Laman

Sabtu, 02 April 2022

Jaami`ush Shaghiir 1491 Doa minta dilapangkan rizki lahir dan batin

  

١٤٩١ــ اَللهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدِ كِبَرِ سِنِّى وَانْقِطَاعِ عُمْرِى (ك) عن عائشة (ح)ـ

          1491- Ya Allah jadikanlah rizki-Mu kepadaku yang paling lapang pada umur tuaku dan (hampir) berakhirnya umurku. (HR. Hakim dari Aisyah. HASAN)

          Rizki Allah itu ada dua macam, rizki lahir dan rizki batin. Rizki lahir seperti makanan untuk kekuatan lahir dan rizki batin seperti ma`rifat untuk kekuatan hati dan jiwa.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1491., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1491.

Jumat, 01 April 2022

صحيح البخارى ٤ Turunnya wahyu

 =

=

4 - قَالَ ابْنُ شِهَابٍ: وَأَخْبَرَنِي أَبُو سَلَمَةَ بْنُ عَبْدِ الرَّحْمَنِ، أَنَّ جَابِرَ بْنَ عَبْدِ اللَّهِ الأَنْصَارِيَّ، قَالَ: وَهُوَ يُحَدِّثُ عَنْ فَتْرَةِ الوَحْيِ فَقَالَ فِي حَدِيثِهِ: " §بَيْنَا أَنَا أَمْشِي إِذْ سَمِعْتُ صَوْتًا مِنَ السَّمَاءِ، فَرَفَعْتُ بَصَرِي، فَإِذَا المَلَكُ الَّذِي جَاءَنِي بِحِرَاءٍ جَالِسٌ عَلَى كُرْسِيٍّ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، فَرُعِبْتُ مِنْهُ، فَرَجَعْتُ فَقُلْتُ: زَمِّلُونِي زَمِّلُونِي " فَأَنْزَلَ اللَّهُ تَعَالَى: {يَا أَيُّهَا المُدَّثِّرُ. قُمْ فَأَنْذِرْ} [المدثر: 2] إِلَى -[8]- قَوْلِهِ {وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ} [المدثر: 5]. فَحَمِيَ الوَحْيُ وَتَتَابَعَ تَابَعَهُ عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ، وَأَبُو صَالِحٍ، وَتَابَعَهُ هِلاَلُ بْنُ رَدَّادٍ، عَنِ الزُّهْرِيِّ، وَقَالَ يُونُسُ، وَمَعْمَرٌ بَوَادِرُهُ

--------

ص7 - صحيح البخاري - كيف كان بدء الوحي إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

الرابط:https://al-maktaba.org/book/33757/12#p1

=

 fb: https://al-maktaba.org/book/1673/512#p1

=

=

Doa minta kekayaan bagi diri kita dan orang lain (Jaami`ush Shaghiir 1475., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1475.)

 1.      

١٤٧٥ــ اللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ غِنَايَ وَمَوْلَاىَ (طب) عن ابى صرمة (صح)ـ

          1475- Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kekayaanku dan (مَوْلَاىَ) orang – orang dekatku. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Abu Shirmah. SHAHIH)

          Dalam kontek ini Al-Munawi mengutip pendapat Zamahsyari bahwa maula (مَوْلَاىَ) adalah setiap orang yang bisa menjadi wali seperti ayah, saudara laki – laki, anak laki – laki dari saudara laki – laki, saudara laki – laki ayah, anak laki – laki dari saudara laki – laki ayah, dan semua orang yang berhak mendapatkan ashabah. Sedang makna maula (مَوْلَاىَ) dalam kamus yang mungkin sesuai dengan maksud hadits ini adalah  sahabat, kerabat, tetangga, pemimpin kita, penolong kita, orang yang memberi kita, orang yang mencintai kita, orang yang mengikuti kita, dan orang – orang yang berbagi dengan kita.

          Sedang yang dimaksud kaya / Ghina (الغِنَى) dalam kontek hadits ini menurut Al-Munawi adalah jiwa yang kaya / Ghinan Nafsi (غِنَى النَّفْسِى), bukan kaya harta benda dan keadaan. Lebih lanjut Al-Munawi menyebutkan pendapat Ibnu Athaillah bahwa tidak sah merasa gnina (merasa cukup) terkecuali dengan wujudnya faqir (butuh/kurang), karena setiap orang yang merasa butuh kepada Allah maka dia akan merasa cukup dengan-Nya. Maka setiap orang yang merasa cukup dengan Allah maka dia akan dapat meraih kekayaan sejati.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1475., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1475.

Bab Doa Minta Kekayaan dan Rizki Yang Banyak


  1. Hadits 01475 [ Doa minta kekayaan ] SHAHIH
  2. Hadits 01491 [ Doa minta dilapangkan rizki larir dan batin ] HASAN
  3. Hadits 01515 [ Doa minta kekayaan ] SHAHIH
  4. Hadits 01542 [ Minta dijauhkan dari kekufuran dan kefakiran ] DHAIF
=

١٤٧٥ــ اللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ غِنَايَ وَمَوْلَاىَ (طب) عن ابى صرمة (صح)ـ

          1475- Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kekayaanku dan (مَوْلَاىَ) orang – orang dekatku. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Abu Shirmah. SHAHIH)

          Dalam kontek ini Al-Munawi mengutip pendapat Zamahsyari bahwa maula (مَوْلَاىَ) adalah setiap orang yang bisa menjadi wali seperti ayah, saudara laki – laki, anak laki – laki dari saudara laki – laki, saudara laki – laki ayah, anak laki – laki dari saudara laki – laki ayah, dan semua orang yang berhak mendapatkan ashabah. Sedang makna maula (مَوْلَاىَ) dalam kamus yang mungkin sesuai dengan maksud hadits ini adalah  sahabat, kerabat, tetangga, pemimpin kita, penolong kita, orang yang memberi kita, orang yang mencintai kita, orang yang mengikuti kita, dan orang – orang yang berbagi dengan kita.

          Sedang yang dimaksud kaya / Ghina (الغِنَى) dalam kontek hadits ini menurut Al-Munawi adalah jiwa yang kaya / Ghinan Nafsi (غِنَى النَّفْسِى), bukan kaya harta benda dan keadaan. Lebih lanjut Al-Munawi menyebutkan pendapat Ibnu Athaillah bahwa tidak sah merasa gnina (merasa cukup) terkecuali dengan wujudnya faqir (butuh/kurang), karena setiap orang yang merasa butuh kepada Allah maka dia akan merasa cukup dengan-Nya. Maka setiap orang yang merasa cukup dengan Allah maka dia akan dapat meraih kekayaan sejati.[1]

١٤٩١ــ اَللهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدِ كِبَرِ سِنِّى وَانْقِطَاعِ عُمْرِى (ك) عن عائشة (ح)ـ

          1491- Ya Allah jadikanlah rizki-Mu kepadaku yang paling lapang pada umur tuaku dan (hampir) berakhirnya umurku. (HR. Hakim dari Aisyah. HASAN)

          Rizki Allah itu ada dua macam, rizki lahir dan rizki batin. Rizki lahir seperti makanan untuk kekuatan lahir dan rizki batin seperti ma`rifat untuk kekuatan hati dan jiwa.[2]

١٥١٥ــ اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى (م ت ه) عن ابن مسعود (صح)ـ

          1515- Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu petunjuk (hidayah), takwa, kebersihan, dan kekayaan. (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH)

          Hidayah maksudnya adalah petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan  orang – orang orang yang di beri nikmat oleh Allah swt ( shirathal mustaqim ). Takwa adalah takut kepada Allah dan menjaga diri jangan sampai menyalahi perintah Allah swt. `Afaf (kebersihan) adalah minta dijaga dari bahaya duniawi. Ghina yang dimaksud adalah kaya jiwa, yaitu jiwa yang merasa cukup dengan Allah swt dan terjauh dari bergantung kepada selain Allah swt.[3]

١٥٤٢ــ اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَاسْمِكَ الْعَظِيْمِ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ (طب) فى السنة عن عبد الرحن بن أبى بكر الصيق  (ض)ـ

          1542- Ya Allah sesungguhnya aku berlindung dengan wajah-Mu yang Mulia dan dengan nama-Mu yang agung dari kufur dan fakir (HR. Thabrani dalam As-Sunnah dari Abdurrahman bin Abi Bakar Shiddiq)[4]

=



[1] Jaami`ush Shaghiir 1475., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1475.

[2] Jaami`ush Shaghiir 1491., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1491.

[3] Jaami`ush Shaghiir 1515., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1515.

[4] Jaami`ush Shaghiir 1542., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1542.

Doa minta petunjuk, ketakwaan, kebersihan, dan kekayaan (Jaami`ush Shaghiir 1515., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1515)

   

١٥١٥ــ اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى (م ت ه) عن ابن مسعود (صح)ـ

          1515- Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu petunjuk (hidayah), takwa, kebersihan, dan kekayaan. (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH)

          Hidayah maksudnya adalah petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan  orang – orang orang yang di beri nikmat oleh Allah swt ( shirathal mustaqim ). Takwa adalah takut kepada Allah dan menjaga diri jangan sampai menyalahi perintah Allah swt. `Afaf (kebersihan) adalah minta dijaga dari bahaya duniawi. Ghina yang dimaksud adalah kaya jiwa, yaitu jiwa yang merasa cukup dengan Allah swt dan terjauh dari bergantung kepada selain Allah swt.[1]

=



[1] Jaami`ush Shaghiir 1515., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1515.

=

١٥١٥ــ اللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى (م ت ه) عن إبن مسعود (صح)ـ

          1515- Ya Allah sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kebersihan, dan kekayaan. (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1515., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1515.

Shalat di awal hari agar dicukupi di akhirnya (Jaami`ush Shaghiir 6007., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6007.)

  

٦٠٠٧ــ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَا ابْنَ آدَمَ صَلِّ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مِنْ أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ (حم) عن أبى مرة الطائفي  (ت) عن أبى الدرداء (ح)ـ

          6007- Allah swt berfirman: Wahai anak adam, shalatlah empat rakaat pada permulaan hari maka Aku menjaminmu di akhirnya. (HR. Ahmad dari Abu Murrah Ath-Thaifi, dan riwayat Tirmidzi dari Abu Dardaa. HASAN)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 6007., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6007.

Kamis, 31 Maret 2022

Shalat empat rakaat di awal hari agar ditanggung dan dijaga Allah sepanjang hari (Jaami`ush Shaghiir 6006., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6006)

  

٦٠٠٦ــ قَالَ اللهُ تَعَالَى: يَآبْنَ آدَمَ لَا تَعْجِزْ عَنْ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ فِى أَوَّلِ النَّهَارِ أَكْفِكَ آخِرَهُ (حم د) عن نعيم ابن همام (طب) عن النواس (صح)ـ

          6006- Allah swt berfirman: Wahai anak adam, janganlah lemah dari mengerjakan empat rakaat di awal siang (karena jika kamu mengerjakan shalat empat rakaat di awal siang) maka Aku akan menjaminmu di akhirnya (HR. Ahmad dan Abu Dawud dari Nu`aim bin Hamam dan riwayat Thabrani dari Nuwaas. SHAHIH)

          Allah swt akan menjamin seseorang dari berbagai macam kebutuhan dan menjauhkan dari berbagai macam bahaya bagi orang - orang yang mau shalat empat rakaat di awal siang.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 6006., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6006.

Orang yang shalat shubuh dalam tanggungan Allah (Jaami`ush Shaghiir 8794., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8794.)

  

٨٧٩٤ــ مَنْ صَلَّى ٱلغَدَاةَ كَانَ فِى ذِمَّةِ اللهِ حَتَّى يُمْسِى (طب) عن ابن عمر (صح)ـ

          8794- Barangsiapa yang melakukan shalat shubuh maka ia ada dalam tanggungan Allah hingga sore hari. (HR. Thabrani dari Ibnu Umar. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 8794., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8794.

Orang yang shalat fajar maka ia dalam tanggungan Allah (Jaami`ush Shaghiir 8793., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8793)

 

٨٧٩٣ــ مَنْ صَلَّى ٱلفَجْرَ فَهُوَ فِى ذِمَّةِ اللهِ، وَحِسَابُهُ عَلَى اللهِ (طب) عن والد أبى مالك الأشجعى (ح)ـ

          8792- Barangsiapa melakukan shalat fajar maka ia dalam tanggungan Allah, dan perhitungannya asas Allah. (HR. Thabrani dari Walid bin Malik Al-Asyja`i. HASAN)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 8793., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8793.

Jaami`ush Shaghiir 8792 Barangsiapa melakukan dua shalat dingin (shubuh dan ashar) maka masuk surga

  

٨٧٩٢ــ مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ (م) عن أبى موسى (صح)ـ

          8792- Barangsiapa melakukan dua shalat dingin (shubuh dan ashar) maka masuk surga. (HR. Muslim dari Abu Musa. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 8792., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8792.

Orang yang shalat shubuh dalam tanggungan Allah swt (Jaami`ush Shaghiir 8790., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8790.)

 1.      

٨٧٩٠ــ مَنْ صَلَّى ٱلصُّبْحَ فَهُوَ فِى ذِمَّةِ اللهِ فَلَا يَتَّبِعَنَّكُمُ اللهُ بِشَيْءٍ مِنْ ذِمَّتِهِ (ت) عن أبى هريرة (ح)ـ

          8790- Barangsiapa shalat shubuh maka dia dalam tanggungan Allah, maka Allah tidak akan menuntut kalian dengan sesuatu dari janji-Nya. (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah. HASAN)

          Shalat shubuh merupakan salah satu shalat yang berat dan banyak tantangan sehingga orang yang mau menunaikannya bisa jadi merupakan orang yang ikhlash, dan orang ikhlash berada dalam tanggungan Allah swt.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 8790., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8790.

Doa ketika melihat sesuatu yang menakjubkan (Jaami`ush Shaghiir 8684., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8684.)

  

٨٦٨٤ــ مَنْ رَأى شَيْأً يُعْجِبُهُ فَقَالَ: مَا شَاءَ اللهُ لَاقُوَّةَ إِلَّا بالله ، لَمْ تَضُرَّهُ الْعَيْنُ (ابن السنى)عن أنس (ض)ـ

8684- Barangsiapa yang melihat sesuatu yang menakjubkannya kemudian berkata: (مَا شَاءَ اللهُ لَاقُوَّةَ إِلَّا بالله) Semuanya atas kehendak Allah dan tiada kekuatan menjalankan kebaikan terkecuali dengan seizin Allah, maka tidak akan kena bahaya al-`ain. (HR. Ibnu Sunni dari Anas. DHAIF)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 8684., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8684.

Rabu, 30 Maret 2022

Doa agar terbebas dari kesedihan, kesengsaraan, atau cobaan (Jaami`ush Shaghiir 871., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 871)

  

٨٧١ــ إِذَا نَزَلَ بِكُمْ كَرْبٌ أَوْ جُهْدٌ أَوْ بَلَاءٌ فَقُوْلُوْا: اَللهُ اَللهُ رَبُّنَا لَا شَرِيْكَ لَهُ (هب) عن إبن عباس (ح)ـ

          871- Apabila kalian terkena kesedihan, kesengsaraan, atau cobaan maka ucapkanlah: (اَللهُ اَللهُ رَبُّنَا لَا شَرِيْكَ لَهُ) Allah Allah Tuhan kami Tiada sekutu bagi-Nya. (HR. Baihaqi dalam Syuabul Iman dari Ibnu Abbas. HASAN)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 871., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 871.

Doa agar terbebas dari kecemasan, kesedihan, sakit, atau kemelaratan (Jaami`ush Shaghiir 8450., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8450.)

  

٨٤٥٠ــ مَنْ أَصَابَ هَمٌّ أَوْ غَمٌّ أَوْ سَقَمٌ أَوْ شِدَّةٌ فَقَالَ: اَللهُ رَبِّى لَا شَرِيْكَ لَهُ، كَشَفَ ذٰلِكَ عَنْهُ (طب) عن أسماء بنت عميس (ح)ـ

          8450- Barangsiapa yang tertimpa kecemasan, kesedihan, sakit, atau kemelaratan, kemudian berdoa (اَللهُ رَبِّى لَا شَرِيْكَ لَهُ) Allah Tuhaku tiada sekutu bagi-Nya, maka Ia menghilangkan (hal – hal itu) darinya. (HR. Thabrani dari Asmaa binti `Umais. HASAN)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 8450., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8450.

Doa ketika ditimpa kesusahan atau kesedihan (Jaami`ush Shaghiir 6642., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6642)

  

٦٦٤٢ــ كَانَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ قَالَ: لاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ، سُبْحَانَ الله ربّ العَرْشِ الْعَظِيْمِ، الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ (حم) عن عبد الله بن جعفر (صح)ـ

          6642- Apabila beliau terkena suatu perkara (kesedihan atau kesusahan) maka beliau berdoa: (لاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ، سُبْحَانَ الله ربّ العَرْشِ الْعَظِيْمِ، الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ) Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Santun Yang Maha Mulia, Maha Suci Allah Tuhan pemilik Arasyi yang agung, Segala puji bagi Allah Tuhan sekalian alam. (HR. Ahmad dari Abdullah bin Ja`far. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 6642., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6642.

Ketika ditimpa kesusahan atau kesedihan maka shalatlah (Jaami`ush Shaghiir 6641., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6641.)

  

٦٦٤١ــ كَانَ إِذَا حَزَبَهُ أَمْرٌ صَلَّى (حم د) عن حذيفة (ح)ـ

          6641- Apabila beliau tertimpa kesedihan maka beliau shalat. (HR. Ahmad dan Abu Dawud dari Hudzaifah. HASAN)

          Salah satu sunnah adalah meminta pertolongan kepada Allah swt dengan cara shalat. Dengan cara shalat maka sesmua kesusahan bisa diatasi.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 6641., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6641.

Do ketika sedih atau susah (aami`ush Shaghiir 4202., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4202.)

  

٤٢٠٢ــ دَعَوَاتُ الْمَكْرُوْبِ اَللّٰهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُوْ فَلَا تَكِلْنِى إِلَى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِى شَأْنِى كُلَّهُ لَاإله إِلّا أَنْتَ (حم خد د حب) عن أبي بكرة (صح)ـ

          4202- Doa orang yang menderita susah adalah (اَللّٰهُمَّ رَحْمَتَكَ أَرْجُوْ فَلَا تَكِلْنِى إِلَى نَفْسِى طَرْفَةَ عَيْنٍ وَأَصْلِحْ لِى شَأْنِى كُلَّهُ لَاإله إِلّا أَنْتَ) Ya Allah, hanya rahmat-Mu yang aku harapkan, maka jangan Engkau serahkan diriku hanya kepada diriku sendiri sekejap matapun, dan perbaikilah keadaanku semuanya untukku, tiada Tuhan selain Engkau. (HR. Ahmad, Bukhari dalam Al-Adab, Abu Dawud, dan Ibnu Hibban dari Abu Bakrah. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 4202., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4202.

Doa Nabi Yunus as aami`ush Shaghiir 4203., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4203

  

٤٢٠٣ــ دَعْوَةُ ذِى النُّوْنِ إِذْ دَعَا بِهَا وَهُوَ فِى بَطْنِ الْحُوْتِ:  لا إلٰهَ إلَّا أنت سبحانَك إنِّي كنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ لم يَدْعُ بها رجُلٌ مسلمٌ في شيءٍ قطُّ إلَّا استجابَ له (حم ت ن ك هب) والضياء عن سعد (صح)ـ

          4203- Doa dzinnun (Nabi Yunus as.) ketika berdoa dalam perut ikan adalah (لا إلٰهَ إلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ) “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang menganiaya (diri sendiri)”, tidak berdoa seorang laki – laki muslim dengan doa tersebut terkecuali Allah akan mengabulkannya. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasaai, Hakim, Baikhaqi, dan Dhiyaa dari Sa`d. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 4203., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4203.

Selasa, 29 Maret 2022

Doa agar terbebas dari kesusahan atau malapetaka urusan dunia (Jaami`ush Shaghiir 2861., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2861.)

  

٢٨٦١ــ أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِشَيْئٍ إذا نزلَ برجلٍ منكمْ كربٌ أو بلاءٌ من أَمْرِ الدُّنيا دَعَا بِهِ فَفُرِجُ عَنْهُ ؟  دُعَاءُ ذِي النُّونِ : لا إلٰهَ إلَّا أنت سبحانَك إنِّي كنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ (ابن أبي الدنيا فى الفرج ك) عن سعد (صح)ـ

          2861- Maukah kalian aku beri tahu dengan sesuatu yang apabila salah seorang dari kalian tertimpa kesusahan atau malapetaka urusan dunia kemudian berdoa dengannya maka dia akan dilepaskan darinya? Yaitu doanya (Nabi Yunus) Dzinnun: (لا إلٰهَ إلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ) “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang menganiaya (diri sendiri).” (HR. Ibnu Abi Dunia dalam Al-Farj dan Hakim dari Sa`d. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 2861., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2861.

Doa ketika mengetahui sesuatu yang menakjubkan

 1.      

٦٢٢ـ إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ مِنْ نَفْسِهِ أَوْ مَالِهِ أَوْ مِنْ أَخِيْهِ مَايُعْجِبُهُ فَلْيَدْعُ لَهُ بِالْبَرَكَةِ، فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ (ع طب ك) عن عامر بن ربيعة (صح)ـ

          622- Apabila salah seorang dari kalian melihat (mengetahui) dari dirinya, hartanya, atau saudaranya sesuatu yang menakjubkannya maka doakanlah ia dengan keberkahan, karena sesungguhnya al-`ain itu hak. (HR. Abu Ya`la, Thabrani dalam Al-Kabir, dan Hakim dari Amin bin Rabi`ah. SHAHIH)

          Apabila kita melihat sesuatu yang menakjubkan, baik dari diri kita sendiri maupun orang lain, baik berkaitan dengan harta benda, jabatan, ilmu atau yang lainnya, maka disunatkan untuk mendoakannya agar menjadi berkah, misalnya dengan membaca doa (اللّٰهُمَّ بَارِكْ فِيْهِ وَلَاتَضُرُّهُ) Ya Allah berkahilah ia dan janganlah membahayakannya, dan juga disunatkan membaa doa (مَا شَاءَ اللهُ لَاقُوَّةَ إِلَّا بالله) Semuanya atas kehendak Allah dan tiada kekuatan menjalankan kebaikan terkecuali dengan seizin Allah.

Senin, 28 Maret 2022

Fathul Kabiir 200 Gelombang kematian para sahabat

  

٢٠٠ــ أتَزْعُمُونَ أنِّي مِنْ آخِرِكُمْ وَفاةً أَلا وَإنِّي مِنْ أوَّلِكُمْ وَفَاةً وتَتَّبِعُونِي أفْناداً يَقْتُلُ بَعْضُكُمْ بَعْضاً (حم) عَن وَاثِلَة (صح)ـ

200- Apakah kalian mengira aku orang yang terakhir akan meninggal dunia?, Ketahuilah sesungguhnya aku ini bagian dari kelompok awal orang – orang yang akan meninggal dunia, kemudian kalian akan mengikutiku sekelompok demi sekelompok, sebagian kalian akan membunuh sebagian lainnya.(HR. Ahmad dari Watsilah. SHAHIH)

Fathul Kabiir 199 Tajamkan pisau sebelum menyembelih

  

١٩٩ــ أتُرِيدُ أنْ تُميتَها موْتاتٍ هَلاَّ حَدَّدْتَ شَفْرَتَكَ قَبْلَ أنْ تُضْجِعَهَا (ك) عَن ابْن عَبَّاس (صح)ـ

199- Apakah kamu berharap akan mematikannya berulangkali, Alangkah baiknya jika kamu tajamkan dahulu mata pisaumu sebelum kamu menyembelihnya. (HR. Hakim dari Ibnu Abbas. SHAHIH)

Fathul Kabiir 198 Contoh bacaan surat ketika jadi imam

  

١٩٨ــ أتُرِيدُ أنْ تَكُونَ فَتَّاناً يَا مُعاذُ إِذا صَلَّيْتَ بالنَّاسِ فاقْرأْ بالشَّمْسِ وضُحاها وَسَبِّح اسْم رَبِّكَ الأعْلَى والليلِ إِذا يَغْشى واقْرأ باسمِ رَبِّكَ (هـ) عَن جَابر (صح)ـ

198- Apakah kamu ingin menjadi tukan fitnah Ya Mu`aadz? Apabila kamu shalat berama manusia maka bacalah surat Asy- Syamsi wa Dhuhaaha (الشَّمْسِ وضُحاها) dan surat Sabbihisma rabbikal a`laa (وَسَبِّح اسْم رَبِّكَ الأعْلَى) dan surat Wallaili idzaa yaghsyaa (والليلِ إِذا يَغْشى) dan surat Iqra bismirabbika  (اقْرأ باسمِ رَبِّكَ). (HR. Ibnu Majah dari Jabir. SHAHIH)