Laman

Sabtu, 26 Maret 2022

Fathul Kabiir 182 Sedekah yang paling utama

  

١٨٢ــ أتَدْرونَ أيُّ الصَّدَقَةِ أفْضَلُ المَنيَحةُ أَن يَمْنَحَ أحَدُكُمُ الدِّرْهَمَ أوْ ظَهْرَ الدَّابَةِ أوْ لَبَنَ الشَّاةِ أوْ لَبَنَ البَقَرَةِ (حم) عَن ابْن مَسْعودٍ (ض)ـ

          182- Tahukah kalian sedekah mana yang paling utama? (Sedekah paling utama adalah) orang yang memberi, yaitu apabila salah seorang dari kalian memberikan uang, tumpangan kendaraan, susu kambing, atau susu sapi. (HR. Ahmad dari Ibnu Mas`ud. DHAIF)

Fathul Kabiir 181 Rahmat Allah untuk yang berbicara baik atau diam

  

١٨١ــ أتَخَوَّفُ عليكمْ هَذَا يَعْنِي اللِّسانَ رَحِمَ الله عَبْداً قَالَ خَيْراً فَغَنِمَ أوْ سَكَتَ عنْ سُوءٍ فَسَلِمَ (ابنُ المُبارَكِ) فِي الزُّهْدِ عَن خَالِد بن أبي عِمْرانَ مُرْسَلاً (ض)ـ

          181- Aku takut kalian semua tidak bisa menjaga ini (lisan), Allah memberi rahmat seorang hamba yang berbicara baik maka dia jadi beruntung atau diam dari berkata buruk maka dia menjadi selamat. (HR. Ibnu Mubarak dalam Al-Zuhd dari Khilid bin Abi `Imran. DHAIF)

Fathul Kabiir 180 Dua Bahaya Mengancum Umat Muhammad saw

  

١٨٠ــ أتَخَوَّفُ على أُمَّتِي اثْنَتَيْنِ يَتَّبِعُونَ الأرْيافَ والشَّهَواتِ ويَتْرُكُونَ الصَّلاَةَ والقُرآنُ يَتَعَلَّمُهُ المُنافِقُونَ يُجَادِلونَ بِهِ أهْلَ العِلْمِ (طب) عَن عقبةَ بنِ عامِرٍ (ض)ـ

          180- Aku takutkan atas umatku dua hal: terlalu senang terhadap tanah subur yang penuh pepohonan (aryaaf) dan senang mengikuti hawa nafsu, meninggalkan shalat dan Al-Quran, orang – orang munafik mempelajarinya kemudian mereka mendebat para ahli ilmu. (HR. Thabrani dari Uqbah bin Amir. DHAIF)

=

Fathul Kabiir 179 Kebaikan memelihara kambing

  

١٧٩ـ اتَّخِذِي غَنَماً فإِنَّها تَرُوحُ بِخَيْرٍ وَتَغْدُوا بِخَيْرٍ (حم) عنْ أمِّ هانِىءٍ (صح)ـ

          179- Peliharalah kambing karena sesungguhnya kambing pulang dan pergi dengan membawa kebaikan. (HR. Ahmad dari Umi Hani` . SHAHIH)

Fathul Kabiir 178 Keutamaan Merpati Putih

  

١٧٨ــ اتَّخِذُوا هَذِه الحَمامَ المَقاصيصَ فِي بُيُوتِكُمْ فإِنَّها تُلْهِي الجِنَّ عَنْ صِبْيانِكُمْ (الشِّيرازيُّ) فِي الألْقَابِ (خطّ فر) عَن ابْن عَبَّاس (عد) عَن أنسٍ (ض)ـ

          178- Ambilah burung dara yang di potong bulunya di dalam rumah kalian karena sesungguhnya hal tersebut dapat melalaikan jin dari (mengganggu) anak - anak kecil kalian. (HR Syirazi dalam Al-Alqaab, Khatib dan Dailami dari Ibnu Abbas dan riwayat Ibnu `Adi dari Anas. DHA`IF)

Fathul Kabiir 177 Berbuat baik kepada orang fakir

  

١٧٧ــ اتَّخِذُوا عِنْدَ الفُقَراءِ أياديَ فإِنَّ لَهُمْ دَوْلَةً يَوْمَ القِيَامَةِ (حل) عَن الحُسَيْنِ عَن عليٍّ (ض)ـ

          177- Berbuat baiklah kepada orang fakir karena sesungguhnya mereka punya daulah (giliran kemuliaan) pada hari kiamat. (HR Abu Nuaim dari Husain bin Ali. DHA`IF)

Fathul Kabiir 176 Anjuran memelihara kambing

  

١٧٦ــ اتَّخِذُوا الغَنَم فإنَّها بَرَكَةٌ (طب خطّ) عَن أُمِّ هانِىءٍ ورواهُ (هـ) بِلَفْظِ اتَّخِذِي غَنَماً فإنَّها بَرَكَةٌ (صح)ـ

          176- Peliharalah kambing karena padanya ada berkah. (HR Thabrani dalam Al-Kabir dan Khathib dari Ummu Haani. SHAHIH], Ibnu Majah meriwayatkan dengan lafazh: "Ambilah olehmu kambing karena membawa berkah". SHAHIH)

Fathul Kabiir 175 Kebaikan orang - orang kulit hitam

  

١٧٥ـ اتَّخِذُوا السُّودانَ فإنَّ ثلاثَةً منهُمْ مِنْ ساداتِ أهْلِ الجَنَّةِ لُقْمان الحَكِيمُ والنَّجاشِيُّ وبلاَلٌ المُؤذِّنُ (حب) فِي الضُّعَفاءِ (طب) عَن ابْن عَبَّاس (ض)ـ

          175- Ambilah orang - orang kulit hitam, karena sesungguhnya tiga orang dari mereka merupakan para pembesar ahli surga, (yaitu) Lukman Hakim, Najasyi dan Bilal tukang adzan. (HR Ibnu Hibban dalam Ad-Dlu`afaa dan Thabrani dalam Al-Kabir dari Ibnu Abbas. DHAIF)

Fathul Kabiir 174 Perempuan memakai celana

  

١٧٤ــ اتخِذُوا السَّراوِيلاتِ فإِنَّها مِنْ أَسْتَرِ ثِيَابِكُمْ وَحصِّنُوا بِها نِساءَكُمْ إِذا خَرَجْنَ (عق عد) والبَيْهَقِي فِي الأدَبِ عَن عليَ (ض)ـ

          174- Pakailah celana (sirwal) karena ia termasuk pakaian yang paling menutupi, dan jagalah perempuan - perempuan kalian dengan celana ketika mereka keluar. (HR Uqaili, Ibnu Adi, dan Baihaqi dalam Al-Adab dari Ali. DHAIF)

Fathul Kabiir 173 Ayam jantan putih pengusir syetan

  

١٧٣ــ اتَّخِذُوا الدِّيكَ الأبْيَضَ فإنَّ دَارا فِيهَا ديكٌ أبْيَضُ لَا يَقْرَبُهَا شَيْطانٌ وَلَا ساحِرٌ وَلَا الدُّوَيْراتُ حَوْلَها (طس) عَن أنسٍ (ض)ـ

          173- Ambilah ayam jantan putih karena sesungguhnya rumah yang ada ayam jantan putih maka tidak akan di dekati syetan dan penyihir, termasuk juga rumah - rumah disekitarnya. HR Tabrani dalam Al-Ausath dari Anas. DHAIF]

Fathul Kabiir 172 Sunnah memakai cincin

  

١٧٢ــ اتَّخِذْهُ مِنْ وَرِقٍ وَلَا تُتِمَّهُ مِثْقالاً يَعْني الخاتَمَ (٣) عنْ بُرَيدةَ (ح)ـ

          172- Buatlah (cincin) dari perak dan jangan cukupkan satu mitsqal, yakni cincin. (HR Abu Dawud, Tirmidzi dan Nasaa-i dari Buraidah. HASAN)

Fathul Kabiir 171 Muhammad saw Habibullah, Musa as Kalimullah, Ibrahim as Khalilullah

  

١٧١ــ اتَّخَذَ الله إبْراهِيمَ خَلِيلاً ومُوسى نَجيّاً واتَّخَذَنِي حَبِيباً ثُمَّ قَالَ وعِزَّتِي وجَلالي لأُوثِرَنَّ حَبِيبي على خَلِيلي ونَجِيِّي (هَب) عَن أبي هُرَيرَةَ (ض)ـ

          171- Allah telah menjadikan Ibrahim orang yang dikasihi, menjadikan Musa orang yang diajak bicara dan menjadikan aku orang yang dicintai. Kemudian Dia berfirman: "Demi keagungan dan kemulian-Ku Aku tentu mengutamakan orang yang Aku cintai melebihi orang yang aku kasihi dan orang yang aku ajak bicara. (HR Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Abu Hurairah. DHAIF)

Kamis, 24 Maret 2022

Fathul Kabir 170 Mengalahkan rasa marah

  

١٧٠ــ أتَحْسَبُونَ الشِّدَّةَ فِي حَمْلِ الحِجَارةِ إنَّما الشِّدَّةُ فِي أنْ يَمْتَلِىءَ أحَدُكُمْ غَيْظاً ثُمَّ يَغْلِبُهُ (ابنُ أبي الدُّنْيا) فِي ذَمِّ الغَضَبِ عَن عامِرِ بن سعْد بْنِ أبِي وَقاص (ض)ـ

          170- Apakah kalian mengira (orang) yang kuat itu adalah (orang yang kuat dalam) mengangkat bebatuan? Orang kuat yang seungguhnya adalah apabila salah seorang dari kalian dipenuhi kemarahan kemudian dapat mengalahkannya. (HR, Ibnu Abi Dunya dalam mencela marah dari Amir bin sa`d bin Abi Waqaash. DHAIF)

Fathul Kabiir 169 Doa agar mudah dalam berdzikir, syukur dan berdoa

  

١٦٩ــ أتُحِبُّونَ أيُّها النَّاسُ أنْ تَجْتَهِدُوا فِي الدُّعَاءِ قُولُوا اللَّهمَّ أعِنَّا على شُكْرِكَ وذِكْرِكَ وحُسْنِ عَبَادَتِكَ (ك حل) عَن أبي هُرَيْرَة (ص)ـ

          169- Apakah Kalian suka, wahai umat manusia, ingin bersungguh – sungguh dalam berdoa, maka ucapkanlah (اللَّهمَّ أعِنَّا على شُكْرِكَ وذِكْرِكَ وحُسْنِ عَبَادَتِكَ) Ya Allah tolonglah kami dalam bersyukur kepada-Mu, dalam berdzikir kepada-Mu, dan dalam beribadah kepada-Mu. (HR. Hakim dan Abu Nu`aim dalam kitab Al-Hilyah. SHAHIH)

Fathul Kabiir 168 Membaca Al-Quran sebelum berpergian

  

١٦٨ــ أتُحِبُّ يَا جُبَيْرُ إِذا خَرَجْتَ سَفَراً أنْ تَكُونَ مِنْ أمْثَلِ أصْحَابِكَ هَيْئَةً وأكْثرِهِمْ زاداً اقْرأ هذِ السُّوَرَ الخَمْسَ قُلْ يَا أيُّهَا الكافِرُونَ وَإِذا جاءَ نَصْرُ الله والفَتْحُ وقُلْ هُوَ الله أحَدٌ وقُلْ أعُوذُ بِرَبِّ الفَلَق وقُلْ أعوذُ بِرَبِّ النَّاس وافْتَحْ كلَّ سورةٍ بِبِسْمِ الله الرَّحْمن الرَّحِيم واخْتِمْ بِبسمِ الله الرَّحْمنِ الرَّحيمِ (ع) والضِّيَاءُ عَن جُبَيْربْنِ مُطْعِمٍ (ض)ـ

          168- Ya Zubair, apakah kamu senang ketika kamu berpergian banyak teman dan banyak perbekalan? Maka bacalah kelima surat ini Al-Kafirun ( قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ ), An-Nasr ( إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَ الْفَتْحُ ), Al-Ikhlash ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ), Al-Falaq ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ), dan An-Nas ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) dan mulailah setiap surat dengan membaca basmalah ( بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ) dan akhiri juga dengan membaca basmalah ( بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ ). (HR. Abu Ya`la dalam kitab Musnadnya dan Dhiyaa dari Jubair bin Muth`im. DHAIF)

Fathul Kabiir 167 Cara melembutkan hati

  

١٦٧ــ أتُحِبُّ أنْ يَلِينَ قَلْبُكَ وتُدْرِكَ حاجَتَكَ ارْحَمِ اليَتِيمَ وامْسَحْ رَأسَهُ وأطْعِمْهُ مِنْ طَعامِكَ يَلِنْ قَلْبُكَ وتُدْرِكْ حاجَتَكَ (طب) عَن أبي الدَّرْداءِ (صح)ـ

          167- Apakah kamu senang jika hatimu menjadi lembut dan kamu mencapai hajatmu?, Sayangilah anak yatim, usaplah kepalanya, berilah makan dari makananmu maka hatimu akan menjadi lembut dan kamu akan memperoleh hajatmu. (HR. Thabraani dalam AlKabir dari Abu Dardaa, SHAHIH)

Fathul Kabiir 166 Mengelola harta anak yatim

  

١٦٦ــ اتَّجِرُوْا فِى أَمْوَالِ الْيَتَامى، لَا تَأْكُلُهَا الزَّكَاةُ (طس) عَن أنسٍ (صح)ـ

          166- Perdagangkanlah harta anak yatim supaya tidak habis dimakan zakat. (HR. Thabrani dalam Al-Ausath dari Anas, SHAHIH)

Fathul Kabiir 165 Datangnya kematian

  

١٦٥ــ أتَتْكُمُ المَوْتَةُ راتِبَةً لازِمَةً جاءَ المَوْتُ بِمَا جاءَ بِهِ جَاءَ بالرَّوحِ والرَّاحَةِ والكَرَّةِ المُبارَكَةِ لأوْلِياءِ الرَّحْمن مِنْ أهْلِ دَار الخُلودِ الَّذِينَ كَانَ سَعْيُهُمْ وَرَغْبَتُهُمْ فِيهَا لَهَا أَلا إنَّ لِكُلِّ ساعٍ غايَةً وغايَةُ كُلِّ ساعٍ الموَتُ سابِقٌ ومَسْبُوقٌ (هَب) عَن الوَضينِ بنِ عَطاء مُرْسَلاً (ض)ـ

          165- Kematian datang kepada kalian secara tetap dan pasti, kematian datang bersama apa yang datang bersamanya, datang dengan tenang, menyenangkan, dan keberkahan yang bertubi-tubi bagi wali – wali Allah Yang Maha Rahman, yaitu penduduk alam yang kekal, yaitu orang – orang yang tujuan perjalanan dan kesenangannya di dunia adalah alam yang kekal (alam akherat). Ingatlah setiap orang yang berjalan akan sampai pada akhir dan akhir dari setiap orang yang berjalan adalah kematian, baik mendahului maupun didahului. (HR. Baihaqi dalam Syuabul Iman dari Al-Wadhin bin `Atha secara mursal. DHAIF)

Fathul Kabiir 164 Datangnya kematian

  

١٦٤ــ أتَتْكُمُ المَنِيَّةُ راتِبَةً لازِمَةً إمَّا بِشَقَاوَةٍ وإمَّا بِسَعادَةٍ (ابنُ أبي الدُّنْيا) فِي ذِكْرِ المَوْتِ (هَب) عَن زيدٍ السلميِّ مُرْسَلاً (ض)ـ

          164- Kematian datang kepada kalian secara tetap dan pasti, boleh jadi dengan kemalangan dan boleh jadi dengan kebahagiaan. (HR Ibnu Abi Duniya dalam Dzikrulmaut dan Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Zaid As-Sullami dengan mursal. DHAIF)

Fathul Kabiir 163 Fitnah

  

١٦٣ــ أتَتْكُمُ القُرَيْعاءُ فِتْنَةٌ يَكونُ فِيهَا مِثْلُ البَيْضَةِ  (طب) عَن ابْن عَمْرو(ض)ـ

          163- Akan datang kepada kalian al-qurai`aa` (bencana / bahaya) , fitnah yang ada di dalamnya bagaikan telur. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Ibnu Umar. DHAIF)

Fathul Kabiir 162 Orang yang baik wajahnya

  

١٦٢ــ أتَتْكُمُ الأَزْدُ أحْسَنُ النَّاس وُجُوهاً وأعْذَبُهُ أفْواهاً وأصْدَقُهُ لِقاءً (طب) عنْ عبدِ الرَّحم (ض)ـ

          162- Telah datang kepada kalian semua (orang) Al-Azdu, (orang – orang yang) bagus wajahnya, manis mulutnya, dan menepati janti pertemuan. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Abdurrahman. DHAIF)

Rabu, 23 Maret 2022

Fathul Kabiir 161 Mengikuti para ulama

  

١٦١ــ اتَّبِعُوا العُلَماءَ فإنَّهُمْ سُرُجُ الدُّنْيا ومَصابِيحُ الآخِرَةِ (فر) عَن أنسٍ (ض)ـ

          161- Ikutilah para ulama karena sesungguhnya mereka adalah pelita-pelita dunia dan lampu-lampu akherat. (HR Dailami dari Anas. DHAIF)

Fathul Kabiir 160 Keutamaan Hasan, Husen, dan Fatimah rdh

  

١٦٠ــ أتانِي مَلَكٌ فَسَلَّمَ عَلَيَّ نَزَلَ مِنَ السَّماءِ لم يَنْزِلْ قَبْلَهَا فَبَشَّرَنِي أنَّ الحَسَنَ والحُسَيْنَ سَيِّدَا شَبَابِ أهْلِ الجَنَّة وأنَّ فاطِمَةَ سَيِّدَةُ نِساءِ أهْلِ الجَنَّةِ (ابنُ عساكِرَ) عَن حُذَيْفَةَ (صح)ـ

          160- Telah datang kepadaku seorang Malaikat, turun dari langit dan belum pernah turun sebelumnya, kemudian memberi kabar gembira kepadaku sesunguhnya Hasan dan Husen adalah pemuka para pemuda ahli surga dan sesungguhnya Fathimah adalah pemuka kaum wanita ahli surga. (HR. Ibnu `Asaakir dari Hudzaifah, SHAHIH)

Fathul Kabiir 159 Penampakan Malaikat kakinya di langit dan di bumi

  

١٥٩ــ أتانِي مَلَكٌ بِرِسالَةٍ مِنَ الله عَزَّ وَجَلَّ ثُمَّ رَفَعَ رِجْلَهُ فَوَضَعَهَا فَوْقَ السَّماءِ والأخْرَى فِي الأرْض لم يَرْفَعْها (طس) عَن أبي هُرَيْرَة (ض)ـ

          159- Telah datang kepadaku seorang Malaikat dengan membawa risalah dari Allah `azza wa jalla, kemudian dia mengangkat kakinya dan meletakkannya diatas langit dan kakinya yang lain tetap di bumi tanpa mengangkatnya. (HR Thabrani dalam Al-Ausath dari Abu Hurairah)

Fathul Kabiir 158 Al-Qur`an dibaca atas tujuh huruf

  

١٥٨ــ أتانِي جِبْرِيلُ وميكائيلُ فَقَعَدَ جِبْرِيلُ عَنْ يَمِينِي وميكائِيلُ عَنْ يَسَاري فَقَالَ جبْرِيلُ يَا مُحَمَّدُ اقْرإِ القُرآنَ على حَرْفٍ فَقَالَ ميكائيلُ اسْتَزِدْهُ فَقُلْتُ زِدْنِي فَقَالَ اقْرَأْهُ على حَرْفَيْنِ فقالَ مِيكائِيلُ اسْتَزِدْهُ فَقُلْتُ زِدْنِي فَقَالَ اقْرَأهُ على ثَلاَثِ أحْرُف فَقَالَ ميكائِيلُ استَزِدْهُ فَقُلْتُ زِدْنِي كَذَلِكَ حَتَّى بَلَغَ سَبْعَةَ أحْرُفٍ فقالَ اقْرَأهُ على سَبْعَةِ أحْرُف كُلُّها شافٍ كافٍ (حم وعبدبن حميد ن) عَن أبي بن كَعْب (حم طب) عَن أبي بكرَة بن الضريس عَن عبَادَة بن الصَّامِتِ (صح)ـ

          158- Malaikat Jibril dan Mikail datang kepadaku, kemudian Malaikat Jibril duduk di sebelah kananku dan Malaikat Mikail duduk di sebelah kiriku, kemudian Malaikat Jibril berkata kepadaku: “Ya Muhammad, bacalah Al-Qur`an berdasarkan satu huruf”, kemudian Malaikat Mikail berkata: “Mintalah tambahan”, kemudian aku berkata:”Berilah tambahan”, kemudian Malaikat Jibril berkata:”Bacalah Al-Qur`an berdasarkan tiga huruf” kemudian Mikail berkata: “Mintalah tambahan”, kemudian aku berkata:”Berilah tambahan”, begitu terus aku minta tambahan hingga sampai pada tujuh huruf, kemudian Malaikat Jibril berkata:”Bacalah berdasarkan tujuh huruf kesemuanya itu menyembuhkan dan mencukupi.” (HR. Ahmad, Abdu bin Hamid, dan Nasaai dari Ubai bin Ka`b. Riwayat Ahmad danThabrani dalam Al-Kabir dari Abi Bakrah bin Dharis dari Ubadah bin Shamith. SHAHIH)

Fathul Kabiir 157 Keutamaan menyempurnakan shalat

  

١٥٧ــ أتانِي جِبْرِيلُ مِنْ عِنْدِ الله تَبارَكَ وَتَعالى فَقال يَا مُحَمَّدُ إنَّ الله عَزَّ وجلَّ يَقُولُ إنِّي قدْ فَرَضْتُ على أمَّتِكَ خَمْسَ صَلَواتٍ فَمَنْ وافي بِهِنَّ على وُضُوئِهِنَّ ومَواقِيتِهنَّ ورُكُوعِهِنَّ وَسُجُودِهِنَّ كانَ لَهُ عِنْدِي بِهِنَّ عَهْدٌ أنْ أُدْخِلَهُ بِهِنَّ الجَنَّةَ ومَنْ لَقِيَنِي قد انْتَقَصَ مِنْ ذَلِكَ شَيْئاً فَلَيْسَ لَهُ عِنْدِي عَهْدٌ إنْ شِئْتُ عَذَّبْتُهُ وإنْ شِئْتُ رَحِمْتُهُ  (الطَّيَالِسِيّ ومحمَّدُ بن نصر) فِي كِتابِ الصَّلَاة (طب) والضياء فِي المختارة عَن عبَادَة بن الصَّامِت (صح)ـ

          157- Malaikat Jibril datang kepadaku dari sisi Allah tabaraka wa ta`ala dan berkata: “Ya Muhammad, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman: “Sesungguhnya Aku telah mewajibkan shalat lima waktu kepada umatmu, barangsiapa yang melaksanakan shalat lima waktu, dengan menyempurnakan wudhunya, tepat waktunya, menyempurnakan  ruku-rukunya, menyempurnakan sujud – sujudnya, maka ia akan mendapatkan janji-Ku untuk memasukan mereka ke dalam surga. Tetapi barangsiapa bertemu dengan-Ku dan ia telah mengurangi sesuatu dari shalat maka tidak ada perjanjian pada-Ku, jika Aku berkehendak maka aku menyiksanya dan jika Aku berkehendak maka Aku mengasihinya”. (HR. Thayalisi dan Muhammad bin Nashr dalam Kitab Shalat. Riwayat Thabrani dalam Al-Kabir dan Dhiyaa dalam Al-Mukhtaarah dari Ubadah bin Shamith. SHAHIH)

Fathul Kabiir 156 Malaikat Jibril Pakai Pakaian Hijau

  

١٥٦ــ أَتَانِي جِبْريلُ فِي خَضِرٍ تَعَلَّقَ بِهِ الدُّرُّ (قطّ) فِي الْأَفْرَاد عَن ابْن مَسْعُود (صح)ـ

          156- Malaikat Jibril telah datang kepadaku dengan pakaian hijau yang digantungi mutiara. (HR Daruquthni dalam Al-Afrad dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH)

Fathul Kabiir 155 Haji Qiran

  

١٥٥ـ أتانِي جِبْرِيلُ فِي ثلاثٍ بَقِينَ مِنْ ذِي القَعْدَةِ فَقَالَ دَخَلَتِ العُمْرَةُ فِي الحَجِّ إِلَى يَوْمِ القِيامَةِ (طب) عَن ابْن عَبَّاس قلت هَذَا أصل فِي التَّارِيخ (ح)ـ

          155- Malaikat Jibril telah datang kepadaku pada tiga malam terakhir bulan dzulqa`dah dan berkata: "Umrah telah masuk dalam haji sampai hari kiamat". (HR Thabrani dalam Al-Kabir dari Ibnu Abbas. Imam Suyuthi berkata ini adalah suatu bukti tentang penggunaan tarikh. HASAN)

Fathul Kabiir 154 Pelajaran shalat dan wudhu

  

١٥٤ــ أتانِي جِبْرِيلُ فِي أوَّلِ مَا أُوحِيَ إلَيَّ فَعَلَّمَنِي الوُضُوءَ والصَّلاَةَ فَلَمَّا فَرَغَ الوضُوءُ أخَذَ غَرْفَةً مِنَ الماءِ فَنَضَحَ بِها فَرْجَهُ (حم قطّ ك) عَن أُسَامَة بن زيد عَن أَبِيه زيدبن حَارِثَة (ح)ـ

          154- Malaikat Jibril telah datang kepadaku pada awal aku diberi wahyu, Dia mengajariku wudhu dan shalat. Kemudian setelah selesai wudhu maka dia ambil sesauh air kemudian memerikkannya ke farjinya. (HR Ahmad, Daruquthni dan Hakim dari Usamah bin Zaid dari bapaknya yaitu Zaid bin Haritsah. HASAN)

Fathul Kabir 153 Malaikat penjawab shalawat

  

١٥٣ــ أتانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ يَا محمَّدُ مَنْ صَلَّى عَلَيْكَ مِنْ أُمَّتِكَ صَلاَةً كَتَبَ الله لَهُ بِهَا عَشْرَ حَسَنَاتٍ ومَحَا عَنْهُ عَشْرَ سَيِّئَاتٍ وَرَفَعَهُ بِها عَشْرَ دَرَجَاتٍ وَقَالَ لَهُ الملَكُ مِثْلَ مَا قالَ لَكَ، قُلْتُ يَا جِبْرِيلُ ومَا ذَاكَ المَلَكُ؟ قَالَ إنَّ الله عَزَّ وجَلَّ وَكَّلَ بِكَ مَلَكاً مِنْ لَدُنْ خَلْقكَ إِلَى أنْ يَبْعَثَكَ لَا يُصَلِّي عَلَيْكَ أحَدٌ مِنْ أمَّتِكَ إلاَّ قالَ وأنْتَ صَلَّى الله عَلَيْكَ (طب) عَن أبي طَلْحَة (ض)ـ

          153- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata: “Ya Muhammad, apabila seseorang dari umatmu bershalawat kepadamu sekali maka sebab shalawat tersebut Allah swt akan menuliskan untuknya sepuluh kebaikan, akan menghapus darinya sepuluh keburukan, akan mengangkatnya sepuluh derajat, dan seorang Malaikat akan mengucapkan shalwat untuknya sama seperti yang ia ucapkan untukmu”. Aku bertanya:”Ya Jibril, siapakah Malaikat tersebut” Jibril menjawab:”Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah mewakilkan (menugaskan) Malaikat bersamamu sejak Ia menciptakanmu hingga Ia mengutusmu, tidaklah seorang umatmu membaca shalawat kepadamu terkecuali dia (Malaikat tersebut) berkata Semoga Allah memberikan rahmat kepadamu (umatmu tersebut). (HR. Thabrani dalam Al-Kabir. DHAIF)

Selasa, 22 Maret 2022

Fathul Kabir 151 Mengeraskan talbiyah dan memperbanyak kurban

  

١٥١ــ أتانِي جِبْرِيلُ فقالَ يَا مُحَمَّدُ كُنْ عَجَّاجاً ثَجَّاجاً (حم والضياءُ) عَن السَّائِب بن خَلاد (ض)ـ

          151- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata: "Ya Muhammad, Jadilah engkau orang yang mengeraskan suara talbiyah dan orang yang banyak menumpahkan darah kurban. (HR. Ahmad dan Dhiyaa dari Saaib bin Khalad. DHAIF)

Fathul Kabir 152 Doa Nabi untuk yang menjumpai orang tua, menjumpai bulan ramadhan, menjumpai shalawat

 

١٥٢ـ أتانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ يَا مُحمَّدُ مَنْ أدْرَكَ أحَدَ وَالِدَيْهِ فَماتَ فَدَخَلَ النَّارَ فأبْعَدَهُ الله قُلْ آمِينَ فَقُلْتُ آمِينَ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مَنْ أدْرَكَ شَهْرَ رَمَضَانَ فَمَاتَ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ فأُدْخِلَ النَّارَ فأَبْعَدَهُ الله قُلْ آمِينَ فَقُلْتُ آمِينَ قَالَ وَمَنْ ذُكِرْتَ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيْكَ فَمَاتَ فَدَخَلَ النَّارَ فأبْعَدهُ الله قُلْ آمِينَ فَقُلْتُ آمِينَ (طب) عَن جابِرِ بن سَمُرَةَ (صح)ـ

          152- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata: “Ya Muhammad, barangsiapa masih sempat menjumpai salah satu dari kedua orang tuanya kemudian meninggal kemudian masuk neraka maka semoga Allah menjauhkannya dari neraka, katakanlah: Amin!” maka akupun berkata: “Amin”. Malaikat Jibril berkata lagi: “Ya Muhammad, barangsiapa menjumpai bulan Ramadhan kemudian meninggal dalam keadaan belum diampuni dosanya kemudian dimasukan ke dalam neraka maka semoga Allah menjauhkannya dari neraka, katanlah: Amin, maka akupun berkata: “Amin”. Malaikat Jibril berkata lagi: “Barangsiapa engkau disebut disisinya dan ia tidak membaca shalawat kepadamu kemudian ia meninggal kemudian masuk neraka maka semoga Allah menjauhkannya dari neraka, katakanlah Amin, maka akupun berkata:”Amin”. (HR. Thabrani dari Jabir bin Samrah. SHAHIH)

Fathul Kabir 150 Mengeraskan suara talbiyah

  

١٥٠ــ أَتَانِى جِبْرِيْلُ فَقَالَ: يَامُحَمَّدُ كُنْ عَجَّاجًا بِالتَّلْبِيَةِ،  ثَجَّاجًا بِنَحْرِ الْبُدْنِ (القَاضِي عبد الْجَبَّار فِي أَمَالِيهِ) عَن ابْن عمر (ض)ـ

          150- Malaikat Jibril telah datang kepadaku dan berkata: "Ya Muhammad, jadilah engkau orang yang mengeraskan suara talbiyah dan banyak menumpahkan darah dengan menyembelih kurban unta. (HR Qaadi Abdul Jabbar dalam Amalinya dari Ibnu Umar)

Senin, 21 Maret 2022

Fathul Kabir 149 Doa berlindung dari semua kejahatan

  

١٤٩ــ أتانِي جِبْرِيلُ فقالَ يَا مُحمَّدُ قُلْ قُلْتُ وَمَا أقُولُ قَالَ قُلْ أعوذُ بِكَلِماتِ الله التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، وذَرَأَ وبَرَأَ، ومنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّماءِ ومنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا، وَمن شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الأرضِ وبَرَأَ ومنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْها، ومِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ والنَّهارِ ومِنْ شَرِّ كُلِّ طارقٍ يَطْرُقُ إلاَّ طارِقاً يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمن (حم طب) عَن عبد الرَّحْمَن بن خنبش (صح)ـ

          149- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata: “Ya Muhammad, Katakanlah!” Aku menjawab: “Apa yang harus aku katakana?”  Jibril menjawab:”Katakanlah (أعوذُ بِكَلِماتِ الله التَّامَّاتِ الَّتِي لَا يُجاوِزُهُنَّ بَرٌّ وَلَا فاجِرٌ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، وذَرَأَ وبَرَأَ، ومنْ شَرِّ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّماءِ ومنْ شَرِّ مَا يَعْرُجُ فِيهَا، وَمن شَرِّ مَا ذَرَأَ فِي الأرضِ وبَرَأَ ومنْ شَرِّ مَا يَخْرُجُ مِنْها، ومِنْ شَرِّ فِتَنِ اللَّيْلِ والنَّهارِ ومِنْ شَرِّ كُلِّ طارقٍ يَطْرُقُ إلاَّ طارِقاً يَطْرُقُ بِخَيْرٍ يَا رَحْمن) Aku berlindung kepada Allah dengan kalimat – kalimat-Nya yang sempurna yang tidak bisa dilampaui oleh orang yang baik ataupun oleh orang yang buruk dari kejahatan yang telah diciptakan, dari kejahatan yang turun dari langit dan dari kejahatan yang naik kepadanya, dari kejahatan yang terjadi di bumi dan yang pergi darinya dan yang keluar darinya, dari kejahatan fitnah malam dan siang, dari kejahatan setiap orang yang mengetuk pintu terkecuali yang mengetuk pintu dengan membawa kebaikan, Hai Dzat Yang Maha Pengasih. (HR. Ahmad dan Thabrani dari Abdurrahman bin Khanbasi. SHAHIH)

Fathul Kabir 148 Kemuliaan seorang mukmin

  

١٤٨ــ أَتَانِى جِبْريْلُ فَقَالَ: يَا مُحَمَّدُ، عِشْ مَاشِئْتَ فَإِنَّكَ مَيِّتٌ، وَأَحْبِبْ مَنْ شِئْتَ فَإِنَّكَ مُفَارِقُهُ، وَٱعْمَلْ مَا شِئْتَ فَإِنَّكَ مَجْزِيٌّ بِهِ. وَٱعْلَمْ أَنَّ شَرَفَ الْمُؤْمِنِ قِيَامُ ٱلْلَيْلِ، وَ عِزَّهُ إِسْتِغْنَاؤُهُ عَنِ النَّاسِ (الشِّيرَازِيّ) فِي الألقاب (ك هَب) عَن سهل بن سعد (هَب) عَن جَابر (حل) عَن عَلِيَ (صح)ـ

          148- Jibril datang kepadaku dan berkata, "Ya Muhammad, Hiduplah sesukamu sesungguhnya kamu akan meninggal, Cintailah orang - orang sesukamu sesungguhnya kamu akan berpisah dengannya, berbuatlah sesukamu karena sesungguhnya kamu akan diberi balasannya. Dan ketahuilah sesungguhnya kemuliaan seorang mukmin adalah qiyamulail dan keagungannya adalah tidak tergantung dengan orang lainnya. (HR. Assyirazi dalam Al-Alqaab, Hakim dan Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Sahl bin Sa`d. Riwayat Baihaqi dalam Syu`abul Imam dari Jabir dan Riwayat Abu Nu`aim dari Ali, SHAHIH)

Fathul Kabir 147 Empat tipe orang beriman (Kaya, Miskin, Sakit, Sehat)

  

١٤٧ــ أتانِي جِبْرِيلُ فقالَ يَا مُحَمَّدُ رَبُّكَ يَقْرَأُ عَلَيْكَ السَّلاَمَ ويَقُولُ لَكَ إنَّ مِنْ عِبادي منْ لَا يَصْلُحُ إيمانُهُ إلاَّ بالغِنَى ولوْ أفْقَرْتُهُ لَكَفَرَ وإنَّ منْ عَبَادِي منْ لَا يَصْلُحُ إيمانُهُ إلاَّ بالفَقْرِ ولَوْ أغْنَيْتُهُ لَكَفَرَ وإنَّ مِنْ عَبادِي مَنْ لَا يَصْلُحُ إيمانُهُ إلاَّ بالسُّقْمِ ولوْ أصْحَحْتُهُ لَكَفَرَ وإنَّ مِنْ عِبَادِي مَنْ لَا يَصْلُحُ إيمانُهُ إلاَّ بالصِّحَّةِ ولوْ أسْقَمْتُهُ لَكَفَرَ (خطّ) عنْ عُمَر (ض)ـ

          147- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata: “Ya Muhammad, Tuhanmu menyampaikan salam kepadamu dan berfirman kepadamu “Sesungguhnya ada sebagain dari hamba – hamba-Ku yang imannya tidak akan baik terkecuali dengan kekayaan dan seandainya Aku fakirkan dia maka dia akan menjadi kafir. Dan sesungguhnya ada sebagian dari hamba – hamba-Ku yang imannya tidak akan baik terkecuali dengan kefakiran dan seandainya Aku kayakan dia maka dia akan menjadi kafir. Dan sesungguhnya ada sebagian dari hamba – hamba-Ku yang imannya tidak akan baik terkecuali dengan / ketika sakit dan seandainya Aku sembukan dia maka dia akan menjadi kafir. Dan sesungguhnya ada sebagian dari hamba – hamba-Ku yang imannya tidak akan baik terkecuali dengan kesehatan dan seandaikan Aku jadikan dia sakit maka dia akan menjadi kafir. (HR. Al-Khatib dalam kitab At-Tarikh dari Umar. DHAIF)

Fathul Kabir 146 Khamer dilaknat Allah swt (Abu Dawud 3674., Ibnu Majah 3380.)

  

١٤٦ــ أتانِي جِبْرِيلُ فقالَ يَا محمَّدُ إنَّ الله عَزَّ وجلَّ لَعَنَ الخَمْرَ وعاصِرَها ومُعْتَصِرَها وشارِبَها وحامِلَها والمحْمُولَةَ إلَيْهِ وبائِعَها ومُبْتاعَها وساقيهَا ومُسْقِيهَا (طب ك هَب) والضياء عَن ابْن عَبَّاس (صح)ـ

          146- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata: “Ya Muhammad, sesungguhnya Allah Azza wa Jalla telah melaknat khamer, orang yang memerahnya, orang yang minta diperahkan, orang yang meminumnya, orang yang membawanya, orang yang minta dibawakan khamer, orang yang menjualnya, orang yang membelinya, orang yang menuangkannya, dan orang yang minta dituangkannya”. (HR. Thabrani, Hakim, Baihaqi dalam Syuabul Iman dan Dhiyaa` dari Ibnu Abbas. SHAHIH)[1]



[1] Abu Dawud 3674., Ibnu Majah 3380.

Fathul Kabir 145 Al-Qur`an menjadi solusi ketika terjadi fitnah diantara umat

  

١٤٥ــ أتانِي جِبْرِيلُ فقالَ يَا مُحَمَّدُ إنَّ الأُمَّةَ مَفْتُونَةٌ بَعْدَكَ قُلْتُ لَهُ فَمَا المَخْرَجُ يَا جِبْرِيلُ قالَ كِتابُ الله فيهِ نَبأُ مَا قَبْلَكُمْ وخَبَرُ مَا بَعْدَكُمْ وحُكْمُ مَا بَيْنَكُمْ وهُوَ حَبْلُ الله المَتِينُ وهُوَ الصِّراطُ المُسْتَقِيمُ وهُوَ قَوْلٌ فَصْلٌ لَيْسَ بالهَزْلِ، إنَّ هَذَا القُرْآنَ لَا يَلِيهِ مِنْ جَبَّارٍ فَيَعْمَلُ بِغَيْرِهِ إلاَّ قَصَمَهُ الله وَلَا يَبْتَغي عِلْماً سِواهُ إلاَّ أضَلَّهُ الله وَلَا يَخْلُقُ عَنْ رَدِّهِ وهُوَ الَّذِي لَا تَفْنَى عَجائِبُهُ مَنْ يَقُلْ بِهِ يَصْدُقْ ومنْ يَحْكُمْ بِهِ يَعْدِلْ ومنْ يَعْمَلْ بِهِ يُؤجَرْ ومنْ يَقْسِمْ بِهِ يُقْسِطْ (حم) عَن عَليّ (ض)ـ

          145- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata: “Ya Muhammad, sesungguhnya umat akan terfitnah (berselisih) sepeninggalmu” Kemudian aku bertanya kepadanya: “Lalu apa jalan keluarnya, Ya Jibril?” Jibril menjawab: “Kitabullah, di dalamnya terkandung cerita tentang apa – apa sebelum kalian, khabar tentang apa –apa yang akan datang, dan mengandung hukum apa – apa yang terjadi diantara kalian. Al-Qur`an adalah tali Allah yang kuat, Al-Qur`an adalah jalan yang lurus, Al-Qur`an adalah perkataan yang memutuskan yang tidak lemah, Sesungguhnya Al-Qur`an ini tidaklah menguasainya orang – orang yang sombong kemudian beramal tanpa Al-Qur`an terkecuali Allah akan menghancurkannya. Tidaklah seseorang mencari ilmu selain ilmu Al-Qur`an terkecuali Allah akan menyesatkannya. Tidak ada yang bisa menolak Al-Qur`an yang keajaiban – keajaibannya tidak akan pernah sirna. Barangsiapa yang berkata berdasarkan Al-Qur`an maka akan benar. Barangsiapa yang menghukumi dengan Al-Qur`an maka akan adil. Barangsiapa yang beramal dengan Al-Qur`an maka akan mendapatkan pahala. Barangsiapa yang membagi dengan Al-Qur`an maka akan adil / pas. (HR. Ahmad dari Ali. DHAIF)

=

--------

ص26 - كتاب الفتح الكبير في ضم الزيادة إلى الجامع الصغير - حرف الهمزه - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

الرابط:https://al-maktaba.org/book/1975/14#p7

Fathul Kabir 144 Keutamaan membaca shalawat dan salam kepada Nabi saw

  

١٤٤ــ أتانِي جِبْرِيلُ فقالَ يَا مُحَمَّدُ أما يُرْضِيكَ أنَّ رَبَّكَ عزَّ وجَلَّ يَقُولُ إنَّهُ لَا يُصَلِّي عَلَيْكَ مِنْ أُمَّتِكَ أحدٌ صَلَاة إلاَّ صَلَّيْتُ عَلَيْهِ بهَا عَشْراً وَلَا يُسَلِّمُ عَلَيْكَ أحدٌ منْ أُمَّتِكَ تَسْلِيمَةً إلاَّ سَلَّمْتُ عَلَيْهِ عَشْراً فَقُلْتُ بَلَى أَي ربِّ (حم ن حب ك) والضياءُ عَن أبي طَلْحَة (صح)ـ

          144- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata: “Ya Muhammad, apakah membuatmu ridha, sesungguhnya Allah azza wa jalla berfirman: Sesungguhnya tidaklah seseorang dari umatmu membaca shalawat kepadamu satu shalawat melainkan Aku memberinya sepuluh shalawat (rahmat) dan tidaklah seseorang dari umatmu membaca salam kepadamu satu salam melainkan Aku memberinya sepuluh salam. Maka aku menjawab: “Tentu saja aku ingin Ya Rabbi.” (HR. Ahmad, Nasai, Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya, dan Hakim dalam kitab mustadrak, dan Dhiyaa` dari Abu Thalhah. SHAHIH)

Fathul Kabir 143 Doa Untuk Menyembuhkan Berbagai Penyakit (Muslim 2186)

  

١٤٣ــ أتانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ يَا محمَّدُ اشْتَكَيْتَ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ بِسْمِ الله أَرْقيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ وَعَيْنِ حاسِدٍ بِسْمِ الله أرْقِيكَ وَالله يَشْفِيكَ (حم م ت هـ) عَن أبي سَعيدٍ (حم هـ حب ك) عَن عُبادَةَ بنِ الصَّامِتِ (صح)ـ

          143- Malaikat Jibril datang kepadaku dan bertanya: “Ya Muhammad apakah kamu sakit?” Aku menjawab: “Benar” (Kemudian Jibril mendoakanku) dengan membaca (بِسْمِ الله أَرْقيكَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤذِيكَ مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ وَعَيْنِ حاسِدٍ بِسْمِ الله أرْقِيكَ وَالله يَشْفِيكَ) Dengan menyebut nama Allah aku merukyahmu dari segala sesuatu yang menyakitkanmu dan dari keburukan setiap jiwa (mahluk) dan mata yang hasad (dengki), dengan Nama Allah aku merukyahmu dan semoga Allah menyembuhkanmu. (HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Abi Sa`id. Riwayat Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya, dan Hakim dalam kitab mustadrak dari Ubadah bin Shamit. SHAHIH)[1]



[1] Muslim 2186.