Laman

Minggu, 04 April 2021

Bab Do`a Paling Utama

 


  1. Hadits 01250 [ Doa paling utama adalah doa untuk diri sendiri ] SHAHIH
  2. Hadits 01253 [ Doa paling utama adalah hamdalah] SHAHIH
  3. Hadits 07982 [ Doa paling utama adalah istighfar ] HASAN
  4. Hadits 08027 [ Doa paling utama adalah mohon kekalnya keselamatan dunia akherat ] SHAHIH
  5. Hadits 01251 [ Doa paling utama adalah minta sehat dan keselamatan ] HASAN 
  6. Hadits 04694 [ Doa keselamatan dunia akherat ] SHAHIH 
  7. Hadits 04695 [ Doa keselamatan dunia akherat ] SHAHIH 
  8. Hadits 04700 [ Doa keselamatan dunia akherat ] SHAHIH
  9. Hadits 08026 [ Doa paling dicintai Allah swt ] DHAIF
  10. Hadits 04006 [ Doa terbaik adalah istighfar ] DHAIF
=

1.      

١٢٥٠ــ أَفْضَلُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ الْمَرْءِ لِنَفْسِهِ (ك)عن عائشة (صح)ـ

          1250- Doa paling utama adalah doa seseorang untuk dirinya (HR. Haakim dari Aisyah. SHAHIH)

          Berdoa untuk diri sendiri bisa menumbuhkan sifat iftiqaar (butuh kepada yang lain), sifat iftiqaar bisa menghilangkan sifat ujub. Nah hilangnya sifat ujub.[1]

١٢٥٣ــ أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ وَأَفْضَلُ الدُّعَاءِ الْحَمْدُ لِلّهِ (ت ن ه حب ك) عن جابر (صح)ـ

1253- Dzikir paling utama adalah (لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ) dan doa paling utama adalah (الْحَمْدُ لِلّهِ). (HR. Tirmidzi, Nasai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim dari Jabir. SHAHIH)

          Kalimat (لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ) paling utama karena tidak sah iman terkecuali dengan kalimat tersebut, dan kalimat tersebut menafikan ketuhanan selain Allah swt dan menetapkan Allah swt sebagai satu-satunya Tuhan Yang Maha Esa.

          Sesungguhnya orang yang memuji Allah swt tidak lain dan tidak bukan sama saja dengan memuji nikmat-nikmat Allah swt dan memuji nikmat-nikmat Allah swt sama saja dengan melipatgandakan nikmat tersebut. Selain itu kalimat (الْحَمْدُ لِلّهِ) merupakan bagian dari dzikir. Dengan kata lain satu kalimat mencakup tiga hal sekaligus: dzikir, doa, dan melipatgandakan nikmat. Maka pantaslah kalau kalimat (الْحَمْدُ لِلّهِ) menjadi doa yang paling utama.[2]

٧٩٨٢ــ ـمَا مِنَ الذِّكْرِ أَفْضَلُ مِن لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ وَلَا مِنَ الدُّعَاءِ أَفْضَلُ مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ (طب) عن إبن عمرو (ح)ـ

7982- Tidak ada dzikir yang lebih utama dari (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ) dan tidak ada doa yang lebih utama dari istighafar (أَسْتَغْفِرُ اللهَ). (HR. Thabrani dari Ibnu Umar. HASAN)

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ (محمد:١٩)ـ

          Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS Muhammad: 19)[3]

٨٠٢٧ــ مَا مِنْ دَعْوَةٍ يَدْعُوْ بِهَا الْعَبْدُ أَفْضَلَ مِنْ: اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْمُعَافَاةَ فِى الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ (ه) عن أبى هريرة (صح)ـ

          8027- Tidak ada doa yang seorang hamba berdoa dengannya yang lebih utama dari (doa): (اللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْمُعَافَاةَ فِى الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ) “Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu (tetap dalam) keselamatan di dunia dan akherat.” (HR.Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH)[4]

١٢٥١ــ أَفْضَلُ الدُّعَاءِ أَنْ تَسْأَلَ رَبَّكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ فَإِنَّكَ إِذَاأُعْطِيْتَهُمَا فِى الدُّنْيَا ثُمَّ أُعْطِيْتَهُمَا فى الْآخِرَةِ فَقَدْ أَفْلَحْتَ (حم و هناد ت ه) عن أنس (ح)ـ

          1251- Doa paling utama adalah engkau meminta kepada Tuhanmu ampunan (الْعَفْوَ) dan keselamatan (الْعَافِيَةَ) di dunia dan akherat, karena sesungguhnya apabila engkau diberi kedua-duanya di dunia dan kemudian engkau diberi kedua-duanya di akherat maka engkau benar – benar telah memperoleh kemenangan. (HR Ahmad, Hanaad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Anas. HASAN)[5]

٤٦٩٤ــ سَلْ رَبَّكَ الْعَافِيَةَ وَالْمُعَافَاةَ فِى الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ فَإِذَاأُعْطِيْتَ الْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَ أُعْطِيْتَهَا فى الْآخِرَةِ فَقَدْ أَفْلَحْتَ (ت ه) عن أنس (صح)ـ

          4694- Mintalah kepada Tuhanmu keselamatan (الْعَافِيَةَ) dan tetap dalam keselamatan (الْمُعَافَاةَ) di dunia dan di akherat karena apabila kamu diberi keselamatan di dunia dan kamu juga diberinya di akherat maka kamu benar – benar telah beruntung (HR. Tirmidzi an Ibnu Majah dari Anas. SHAHIH)[6]

٤٦٩٥ــ  سَلِ اللهَ الْعَفْوَ وَ الْعَافِيَةَ فِى الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ (تخ ك) عن عبد الله بن جعفر (صح)ـ

          4695- Mohonlah kepada Allah kemaafan / ampunan (الْعَفْوَ) dan keselamatan (الْعَافِيَةَ) di dunia dan di akherat. (HR. Bukhari alam At-Tarikh dan Hakim dari Abddullah bin Ja`far. SHAHIH)[7]

٤٧٠٠ــ سَلُوْا اللهَ الْعَفْوَ وَ الْعَافِيَةَ فَإِنَّ أَحَدًا لَمْ يُؤْطَ بَعْدَ الْيَقِيْنِ خَيْرًا مِنَ الْعَافِيَةِ (حم ت) عن أبي بكر (صح)ـ

          4700- Mohonlah kepada Allah kemaafan / ampunan (الْعَفْوَ) dan keselamatan (الْعَافِيَةَ) karena sesungguhnya seseorang tidaklah diberi sesuatu yang lebih baik setelah keyakinan daripada keselamatan. (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Abu Bakar. SHAHIH)[8]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1250. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1250.

[2] Jaami`ush Shaghiir 1253. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1253.

[3] Jaami`ush Shaghiir 7982. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 7982.

[4] Jaami`ush Shaghiir 8027. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8027.

[5] Jaami`ush Shaghiir 1251. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1251.

[6] Jaami`ush Shaghiir 4694. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4694.

[7] Jaami`ush Shaghiir 4695. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4695.

[8] Jaami`ush Shaghiir 4700. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4700.

=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar