Laman

Selasa, 29 Januari 2019

SHALAWAT NABI SAW

Judul Kitab: Al-Jami Ash-Shaghir
Penulis: Imam Suyuthi
Disusun secara tematik oleh: Badrudin

Bab: Shalawat Nabi
  1. Hadits 00091 [ Pahala shalawat 10x3 x x ] [SHAHIH]
  2. Hadits 08810 [ Shalawat sekali dibalas sepuluh kali ] SHAHIH
  3. Hadits 08809 [ Shalawat Allah SWT] [SHAHIH]
  4. Hadits 08074 [ Shalawat Malaikat ] SHAHIH
  5. Hadits 06162 [ Shalawat Ibrahimiyah] SHAHIH
  6. Hadits 03194 [ Oang bakhil yang tidak bershalawat] SHAHIH
  7. Hadits 05033 [ Contoh Lafazh shalawat Yang Diajarkan Nabi SAW ] [SHAHIH]
  8. Hadits 08680 [ Sepuluh kali lipat balasan bershalawat] SHAHIH
  9. Hadits 03768 [ Bershalawat dimana saja ] [HASAN /SHAHIH]
  10. Hadits 02480 [ Shalawat di hari jum`at ] [ HASAN / SHAHIH]
  11. Hadits 01402 [ Shalawat di malam dan hari jumat ] [HASAN]
  12. Hadits 01403 [ Shalawat di hari jumat ] [HASAN]
  13. Hadits 01404 [ Slawat di hari jumat ] HASAN
  14. Hadits 01405 [ Perbanyak Shalawat di hari jumat agar dapat syafaat ] [HASAN]
  15. Hadits 05191 [ Shalawat di hari jum`at 80x ] [DHAIF]
  16. Hadits 04459 [ Rugi orang yang tidak membaca shalawat ] SHAHIH ALBANI
  17. Hadits 08678 [ Malang orang yang tidak bershalawat] HASAN 
  18. Hadits 08679 [ Keliru jalan ke surga karena tidak bershalawat] HASAN
  19. Hadits 08811 [ Shalawat 10 pagi dan 10 sore agar dapat syafaat] [HASAN]
  20. Hadits 08813 [ Shalawat berpahala sebesar gunung] [HASAN
  21. Hadits 06303 [ Bershalawat agar doa dikabulkan ] HASAN 
  22. Hadits 05034 [ Shalawat kepada para Nabi ] [HASAN]
  23. Hadits 01406 [ Shalawat penghapus dosa ] DHAIF
  24. Hadits 01407 [ Shalawat kepada Nabi Musa ] HTSIS
  25. Hadits 04580 [ Shalawat adalah cahaya ] [DHAIF]
  26. Hadits 05031 [ Shalawat pembersih diri ] [DHAIF]
  27. Hadits 05032 [ Shalawat mendatangkan rahmat] [DHAIF]
  28. Hadits 05035 [ Shlawat kepada para Nabi ] [DHAIF]
  29. Hadits 07986 [ Salam kepada Nabi ] DHAIF
  30. Hadits 06285 [ Bershalawatlah sebelum mengerjakan suatu kebaikan ] DHAIF

KEUTAMAAN SHALAWAT
  1. Dituliskan 10x kebaikan [ Hadits 00091, 08810 ]
  2. Dihapus 10x kesalahan [ Hadits 00091, 08810 ]
  3. Diangkat 10x derajat [ Hadits 00091, 08810 ]
  4. Dibalas sebanyak shalawatnya [ Hadits 00091, 08810 ]
  5. Satu shalwat berpahala satu Qirath [Hadits 08813]
  6. Mendapatkan syafaat Nabi SAW [Hadits 08811]
  7. Shalawat adalah cahaya [Hadits 05191]
  8. Diampuni dosa 80 tahun [ Hadits 05191]
  9. Nabi SAW menjadi saksi [Hadits 01405 ]
  10. Lansung disampaikan kepada Nabi SAW [ Hadits 05016 ]
  11. Terbebas ari sifat bakhil [ Hadits 03194 ]
============================== 40
==================== 20
=== 3+




Judul kitab: Lubabul Hadits Wa Ziyadatuhu
Penulis : Imam Suyuthi
Ditambahkan hadits dari kitab Al-Jami Ash-Shaghir oleh: Badrudin
Bab: Keutamaan Shalawat Nabi
  1. Lubabul Hadits Bab 04 Hadits 01: Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barang siapa mengucapkan shalawat untukku sekali, maka Allah memberi shalawat untuknya sepuluh kali." (H.R. Muslim, Abu Daud, Nasaiy, dan Ibnu Hibban dari Abi Hurairah ) SHAHIH
  2. Lubabul Hadits Bab 04 Hadits 02: Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barang siapa bershalawat kepadaku 1000 kali maka takkan meninggal dunia sehingga diberikan kabar gembira masuk surga".
  3. Lubabul Hadits Bab 04 Hadits 03: Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa bershalawat kepadaku satu kali, maka karenanya Allah bershalawat sepuluh kali baginya. Barang siapa bershalawat kepadaku sepuluh kali, maka karenanya Allah bershalawat seratus kali baginya. Barang siapa bershalawat kepadaku seratus kali, maka karenanya Allah bershalawat seribu kali baginya. Barang siapa yang bershalawat seribu kali maka takkan disentuh api neraka".
  4. Lubabul Hadits Bab 04 Hadits 04: Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa lupa bershalawat kepadaku, maka benar - benar telah menyimpang dari jalan surga".
  5. Lubabul Hadits Bab 04 Hadits 05: Nabi Muhammad SAW bersabda : "Sesungguhnya orang yang lebih utama bersamaku di hari kiamat adalah orang yang paling banyak bershalawat kepadaku". (HR. Bukhari dan Ibnu Hibban dari Ibnu Mas`ud ra.) 
  6. Lubabul Hadits Bab 04 Hadits 06: Nabi Muhammad SAW bersabda : "Shalawat kalain kepadaku itu pengahncur (dosa-dosa)".
  7. Lubabul Hadits Bab 04 Hadits 07: Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang sipa bershalawat di setiap malam jum`at sebanyak 40 kali maka Allah menghapus semua dosa-dosanya".
  8. Lubabul Hadits Bab 04 Hadits 08: Nabi Muhammad SAW bersabda : "Tiadalah sebuah do`a terkecuali diantara do`a tersebut dan langit ada hijab hingga dibacakan shalawat untukku. Ketika dibacakan shalawat untukku maka terbukalah hijab tersebut dan diangkatlah do`a ".
  9. Lubabul Hadits Bab 04 Hadits 09: Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa bershalawat seratus kali dalam sehari maka Allah menunaikan seratus hajatnya. Tujuh puluh untuk hajat akheratnya dan tiga puluh untuk hajat dunianya." (HR: Ibnu Najar dari Jabir ra.).
  10. Lubabul Hadits Bab 04 Hadits 10: Nabi Muhammad SAW bersabda : "Barang siapa bershalawat untkku sekali, maka Allah dan Malaikatnya bershalawat untuknya duapluh kali dan tidak akan wafat hingga diberi kabar gembira surga."
  11. Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 00091 [ Pahala shalawat 10x3 x x ] [SHAHIH]
  12. Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 08810 [ Shalawat sekali dibalas sepuluh kali ] SHAHIH
  13. Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 08809 [ Shalawat Allah SWT] [SHAHIH]
  14. Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 08074 [ Shalawat Malaikat ] SHAHIH
  15. Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 06162 [ Shalawat Ibrahimiyah] SHAHIH
  16. Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 03194 [ Orang bakhil yang tidak bershalawat] SHAHIH
  17. Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 05033 [ Contoh Lafazh shalawat Yang Diajarkan Nabi SAW ] [SHAHIH]
  18. Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 08680 [ Sepuluh kali lipat balasan bershalawat] SHAHIH
  19. Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 02480 [ Shalawat di hari jum`at ] [HASAN/SHAHIH]
  20. Al-Jami Ash-Shaghir Hadits 03768 [ Bershalawat dimana saja ] [HASAN/SHAHIH]
-

-

-
============================== 40
==================== 20
=== 3+
=

1.      

٩١ــ أتَانِى آتٍ مِنْ عِنْدِ رَبِّى عَزَّوَجَلَّ فَقَال: مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ مِنْ أُمَّتِكَ صَلَاةً كتَبَ اللهُ لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسَنَاتٍ، وَمَحَاعَنْهُ عَشْرَسَيِّئَاتٍ٬ وَرَفَعَ لَهُ عَشْرَدَرَجَاتٍ، وَرَدَّ عَلَيْهِ مِثْلَهَا (حم) عَن أبِي طَلْحَةَ (صح)ـ

          91- Telah datang kepadaku seorang utusan dari Tuhanku `azza wa jalla dan berkata: Apabila umatmu ada yang bershalawat kepadamu sekali saja maka sebab shalawat tersebut Allah akan mencatat untuknya sepuluh kebaikan, menghapuskan darinya sepuluh keburukan, mengangkat untuknya sepuluh derajat dan membalas untuknya seperti shalawatnya. (HR Ahmad dari Abu Thalhah. SHAHIH)

Shalawat kepada Nabi boleh menggunakan kalimat apa saja yang pantas untuknya, tetapi jika menggunakan kalimat yang sesuai hadits shahih maka itu lebih utama seperti bacaan shalawat اللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّد . Pada hakekatnya shalawat itu bukan hanya satu kebaikan saja tetapi merupakan kumpuan kebaikan yang berpahala sepuluh kali lipat, tujuhratus kali lipat hingga tidak terhingga. Bukanlah dalam bacaan shalat itu terkandung pembaharuan iman kepada Allah, pengakuan risalah, mengagungkan Allah, meminta kemuliaan kepada Allah, iman kepada hari akhir, dzikir, mengagungkan dzikir, menunjukan rasa cinta, merendahkan diri dalam berdoa, mengakui semua milik Allah, Nabi tetaplah membutuhkan Allah.[1]

٨٨١٠ــ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْه عَشْرَ صَلَوَاتٍ، وَحَطَّ عَنْهُ عَشْرَسَيِّئَاتٍ٬ وَرَفَعَ لَهُ عَشْرَدَرَجَاتٍ (حم خد ن ك) عن أنس (صح)ـ

          8810- Barangsiapa bershalawat atasku sekali maka Allah memberinya sepuluh shalawat, dan menghapus darinya sepuluh kesalahan. dan mengangkatnya sepuluh derajat. (HR. Ahmad. Bukhari dalam At-Tarikh, Nasaa-i, dan Hakim dari Anas. SHAHIH)

Barangsiapa bershalawat (memintakan keagungan kepada Allah SWT) kepadaku sekali (saja) maka Allah SWT (akan memberikan sepuluh rahmat dan melipatgandakannya hingga tidak terhingga, dan menghapuskan darinya sepuluh kesalahan (dosa), dan meninggikan untuknya sepuluh derajat lebih tinggi di surga. Dalam hadits Imam Ahmad disebutkan Allah dan Malaikat memberikan tujuh puluh shalawat (rahmat, ampunan, atau keagungan).[2]

٨٨٠٩ــ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ وَاحِدَةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا (حم م ٣) عن أبي هريرة (صح)ـ

          8809- Barangsiapa membaca shalawat atasku sekali maka Allah akan memberikan sepuluh shalawat kepadanya karena shalawat tersebut. (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-i dan Ibnu Majah dari Abu Ayyub. SHAHIH)

Barangsiapa membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW sekali maka Allah akan membalasnya dengan rahmat, kebaikan, dan keutamaan-keutamaan yang sangat banyak sesuai dengan ilmu Allah SWT, tidak hanya sepuluh saja.[3]

٨٠٧٤ــ مَامِنْ عَبْدٍ يُصَلِّى عَلَيَّ إِلَّا صَلَّتْ عَلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ مَادَامَ يُصَلِّى عَلَيَّ، فَلْيُقِلَّ الْعَبْدُ مِنْ ذَلِكَ أَوْ لِيُكْثِرْ (حم ه والضياء) عن عامر بن ربيعة (صح)ـ

          8074- Tiada seorang hambapun bershalawat kepadaku melainkan para malaikat bershalawat kepadanya selama dia bershalawat kepadaku. Maka (silahkan saja, apakah dia akan) menyedikitkan membaca shalawat atau memperbanyak (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Dhiyaa dari Amir bin Rabi`ah. SHAHIH)

Ketika kita membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW maka para Malaikat membaca shalawat (memohon ampun) untuk kita, oleh karena itu perbanyaklah membaca shalawat Nabi agar para Malaikat banyak membaca shalawat (memohonkan ampun) untuk kita. Dan janganlah sekitik bershalawat kepada Nabi SAW.[4]

٦١٦٢ــ قُوْلُوا: أَللهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. أللهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعلَى آلِ مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَ آلِ إِبْرَاهِيْمَ ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ (حم ق د ن ه) عن كعب بن عجرة (صح)ـ

