١٥٣٢ــ اللّٰهُمَّ أَغْنِنِى بِالْعِلْمِ وَزَيِّنِى
بِالْحِلْمِ وَأَكْرِمْنِى بِالتَّقْوَى وَجَمِّلْنِى بِالْعَافِيَةِ (ابن النجار)
عن إبن عمر (ح)ـ
1532- Ya Allah perkayalah aku dengan ilmu,
hiasilah aku dengan kesantunan, dan muliakanlah aku dengan takwa, dan
percantiklah aku dengan keselamatan. (HR. Ibnu Najar dari Ibnu Umar. HASAN)
Ilmu yang dimaksud di sini adalah ilmu
akhrat, karena kekayaan sejati adalah ilmu akherat. Ilmu dan amal merupakan dua
hal yang karena keduanya kita bisa melihat dan mendengar setiap kitab para
mushannif, pengajaran para guru, nasehat para pemberi nasehat, buah pikiran
para pemikir, dan bahkan karena keduanyalah diturunkan kitab – kitab, diutus
para Rasul, dan bahkan karena keduanya pula diciptakan langit dan bumi
seisinya.
Al-Qur`an Surat Ath-Thalaq ayat 12
ٱللَّهُ ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ وَمِنَ
ٱلْأَرْضِ مِثْلَهُنَّ يَتَنَزَّلُ ٱلْأَمْرُ بَيْنَهُنَّ لِتَعْلَمُوٓا۟ أَنَّ ٱللَّهَ
عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ وَأَنَّ ٱللَّهَ قَدْ أَحَاطَ بِكُلِّ شَىْءٍ عِلْمًۢا
Artinya: Allah-lah
yang menciptakan tujuh langit dan seperti itu pula bumi. Perintah Allah berlaku
padanya, agar kamu mengetahui bahwasanya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu,
dan sesungguhnya ilmu Allah benar-benar meliputi segala sesuatu. (QS Ath-Thalaq
ayat 12)
Cukuplah ayat dan hadits
diatas menjadi dalil kemuliaan ilmu, apalagi ilmu ma`rifatullah.
Barangsiapa yang diberi
ilmu maka dia benar – benar orang kaya sejati walaupun dia fakir harta dan
barangsiapa tidak diberi ilmu, apalagi ilmu ma`riatullah dan ilmu
tauhid, maka dia benar – benar orang fakir walaupun dia banyak harta.[1]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar