Laman

Sabtu, 28 Agustus 2021

Jaami`ush Shaghiir 6632 Allah swt Yang Maha Rahmaan dan Rahiim

  

٦٦٣٢ــ كَانَ إِذَا جَاءَهُ جِبْرِيْلُ فَقَرَأَ بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ عَلِمَ أَنَّهَا سُوْرَةٌ (ك) عن إبن عباس (صح)ـ

          6632- Apabila Jibril datang kepada beliau lalu membaca (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ) (artinya: Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih (الرَّحْمٰنِ) lagi Maha Penyayang (الرَّحِيْمِ)), beliau tahu sesungguhnya itu adalah surah (Al-Qur`an). (HR. Hakim dari Ibnu Abbas. SHAHIH).

          Karena sesungguhnya basmalah menjadi permulaan setiap surah Al-Qur`an sehingga surat At-Taubah (Baraah) sekalipun, tetapi basmalahnya surat At-Taubah diberikan kepada an-naml (semut).[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 6632. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6632.

KITAB RAHMAT ALLAH SWT DAN CARA MERAIHNYA

  1. Hadits 04688 [ Rahmat dan Ampunan Allah SWT ] SHAHIH
  2. Hadits 01463 [ Doa minta rahmat dan ampunan Allah swt ] SHAHIH
  3. Hadits 01477 [ Doa minta rahmat ] HASAN
  4. Hadits 01487 [ Doa minta rahmat, ampunan, dan surga ] SHAHIH
  5. Hadits 01531 [ Doa minta rahmat dan Khusnul khatimah ] HASAN
  6. Hadits 01533 [ Doa minta rahmat dan keagungan dari Allah ] HASAN
  7. Hadits 06138 [ Doa minta ramat dan ampunan Allah swt ] SHAHIH
  8. Hadits 06142 [ Doa minta rahmat dan ampunan Allah swt ] SHAHIH
  9. Hadits 07902 [ RahmatAllah swt mengalahkan Murka-Nya ] HASAN
  10. Hadits 03587 [ Seratus rahmat Allah swt ] SHAHIH
  11. Hadits 04521 [ Seratus rahmat Allah swt ] SHAHIH
  12. Hadits 08810 [ Rahmat Allah swt untuk orang yang bershalawat ] SHAHIH
  13. Hadits 08809 [ Rahmat Allah swt untuk yang bershalawat Allah SWT] [SHAHIH]
  14. Hadits 04489 [ Rahmat Allah swt untuk orang pengasih ] SHAHIH
  15. Hadits 00941 [ Rahmat Allah swt untuk orang yang pengasih ] SHAHIH
  16. Hadits 00942 [ Rahmat Allah swt untuk orang yang mau mengasihani ] SHAHIH
  17. Hadits 00702 [ Rahmat Allah untuk yang membaca doa setelah adzan dikumandangkan ] SHAHIH 
  18. Hadits 04424 [ Shalat empat rakaat sebelum ashar ] HASAN
  19. Hadits 04425 [ Berbicara baik atau diamlah ] HASAN
  20. Hadits 04426 [ Berbicara baik atau diamlah ] HASAN
  21. Hadits 04427 [ Berbicara baik atau diamlah ] HASAN
  22. Hadits 04431 [ Bangun malam, shalat, membangunkan pasangan ] SHAHIH
  23. Hadits 04433 [ Membantu orang lain ] SHAHIH
  24. Hadits 04434 [ Rahmat Allah bagi orang yang mempermudah dalam muamalah ] SHAHIH
  25. Hadits 05776 [ Ampunan bagi orang yang mempermudah muamalah ] SHAHIH
  26. Hadits 04520 [ Rahim bagian dari rahmat Allah swt ] SHAHIH
  27. Hadits 08087 [ Rahmat di Majliz dzikir ] SHAHIH
  28. Hadits 08169 [ Rahmat di Majlis dzikir ] HASAN
  29. Hadits 07776 [ Rahmat di Majlis dzikir ] SHAHIH
  30. Hadits 06575  Tasbih ktika berdiri dari suatu majlis ] SHAHIH
  31. Hadits 06138 [ Ampunan Allah swt lebih luas ] SHAHIH
  32. Hadits 06141 [ Ampunan dan rahmat Allah swt ] SHAHIH
  33. Hadits 06142 [ Doa minta ampunan dan rahmat Allah ] 
  34. Rahmat Allah untuk orang bersin
  35. Hadits 04446 [ Rahmat Allah swt kepada Nabi Muhammad saw dan Nabi Musa as ] SHAHIH
  36. Hadits 04415 [ Rahmat Allah swt kepada Nabi Luth as ] SHAHIH
  37. Hadits 04436 [ Rahmat Allah swt kepada Nabi Musa as ] SHAHIH
  38. Hadits 04438 [ Rahmat Allah swt kepada Nabi Yusuf as ] SHAHIH
  39. Hadits 04415 [ Rahmat Allah swt kepada Nabi Luth as ] SHAHIH
  40. Hadits 04412 [ Rahmat Allah swt untuk Abu Bakar ] SHAHIH
  41. Hadits 04413 [ Rahmat Allah swt untuk Abu Rawahah ] SHAHIH
  42. Hadits 04416 [ Rahmat Allah swt kepada Himyar ] HASAN
  43. Hadits 04417 [ Rahmat Allah swt kepada Khurafah ] HASAN
  44. Hadits 04418 [ Rahmat Allah swt kepada Kaum Anshar ] SHAHIH
  45. Hadits 04421 [ Rahmat Allah swt kepada "penyela" ketika wudhu dan makan ] HASAN
  46. Hadits 04423 HASAN
  47. Hadits 04419 [ Rahmat Allah swt kepada para penyela ] DHAIF
  48. Hadits 04420 [ Rahmat Allah swt kepada perempuan pemakai celana ] DHAIF
  49. Hadits 04414 [ Rahmat Allah swt untuk Abu Rawahah ] DHAIF
  50. Hadits 04422 DHAIF
  51. Hadits 04428 DHAIF
  52. Hadits 04429 DHAIF
  53. Hadits 04430 DHAIF
=
Bab Tambahan
  1. QS Yunus [10]: 58 [ Rahmat berarti Al-Qur`an ]
  2. QS al-Isra’ [17]: 82 [ Rahmat berarti Al-Qur`an ]
  3. QS Yusuf [12]: 111 [ Rahmat berarti Al-Qur`an ]
  4. Fathul Kabiir 00181 [ Rahmat Allah untuk yang berbicara baik atau diam ] DHAIF

=
Arti Rahmat Dalam Al-Qur`an
  1. Pertama, rahmat bermakna agama Islam
  2. Kedua, rahmat bermakna surga.
  3. Ketiga,rahmat berarti hujan. 
  4. Keempat, rahmat berarti kenabian.
  5. Kelima, rahmat bermakna nikmat.
  6. Keenam, rahmat berarti al-Quran.
  7. Ketujuh, rahmat bermakna rezeki. 
  8. Kedelapan, rahmat berarti pertolongan dan kemenangan
  9. Kesembilan, rahmat bermakna sehat & afiyat.
  10. Kesepuluh, rahmat berarti cinta.
  11. Kesebelas, rahmat bermakna keimanan.
  12. Kedua belas, rahmat berarti taufik (pertolongan untuk amal kebaikan).
  13. Ketiga belas, rahmat berarti Nabi Isa as. 
  14. Keempat belas, rahmat bermakna Nabi Besar Muhammad saw.
Sumber: https://www.harakatuna.com/makna-rahmat-dalam-al-quran-al-karim.html
=
  1. Rahmat berarti al-Quran. Sebagaimana keberadaan nabi membawa rahmat, al-Quran turun membawa rahmat bagi semua terkhusus bagi umat Mukmin yang takwa. Seperti dalam QS al-Isra’ [17]: 82, Kami turunkan dari al-Quran sesuatu yang dapat menyembuhkan dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Sama halnya dalam QS Yunus [10]: 58, dan QS Yusuf [12]: 111.
di copy paste dari situs Harakatuna.com https://www.harakatuna.com/makna-rahmat-dalam-al-quran-al-karim.html
=

Jaami`ush Shaghiir 9251 Ar-Rahman menentukan takdir setiap kaum

  