          6162- Katakanlah: "Ya Allah, berilah rahmat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat atas Ibrahim dan atas keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. Ya Allah, berilah keberkahan atas Muhammad dan kelurga Muhammad sebagaimana telah Engkau berikan keberkahan atas Ibrahim dan keluarga Ibrahim, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung". (HR Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasaa-i dan Ibnu Majah dari Ka`b bin `Ujrah. SHAHIH)[5]

٣١٩٤ــ الْبَخِيْلُ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ (حم ت ن حب ك) عن الحسين (صح)ـ

          3194- Orang kikir adalah orang yang apabila aku disebut disisinya kemudian dia tidak bershalawat atasku. (HR Ahmad, Tirmidzi, Nasaa-i, Ibnu Hibban dan Hakim dari Husain. SHAHIH)

Orang bakhil / kikir yang benar-benar sempurna kebakhilannya adalah orang yang apabila mendengar nama Nabi Muhammad SAW atau sifat-sifatnya atau sesuatu yang berhubungan dengannya disebut atau didengarnya kemudian dia tidak membaca shalawat atas Nabi SAW. Sesungguhnya dia bakhil terhadap dirinya sendiri, ya... dai tidak mau sepuluh rahmat dari Allah yang akan dia terima apabila dia bershalawat ketika nama Nabi SAW disebut. [6]

٥٠٣٣ــ صَلُّوْا عَلَيَّ واجْتَهِدُوا فِى الدُّعَاءِ، وَقُوْلُوا: اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ (حم ن وابن سعد وسمويه والبغوي والباوردي وابن قانع طب) عن زيد بن خارجة (صح)ـ

          5033- Bershalawatlah kalian atasku dan bersungguh-sungguhlah kalian dalam berdoa, ucapkanlah oleh kalian: 

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

"Ya Allah berilah shalawat atas Muhammad dan atas keluarga Muhammad, dan berilah berkah atas Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahih, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung. (HR. Ahmad, Nasaa-i, Ibnu Sa`d, Samwaih, Baghawi, Barudi, Ibnu Qani, dan Thabrani dari Zaid bin Kharijah. SHAHIH)

Wajib membaca shalawat kepada Nabi SAW di dalam shalat setelah tasyahud, contohnya cukup membaca اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ , dan berdoalah dengan sungguh - sungguh minta kebaikan di dunia dan akherat. Tetapi jika kalian ingin membaca bacaan shalawat yang lebih sempurna maka ucapkanlah

اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ، وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وآلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَآلِ إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ[7]

٨٦٨٠ــ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلْيُصَلِّ عَلَيَّ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ مَرَّةً وَاحِدَةً، صَلَّى اللهُ عَلَيْه عَشْرًا (ت) عن أنس (صح)ـ

          8680- Barangsiapa aku disebut disisinya maka bershalawatlah atasku, karena sesunguhnya barangsiapa yang bershalawat kepadaku sekali saja maka Allah akan memberi shalawat kepaanya sepuluh. (HR. Tirmidzi dari Anas. SHAHIH)

Shalawat kita kepada Nabi SAW adalah permohonan kita kepada Allah SWT agar Nabi SAW kemuliannya tetap kekal dan bertambah-tambah. Sedangkan shalawat Allah SWT adalah rahmat Allah SWT yang berlipat ganda kepada kita karena membaca shalawat kepada Nabi SAW. Oleh karena itu maka rugilah atau celakalah orang-orang yang tidak membaca shalawat kepada Nabi ketika nama beliau disebut karena tidak mendapatkan rahmat Allah yang berlipat ganda.[8] 

٣٧٦٨ــ حَيْثُمَا كُنْتُمْ فَصَلُّوْا عَلَيَّ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ تَبْلُغُنِى (طب) عن الحسن بن على (ح)ـ

          3768- Dimanapun kalian berada maka bershalawatlah, karena sesungguhnya shalawat kalian sampai kepadaku. (HR. Thabrani dari Husain bin Ali. HASAN /SHAHIH)

Shalawat tersebut sampai kepada Nabi SAW dengan dibawa oleh para Malaikat yang bertugas membawanya atau Nabi sendiri yang menyaksikan shalawat-shalawat tersebut karena sesungguhnya jiwa-jiwa yang suci ketika telah lepas dari keterikatannya dengan jasad akan naik dan berkumpul dengan malaul a`la dan tidak ada hijab diantara mereka sehingga bisa melihat segalanya. Anjuran membaca shalawat ini gugur pada tempat-tempat yang dilarang dzikir kepada Allah SWT seperti di kamar kecil atau WC.[9]

٢٤٨٠ــ إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فِيْهِ خُلِقَ آدَمُ، وَفِيْهِ قُبِضَ، وَفِيْهِ النَّفْخَةُ، وَفِيْهِ الصَّعْقَةُ، فَأَكْثِرُوْا عَلَيَّ مِنَ الصَّلَاةِ فِيْهِ، فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ مَعْرُوْضَةٌ عَلَيَّ، إِنَّ اللهَ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَنْ تَأْكُلَ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ (حم د ن ه حب ك) عن أوس بن أوس (ح)ـ

          2480- Sesungguhnya hari jumat adalah hari paling utama dari hari-hari kalian, padanya Adam diciptakan, padanya Adam dicabut, padanya tiupan (sangkakala), padanya kematian (seluruh makhluk kelak), oleh karena itu kalian perbanyaklah membaca shalawat atasku pada hari jum`at, karena sesungguhnya shalawat kalian ditunjukan kepadaku. Sesungguhnya Allah mengharamkan tanah memakan jasad para Nabi. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasaa-i, Ibnu Hibban, Ibnu Majah dan Hakim dari Aus bin Aus. HASAN/SHAHIH)

Hari jumat merupakan hari paling utama, tanda kemuliannya diantaranya adalah pada hari jum`at terjadi peristiwa-peristiwa penting dan mulia seperti hari diciptakannya Nabi Adam As, hari wafatnya Nabi Adam As, hari kematian serentak seluruh mahluk hidup pada hari kiamat,terkecuali yang Allah kehendaki lain, hari dibangkitkannya semua mahluk yang dikehendaki-Nya. Karena kemulian hari tersebut maka bacalah shalawat kepada Nabi SAW untuk memulikannya dan memuliakan hari jum`at. Karena shalawat pada malam dan hari jum`at langsung ditunjukan kepada Nabi SAW sebagaimana kita menunjukan dan memberikan hadiah kepada seseorang. Sebagian sahabat ada yang bertanya, bagaimana mungkin shalawat kami ditunjukan kepada Nabi SAW padahal beliau telah hancur dimakan tanaha?, maka Nabi SAW menjawab, "Sesungguhnya Allah mengharamkan tanah memakan jasad para Nabi". Jika demikian maka tentu saja bisa melihat, mendengar dan menerima shalawat yang kita lakukan.[10]

١٤٠٢ــ أَكْثِرُوْا ٱلصَّلَاةَ عَلَيَّ فِى اللَّيْلَةِ الْغَرَّاءِ وَالْيَوْمِ الْأَزْهَرِ فَإِنَّ صَلَاتَكُمْ تُعْرَضُ عَلَىَّ (هب) عن أبى هريرة (عد) عن أنس (ص) عن الحسن وخالد بن معدان مرسلا (ح)ـ

          1402- Perbanyaklah membaca shalawat atasku di malam Al-Gharraa` (malam jumat) dan hari al-Azhar (hari jumat) karena sesungguhnya shalawat kalian ditunjukan kepadaku. (HR. Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Abu Hurairah. Riwayat Ibnu Adi dari Anas. Riwayat Sa`id bin Mansur dari Hasan dan Khalid bin Ma`dan secara mursal. HASAN)

          Perbanyaklah membaca shalawat di malam jumat (Al-Lailah Al-Gharraa` ) dan hari jumat (Al-Yaum Al-Azhar). Mendahulukan malam daripada hari (siang) karena malam lebih dahulu wujud daripada siang. Malam jumat dinamakan malam al-grarraa` karena banyaknya Malaikat di malam tersebut yang bagaikan cahaya. Dan dinamakan hari al-azhar karena hari jumat merupakan hari paling utama dalam satu minggu. [11]

١٤٠٣ــ  أَكْثِرُوْا مِنَ ٱلصَّلَاةِ عَلَيَّ فِى يَوْمِ الجُمُعَةِ فَإِنَّهُ يَوْمٌ مَشْهُوْدٌ تَشْهَدُهُ الْمَلَائِكَةُ، وَإِنَّ أَحَدًا لَنْ يُصَلِّى عَلَىَّ إِلَّاعُرِضَتْ عَلَيَّ صَلَاتُهُ حَتَّى يَفْرُغُ مِنْهَا (ه) عن أبى الدَرداء (ح)ـ

          1403- Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari jumat karena sesungguhnya ia adalah hari kesaksian yang disaksikan para Malaikat. Dan sesungguhnya seseorang tidaklah membaca shalawat kapadaku terkecuali diperlihatkannya kepadaku sampai ia selesai membacanya. (HR. Ibnu Majah dari Abu Darda`. HASAN)[12]

١٤٠٤ــ أَكْثِرُوْا مِنَ ٱلصَّلَاةِ عَلَيَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمْعَةِ فَإِنَّ صَلَاةَ أُمَّتِى تُأْرَضُ عَلَىَّ  فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةِ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَيَّ صَلَاةً كَانَ أَقْرَبُهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً (هب) عن أبى أمامة (ح)ـ

          1404- Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di setiap hari jumat karena sesungguhnya shalawat umatku akan diperlihatkan kepadaku di setiap hari jumat. Barangsiapa yang paling banyak membaca shalawat kepadaku maka ia menjadi orang yang paling dekat tempatnya denganku. (HR. Baihaqi dalam Syuabul Iman dari Abu Umamah. HASAN)[13]

١٤٠٥ــ أَكْثِرُوْا مِنَ ٱلصَّلَاةِ عَلَيَّ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةِ الْجُمُعَةِ، فَمَنْ فَعَلَ ذلِكَ كُنْتُ لَهُ شَهِيْدًا وَشَافِعًا يَوْمَ الْقِيَامَةِ (هب) عن أنس (ح)ـ

          1405- Perbanyaklah membaca shalawat kepadaku di hari jumat dan malam jumat, maka barang siapa yang mengerjakan hal tersebut maka aku akan menjadi saksinya dan memberikan syafaat di hari kiamat. (HR. Baihaqi dalam Syuabul Iman dari Anas. HASAN)

          Nabi saw akan menjadi saksi (syahiidan) orang – orang yang memperbanyak membaca shalwat pada hari dan malam jumat sehingga mereka berhak mendapatkan kemuliaan dan kedudukan yang tinggi di hari kiamat. Selain itu Nabi saw juga kan memberikan syafaat yang super special kepada mereka.[14]

٥١٩١ــ الصَّلَاةُ عَلَيَّ نُوْرٌ عَلَى الصِّرَاطِ فَمَنْ صَلَّى عَلَيَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ ثَمَانِيْنَ مَرَّةً غُفِرَتْ لَهُ ذُنُوْبُ ثَمَانِيْنَ عامًا (الأزدي فى الضعفاء، قط فى الأفراد ) عن أبى هريرة (ض)ـ

          5191- Shalawat atasku adalah cahaya pada shirath, Barangsiapa yang bershalawat kepadaku di hari jumat delapan puluh kali maka diampuni dosa-dosanya selama delapan puluh tahun. (HR Azdi dalam adh-Dhu`afaa dan Daraquthni dalam Al-Afraad dari Abu Hurairah. DHAIF)

          Membaca shalawat kepada Nabi saw bisa menjadi sebab kita mendapatkan cahaya di shirath, mendapatkan keselamatan pada hari kiamat, dan mendapatkan rahmat dari Allah swt. [15]

٤٤٥٩ــ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ، وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ إِنْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ، وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرُ فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ (ت ك) عن أبى هريرة (صح)ـ

          4459- Semoga tersungkur di tanah hidung orang yang aku disebut di sisinya lalu ia tidak membaca shalawat untukku. Semoga tersungkur di tanah hidung orang yang masuk bulan Ramadhan kemudian (bulan itu) berakhir sebelum ia diampuni dosanya. Semoga tersungkur di tanah hidung orang yang menjumpai kedua orang tuanya menjadi tua di sisinya, lalu keduanya tidak membuatnya masuk surga. (HR. Tirmidzi dan Hakim dari Abu Hurairah. SHAHIH)

          Maksudanya, sangat rugi dan hina orang yang mendengar nama Nabi saw disebut lalu dia tidak membaca shalawat kepada Nabi saw. Bagaimana tidak hina dan rugi, karena hanya dengan mengucapkan empat kalimat (shalawat) dia akan mendapatkan sepuluh rahmat dari Allah swt, diangkat sepuluh derajat, dihapus sepuluh kesalahan. Tetapi dia malah meninggalkan (shalawat) dan menempatkan diri sebagai orang yang kurang hormat kepada Nabi saw.[16]

٨٦٧٨ــ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ فَقَدْ شَقِيَ (ابن السنى) عن جابر (ح)ـ

          8678- Barangsiapa aku disebut di sisinya lalu ia tidak membaca shalawat atasku maka ia benar – benar malang. (HR. Ibnu Sunni dari Jabir. HASAN)

          Malang karena dia menghalangi dirinya sendiri mendapatkan keutamaan membaca shalawat yang bisa mendekatkannya ke surga dan menjauhkannya dari neraka.[17]

٨٦٧٩ــ مَنْ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَخَطِئَ الصَّلَاةَ عَلَيَّ خَطِئَ طَرِيْقَ الْجَنَّةِ (طب) عن الحسين (ح)ـ

          8678- Barangsiapa aku disebut di sisinya lalu dia salah (meninggalkan membaca) shalawat atasku maka dia benar-benar telah salah jalan menuju surga. (HR. Thabrani dari Husain. HASAN)[18]

٨٨١١ــ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ حِيْنَ يُصْبِحُ عَشْرًا وَحِيْنَ يُمْسِىَ عَشْرًا أَدْرَكَتْهُ شَفَاعَتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ (طب) عن أبى الدرداء (ح)ـ

          8811- Barangsiapa bershalawat atasku di waktu pagi sepuluh kali dan di waktu sore sepuluh kali maka ia tercapai oleh syafaatku di hari kiamat. (HR. Thabrani dari Abu Dardaa`. HASAN)[19]

٨٨١٣ــ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلَاةً كَتَبَ اللهُ لًهُ قِيْرَاطًا، وَالقِيْرَاطُ مِثْلُ أُحُدٍ (عب) عن على (ح)ـ

          8813- Barangsiapa bershalawat atasku satu kali shalawat maka Allah akan menulis untuknya (pahala) satu Qiiraath. Dan satu Qiiraath itu seperti gunung uhud. (HR. Abdurrazzaq dari Ali. HASAN)[20]

٦٣٠٣ــ  كُلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوْبٌ حَتَّى يُصَلَّى عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم (فر) عن أنس (هب) عن على موقوفا (ض)ـ

6303- Setiap doa dihalangi sampai dibacakan shalawat kepada Nabi SAW. (HR. Dailami dari Anas dan Riwayat Baihaqi dari Ali dengan mauquf. DHAIF / HASAN)

 Doa tidak akan diangkat kepada Allah swt sehingga dibacakan shalawat Nabi SAW. Allah swt berkuasa menerima atau menolak sebagian doa. Shalawat adalah salah satu syarat dalam doa. Doa adalah ibadah, dan ibadah tanpa memenuhi syarat – syaratnya tidak sah.[21]

 



[1] Jaami`ush Shaghiir 91. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 91.

[2] Jaami`ush Shaghiir 8810. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8810.

[3] Jaami`ush Shaghiir 8809. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8809.

[4] Jaami`ush Shaghiir 8074. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8074.

[5] Jaami`ush Shaghiir 6162. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6162.

[6] Jaami`ush Shaghiir 3194. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3194.

[7] Jaami`ush Shaghiir 5033. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 5033.

[8]Jaami`ush Shaghiir 8680. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8680.

[9] Jaami`ush Shaghiir 3768. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3768.

[10] Jaami`ush Shaghiir 2480. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2480.

[11] Jaami`ush Shaghiir 1402. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1402.

[12] Jaami`ush Shaghiir 1403. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1403.

[13] Jaami`ush Shaghiir 1404. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1404.

[14] Jaami`ush Shaghiir 1405. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1405.

[15] Jaami`ush Shaghiir 5191. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 5191.

[16] Jaami`ush Shaghiir 4459. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4459.

[17] Jaami`ush Shaghiir 8678. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8678.

[18] Jaami`ush Shaghiir 8679. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8679.

[19] Jaami`ush Shaghiir 8811. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8811.

[20] Jaami`ush Shaghiir 8813. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8813.

[21] Jaami`ush Shaghiir 6303. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6303.

=

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (الأحزاب:٥٦)ـ

Tafsir: https://quran.ksu.edu.sa/tafseer/katheer-baghawy-qortobi-tabary-saadi/sura33-aya56.html#saadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar