Laman

Sabtu, 01 Oktober 2022

Apakah orang yang sudah meninggal bisa melihat orang yang masih hidup?

 


Salah satu hadits Mabi saw yang sering di kutip ketika Gus Baha Ceramah diantaranya adalah:

٣٧٧٠ـ حياتي خيرٌ لكم وَمَمَاتِى خَيْرٌ لَكُمْ (الحارث) عن أنس (ض)ـ

            3770- Hidupku lebih bagus untuk kalian dan matiku juga lebih bagus bagi kalian (HR. Al-Harits dari Anas. DHAIF)

٣٧٧١ـ حياتِي خيرٌ لكم ، تُحَدِّثونَ ويُحَدَّثُ لكم ، فإذا أنا مِتُّ كانَتْ وفاتي خيرًا لَكُمْ ، تُعْرَضُ علَيَّ أعمالُكم فإِنْ رأيتُ خيرًا حَمِدْتُ اللهَ وإِنْ رأيتُ شرًّا استغفرتُ لَكُمْ (ابن سعد) عن بكر بن عبد الله مرسلًا (ح)ـ

            3771- Hidupku lebih bagus untuk kalian, kalian memberitahukan dan kalian diberitahu. Kemudian apabila aku telah mati maka itu lebih bagus untuk kalian, dipertunjukan kepadaku amal – amal kalian, apabila aku melihat kebaikan maka aku memuji Allah dan apabila aku melihat keburukan maka aku memintakan ampunan untuk kalian. (HR. Ibnu Sa`d dari Bakr bin Abdillah dengan mursal. HASAN/DHAIF)

Permasalahan:

Apakah orang yang sudah meninggal dunia bisa melihat perbuatan orang yang masih hidup?

Apakah orang yang sudah meninggal dunia bisa mendoakan orang yang masih hidup?

Jawabannya: Bisa

Dalilnya mana: Surat At-Taubah ayat 105

Tafsirnya mana: Tafsir Ibnu Katsir

Siapa Ulama Aswaja Yang Pernah Menjelaskannya:

UAS, GUS BAHA, IBNU KATSIR

 

Penjelasan:

UAS

UAS : https://www.youtube.com/watch?v=wt5_FFKEQJw  [56:40-59:20]

وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (105)ـ

Dan katakanlah, "Bekerjalah kalian, maka Allah dan Rasul-Nya Serta orang orang mukmin akan melihat pekerjaan kalian itu dan kalian akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.” (QS. At-Taubah [9]: Ayat 105)

            UAS kemudian mengutip pendapat Ibnu Katsir: Telah disebutkan bahwa amal orang-orang yang masih hidup di­tampilkan kepada kaum kerabat dan kabilahnya yang telah mati di alam Barzakh”

GUS BAHA

Salah satu hadits Mabi saw yang sering di kutip ketika Gus Baha Ceramah diantaranya adalah:

٣٧٧٠ـ حياتي خيرٌ لكم وَمَمَاتِى خَيْرٌ لَكُمْ (الحارث) عن أنس (ض)ـ

            3770- Hidupku lebih bagus untuk kalian dan matiku juga lebih bagus bagi kalian (HR. Al-Harits dari Anas. DHAIF)

٣٧٧١ـ حياتِي خيرٌ لكم ، تُحَدِّثونَ ويُحَدَّثُ لكم ، فإذا أنا مِتُّ كانَتْ وفاتي خيرًا لَكُمْ ، تُعْرَضُ علَيَّ أعمالُكم فإِنْ رأيتُ خيرًا حَمِدْتُ اللهَ وإِنْ رأيتُ شرًّا استغفرتُ لَكُمْ (ابن سعد) عن بكر بن عبد الله مرسلًا (ح)ـ

            3771- Hidupku lebih bagus untuk kalian, kalian memberitahukan dan kalian diberitahu. Kemudian apabila aku telah mati maka itu lebih bagus untuk kalian, dipertunjukan kepadaku amal – amal kalian, apabila aku melihat kebaikan maka aku memuji Allah dan apabila aku melihat keburukan maka aku memintakan ampunan untuk kalian. (HR. Ibnu Sa`d dari Bakr bin Abdillah dengan mursal. HASAN

Contoh Doa Orang Yang Sudah Meninggal Untuk OrangYang Masih Hidup

"اللَّهُمَّ، أَلْهِمْهُمْ أَنْ يَعْمَلُوا بِطَاعَتِكَ".

"Ya Allah, berilah mereka ilham (kekuatan) untuk mengamalkan amalan taat kepada-Mu."  (Sumber Tafsir Ibnu Katsir Surat At-Taubah [9] ayat 105)

اللَّهُمَّ، لَا تُمِتْهُمْ حَتَّى تَهْدِيَهُمْ كَمَا هَدَيْتَنَا"

"Ya Allah, janganlah Engkau matikan mereka sebelum Engkau beri mereka hidayah, sebagaimana Engkau telah memberi kami hidayah.” (Sumber Tafsir Ibnu Katsir Surat At-Taubah [9] ayat 105)

Rasulullah saw memintakan ampunan untuk umatnya yang berbuat salah

 

Tafsir Ibnu Katsir

            Terjemah ini saya copy paste dari (http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-at-taubah-ayat-105.html) pada hari Sabtu jam 14:30 tanggal 01-10-2022 di Tasikmalaya.

Tafsir Surat At-Taubah, ayat 105

May 26, 2015

{وَقُلِ اعْمَلُوا فَسَيَرَى اللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَالْمُؤْمِنُونَ وَسَتُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ (105) }

Dan katakanlah, "Bekerjalah kalian, maka Allah dan Rasul-Nya Serta orang orang mukmin akan melihat pekerjaan kalian itu dan kalian akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang gaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian kerjakan.”

Mujahid mengatakan bahwa hal ini merupakan ancaman dari Allah terhadap orang-orang yang menentang perintah-perintah-Nya, bahwa amal perbuatan mereka kelak akan ditampilkan di hadapan Allah Swt. dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin. Hal ini pasti akan terjadi kelak di hari kiamat, seperti yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam ayat lain melalui firman-Nya:

{يَوْمَئِذٍ تُعْرَضُونَ لَا تَخْفَى مِنْكُمْ خَافِيَةٌ}

Pada hari itu kalian akan dihadapkan (kepada Tuhan kalian), tiada sesuatu pun dari keadaan kalian yang tersembunyi (bagi Allah). (Al-Haqqah: 18)

{يَوْمَ تُبْلَى السَّرَائِرُ}

Pada hari ditampakkan segala rahasia. (At-Thariq: 9)

{وَحُصِّلَ مَا فِي الصُّدُورِ}

Dan dilahirkan apa yang ada di dalam dada. (Al-'Adiyat: 10)

Adakalanya Allah Swt. menampakkan hal tersebut kepada orang-orang di dunia ini, seperti yang dikatakan oleh Imam Ahmad. Ia mengatakan:

حَدَّثَنَا حَسَنُ بْنُ مُوسَى، حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعة، حَدَّثَنَا دَرَّاج، عَنْ أَبِي الْهَيْثَمِ، عَنْ أَبِي سَعِيدٍ، عَنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "لَوْ أَنَّ أَحَدَكُمْ يَعْمَلُ فِي صَخْرَةٍ صَماء لَيْسَ لَهَا بَابٌ وَلَا كُوَّة، لَأَخْرَجَ اللَّهُ عَمَلَهُ لِلنَّاسِ كَائِنًا مَا كَانَ".

telah menceritakan kepada kami Hasan ibnu Musa, telah menceritakan kepada kami Ibnu Luhai'ah, telah menceritakan kepada kami Darij, dari Abul Haisam, dari Abu Sa'id secara marfu', dari Rasulullah Saw., bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Seandainya seseorang di antara kalian beramal di dalam sebuah batu besar, benda mati, tanpa ada pintu dan lubangnya, niscaya Allah akan mengeluarkan amalnya kepada semua orang seperti apa yang telah diamalkannya.

Telah disebutkan bahwa amal orang-orang yang masih hidup di­tampilkan kepada kaum kerabat dan kabilahnya yang telah mati di alam Barzakh, seperti apa yang diriwayatkan oleh Abu Daud At-Tayalisi, bahwa telah menceritakan kepada kami As-Silt ibnu Dinar, dari Al-Hasan, dari Jabir ibnu Abdullah yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda:

"إن أَعْمَالَكُمْ تُعْرَضُ عَلَى أَقْرِبَائِكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ فِي قُبُورِهِمْ، فَإِنْ كَانَ خَيْرًا اسْتَبْشَرُوا بِهِ، وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ قَالُوا: "اللَّهُمَّ، أَلْهِمْهُمْ أَنْ يَعْمَلُوا بِطَاعَتِكَ".

Sesungguhnya amal-amal kalian ditampilkan kepada kaum kerabat dan famili kalian di dalam kubur mereka Jika amal perbuatan kalian itu baik, maka mereka merasa gembira dengannya. Dan jika amal perbuatan kalian itu sebaliknya, maka mereka berdoa, "Ya Allah, berilah mereka ilham (kekuatan) untuk mengamalkan amalan taat kepada-Mu."

Imam Ahmad mengatakan bahwa telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, dari Sufyan, dari orang yang telah mendengarnya dari Anas, bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda:

"إِنَّ أَعْمَالَكُمْ تُعْرَضُ عَلَى أَقَارِبِكُمْ وَعَشَائِرِكُمْ مِنَ الْأَمْوَاتِ، فَإِنْ كَانَ خَيْرًا اسْتَبْشَرُوا بِهِ، وَإِنْ كَانَ غَيْرَ ذَلِكَ قَالُوا: اللَّهُمَّ، لَا تُمِتْهُمْ حَتَّى تَهْدِيَهُمْ كَمَا هَدَيْتَنَا"

Sesungguhnya amal-amal kalian ditampilkan kepada kaum kerabat dan famili kalian yang telah mati. Jika hal itu baik maka mereka bergembira karenanya; dan jika hal itu sebaliknya, maka mereka berdoa, "Ya Allah, janganlah Engkau matikan mereka sebelum Engkau beri mereka hidayah, sebagaimana Engkau telah memberi kami hidayah.”

Imam Bukhari mengatakan, Siti Aisyah pernah berkata bahwa apabila kamu merasa kagum dengan kebaikan amal seorang muslim, maka ucapkanlah firman-Nya: Bekerjalah kalian, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaan kalian itu. (At-Taubah: 105)

Dalam hadis terdapat hal yang semisal dengan asar di atas.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ: حَدَّثَنَا يَزِيدُ، حَدَّثَنَا حُمَيد، عَنْ أَنَسٍ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: "لَا عَلَيْكُمْ أَنْ تَعْجَبُوا بِأَحَدٍ حَتَّى تَنْظُرُوا بِمَ يُخْتَمُ لَهُ؟ فَإِنَّ الْعَامِلَ يَعْمَلُ زَمَانًا مِنْ عُمُرِهِ -أَوْ: بُرهَة مِنْ دَهْرِهِ -بِعَمَلٍ صَالِحٍ لَوْ مَاتَ عَلَيْهِ لَدَخَلَ الْجَنَّةَ، ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ عَمَلًا سَيِّئًا، وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيَعْمَلُ الْبُرْهَةَ مِنْ دَهْرِهِ بِعَمَلٍ سَيِّئٍ، لو مَاتَ عَلَيْهِ دَخَلَ النَّارَ، ثُمَّ يَتَحَوَّلُ فَيَعْمَلُ عَمَلًا صَالِحًا، وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِعَبْدٍ خَيْرًا اسْتَعْمَلَهُ قَبْلَ مَوْتِهِ". قَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَكَيْفَ يَسْتَعْمِلُهُ: قَالَ: "يُوَفِّقُهُ لِعَمَلٍ صَالِحٍ ثُمَّ يَقْبِضُهُ عَلَيْهِ"

Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Yazid, telah menceritakan kepada kami Humaid, dari Anas, bahwa Rasulullah Saw. telah bersabda: Janganlah dahulu kalian merasa kagum dengan (amal) seseorang sebelum kalian melihat apa yang diamalkannya pada penghujung usianya. Karena sesungguhnya seseorang melakukan amalnya pada suatu masa atau suatu hari dari usianya dengan amal yang saleh. Seandainya ia mati dalam keadaan mengamalkannya, niscaya ia masuk surga. Akan tetapi keadaannya berubah, ia mengamalkan amalan yang buruk. Dan sesungguhnya seorang hamba benar-benar mengerjakan suatu amal buruk dalam suatu saat dari usianya. Seandainya ia mati dalam keadaan mengamalkannya, niscaya ia masuk neraka. Tetapi keadaannya berubah, lalu ia mengamalkan amalan yang saleh. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia memberikan dorongan kepadanya untuk beramal sebelum matinya. Para sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimanakah caranya Al­lah memberikan dorongan untuk beramal kepadanya?" Rasulullah Saw. bersabda, "Allah memberinya taufik (bimbingan) untuk melakukan amal saleh, kemudian Allah mencabut nyawanya dalam keadaan demikian."

Hadis dengan melalui jalur ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid.

 

Terjemah Ibnu Katsir http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-at-taubah-ayat-105.html

Penjelasan Tambahan

Kumpulan Tafsir : Kumpulan Tafsir  https://quran.ksu.edu.sa/tafseer/tabary-qortobi-katheer-baghawy-saadi/sura9-aya105.html#saadi

Artikel : https://www.klikanggaran.com/gaya-hidup/pr-1151135709/benarkah-orang-yang-sudah-wafat-tahu-apa-yang-dilakukan-saudara-dan-keluarganya-yang-masih-hidup?page=all

Tafsir Munir Imam Nawawi Surat At-Taubah ayat 105

Kamis, 29 September 2022

Doa agar menjadi mukmin, berilmu, banyak harta yang berkah

  


١٤٩٩ـ اللّٰهُمَّ مَنْ آمَنَ بِى وَصَدَّقَنِى وَعَلِمَ أَنَّ مَا جِئْتُ بِهِ هُوَ الْحَقُّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَقْلِلْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَحَبِّبْ إِلَيْهِ لِقَاءَكَ وَعَجِّلْ لَهُ الْقَضَاءَ وَمَنْ لَمْ يُؤْمِنْ بِى وَلَمْ يُصَدِّقُنِى وَلَمْ يَعْلَمْ أَنَّ مَا جِئْتُ بِهِ هُوَ الْحَقُّ مِنْ عِنْدِكَ فَأَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَأَطِلْ عُمْرَهُ (ه) عن عمرو بن غيلان الثقفى (طب) عن معاذ (ح)ـ

          1499- Ya Allah barangsiapa yang beriman kepadaku, mempercayaiku, dan mengetahui sesunggunya yang aku bawa adalah kebenaran yang datang dari sisi-Mu maka sedikitkanlah harta dan anaknya, senangkanlah ia bertemu dengan-Mu dan segerakanlah kematiannya. Dan barangsiapa yang tidak beriman kepadaku dan tidak membenarkanku dan tidak mengetahui kalau yang aku bawa adalah kebenaran yang datang dari-Mu maka perbanyaklah hartanya dan anaknya dan panjangkanlah umurnya.[1]

          Dalam hadits ini dijelaskan dua tipe manusia: (1) Orang yang beriman kepada Rasulullah saw, percaya kepada Rasulullah saw dan mengetahui jika yang di bawa Rasulullah saw adalah kebenaran yang datangnya dari Allah swt. (2) Orang yang tidak beriman kepada Rasulullah saw, tidak percaya kepada Rasulullah saw dan tidak mengetahui apa yang di bawa Rasulullah saw adalah kebenaran yang datangnya dari Allah swt.

          Kepada orang tipe pertama Rasulullah saw berdoa agar Allah saw menyedikitkan hartanya, anaknya, dan memberikan rasa cinta bertemu Allah swt, dan agar mempercepat kematiannya. Sedangkan kepada orang tipe kedua Rasulullah saw berdoa agar Allah swt membanyakkan anaknya, hartanya, dan memanjangkan umurnya.

          Sedikitkanlah hartanya dan anaknya (فَأَقْلِلْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ) karena orang yang menyedikitkan harta dan anak akan lebih mudah memperbanyak amalan akhirat. Orang – orang yang memperbanyak kenikmatan dunia akan susah memperbanyak amalan akherat karena dunia dan akherat ibarat dua hal yang keduanya bisa saling bertentangan.

          Tetapi berdasarkan pendapat Ibnu Arabi bahwa yang di maksud adalah sedikitkan (pengaruh negatif) harta dan anak – anak di dalam hatinya, kalau kenyataannya boleh sebanyak-banyaknya.

          Ketahuilah hanya cinta kepada Allah swt yang akan bisa mengalahkan cinta kepada duniawi.

Senangkanlah ia bertemu dengan-Mu dan segerakanlah kematiannya (وَحَبِّبْ إِلَيْهِ لِقَاءَكَ وَعَجِّلْ لَهُ الْقَضَاءَ) tumbuhkanlah rasa cinta kepada kematian agar dia bisa menjumpai Allah.

Maka perbanyaklah hartanya dan anaknya dan panjangkanlah umurnya (فَأَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَأَطِلْ عُمْرَهُ) supaya makin banyak sebab – sebab yang menjadikan orang yang tidak beriman menerima azab.

Imam Ghzali berkata: “segala sesuatu yang melewati sekedar kekuatan bisa menjadi tempatnya syetan” (كُلُّ مَا يَزِيدُ على قدر القوت فهو مستقر الشيطان).



[1] Jaami`ush Shaghiir 1499., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 1499., Ibnu Majah 4133.

Rabu, 28 September 2022

Doa Agar Dijaga dari semua musuh dan orang yang hasad

١٤٨٦ـ اللهم احْفَظْنِى بِالْإِسْلَامِ قَائِمًا وَاحْفَظْنِى بِالْإِسْلَامِ قَاعِدًا وَاحْفَظْنِى بِالْإِسْلَامِ رَاقِدًا وَلَا تُشْمِتْ بِى عَدُوًّا وَلَا حَاسِدًا اللهم إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنْ كُلِّ خَيْرٍ خَزَائِنُهُ بِيَدِكَ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ كُلِّ شَرٍّ خَزَائِنُهُ بِيَدِكَ (ك) عن إبن مسعود (ح)ـ

          1486- Ya Allah jagalah aku dengan islam di waktu berdiri, Ya Allah jagalah aku dengan islam di waktu duduk, Ya Allah jagalah aku dengan islam di waktu berbaring (tidur), janganlah Engkau buat musuh dan orang yang hasad bergembira karena kemalangan ku, Ya Allah aku mohon kepada-Mu semua kebaikan yang perbendaharaannya ada di tangan-Mu, Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari semua keburukan yang perbendaharaannya ada di tangan-Mu. (HR. Hakim dari Ibnu Mas`ud. HASAN)[1]

          Kita minta agar di jaga Allah dalam semua kondisi kita. Ada yang mengatakan salah satu maksud hadits ini adalah minta kesempurnaan dan dan tambahnya nikmat dalam beragama serta terus langgeng dalam memeluk agama islam seperti isyarat Surat Al-Maidah ayat 3.

Hasad adalah berharap hilangnya nikmat dari orang yang dihasadi (الحسد تمني زوال نعمة المحسود). Tusymit / Syamaatah adalah gembira sebab kemalangan yang menimpa musuh (الشماتة هي الفرح ببلية العبد).



[1] Jaami`ush Shaghiir 1486., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 1486.



Bab Doa Agar Tetap Dalam Iman Islam Ihsan

  1. Hadits 01486 [ Doa agar dijaga dari semua musuh dan orang hasad ] SHAHIH
  2. Hadits 01493
  3. Hadits 01499 [ Doa agar beriman,berilmu, dan banyak harta yang berkah ] HASAN
  4. Hadits 01500
  5. Hadits 01501 [ Doa agar istiqamah dalam Islam dan penuh kesuksesan ] DHAIH
  6. Hadits 01502
  7. Hadits 01512
  8. Hadits 01525
  9. Hadits 01526
  10. Hadits 06144