٩٢٥١ــ المِيْزَانُ بِيَدِ الرَّحْمٰنِ يَرْفَعُ أَقْوَامًا وَيَضَعُ آخَرِيْنَ (البزار) عن نعيم بن همار (صح)ـ

          9251- Dan timbangan adalah “di tangan Yang Maha Pengasih(الرَّحْمٰن)”, Ia mengangkat beberapa kaum dan Ia merendahkan yang lainnya. (HR. Al-Bazzar dari Nu`aim bin Hammar. SHAHIH)[1]

          Semua yang telah ada dan yang akan ada dalam takdir Allah swt Yang Maha Pengasih (الرَّحْمٰن), Ia Maha Tahu dalam menentukan yang paling baik untuk hamba-hamba-Nya.



[1] Jaami`ush Shaghiir 9251. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 9251.

Jaami`ush Shaghiir 8084 Allah Yang Maha Pengasih (Ar-Rahmaan) menguasai dan megatur hati dan kehidupan manusia

  

٨٠٨٤ــ مَا مِنْ قَلْبٍ إِلَّا وَهُوَ مُعَلَّقٌ بَيْنَ إِصْبَعَيْنِ مِنْ أَصَابِعِ الرَّحْمٰنِ إِنْ شَاء أَقَامَهُ وَإِنْ شَاءَ أَزَاغَهُ، والمِيْزَانُ بِيَدِ الرَّحْمٰنِ يَرْفَعُ أَقْوَامًا وَيَخْفَظُ آخَرِيْنَ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ ( حم ه ك ) عن النواس (ح)ـ

          8084- Tiada satu hatipun melainkan ia tergantung “diantara dua jari Yang Maha Pengasih(الرَّحْمٰن)”, Jika Ia berkehendak maka Ia menegakkannya dan jika Ia berkehendak maka Ia menyelewengkannya”. Dan timbangan adalah “di tangan Yang Maha Pengasih(الرَّحْمٰن)”, Ia mengangkat beberapa kaum dan Ia merendahkan yang lainnya sampai hari kiamat. (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim dari Nawaas. HASAN)

Jumat, 27 Agustus 2021

Jaami`ush Shaghiir 4489 Ar-Rahmaan (Yang Maha Pengasih) mengasihi orang yang pengasih

  

٤٤٨٩ــ الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمٰنُ تَبَارَكَ وَتَعَالَ. ارْحَمُوْا مَنْ فِى الْأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِى السَّمَاءِ (حم د ت ك) عن إبن عمرو. زاد (حم ت ك) والرَّحِمُ شِجْنَةٌ مِنَ الرَّحْمٰنِ فَمَنْ وَصَلَهَا وَصَلَهُ اللهُ وَمَنْ قَطَعَهَا قَطَعَهُ ٱللهُ (صح)ـ 

          4489- Orang – orang pengasih dikasihi oleh (Allah) Yang Maha Pengasih (Ar-Rahmaan) tabaaraka wa ta`aalaa. Kasihanilah orang di bumi maka kamu dikasihi oleh yang di langit. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Hakim dari Ibnu `Amr). Dan Ahmad, Tirmidzi dan Hakim menambahkan “Dan Rahim (رَحِم) adalah terambil dari kata Ar-Rahmaan (الرَّحْمٰن) maka barangsiapa menyambungnya maka Allah akan menyambungkannya dan barangsiapa memutusnya maka Allah akan memutuskannya”. (SHAHIH).

          Orang – orang yang belas kasihan kepada mahluk – mahluk Allah yang berada di bumi akan dikasihi oleh Allah SWT dan mahluk – mahluk Allah SWT yang di langit.

          Adapun cara dan wujud kasih sayang tentu disesuaikan dengan situasi dan kondisi, misalnya kasihanilah orang – orang bodoh dengan cara mengajar mereka, kasihanilah orang – orang lemah dengan kelebihan yang kita punya, dan cara – cara lain yang tidak bertentangan dengan syara.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 4489. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4489.

Kamis, 26 Agustus 2021

Jaami`ush Shaghiir 2367 Pahala Surga Bagi Orang Yang Memahami dan Mengamalkan Asmaul Husna

  

٢٣٦٧ــ إنَّ للهِ عَزَّ وجَلَّ تِسْعَةً وتِسْعِينَ اسمًا ، مَن أَحْصَاها دخل الجنةَ ، هو اللهُ الذي لا إله إلا هو الرحمنُ ، الرحيمُ ( المَلِكُ ، القُدُّوسُ ، السلامُ ، المؤمنُ ، المهيمنُ ، العزيزُ ، الجبارُ ، المتكبرُ ) ، ( الخالقُ ، البارئُ ، المصورُ ) ، الغفارُ ، القهارُ ، الوهابُ ، الرزاقُ ، الفَتَّاحُ ، العليمُ ، القابضُ ، الباسطُ ، الخافضُ ، الرافعُ ، المُعِزُّ المُذِلُّ ، ( السميعُ ، البصيرُ ) ، الحَكَمُ ، العَدْلُ ، ( اللطيفُ ، الخبيرُ ) ، الحليمُ ، العظيمُ ، الغَفُورُ ، الشَّكُورُ ، العَلِيُّ ، الكبيرُ ، الحفيظُ ، المُقِيتُ ، الحَسِيبُ ، الجليلُ ، الكريمُ ، الرقيبُ ، المُجِيبُ ، الواسعُ ، الحكيمُ ، الوَدُودُ ، المَجِيدُ ، الباعِثُ ، الشهيدُ ، الحقُّ ، الوكيلُ ، القويُّ ، المَتِينُ ، الوَلِيُّ ، الحميدُ المُحْصِي ، المُبْدِي ، المُعِيدُ ، المُحْيِ ، المُمِيتُ ، ( الحَيُّ ، القَيُّومُ ) ، الواجدُ ، الماجدُ ، الواحدُ ، الصمدُ ، القادرُ ، المُقْتَدِرُ ، المُقَدِّمُ ، المُؤَخِّرُ ، الأولُ ، الآخِرُ ، الظاهرُ ، الباطنُ ، الوالِي ، المُتَعَالِي ، البَرُّ ، التوابُ ، المُنْتَقِمُ ، العَفُوُّ ، الرؤوفُ ، مالِكُ المُلْكِ ، ( ذو الجلالِ ، والإكرامِ ) ، المُقْسِطُ ، الجامِعُ ، الغنيُّ ، المُغْنِي ، المانعُ ، الضارُّ ، النافعُ ، النورُ ، الهادِي ، البديعُ ، الباقي ، الوارِثُ ، الرشيدُ ، الصَّبُورُ (ت حب ك هب) عن أبى هريرة (ح/ض)ـ

          2367- Sesungguhnya bagi Allah `Azza wa Jalla ada Sembilan puluh Sembilan nama, barangsiapa meresapinya maka masuk surga. Dia adalah (1) Allah yang tiada Tuhan selain Dia, (2) Maha Pengasih, (3) Maha Penyayang, (4) Maha Raja, (5) Maha Suci, (6) Maha Selamat, (7) Maha Mengamankan, (8) Maha Pelindung, (9) Maha Perkasa, (10) Maha Memaksakan Kehendak-Nya, (11) Maha Berkebesaran, (12) Maha Pencipta, (13) Maha Pencipta Tanpa Cacat, (14) Maha Pemberi Bentuk, (15) Maha Pengampun, (16) Maha Penakluk, (17) Maha Pemberi Anugrah, (18) Maha Pemberi Rizki, (19) Maha Pembuka, (20) Maha Tahu, (21) Maha Penyempit Rizki, (22) Maha Pelapang Rizki, (23) Maha Merendahkan, (24) Maha Pengangkat, (25) Maha Membuat Mulia, (26) Maha Membuat Hina, (27) Maha Mendengar, (28) Maha Melihat, (29) Maha Pemberi Putusan, (30) Maha Adil, (31) Maha Halus, (32) Maha Waspada, (33) Maha Santun, (34) Maha Agung, (35) Maha Pengampun, (36) Maha Pensyukur, (37) MahaTinggi, (38) Maha Besar, (39) Maha Pemelihara, (40) Maha Pemberi Makan, (41) Maha Penghisap, (42) Maha Agung, (43) Maha Pemurah, (44) Maha Pengintai, (45) Maha Pengabul Doa, (46) Maha Lapang, (47) Maha Bijaksana, (48) Maha Pecinta, (49) Maha Agung, (50) Maha Pembangkit, (51) Maha Menyaksikan, (52) Maha Benar, (53) Maha Diserahi, (54) Maha Kuat, (55) Maha Kukuh, (56) Maha Penolong, (57) Maha Terpuji, (58) Maha Penghitung, (59) Maha Memulai, (60) Maha Mengembalikan, (61) Maha Pemberi Hidup, (62) Maha Pemberi Mati, (63) Maha Hidup, (64) Maha Tegak Sendiri-Nya, (65) Maha Penemu, (66) Maha Agung, (67) Maha Tunggal, (68) Maha Dibutuhi, (69) Maha Kuasa, (70) Maha Penentu, (71) Maha Memajukan, (72) Maha Mengakhirkan, (73) Maha Awal, (74) Maha Akhir, (75) Maha Zhahir, (76) Maha Batin, (77) Maha Penguasa, (78) Maha Berketinggian, (79) Maha Berkebajikan, (80) Maha Penerima Taubat, (81) Maha Penghukum, (82) Maha Pengampun, (83) Maha Belas Kasihan, (84) Maha Pemilik Kerajaan, (85) Maha Empunya Keagungan dan Kemuliaan, (86) Maha Adil, (87) Maha Pengampun, (88) Maha Kaya, (89) Maha Pemberi Kekayaan, (90) Maha Pencegah, (91) Maha Berbahaya, (92) Maha Memberi Manfaat, (93) Maha Cahaya, (94) Maha Petunjuk, (95) Maha Pembuat tanpa contoh, (96) Maha Langgeng, (97) Maha Pewaris, (98) Maha Pandai, (99) Maha Penyabar. (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Haakim, dan Baihaqi dari Abu Hurairah. HASAN / DHAIF)

          Makna Ahshaahaa (أَحْصَاها) ada tiga macam: Pertama membaca kalimat per kalimat secara tartil seperti orang yang sedang menghitungnya, kedua mempelajari dan memikirkan makna-maknanya serta berusaha melihat hak-hak Allah swt yang ada padanya, ketiga berusaha memenuhi hak-hak berkaitan dengan asmaul husna dan menjalankan sesuai dengan tuntunan yang terkandung dalam asmaul husna.

          Makna yang pertama umum, makna kedua khusus, dan makna ketiga lebih khusus. Oleh karena itu dikatakan makna pertama untuk orang awam, makna kedua untuk ulama, dan makna ketiga untuk para wali.

          Kemudian orang – orang yang menghitung, membaca, mempelajari, memahami, dan menunaikan hak dan kewajiban berkaitan dengan asmaul husna sesuai dengan kadar kemampuan masing – masing maka masuk surga.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 2367. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2367.

Jami`ush Shaghiir 1032 Nama Allah Yang Agung (Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Hayyu, Al-Qayyum)

  

١٠٣٢ــ اسْمُ اللهِ الأعْظَمُ فِي هَاتَيْنِ الآيَتَيْنِ: (وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ) [البقرة:١٦٣] وَفَاتِحَةِ آلِ عِمْرَانَ (الم . اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ) (حم د ت ه) عن أسماء بنت يزيد (صح)ـ

          1032- Nama Allah Yang Agung berada dalam kedua ayat ini (وَإِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ ۖ لَّآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ٱلرَّحِيمُ) Al-Baqarah ayat 163 dan pembukaan surat Ali Imran (الم . اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ). (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Asma binti Yazid. SHAHIH).[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1032. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1032.

Jaami`ush Shaghiir 1031 Tiga Nama Allah Yang Agung (Allah, Hayyun, Qayyum)

 1.     

١٠٣١ــ اسْمُ اللهِ الأعْظَمُ الذي إذا دُعِيَ بهِ أجابَ ؛ في ثلاثِ سُوَرٍ من القُرآنِ : في ( البَقرةِ ) و ( آلِ عِمْرانَ ) ، و ( طه) (ه طب ك) عن أبى أمامة (صح)ـ

          1031- Nama Allah Yang Agung (Ism Allah Al-A`zham) yang apabila Ia diseru dengannya Ia penuhi berada dalam tiga surat Al-Qur`an: dalam Al-Baqarah, dalam Ali Imran, dan dalam Thaha. (HR. Ibnu Majah, Thabrani dalam al-Kabir, dan Hakim dari Abi Umamah. SHAHIH)

          Menurut sebagian ulama semua nama Allah swt itu agung, tetapi menurut sebagian lainnya keagungannya itu berbeda-beda, seperti lafazh “Allah” lebih agung dari lafazh “rabb” karena lafazh rabb membutuhkan lafazh lainnya.

          Doa yang menggunakan ism Allah Al-A`zham akan dikabulkan oleh Allah swt, berbeda dengan yang tidak memakai ism Allah Al-A`zham, maka meskipun doa tersebut tidak ditolak tetapi berada pada salah satu pilihan dari ketiga hal berikut: diberikan di dunia, diberikan di akherat, atau diganti dengan yang lebih bagus darinya.

          Ism Allah Al-A`zham menurut hadits ini berada dalam Al-Qur`an dan bertempat dalam tiga surat: Al-Baqarah, Ali `Imran, dan Thaha. Sebagian ulama mencoba mencarinya dan menemukan dalam surat Al-Baqarah ayat  255 (ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ), surat Ali `Imran ayat 2 (ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ), dan surat Thaha ayat 111 (وَعَنَتِ ٱلْوُجُوهُ لِلْحَىِّ ٱلْقَيُّومِ).

          Perbedaan ulama mengenai al-ism al-`azham ini mencapai sekitar 40-an pendapat , dan menurut Ibnu Hajar yang lebih unggul berdasarkan sanad adalah (ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الاَحَدُ الصمد الذى لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ).[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1031. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1031.

Rabu, 25 Agustus 2021

Jaami`ush Shaghiir 4201 Doa untuk orang yang berbuat baik tidak ditolak

  

٤٢٠١ــ دُعَاءُ الْمُحْسَنِ إِلَيْهِ لِلْمُحْسِنِ لَا يُرَدُّ (فر) عن عمر (ض)ـ

          4201- Doa orang yang menerima kebaikan untuk orang yang memberi kebaikan tidak ditolak. (HR. Dailami dari Ibnu Umar. DHAIF)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 4201. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4201.

Jaami`ush Shaghiir 6303 Membaca shalawat ketika berdoa

  

٦٣٠٣ــ كُلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوْبٌ حَتَّى يُصَلَّى عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم (فر) عن أنس (هب) عن على موقوفا (ض)ـ

          6303- Setiap doa dihalangi sampai dibacakan shalawat kepada Nabi SAW. (HR. Dailami dari Anas dan Riwayat Baihaqi dari Ali dengan mauquf. DHAIF / HASAN)

          Doa tidak akan diangkat kepada Allah swt sehingga dibacakan shalawat Nabi SAW. Allah swt berkuasa menerima atau menolak sebagian doa. Shalawat adalah salah satu syarat dalam doa. Doa adalah ibadah, dan ibadah tanpa memenuhi syarat – syaratnya tidak sah.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 6303. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6303.

Jaami`ush Shaghiir 599 Mendoakan orang yang tidak bersama kita

  

٥٩٩ــ إِذَا دَعَا الْغَائِبُ لِغَائِبٍ قَالَ لَهُ الْمَلَكُ: وَلَكَ مِثْلُ ذَلِكَ (عد) عن أبى هريرة (ض/صح)ـ

          599- Apabila orangyang ghaib (tidak ada di tempat) berdoa untuk orang lain yang ghaib (tidak ada ditempat bersamanya) maka Malaikat mengucapkan baginya: “Dan (semoga) engkau memperoleh yang seperti itu”. (HR. Ibnu `Adi dari Abu Hurairah. DHAIF / SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 599. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 599.

Selasa, 24 Agustus 2021

Jami`ush Shaghiir 4205 Doa mustajab untuk saudara kita

  

٤٢٠٥ــ دَعْوَةُ الرَّجُلِ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ،  وَمَلَكٌ عِنْدَ رَأْسِهِ يَقُوْلُ: آمِيْنَ وَلَكَ بِمِثْلِ ذَلِكَ (أبو بكر في الغيلانيات) عن أم كرز (صح)ـ

          4205- Doa seorang laki-laki untuk saudaranya yang tidak bersamanya mustajab, dan Malaikat yang disisi kepalanya berkata: “Aamiin dan bagimu seperti itu juga”. (HR. Abu Bakar dalam al-Ghailaniyyaat dari Ummu Kurz. SHAHIH)

Jami`ush Shaghiir 4200 Doa untuk saudara yang ghaib

  

٤٢٠٠ــ دُعَاءُ الْأَخِ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ لَا يُرَدُّ (البزار) عن عمران بن حصين (صح)ـ

          4200- Doa saudara kepada saudaranya yang ghaib tidak akan ditolak. (HR. Al-Bazzaar dan `Imran bin Hushain. SHAHIH)[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 4200. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4200.

Jami`ush Shaghiir 4197 Doa untuk saudara yang tidak bersamanya

  

٤١٩٧ــ دُعَاءُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ مُسْتَجَابٌ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، وَعِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ بِهِ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيْهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ: آمِيْنَ وَلَكَ بِمِثْلِ ذَلِكَ (حم م ه) عن أبي الدرداء (صح)ـ

          4197- Doa seorang muslim dikabulkan untuk saudaranya yang tidak ada bersamanya, disisi kepalanya ada Malaikat yang diserah dia, setiap kali dia mendoakan kebaikan kepada saudaranya maka Malaikat berkata: “Aamiin dan bagimu seperti itu juga”. (HR. Ahma, Muslim, dan Ibnu Majah dari Abu Dardaa`. SHAHIH)[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 4197. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4197.

Jami`ush Shaghiir 8664 Bacaan aamiin para Malaikat

  

٨٦٦٤ــ مَنْ دَعَا لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَ الْمَلَكُ المُوَكَّلُ بِهِ "آمِيْنَ وَلَكَ بِمِثْلٍ (م د) عن أبى الدرداء (صح)ـ

          8664- Barangsiapa berdoa untuk saudaranya yang tidak ada bersamanya maka Malaikat yang diserahi dia berkata: “Aamiin, dan bagimu sepertinya”. (HR. Muslim dan Abu Dawud dari Abi Dardaa`. SHAHIH)[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 8664. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8664.

Jami`ush Shaghiir 8061 Mendoakan saudara

  

٨٠٦١ــ مَامِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلّا قَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ (م د) عن أبى درداء (صح)ـ

          8061- Tiada seorang hamba muslim yang berdoa untuk saudaranya yang tidak ada dihadapannya melainkan Malaikat berkata: “Dan untukmu seperti itu. (HR. Muslim dan Abu Dawud dari Abu Dardaa`. SHAHIH)[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 8061. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8061.

Minggu, 22 Agustus 2021

Jami`ush Shaghiir 3531 Tiga orang yang doanya tidak akan ditolak Allah swt

  

٣٥٣١ــ ثَلَاثَةٌ لَا يَرُدُّ اللهُ دُعَاءَهُمْ: الذَّاكِرُ اللهَ كَثِيْرّا، والْمَظْلُوْمُ، وَالْإِمَامُ الْمُقْسِطُ (هب) عن أَبى هريرة (ض/ح)ـ

          3531- Tiga orang yang Allah tidak akan menolak doa mereka: Orang yang banyak berdzikir kepada Allah, Orang teraniaya, dan imam yang adil (HR. Baihaqi dari Abu Hurairah. HASAN / DHAIF)[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 3531. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3531.

Jami`ush Shaghiir 3520 Doa pemimpin yang adil tidak dittolak

  

٣٥٢٠ــ ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حِيْنَ يُفْطِرُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ يَرْفَعُهَا اللهُ تَعَالَى فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُوْلُ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: وَعِزَّتِى لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِيْنٍ (حم ت ه) عن أَبى هريرة (ح)ـ

          3520- Ada tiga (orang) doanya tidak ditolak: Imam yang adil, orang yang berpuasa ketika berbuka, dan doanya orang terzhalimi yang Allah swt mengangkatnya diatas mega, dan pintu-pintu langit dibukakan untuknya, dan Tuhan swt berfirman: “Demi keagungan-Ku sesungguhnya Aku akan menolongmu walaupun setelah satu saat. (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. HASAN)

          Salah satu ibadah yang paling utama adalah menjadi pemimpin yang adil dan ikhlas.[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 3520. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3520.