Laman

Jumat, 01 April 2022

Bab Doa Minta Kekayaan dan Rizki Yang Banyak


  1. Hadits 01475 [ Doa minta kekayaan ] SHAHIH
  2. Hadits 01491 [ Doa minta dilapangkan rizki larir dan batin ] HASAN
  3. Hadits 01515 [ Doa minta kekayaan ] SHAHIH
  4. Hadits 01542 [ Minta dijauhkan dari kekufuran dan kefakiran ] DHAIF
=

١٤٧٥ــ اللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ غِنَايَ وَمَوْلَاىَ (طب) عن ابى صرمة (صح)ـ

          1475- Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu kekayaanku dan (مَوْلَاىَ) orang – orang dekatku. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Abu Shirmah. SHAHIH)

          Dalam kontek ini Al-Munawi mengutip pendapat Zamahsyari bahwa maula (مَوْلَاىَ) adalah setiap orang yang bisa menjadi wali seperti ayah, saudara laki – laki, anak laki – laki dari saudara laki – laki, saudara laki – laki ayah, anak laki – laki dari saudara laki – laki ayah, dan semua orang yang berhak mendapatkan ashabah. Sedang makna maula (مَوْلَاىَ) dalam kamus yang mungkin sesuai dengan maksud hadits ini adalah  sahabat, kerabat, tetangga, pemimpin kita, penolong kita, orang yang memberi kita, orang yang mencintai kita, orang yang mengikuti kita, dan orang – orang yang berbagi dengan kita.

          Sedang yang dimaksud kaya / Ghina (الغِنَى) dalam kontek hadits ini menurut Al-Munawi adalah jiwa yang kaya / Ghinan Nafsi (غِنَى النَّفْسِى), bukan kaya harta benda dan keadaan. Lebih lanjut Al-Munawi menyebutkan pendapat Ibnu Athaillah bahwa tidak sah merasa gnina (merasa cukup) terkecuali dengan wujudnya faqir (butuh/kurang), karena setiap orang yang merasa butuh kepada Allah maka dia akan merasa cukup dengan-Nya. Maka setiap orang yang merasa cukup dengan Allah maka dia akan dapat meraih kekayaan sejati.[1]

١٤٩١ــ اَللهُمَّ اجْعَلْ أَوْسَعَ رِزْقِكَ عَلَيَّ عِنْدِ كِبَرِ سِنِّى وَانْقِطَاعِ عُمْرِى (ك) عن عائشة (ح)ـ

          1491- Ya Allah jadikanlah rizki-Mu kepadaku yang paling lapang pada umur tuaku dan (hampir) berakhirnya umurku. (HR. Hakim dari Aisyah. HASAN)

          Rizki Allah itu ada dua macam, rizki lahir dan rizki batin. Rizki lahir seperti makanan untuk kekuatan lahir dan rizki batin seperti ma`rifat untuk kekuatan hati dan jiwa.[2]

١٥١٥ــ اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى (م ت ه) عن ابن مسعود (صح)ـ

          1515- Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu petunjuk (hidayah), takwa, kebersihan, dan kekayaan. (HR. Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH)

          Hidayah maksudnya adalah petunjuk jalan yang lurus, yaitu jalan  orang – orang orang yang di beri nikmat oleh Allah swt ( shirathal mustaqim ). Takwa adalah takut kepada Allah dan menjaga diri jangan sampai menyalahi perintah Allah swt. `Afaf (kebersihan) adalah minta dijaga dari bahaya duniawi. Ghina yang dimaksud adalah kaya jiwa, yaitu jiwa yang merasa cukup dengan Allah swt dan terjauh dari bergantung kepada selain Allah swt.[3]

١٥٤٢ــ اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِوَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَاسْمِكَ الْعَظِيْمِ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ (طب) فى السنة عن عبد الرحن بن أبى بكر الصيق  (ض)ـ

          1542- Ya Allah sesungguhnya aku berlindung dengan wajah-Mu yang Mulia dan dengan nama-Mu yang agung dari kufur dan fakir (HR. Thabrani dalam As-Sunnah dari Abdurrahman bin Abi Bakar Shiddiq)[4]

=



[1] Jaami`ush Shaghiir 1475., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1475.

[2] Jaami`ush Shaghiir 1491., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1491.

[3] Jaami`ush Shaghiir 1515., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1515.

[4] Jaami`ush Shaghiir 1542., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1542.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar