٥١ــ
أَبْشِرُوْا وَ بَشِّرُوْا مَنْ وَرَاءَكُمْ، أَنَّهُ مَنْ شَهِدَ أنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا
اللَّهَ صَادِقًا بِهَا دَخَلَ الْجنَّةِ (حم طب) عن أبي موسى (صح)ـ
51- Bergembiralah
kalian dan berilah kabar gembira orang - orang dibelakang kalian, sesungguhnya barang
siapa yang bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhah selain Allah dengan
kesaksian yang benar maka ia masuk surga. (HR. Ahmad dan Tabrani dalam Al-Kabri
dari Abu Musa, SHAHIH)[1]
Bergembiralah
kalian karena begitu mudahnya masuk surga, berilah kabar gembira orang - orang
yang kalian jumpai mengenai kemudahan tersebut. Untuk bisa masuk surga kalian
cukup bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dengan kesaksian yang benar /
ikhlas dan hidup hingga mati dengan memegang teguh kesaksian tersebut.[2]
SHAHIH JAMI`US
SHAGHIR 21-30
٣٨ـ٢١ـ أَبَى أَنْ يَجْعَلَ اللّهُ لِقَاتِلِ
الْمُؤْمِنِ تَوْبَةً (طب) والضياء في المختارة عن أنس (صح)ـ[1]
[38](21)- Allah enggan menerima
taubat orang yang membunuh orang mukmin. (HR. Thabrani dan Dhiyaa dalam
Al-Mukhtaarah dari Anas, SHAHIH)
٤٠ـ٢٢ـ اَبَى اللهُ أَنْ يَقْبَلَ عَمَلَ صَاحِبِ
بِدْعَةٍحَتَّى يَدَعَ بِدْعَتَهُ (هـ) وابن أبي عاصم في السنة عن ابن عباس (ح)ـ[2]
[40](22)- Allah menolak menerima amal ahli bid`ah sehingga dia meningalkan
bid`ahnya tersebut. (HR Ibnu Majah dan Ibnu Abi `Ashim dalam Assunnah dari Ibnu
Abbas. HASAN)
٤٦ـ٢٣ـ اِبْدَأْ بِنَفْسِكَ، فَتَصَدَّقْ عَليْهَا،
فَاِنْ فَضُلَ شَيْءٌ فَلِأَهْلِكَ، فإِنْ فَضُلَ شَيْئٌ عَنْ أَهْلِكَ فَلِذِىْ قَرَابَتِكَ،
فَإِنْ فَضُلَ عَنْ ذِىْ قَرابَتِكَ شيْئٌ فَهَكَذَ وَ هَكَذَا (ن) عن جابر (صح)ـ[3]
[46](23)- Mulailah dengan diri sendiri, maka bersedekahlah untuknya. Jika masih
berlebih sesuatu maka untuk keluargamu, jika masih berlebih sesuatu maka untuk
sanak kerabatmu, jika masih berlebih sesuatu maka bersedekahlah untuk yang lain
dan yang lainnya lagi. (HR. Nasaa-i dari Jabir, SHAHIH)
٤٧ـ٢٤ـ إِبْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ (طب) عن حكيم
بن حزام (صح)ـ[4]
[47](24)- Mulailah dari orang-orang yang menjadi tanggunganmu (HR. Thabrani dalam
Al-Kabir dari Hakim bin Hizam.SHAHIH)
٤٨ـ٢٥ـ اِبْدَأُوْا بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ
(قط) عن جابر (صح)ـ[5]
[48](25)- Mulailah kalian dengan sesuatu yang Allah telah memulainya. (HR.
Daruquthni dari Jabir. SHAHIH)
٤٩ـ٢٦ـ
أَبْرِدُوْا بِالظُّهْرِ ، فَإِنَّ شِدَّةَ الْحَرِّ مِنْ فَيْحِ جَهَنَّمَ
(خ هـ) عن أبي سعيد (حم ك) عن صفوان بن مخرمة (ن) عن أبي موسى (طب) عن ابن مسعود (عد)
عن جابر (هـ) عن المغيرة بن شعبة (صح)ـ[6]
[49](26)- (Tunggulah sampai udara
agak) Dingin (dalam melaksanakan) shalat dzuhur. Karena sesunguhnya panas yang
sangat itu dari hembusan neraka Jahanam. (HR. Bukhari dan Ibnu Majah dari Abu
Sa`id. HR. Ahmad dan Haakim dari Shafwan bin Makhramah. HR. Nasaa-i dari Abu
Musa. HR. Thabraani dalam Al-Kabir dari Ibnu Mas`ud HR. Ibnu Adi dari Jaabir.
HR. Ibnu Maajah dari Mughirah bin Syu`bah. SHAHIH)
٥١ـ٢٧ـ أَبْشِرُوْا وَ بَشِّرُوْا مَنْ وَرَاءَكُمْ،
أَنَّهُ مَنْ شَهِدَ أنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ صَادِقًا بِهَا دَخَلَ الْجنَّةِ
(حم طب) عن أبي موسى (صح)ــ[7]
[51](27)- Bergembiralah kalian dan berilah kabar gembira orang - orang dibelakang
kalian, sesungguhnya barang siapa yang bersaksi bahwa sesungguhnya tidak ada
tuhah selain Allah dengan kesaksian yang benar maka maka ia masuk surga. (HR.
Ahmad dan Tabrani dalam Al-Kabri dari Abu Musa, SHAHIH)
٥٣ـ٢٨ـ أَبْغَضُ الْحَلالِ إِلَى أللَّهِ الطَّلَاقُ
(د ه ك) عن إبن عمر (صح)ـ[8]
[53](28)- Perkara halal yang
paling dimurkai Allah adalah Talak. (HR. Abu Dawud, Ibnu Majah
dan Hakim dari Ibnu Umar, SHAHIH)
٥٥ـ٢٩ـ أَبْغَضُ الرِّجَالِ إِلَى اللّهِ أَلْلأَلَدُّ
الْخَصِمُ (ق حم ت ن) عن عائشة (صح)ـ[9]
[55](29)- Laki - laki yang paling dibenci Allah adalah orang yang bengis dan suka
bermusuhan. (HR. Bukhari, Muslim, Ahmad, Tirmidzi dan Nasaa-i dari Aisyah,
SHAHIH)
٥٧ـ٣٠ـ أَبْغَضُ النَّاسِ إِلى آللَّهِ ثَلَاثَةٌ٬
مُلْحِدٌ فِى الْحَرَمِ٬ وَ مُبْتَغٍ فِى الْإِسْلَامِ سُنَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ٬ وَ
مُطَّلِبٌ دَمَ ٱمْرِئٍ بِغَيْرِ حَقٍّ لِيُهْرِيْقَ دَمَهُ (خ) عن إبن عباس (صح)ـ[10]
[57](30)- Tiga kelompok manusia yang dimurkai Allah adalah : Orang yang melanggar
kehormatan tanah haram, orang yang mengharapkan tradisi jahiliah dalam islam,
orang yang menuntut darah orang lain tanpa hak karena ingin mengalirkan
darahnya. (HR. Bukhari dari Ibnu Abbas, SHAHIH)
=
[1] Jam`ul Jawaami`: 79., Jami`us Shaghir: 38., Fathul Kabiir: 49.,
Kunuuzul Haqaaiq: 13.
[2] Jam`ul Jawaami`: 82., Jami`us Shaghir: 40., Fathul Kabiir: 52.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[3] Jam`ul Jawaami`: 96., Jami`us Shaghir: 46., Fathul Kabiir: 63.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[4] Jam`ul Jawaami`: 97., Jami`us Shaghir: 47., Fathul Kabiir: 62.,
Kunuuzul Haqaaiq: 14.
[5] Jam`ul Jawaami`: 99., Jami`us Shaghir: 48., Fathul Kabiir: 64.,
Kunuuzul Haqaaiq: 15.
[6] Jam`ul Jawaami`: 105., Jami`us Shaghir: 49., Fathul Kabiir: 67.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[7] Jam`ul Jawaami`: 131., Jami`us Shaghir: 51., Fathul Kabiir: 73.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[8] Jam`ul Jawaami`:146 ., Jami`us Shaghir: 53., Fathul Kabiir: 82.,
Kunuuzul Haqaaiq: 23.
[9] Jam`ul Jawaami`: 149., Jami`us Shaghir: 55., Fathul Kabiir: 84.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
[10] Jam`ul Jawaami`: 151., Jami`us Shaghir: 57., Fathul Kabiir: 86.,
Kunuuzul Haqaaiq: .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar