah beramal
kebaikan sejak dahulu? Apakah kamu telah berharap kepada-Ku? Maka dia menjawab: Tidak, wahai Tuhanku, maka
diapun diperintahkan (dilemparkan) ke neraka, maka dia menjadi ahli neraka yang
paling banyak mengeluh (kepayahan). Dan Allah bertanya kepada yang lainnya :
Wahai anak adam, apa yang telah kamu persiapkan untuk hari ini? Apakah kamu
telah beramal kebaikan sejak dahulu? Apakah kamu telah berharap kepada-Ku? Maka dia menjawab: Tidak, Wahai Tuhanku,
terapi aku benar – benar berharap kepada-Mu, kemudian diangkatlah sebuah pohon
untuknya, dan dia berkata: Hai Tuhanku tempatkanlah aku dibawah pohon ini agar
aku bisa berteduh dibawah naungannya dan agar aku bisa makan dari buahnya dan
aku minum dari airnya, dan dia berjanji kepada Allah tidak akan meminta selain
hal tersebut, maka Allah menempatkannya dibawah pohon tersebut. Setelah itu
kemudian didirikan lagi untuknya sebuah pohon yang lebih bagus dari pohon yang
pertama dan lebih banyak airnya. Kemudian dia berkata: Hai Rabbi, tempatkanlah
aku dibawah pohon tersebut dan aku tidak akan minta selainnya, agar aku bisa
berteduh di bawah naungannya dan aku bisa minum dari airnya. Kemudian Allah berirman:
Wahai anak adam, bukanlah kamu telah berjanji tidak akan meminta selain pohon
itu (yang pertama)? Kemudian dia berkata: Hai Tuhanku, ini saja, maka aku tidak
akan minta lagi kepada-Mu selain pohon ini. Kemudian Allah menempatkannya
dibawah pohon yang kedua (tersebut). Setelah itu kemudian didirikan lagi sebuah
pohon dekat pintu surga yang lebih bagus
dari kedua pohon terdahulu dan lebih banyak airnya. Maka laki-laki tadi
berkata: Hai Tuhanku, pohon ini, tempatkanlah aku dibawahnya, kemudian diapun
mendekati pohon tersebut dan berjanji kepada Allah tiak akan meminta (lagi)
selain pohon (ketiga) tersebut. Kemudian ia mendengar suara-suara ahli surga (sehingga) dia tidak bisa menahan dirinya (ingin
masuk surga). Kemudian ia berkata: Hai Tuhanku, masukanlah aku ke dalam surga.
Kemudian Allah berfirman: Mintalah dan berharaplah. Kemudian iapun meminta dan
berharap selama kira-kira tiga hari seperti lamanya hari di dunia. Dan Allah
mengajarkan kepadanya ilmu – ilmu yang dia tidak tahu. Kemudian iapun meminta
dan berharap (kepada Allah). Kemudian setelah selesai, Allah berfirman: Untukmu
apa yang telah kamu minta dan bersamanya (ada tambahan) seperti yang kamu
minta. Abu Hurairah berkata: Dan sepuluh kali lipat yang serupa. [HR. Ahmad,
dan `Abd bin Hamiid dari Abi Sa`iid, dan Abi Hurairah secara bersamaan. SHAHIH]
[11]
جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ١٠ ـ
=
١٠/١٠ــ آخر رجل يتقلَّب على الصراط ظهرًا لبطنٍ كالغلام يضربه أبوه وهو يفر منه يعجز عنه عمله أن يسعى فيقول يا رب بَلِّغْ بى الجنة ونَجِّنِى من النار، فيُوحى الله إليه عبدى إِنْ أنا نَجَّيْتُك من النار وأدخلتُك الجنةَ أتعترف لى بذنوبك وخطاياك فيقول العبد نعم يا رب وعزتك وجلالك لئن نجيتنى من النار لأعترفن لك بذنوبى وخطاياى فيجوز الجسرَ ويقول العبد فيما بينه وبين نفسه لئن اعترفتُ له بذنوبى وخطاياى ليَرُدَّنِى إلى النار فيوحى الله إليه عبدى اعترف لى بذنوبك وخطاياك أغفرها لك وأُدخلك الجنة فيقول العبد وعزتك وجلالك ما أذنبتُ ذنبا قط ولا أخطأتُ خطيئة قط فيوحى الله إليه عبدى إن لى عليك بَيِّنَةً فيلتفت العبد يمينًا وشمالاً فلا يرى أحدًا ممن كان شهده فى الدنيا فيقول يا رب أرنى بَيِّنَتَك فيَسْتَنْطِق اللهُ جِلْدَه بالمُحَقَّرات فإذا رأى ذلك العبد يقول يا رب عندى وعزتك العظائم المُضْمَرات فيوحى الله إليه عبدى أنا أَعْرَفُ بها منك اعترف لى بها أغفرها لك وأدُخلك الجنة فيعترف العبد بذنوبه فيدخل الجنة هذا أدنى أهل الجنة منزلة فكيف بالذى فوقه (الحكيم، والطبرانى عن أبى أمامة والحسن) (ض) [١٠]ـ
=
10/10 Laki-laki terakhir
yang terbalik diatas shirat dengan menaiki perutnya seperti anak kecil
yang dipukul ayahnya , ia ingin berlari darinya tetapi tidak bisa berjalan karena
terbebani amalnya. Kemudian ia berkata: Ya Rabbi sampaikanlah aku ke surga dan
selamatkanlah aku dari neraka. Kemudian Allah memberikan wahyu kepadanya:
Hamba-Ku seandainya Aku menyelamatkanmu dari neraka dan Aku memasukanmu ke
dalam surga apakah kamu akan mengakui dosa-dosamu dan kesalahan-kesalahanmu?, Hamba menjawab: Benar Ya Rabbi, demi kemulian-Mu
dan kebesaran-Mu seandainya Engkau menyelamatkanku dari api neraka maka aku
akan benar-benar mengakui dosa-dosaku dan kesalahan-kesalahanku. Kemudian
diapun melewati jembatan dan berkatalah hamba tersebut kepada dirinya sendiri:
seandainya aku mengaku kepada-Nya atas dosa-dosa dan kesalahan-kesalahanku maka
Dia akan mengembalikanku ke dalam neraka. Kemudian Allah memberikan wahyu
kepadanya: Hamba-Ku, mengakulah kepada-Ku akan dosa-dosamu dan kesalahan-kesalahanmu
maka Aku akan mengampunimu dan memasukanmu ke dalam surga, hamba berkata: demi
kemulian-Mu dan kebesaran-Mu aku sama sekali tidak pernah berbuat dosa dan aku
sama sekali tidak pernah berbuat kesalahan, Kemudian Allah memberikan wahyu
kepadanya: Hamba-Ku sesungguhnya Aku memiliki bukti-bukti yang memberatkanmu,
kemudian si hamba tengok kiri kanan dan tidak melihat ada seseorang yang
menyaksikan dirinya ketika di dunia, si hamba berkata: Ya Rabbi perlihatkanlah
kepadaku bukti-bukti-Mu, kemudian Allah ta`ala menyuruh kulit berbicara tentang
dosa-dosa kecil (yang pernah dilakukan hamba tersebut). Ketika hamba melihat
hal tersebut maka berkatalah ia: Ya
Rabbi, demi kemulian-Mu dan demi kebesaran-Mu, padaku masih ada dosa-dosa besar
yang tersembunyi. Kemudian Allah memberikan wahyu kepadanya: Aku lebih
mengetahuinya daripada kamu, akuilah dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan tersebut
maka aku akan mengampuninya dan memasukanmu ke dalam surga. Kemudian hamba
tersebutpun mengakui dosa-osanya dan akhirnya diapun masuk ke dalam surga. Ini
adalah nasib orang ahli surga yang paling rendah kedudukannya lalu bagaimanakah
orang-orang yang berada diatasnya?! [HR. Al-Hakim, Thabrani dari
Abi Umamah dan Husin. DHAIF]
٩/٩ــ آخِرُ مَا تَكَلَّمَ بِهِ إِبْرَاهِيمُ حِينَ أُلْقِيَ فِي النَّارِ حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ (خط) عن أبي هريرة، وقال: غريب، والمحفوظ من إبن عباس موقوف، رواه الحاكم [٩]ــ
=
9/9 Perkataan terakhir yang
diucapkan Ibrahim ketika dilemparkan ke dalam api adalah: HasbiyAllahu wa
ni’mal wakiil, "Cukuplah Allah bagiku sebagai sebaik-baik yang diserahi."[HR.
Khatib dari Abu Hurairah dan dia mengatakanna gharib. Yang mahfuzh dari Ibnu Abbas
adalah mauquf. Riwayat Hakim. SHAHIH] [9]
8/8 Yang terakhir bisa
dijumpai manusia dari kalam kenabian pertama (sejak Adam AS hingga saat ini)
adalah "Jika kamu tidak merasa malu maka berbuatlah sesukamu".[HR
Ibnu `Asakir dalam Tarikhnya dari Abu Mas`ud Al-Badri. DHAIF] [8]
جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ـ ٧ ـ
=
٧/٧ــ آخِرُ من يُحشر من هذه الأمة رجلان من قريش (ابن أبى شيبة عن وكيع عن إسماعيل عن قيس قال: أُخبرتُ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال فذكره، وعن وكيع عن المسعودى عن سعد بن خالد عن حذيفة بن أَسِيد موقوفًا والأول صحيح؛ لأن قيس بن أبى حازم سمع من العشرة، والثانى حسن وله حكم الرفع) ــ
=
7/7 Orang terakhir yang akan
dikumpulkan (di padang makhsyar) dari umat ini (ahli jahiliah) adalah dua orang
dari Quraisy. [HR. Ibnu Abi Syaibah dari Wakii` dari Ismail dari Qais berkata:
Aku diberitahu sesungguhnya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda…
kemudian menuturkan hadits. Dan dari wakii` dari al-mas`uudy dari sa`d bin
Khaalid dari Hudzaifah bin Asiid secara mauquuf. Dan yang awal shahih karena sesungguhnya Qais
bin Abi Haazim mendengar dari “al-`asyrah”. Dan yang kedua hasan dan
memiliki hukum marfu.HASAN SHAHIH] [7]
جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ـ ٥
=
٥/٥ــ آجالُ البهائم كلها وَخَشَاشِ الْأَرْضِ فى التسبيح فإذا انقضى تسبيحها قبض الله أرواحَها وليس لمَلَك الموت منها شىء (أبو الشيخ فى العظمة عن أنس) [٥]ــ
=
5/5 Ajal semua binatang dan
serangga bumi ada dalam tasbih, apabila selesai tasbih mereka maka Allah mencabut
ruh mereka, dan tidak ada sesuatu bagi malaikat maut. [HR. Abu Syeh dalam
Al-`Azhmah dari Anas. MAUDHU] [5]
جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ــ٤
=
٤/٤ــ آجَالُ البَهَائِمِ كُلُّهَا مِنَ القمل والبراغيث والجراد والخيل والبغال والدواب كلها والبقر وغير ذلك آجالها فى التسبيح فإذا انقضى تسبيحها قبض الله أرواحَها وليس إلى مَلَك الموت من ذلك شىء (العقيلى، وأبو الشيخ فى العظمة عن أنس، [قال] العقيلى: لا أصل له، وأورده ابن الجوزى فى الموضوعات) [٤]ــ
=
4/4 Ajal semua binatang
seperti tuma, kutu anjing, belalang, kuda, keledai, semua binatang melata,
sapi, dan yang lainnya, semua ajal mereka ada pada tasbih. Apabila mereka berhenti bertasbih maka Allah
mencabut ruh mereka, dan tidak ada sesuatu urusan bagi malaikat maut. [HR. Al-`Uqaili,
Abu Syeh dalam Al-`Azhmah dari Anas. Ibnu Jauzi dalam Al-Maudhu`at . MAUDHU] [4]
=
Hadits sejenis juga bisa anda baca i situs Durorus Saniyyah
آجالُ البهائمِ كلِّها من القَمل، والبراغيثِ، والجرادِ، والخيلِ، والبغالِ، والدوابِّ كلِّها، والبقر، وغيرِ ذلك؛ آجالُها في التسبيحِ، فإذا انقضى تسبيحُها؛ قبضَ اللَّهُ أرواحَها، وليس إلى ملَكِ الموتِ من ذلك شيءٌ
3/3 Aku datang ke pintu surga
kemudian minta dibukakan pintunya, kemudian ditanyakan kepadaku: Siapa ini?,
Akupun menjawab: Muhammad, Kemudian dia berkata: Marhaban Muhammad, Kemudian ketika aku melihat Tuhanku akupun
merunduk untuk bersujud seranya memandang kepada-Nya. [HR Hakim dalam Mustadrak
dari Mu`aadz, diatas syarat keduanya] [3]
=
=
Hadits sejenis juga dapat ana baca di situs Durorus Saniyyah
والذي نفسِي بيدِه إني لسيِّدُ الناسِ يومَ القيامةِ بغيرِ فخرٍ ولا رياءٍ وما من الناسِ إلا وهو تحتَ لوائي يومَ القيامةِ ينتظرُ الفرجَ وإن معي لواءَ الحمدِ أمشِي ويمشِي الناسُ معي حتى آتِي بابَ الجنةِ فأستفتحُ فيُقالُ مَن هذا فأقولُ محمدٌ فيُقالُ مرحبًا بمحمدٍ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم فإذا رأيت ربِّي خررتُ له ساجدًا شكرًا له فيُقالُ ارفعْ رأسَك قلْ تطاعُ واشفعْ تُشفعْ فيخرجُ من قد أُحرِمَ برحمةِ اللهِ وشفاعتي
الراوي : عبادة بن الصامت | المحدث : الهيثمي | المصدر : مجمع الزوائد
الصفحة أو الرقم: 10/379 | خلاصة حكم المحدث : [فيه] إسحاق بن يحيى لم يدرك عبادة وبقية رجاله ثقات
sumber : https://dorar.net/hadith
===
والذي نفسِي بيدِه إني لسيِّدُ الناسِ يومَ القيامةِ بغيرِ فخرٍ ولا رياءٍ وما من الناسِ إلا وهو تحتَ لوائي يومَ القيامةِ ينتظرُ الفرجَ وإن معي لواءَ الحمدِ أمشِي ويمشِي الناسُ معي حتى آتِيبابَالجنةِفأستفتحُفيُقالُمَنهذافأقولُمحمدٌفيُقالُمرحبًابمحمدٍ صلَّى اللهُ عليه وسلَّم فإذارأيتربِّيخررتُلهساجدًا شكرًا لهفيُقالُ ارفعْ رأسَك قلْ تطاعُ واشفعْ تُشفعْ فيخرجُ من قد أُحرِمَ برحمةِ اللهِ وشفاعتي
جمع الجوامع للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي (المعروف بالجامع الكبير) ــ١
=
١/١ــ آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ القيَامَةِ فَأَسْتَفْتحُ فَيَقُوْل الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُوْلُ: مُحَمَّدٌ فَيَقُوْلُ: بِكَ أُمِرتُ أَنْ لَا أَفْتَحَ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ (حم ،وعبد بن حميد، م عن أنس) صح (مسلم:١٩٧)[١]ــ
=
1/1-"Saya mendatangi
pintu surga, pada hari kiamat, lalu saya meminta dibukakan. Lalu seorang penjaga (Malaikat)
bertanya, "Siapa kamu?" Maka aku menjawab, 'Muhammad'. Lalu ia
berkata, "Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk tidak membukakan pintu
untuk siapapun, sebelum kamu masuk." [HR. Ahmad,
Abdu bin Hamid, Muslim dari Anas. SAHIH] [Muslim: 197] [1]