Laman

Sabtu, 03 Oktober 2020

KEUTAMAAN DOA


Judul Kitab: Al-Jami Ash-Shaghir
Penulis: Imam Suyuthi
Bab: Keutamaan Doa
Disusun secara tematik oleh: Badrudin

  1. Hadits 07602 [ Doa adalah sesuatu paling mulia ] SHAHIH
  2. Hadits 04255 [ Doa adalah ibadah ] SHAHIH
  3. Hadits 04258 [ Doa adalah senjata mukmin, tiang agama, cahaya ] SHAHIH
  4. Hadits 01250 [ Doa paling utama adalah doa untuk diri sendiri [ SHAHIH ]
  5. Hadits 04262 [ Doa menolak qadha, kebaikan menambah rizki ] SHAHIH
  6. Hadits 09968 [ Doa menolak Qadha, kebaikan menambah umur] SHAHIH
  7. Hadits 04264 [ Doa bermanfaat bagi yang akan turun atau tidak ] SHAHIH
  8. Hadits 07396 [ Doa bermanfaat untuk yang sudah dan belum terjadi] HASAN
  9. Hadits 04265 [ Doa menolak bala] HASAN
  10. Hadits 07985 [ Doa Terkabulkan atau terhindarkan dari bahaya ] HASAN
  11. Hadits 10009 [ Doa pasti terkabul ] SHAHIH
  12. Hadits 01145 [ Orang terlemah ] HASAN
  13. Hadits 02622 [ Allah marah pada yang tidak mau berdoa] HASAN
  14. Hadits 06069 [ Allah marah kepada yang tidak mau berdoa ] HASAN
  15. Hadits 04203 [ Doa Nabi Yunus as. ] SHAHIH

  16. Hadits 06018 [ Rindu bertemu Allah swt ] SHAHIH 
  17. Hadits 04005 [ Doa terbaik di arafah ] HASAN
  18. Hadits 01281 [ Doa adalah ibadah paling utama ] SHAHIH
  19. Hadits 09277 [ Doa adalah pedang mukmin ] HASAN
  20. Hadits 04206 [ Doa sirri]  DHAIF
  21. Hadits 04256 [ Doa adalah saripati ibadah ] DHAIF
  22. Hadits 04257 [ Doa adalah pintu rahmat ] DHAIF
  23. Hadits 04263 [ Doa adalah tentara Allah ] DHAIF
  24. Hadits 07292 [ Diberkahi karena banyak doa] DHAIF
  25. Hadits 00603 [ Satu doa satu kebaikan ] DHAIF
  26. Hadits 08818 [ Doa setelah shalat fardhu ] DHAIF
  27. Hadits 02157 [ Orang paling bakhil ] DHAIF

=

Judul kitab: Lubabul Hadits Wa Ziyadatuhu
Penulis : Imam Suyuthi
Ditambahkan hadits dari kitab Al-Jami Ash-Shaghir oleh: Badrudin
Bab: Keutamaan Doa
  1. "Doa itu intisari (otak) ibadah" HR. Tirmidzi dari anas, hadits shahih.
  2. Sesungguhnya Allah SWT mencintai orang-orang yang sungguh-sungguh dalam berdoa. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Hakim dan Ibnu Adiy serta Baihaqi dari Aisyah ra.
  3. Tidak ada sesuatu yang lebih mulia di sisi Allah SWT daripada Doa. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Tirmidzi, Nasai dari Abu Hurairah.
  4. Dalam sebuah hadits Qudsi dijelaskan, "Hai hamba-KU, aku mengikuti persangkaanmu dan AKU bersamamu ketika kamu berdoa kepada-KU"
  5. Barangsiapa tidak berdoa kepada allah maka Allah marah kepadanya
  6. Meningggalkan doa adalah maksiat (dosa)
  7. Doa itu senjatanya orang mukmin, tiangnya agama dan cahaya langit dan bumi. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Abu Ya`la dan Hakim dari Ali.
  8. Doa orang teraniyaya itu mustajab, jika dia durhaka maka kedurhakaannya menjadi tanggungannya sendiri. Demikian makna hadits yang diriwayatkan oleh Thayalisi, Abu Dawud dan Ahmad dari Abu Hurairah.
  9. "Takutlah kepada doanya orang yang teraniyaya, karena doanya diangkat diatas awan. Allah SWT berfirman "Demi keagungan dan kebesaran-KU, Aku pasti menolongmu, meskipun setelah waktu lama". HR. Thabrani dan Dhiya` dari Khuzaimah bin Tsabit ra. 
  10. "Takutlah kepada doanya orang teraniyaya, meskipun dia seorang kafir, karena diantaranya tidak ada penghalang. HR. Ahmad dan Dhiya` Al Maqdisi dari Anas bin Malik. 

=

1.      

٧٦٠٢ــ لَيْسَ شَيْءٌ أَكْرَمَ عَلَى اللهِ تَعَالَى مِنَ الدُّعَاءِ (حم خد ت ك) عن أبي هريرة (ح) [الجامع:٧٦٠٢، ترمذي:٣٣٧٠، ابن ماجه:٣٨٢٩، أحمد:٨٧٣٣]ـ

      7602- Tidak ada sesuatu yang lebih mulia menurut Allah swt daripada doa. (HR. Ahmad, Bukhari dalam adabul mufrad, Tirmidzi dan Hakim dari Abu Hurairah. HASAN)

          Karena doa menunjukan kekuasaan Allah swt dan kelemahan orang yang berdoa.[1]

٤٢٥٥ـ الدُّعَاءُ هُوَ الْعِبَادَةُ (حم ش خد٤ حب ك ) عن النعمان بن بشير (ع) عن البراء (صح) [الترمذي:٢٩٦٩ ،ابو داود:١٤٧٩، ابن ماجه:٣٨٢٨]ـ

          4255- Doa adalah ibadah. (HR. Ahmad, Ibnu Abi Syaibah, Bukhari dalam Al-Adab, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Hakim dari Nu`man bin Basyir. Riwayat Abu Ya`laa dari Barraa. SHAHIH) [Al-Jami:4255, Tirmidzi:2969, Abu Dawud:1479, Ibnu Majah:3828]

          Doa adalah bagian dari ibadah, bahkan doa adalah salah satu ibadah terbesar / teragung. Dan pada dasarnya semua ibadah adalah permohonan seorang hamba kepada Allah swt.[2]

٤٢٥٨ــ الدُّعَاءُ سِلَاحُ المُؤْمِنِ وَعِمَادُ الدِّيْنِ وَنُوْرُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ (ع ك) عن علي (صح)ـ

          4258- Doa adalah pedangnya orang mukmin, dan tiangnya agama, dan cahayanya langit dan bumi. (HR. Abu Ya`laa dan Hakim dari Ali. SHAHIH)

          Dengan doa kita bisa berikhiar menolak bala dan menghilangkan bala, bagaikan pedang yang bisa digunakan untuk menolak musuh dan mengusir musuh.

          Hubungan doa dan bala bisa dikelompokan menjadi tiga macam: Doa lebih kuat dari bala sehingga bala bisa di tolak, doa lebih lemah dari bala sehingga bala tetap menimpa tetapi diringankan, doa dan bala sama kuatnya sehingga keduanya saling mengalahkan.[3]

١٢٥٠ــ أَفْضَلُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ الْمَرْءِ لِنَفْسِهِ (ك) عن عائشة (صح)ـ

          1250- Doa paling utama adalah doa seseorang untuk dirinya sendiri. (HR. Hakim dari Aisyah. SHAHIH)

          Berdoa untuk diri sendiri akan melahirkan sifat merendahkan diri dan butuh terhadap Allah swt serta mengusir sifat ujub dan sombong. Sedangkan mendoakan orang lain bisa jadi membangkitkan sifat meremehkan orang lain dan sifat sombong. Karena hal tersebutlah berdoa untuk diri sendiri merupakan doa yang paling utama.[4]

٤٢٦٢ــ الدُّعَاءُ يَرُدُّ الْقَضَاءَ وَإِنَّ البِرَّ يَزِيْدُ فِي الرِّزْقِ وَإِنَّ الْعَبْدَ لَيُحْرَمُ الرِّزْقَ بِالذَّنْبِ يُصِيْبُهُ (ك) عن ثَوْبان (صح)ـ

          4262- Doa itu menolak qadha, dan sesungguhnya kebaikan itu menambah rizki, dan sesungguhnya seorang hamba bisa dihalangi rizkinya sebab dosa yang diperbuatnya. (HR. Hakim dari Tsauban. SHAHIH)

          Doa menolak qadha maksudnya meringankan dan memudahkan qadha sehingga orang tersebut qadhanya dihitung nikmat. Yang dimaksud qadha dalam hadits ini bisa dua makna, pertama sesuatu yang ditakutkan akan terjadi maka ketika seorang hamba berdoa dan doanya sesuai maka tertolaklah sesuatu yang ditakutkan tersebut. Kedua yang di maksud adalah hakekat qadha sehingga makna doa menolak qadha adalah meringankan dan memudahkan sehingga qadha yang telah turun seakan-akan tidak turun.

          Kebaikan menambah rizki maksudnya dalam kuantitas, kualitas, atau keberkahannya.[5]

٩٩٦٨ـ لَا يَرُدُّ الْقَضَاءَ إِلَّا الدُّعَاءُ، وَلَا يَزِيْدُ فِي العُمُرِإِلَّا البِرُّ (ت ك) عن سلمان (صح)ـ

          9968- Tidak bisa menolak qadha selain doa, dan tidak bisa menambah umur selain kebaikan. (HR. Tirmidzi dan Hakim dari Salman. SHAHIH)

          Yang di maksud qadha di sini adalah qadha yang di sandingkan dengan doa, atau yang dimaksud menolak qadha di sini adalah meringankan dan memudahkan sehingga qadha yang terjadi seakan – akan tidak pernah terjadi karena menjadi ringan dan mudah. [6]

٤٢٦٤ـ الدُّعَاءُ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلُ، فَعَلَيْكُمْ عِبَادَاللهِ بِالدُّعَاءِ (ك) عن إبن عمر (صح)ـ

          4264- Doa itu bermanfaat untuk apa yang sudah terjadi dan untuk apa-apa yang belum terjadi, oleh karena itu maka berdoalah kalian wahai hamba-hamba Allah swt. (HR. Hakim dari Ibnu Umar. SHAHIH)

          Manfaat doa bagi sesuatu yang sudah terjaddi seperti musibah dan ujian adalah memudahkan dan meringankan sehingga orang yang berdoa bisa bersabar dan ridha sehingga musibah tersebut akan terasa ringan atau sekan-akan tidak terasa musibah.[7]

٧٣٩٦ــ لَنْ يَنْفَعَ حَذَرٌ مِنْ قَدَرٍ، وَلَكِنَّ الدُّعَاءَ يَنْفَعُ مِمَّا نَزَلَ وَمِمَّا لَمْ يَنْزِلْ فَعَلَيْكُمْ بِالدُّعَاءِ عِبَادَ اللهِ (حم ع طب) عن معاذ (ح)ـ

          7396- Tidaklah bermanfaat berhati-hati dari menghadapi takdir, tetapi sesungguhnya doa itu bermanfaat untuk apa-apa yang sudah terjadi dan apa-apa yang belum terjadi, maka dari itu berdoalah wahai hamba-hamba Allah swt. (HR. Ahmad, Abu Ya`laa, dan Thabraani dari Mu`adz. HASAN)

          Hadapilah qadha dan qadar Allah swt yang belum terjadi, sedang terjadi, dan yang akan terjadi dengan doa, karena sesungguhnya doa bermanfaat untuk menghadapi hal terebut. [8]

٤٢٦٥ــ الدُّعَاءُ يَرُدُّ الْبَلَاءَ (أبو الشيخ فى الثواب) عن أبى هريرة (ح)ـ

          4265- Doa itu menolak malapetaka. (HR. Abu Syekh dalam ats-Tsawab dari Abu Hurairah. HASAN)[9]

٧٩٨٥ــ مَا مِنْ أَحَدٍ يَدْعُوْ بِدُعَاءٍ إِلَّا آتَاهُ اللهُ مَا سَأَلَ أَوْ كَفَّ عَنْهُ مِنَ السُّوْءِ مِثْلَهُ مَا لَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ (حم ت) عن جابر (ح)ـ

          7985- Tidak seorang pun berdoa dengan suatu doa terkecuali Allah memberikan apa yang dimintanya atau menahan keburukan darinya sebesar itu, selama ia tidak berdoa dengan suatu dosa atau memutus family. (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Jabir. HASAN)

          Setiap doa pasti dikabulkan, tetapi bentuknya berbeda-beda, ada yang dikabulkan sama persis dengan yang dimintanya, ada yang dikabulkan dengan cara diganti dengan kebaikan-kebaikan yang sesuai.

          Hadits ini memberikan faidah bahwa sebagian dari rahmat Allah swt adalah jika ada orang-orang yang berdoa dengan sesuatu yang sifatnya duniawi maka tidak dikabulkan tetapi digantikan dengan sesuatu yang lebih baik baginya atau dihindarkan dari keburukan-keburukan yang mengancamnya atau ditangguhkanya doa sampai di akherat kelak.

          Hadits ini menunjukan keutamaan dan kemulian doa, baik doa tersebut dikabulkan ataupun tidak. Cukuplah doa menjadikan mulia orang-orang yang berdoa karena hatinya penuh harap kepada Allah swt, lisannya basah dengan pujian dan doa kepada Allah swt, dan anggota badannya berikhtiar mewujudkan harapan dan doa-doanya tersebut. [10]

١٠٠٠٩ــ يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُوْلُ: دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِى (ق د ت ه) عن أبي هريرة (صح)ـ

          10009- Doa) salah seorang dari kalian akan diijabah (dikabulkan) selama kalian tidak tergesa-gesa, (misalnya dengan) berkata : Aku telah berdoa tetapi tidak dikabulkan. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH)

Setiap doa pasti dikabulkan selama tidak tergesa-gesa minta dikabulkannya, salah satu contoh bentuk ketergesa-gesaan dalam minta dikabulkan adalah dengan perkataannya, aku telah berdoa tetapi Allah SWT tidak kunjung mengabulkannya. Bisa juga kata-kata tersebut tidak terucap hanya dalam batin saja atau tercermin dari prilaku. Karena perkataan tersebut menandakan tidak percaya lagi kepada Allah SWT akan mengabulkan doanya atau dia merasa lebih tahu dari Allah SWT yang telah menentukan mengakhirkan terkabulnya doa baginya adalah lebih baik.[11]

١١٤٥ـ أَعْجَزُ النَّاسِ مَنْ عَجزَ عَنِ الدُّعَاءِ، وَأَبْخَلُ النَّاسِ من بَخِلَ بِالسَّلَامِ (طس هب) عن أبي هريرة (ح)ـ

          1145- Orang yang paling tidak mampu adalah orang yang tidak mampu berdoa, Orang yang paling kikir adalah orang yang kikir mengucapkan salam. (HR. Thabrani dalam Al-Ausath dan Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Abu Hurairah. HASAN)

          Orang yang paling lemah pemikiran dan pandangannya adalah orang yang lemah dalam meminta kepada Allah swt (meninggalkan doa). Karena dia meninggalkan apa yang diperintahkan Allah swt dan mengundang kemurkaan Allah swt.

          Orang yang paling kikir adalah orang yang kikir mengucapkan salam kepada orang islam yang ditemuinya, baik yang dia kenal maupun yang tidak dia kenal. Karena sesungguhnya salam merupakan salah satu perbuatan yang ringan tetapi sangat besar keutamaan dan pahalanya. Meskipun sangat ringan, tetapi ada saja orang – orang yang tidak sanggup memberikannya sehingga dia dicap sebagai orang yang paling kikir.  [12]

٢٦٢٢ـ إِنَّهُ مَنْ لَمْ يَسْأَلِ اللهَ تَعَالَى يَغضَبْ عَلَيْهِ (ت) عن بي هريرةَ (ح)ـ

          2622- Sesungguhnya orang yang tidak mau meminta kepada Allah swt, Ia marah kepadanya. (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah. HASAN).

          Orang yang tidak mau meminta kepada Allah swt adakalanya orang yang putus asa dan adakalanya orang yang sombong. Kedua hal tersebut mendatangkan kemarahan Allah swt. Dan kemarahan Allah swt bisa saja berupa bala dan musibah.

          Doa adalah ibadah yang dicintai Allah swt, yang mengundang ridha Allah swt, dan ketika Allah swt ridha maka segala kebaikan ada dalam ridha Allah swt tersebut.[13]

٦٠٦٩ــ قَالَ اللهُ تَعَالَى: مَنْ لَايَدْعُوْنِى أَغْضَبُ عَلَيْهِ (العسكري في المواعظ) عن أبي هريرة (ح)ـ

          6069- Allah swt berfirman: “Barangsiapa yang tidak berdoa kepada-Ku maka Aku marah kepadanya. (HR. `Askary dalam al-Mawaa`izh dari Abu Hurairah. HASAN).

          Dan barang siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku mencintainya dan mengabulkan doa-doanya.[14]

٤٢٠٣ــ دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إذ دَعَا بِهَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوْتِ : لا إلهَ إلَّا أنتَ سُبْحَانَك إنِّي كنتُ من الظالمينَ، لم يدعُ بها رجلٌ مسلمٌ في شيءٍ قطُّ إلَّا اسْتَجَابَ اللهُ لَهُ (حم ت ن ك هب) والضياء عن سعد (صح)ـ

          4203- Doa Dzun Nun sewaktu dia berdoa di perut ikan adalah: “Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang zhalim, tidak seorang islampun berdoa dengan doa tersebut, melainkan Allah mengabulkannya. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasaai, Hakim, Baihaqi, dan Dhiyaa dari Sa`d. SHAHIH)

          Salah satu alasan kenapa doa ini makbul adalah karena doa ini didahului merendahkan diri, mengakui kelemahan dan kesalahan dan disertai niat yang benar dan ikhlash.

          Jika ditanyakan, inikan dzikir bukan doa?, maka jawabannya kalimat ini adalah dzikir atau doa pembuka, setelah itu barulah memanjatkan doa apa saja yang dikehendaki. Atau bisa juga dijawab, barang siapa yang sibuk berdzikir daripada meminta maka Allah swt akan memberi dia yang lebih utama daripada yang diminta oleh orang yang berdoa.[15]



[1] Jami`ush Shaghiir 7602., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 7602.

[2] Jami`ush Shaghiir 4255., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4255.

[3] Jami`ush Shaghiir 4258., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4258

[4] Jami`ush Shaghiir 1250., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1250.

[5] Jami`ush Shaghiir 4262, Faihul Qadiir penjelasan hadits 4262.

[6] Jami`ush Shaghiir 9968, Faihul Qadiir penjelasan hadits 9968.

[7] Jami`ush Shaghiir 4264, Faihul Qadiir penjelasan hadits 4264.

[8] Jami`ush Shaghiir 7396.

[9] Jami`ush Shaghiir 4265

[10] Jami`ush Shaghiir 7985. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 7985.

[11] Jami`ush Shaghiir 10009. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 10009.

[12] Jami`ush Shaghiir 1145. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1145.

[13] Jami`ush Shaghiir 2622. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2622.

[14] Jami`ush Shaghiir 6069. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6069.

[15] Jami`ush Shaghiir 4203. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4203.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar