Laman

Selasa, 08 Februari 2022

Bab Doa Sebelum dan Sesudah Makan

  1. Hadits 06383 [ Membaca basmalah sebelum makan] SHAHIH
  2. Hadits 00873 [ Doa ketika lupa membaca doa pada permulaan makan ] HASAN
  3. Hadits 01795 [ Membaca hamdalah setelah makan atau minum ] SHAHIH
  4. Hadits 06708 [ Doa setelah makan ] SHAHIH
  5. Hadits 00476 [ Doa ketika lupa membaca doa pada permulaan makan ] SHAHIH
  6. Hadits 00477 [ Doa ketika mau makan dan minum susu ] SHAHIH
  7. Hadits 00478 [ Sunnah menjilati jari setelah makan ] SHAHIH
  8. Hadits 00479 [ Sunnah menjilati jari setelah makan ] SHAHIH
  9. Hadits 00480 [ Sunnah cuci tangan setelah makan ] DHAIF
  10. Hadits 00481 [ Sunnah makan dengan tangan kanan ] SHAHIH
  11. Hadits 00482 [ Sunnah makan, minum, mengambil, dan memberi dengan tangan kanan ] HASAN
  12. Hadits 00483 [ Sunnah mengambil makan yang jatuh ] HASAN
  13. Hadits 00484 [ Sunnah melepas sandal ketika makan ] SHAHIH
  14. Hadits 06597 [ Doa setelah makan ] SHAHIH
  15. Hadits 06776 [ Doa sebelum dan sesudah makan ] SHAHIH
  16. Hadits 07055 [ Doa sebelum dan sesudah minum ] SHAHIH
  17. Hadits 06729 [ Doa dan cara minum Rasulullah saw ] SHAHIH
  18. Hadits 06756 [ Doa setelah makan dan minum ] HASAN
  19. Hadits 08519 [ Menjilati mangkot bekas makanan ] DHAIF
  20. Hadits 06728 [ Doa setelah minum ] DHAIF
  21. Hadits 06730 [ Cara minum Rasulullah saw ] DHAIF
  22. Hadits 06731 [ Doa dan cara minum Rasulullah saw ] DHAIF
  23. Hadits 06758 [ Doa setelah makan ] DHAIF
  24. Hadits 08517 [ Doa setelah makan minum ] DHAIF

=

1.     Bab Doa Sebelum dan Sesudah Makan


٦٣٨٣ــ كُلْ بِاسْمِ اللهِ، ثِقَةً بِاللهِ، وَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ (ع حب ك) عن جابر (صح)ـ

          6383- Makanlah dengan menybut Asma Allah (بِاسْمِ اللهِ،), percaya kepada Allah, dan tawakal kepada Allah. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Hakim dari Jabir. SHAHIH)[1]


٨٧٣ــ إِذَا نَسِيَ أَحَدُكُمْ اِسْمَ اللهِ عَلَى طَعَامِهِ فَلْيَقُلْ إِذَاذَكَرَ: بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ (ع) عن إمرأة (ح)ـ

          873- Apabila kalian lupa (menyebut) nama Allah atas makanannya maka sebaiknya ucapkan apabila kalian ingat: (بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُDengan menyebut Nama Allah pada pemulaan dan pada akhirnya. (HR. Abu Ya`la dari seorang perempuan. HASAN)[2]


١٧٩٥ــ إِنَّ اللهَ تَعَالَى لَيَرْضٰى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ ٱللهَ عَلَيْهَا (حم م ت ن) عن أنس (صح)ـ

          1795- Sesungguhnya Allah swt ridha dari seorang hamba untuk makan sesuap atau minum seteguk kemudian memuji Allah atasnya (misalnya dengan membaca alhamdulillah). (HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Nasaai dari Anas. SHAHIH)[3]


٦٧٠٨ــ كَانَ إِذَا رُفِعَتِ مَائِدَتُهُ قَالَ: اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ،  اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى كَفَانَاوَآوَانَا غَيْرُ مَكْفِيٍّ وَلَامَكْفُوْرٍ وَلَامُوَدَّعٍ وَلَامُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا (حم خ د ت ه) عن أبى أمامة (صح)ـ

          6708- Apabila hidangan beliau diangkat maka beliau berkata: (اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ حَمْدًا كَثِيْرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيْهِ،  اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِى كَفَانَاوَآوَانَا غَيْرُ مَكْفِيٍّ وَلَامَكْفُوْرٍ وَلَامُوَدَّعٍ وَلَامُسْتَغْنًى عَنْهُ رَبَّنَا) (HR. Ahmad, Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi dan Ibnu Majah dari Abu Umamah. SHAHIH)[4]

٤٧٦ــ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللهِ فَإِنْ نَسِيَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللهِ فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ  بِسْمِ اللهِ عَلَى أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ (د ت ك) عن عائشة (صح)ـ

          476- Apabila salah seorang dari kalian makan makanan maka sebutlah Asma Allah dan apabila lupa menyebut Asma Allah di awalnya maka bacalah (بِسْمِ اللهِ عَلَى أَوَّلِهِ وَآخِرِهِ) dengan menyebut Asma Allah di awalnya dan akhirnya. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi dan Hakim dari Aisyah. SHAHIH)[5]

٤٧٧ــ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُل اَللّٰهُمَّ بارِكْ لَنَا فِيْهِ وَأَبْدِلْنَا خَيْرًا منْهُ وَإِذَ شَرِبَ لَبَنًا فَلْيَقُلْ اَللّٰهُمَّ بارِكْ لَنَا فِيْهِ وَزِدْنَا مِنْهُ فَإِنَّهُ لَيْسَ شَيْءٌ يَجْزِي مِنَ الطَّعَامِ وَالشَّرَابِ إِلَّا اللَّبَنَ (حم د ت ه هب) عن إبن عباس (صح)ـ

          477- Apabila salah seorang dari kalian makan makanan maka katakanlah (اَللّٰهُمَّ بارِكْ لَنَا فِيْهِ وَأَبْدِلْنَا خَيْرًا منْهُ) Ya Allah berkahilah ia untuk kami dan berilah kami ganti yang lebih baik darinya dan apabila minum susu maka ucapkanlah (اَللّٰهُمَّ بارِكْ لَنَا فِيْهِ وَزِدْنَا مِنْهُ) Ya Allah berkahilah ia untuk kami dan berilah kami tambahan darinya. Karena sesungguhnya tidak ada suatu makanan maupun minuman yang lebih mencukupi daripada susu. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Baihaqi dalam Syuabul Iman dari Ibnu Abbas. SHAHIH)[6]

٤٧٨ــ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلَا يَمْسَحْ يَدَهُ بِلْمَنْدِيْلِ حَتَّى يَلْعَقَهَا أَوْ يُلْعِقَهَا (حم ق د ه) عن إبن عباس (حم م ن ه) عن جابر بزيادَة فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي فِي أَيِّ طَعَامِهِ تَكُوْنُ الْبَرْكَة (صح)ـ

          478- Apabila kalian selesai makan maka janganlah mengusap tangan kalian (membersihkan sisa makanan) dengan serbet / sapu tangan hingga kalian menjilatinya atau orang lain yang menjilatinya. (HR Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah dari Ibnu Abbas. Riwayat Ahmad, Muslim, Nasaa-i dan Ibnu Majah dari Jabir dengan tambahan "sesungguhnya ia tidak tahu makanan yang mana  yang menganung barokah".)

Disunnahkan makan dengan tiga jari kemudian setelah selesai makan menjilati jari tersebut hingga bersih. Jari kita juga boleh dijilati oleh orang lain yang tidak merasa jijik seperti oleh istri, hamba sahaya, anak, atau murid - murid kita. Kesunnahan tersebut untuk menjaga agar makan dapat barokah karena kita tidak tahu di bagian mana berkah makanan itu ada.[7]

٤٧٩ــ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَلْعَقْ أَصَابِعَهُ فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي فِي أَيِّ طَعَامِهِ تَكُوْنُ الْبَرَكَةُ (حم م ت) عن أبي هررة (طب) عن زيد بن ثابت (طس) عن أنس (صح)ـ

          479- Apabila salah seorang dari kalian makan makanan maka hendaklah ia menjilati jari jemarinya karena sesungguhnya ia tidak tahu makanan yang mana  yang menganung barokah. (HR. Ahmad, Muslim dan Tirmidzi dari Abu Hurairah. Thabrani dalam Al-Kabir dari Zaid bin Tsabit. Thabrani dalam Al-Ausath dari Anas. SHAHIH)[8]

٤٨٠ــ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَلْيَغْسِلْ يَدَهُ مِنْ وَضَرِ اللَّحْمِ (عد) عن ابن عمر (ض)ـ

          480- Apabila salah seorang dari kalian makan makanan maka cucilah tangannya dari anyir daging. (HR. Ibnu Adi dari Ibnu Umar. DHAIF)[9]

٤٨١ــ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِيْنِهِ وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِيْنِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ (حم م د) عن ابن عمر (ن) عن أبي هريرة (صح)ـ

          481- Apabila salah seorang dari kalian makan maka makanlah dengan (tangan) kanan dan apabila minum maka minumlah dengan (tangan) kanan karena sesungguhnya syetan makan dengan (tangan) kirinya dan minum dengan (tangan) kirinya. (HR. Ahmad, Muslim dan Abu Dawud dari Ibnu Umar. Riwayat Nasaai dari Abu Hurairah, SHAHIH)[10]

٤٨٢ــ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِيْنِهِ وَلْيَشْرَبْ بِيَمِيْنِهِ وَلْيَأْخُذْ بِيَمِيْنِهِ وَلْيُأْطِ بِيَمِيْنِهِ  فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ بِشِمَالِهِ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ وَيَأْخُذْ بِشِمَالِهِ وَيُأْطِى بِشِمَالِهِ (الحسن بن سفيان فى مسنده) عن أبي هريرة (ح)ـ

481- Apabila salah seorang dari kalian makan maka makanlah dengan (tangan) kanan, minumlah dengan (tangan) kanan, mengambillah dengan (tangan) kanan, dan memberilah dengan (tangan) kanan karena sesungguhnya syetan makan dengan (tangan) kirinya, minum dengan (tangan) kirinya, mengambil dengan (tangan) kirinya, dan memberi dengan (tangan) kirinya. (HR. Hasan bin Sufyan dalam Musnadnya dari Abu Hurairah. HASAN)[11]

٤٨٣ــ إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا فَسَقَطَتْ لُقْمَتُهُ فَلْيُمِطْ مَا رَابَهُ مِنْهَا ثُمَّ لِيَطْعَمْهَا وَلَا يَدَعْهَا لِلشَّيْطَانِ (ت) عن جابر (ح)ـ

          483- Apabila salah seorang dari kalian makan makanan kemudian makanannya jatuh maka hendaklah ia (mengambilnya dan) membersihannya dari yang meragukannya setelah itu memakannya dan janganlah meninggalkannya untuk syetan. (HR. Tirmidzi dari Jabir. HASAN)[12]

٤٨٤ــ إِذَا أَكَلْتُمْ أَلطَّعَامَ فَاخْلَعُوا نِعَالَكُمْ فَإِنَّهُ أَرْوَحُ لِأَقْدَامِكُمْ (طس ع ك) عن أنس (صح)ـ

          484- Apabila kalian makan makanan maka lepaslah sandal-sandal  kalian karena sesungguhnya hal tersebut lebih mengistirahatkan telapak – telapak kaki kalian. (HR. Thabrani dalam Al-Ausath, Abu Ya`la dan Hakim dari Anas. SHAHIH)[13]

٦٥٩٧ــ كَانَ إِذَا أَكَلَ أَوْ شَرِبَ قَال اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَطْعَمَ وَسَقَى وَسَوَّغَهُ وَجَعَلَ لَهُ مَخْرَجًا (د ن حب) عن أبي أيوب الأنصارى (صح)ـ

          6597- Apabila beliau makan atau minum beliau berkata “Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan memberi minum dan membuatnya mudah masuk dan membuatnya jalan keluar untuknya”. (HR. Abu Dawud, Nasaai, dan Ibnu Hibban dari Abu Ayyub . SHAHIH)[14]

٦٧٧٦ــ كَانَ إِذَا قُرِّبَ إِلَيْهِ طَعَامٌ قَال بِسْمِ اللهِ فَإِذَا فَرَغَ قَال اَللّٰهُمَّ إِنَّكَ أَطْعَمْتَ وَسَقَيْتَ وَأَغْنَيْتَ وَأَقْنَيْتَ وَهَدَيْتَ وَاجْتَبَيْتَ  اَللّٰهُمَّ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَعْطَيْتَ (حم) عن رجل (صح)ـ

          6776- Apabila didekatkan makanan kepada beliau maka beliau mengucapkan (بِسْمِ اللهِ) dengan menyebut Nama Allah dan apabila telah selesai beliau mengucapkan (اَللّٰهُمَّ إِنَّكَ أَطْعَمْتَ وَسَقَيْتَ وَأَغْنَيْتَ وَأَقْنَيْتَ وَهَدَيْتَ وَاجْتَبَيْتَ  اَللّٰهُمَّ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا أَعْطَيْتَ) Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah memberi makan, Engkau telah memberi minum, Engkau telah memberi kekayaan, Engkau telah memberi simpanan, Engkau telah memberi petunjuk, dan Engkau telah memilih. Ya Allah sesungguhnya bagi-Mulah segala pujian atas apa yang telah Engkau berikan.”(HR. Ahmad dari seorang laki – laki. SHAHIH)[15]

٧٠٥٥ـ كَانَ يَشْرَبُ ثَلَاثَةَ أَنْفَاسٍ يُسَمِّى اللهَ فِي أَوَّلِهِ وَيَحْمَدُ اللهَ فِي آخِرِهِ (ابن السنى) عن نوفل بن معوية (صح)ـ

          7055- Beliau minum tiga kali bernafas, menyebut Nama Allah pada permulaannya dan memuji Allah pada akhirnya. (HR. Ibnu Sunni dari Naual bin Muawiyah. SHAHIH).[16]

٦٧٢٩ــ كَانَ إِذَا شَرِبَ تَنَفَّسَ ثَلَاثًا، وَيَقُوْلُ: هُوَ أَهْنَأُ وَأَمْرَأُ وَأَبْرَأُ (حم ق ٤) عن أنس (صح)ـ

          6729- Apabila beliau mimum maka bernaas tiga kali, dan berkata: "Ia (membuat) lebih sedap, lebih segar dan lebih menyembuhkan." (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-i, dan Ibnu Majah dari Anas. SHAHIH)

Apabila Nabi minum beliau memulai dengan menyebut Nama Allah kemudian minum lalu memuji Allah SWT. Begitu beliau lakukan sebanyak tiga kali. Dan beliau menjelaskan cara minum tersebut lebih sedap, lebih segar dan lebih menyembuhkan.[17]

٦٧٥٦ــ كَانَ إِذَا فَرَغَ مِنْ طَعَامِهِ قَال اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ (حم ٤) والضياء عن أبي سعيد (ح)ـ

          6756- Apabila selesai makan beliau berkata (اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ) Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan kita dan memberi minum kita dan menjadikan kita orang – orang islam. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Majah dan Dhiyaa` dari Abu Sa`id. HASAN)[18]

=



[1] Jaami`ush Shaghiir 6383. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6383.

[2] Jaami`ush Shaghiir 873. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 873.

[3] Jaami`ush Shaghiir 1795. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1795.

[4] Jaami`ush Shaghiir 6708., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6708.

[5] Jaami`ush Shaghiir 476. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 476., Abu Dawud 3767.

[6] Jaami`ush Shaghiir 477., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 477., Abu Dawud 3730.

[7] Jaami`ush Shaghiir 478., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 478., Bukhari 5456.

[8] Jaami`ush Shaghiir 479., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 479., Muslim 2034.

[9] Jaami`ush Shaghiir 480., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 480.

[10] Jaami`ush Shaghiir 481., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 481., Muslim 2020.

[11] Jaami`ush Shaghiir 482., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 482.

[12] Jaami`ush Shaghiir 483., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 483., Tirmidzi 1802.

[13] Jaami`ush Shaghiir 484., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 484.

[14] Jaami`ush Shaghiir 6597., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6597. Abu Dawud 3851.

[15] Jaami`ush Shaghiir 6776., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6776.

[16] Jaami`ush Shaghiir 7055., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 7055.

[17] Jaami`ush Shaghiir 6729., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6729., Muslim 2028.

[18] Jaami`ush Shaghiir 6756., Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6756., Abu Dawud 3850.

=

Terungkapnya Rahasia  dibalik doa sebelum / sesudah makan.

Lakukanlah 9 hal berikut

1.     Berdoa sebelum makan

2.     Cuci tangan sebelum dan sesudah makan

3.     Makan menggunakan dan dengan tangan kanan

4.     Mengambil dan memberi dengan tangan kanan

5.     Jika ada makanan jatuh, kalau masih bisa dimakan maka makanlah, jika tidak memungkinkan maka jangan sia-siakan makanan tersebut.

6.     Jilatlah tangan sesudah makan

7.     Tanamkan rasa syukur selama makan

8.     Berdoalah sesudah makan

9.     Sebarkanlah Sunnah Rasul ini

 

Maka anda berpotensi mendapatkan 9 hal berikut

1.     Mendapatkan hidayah

2.     Dicatat sebagai ahli sunnah

3.     Mendapatkan keberkahan

4.     Mendapatkan Ridha Allah SWT

5.     Dijaga dari bahaya yang ditimbulkan sebab makanan

6.     Dijaga dari serangan syetan dan jin

7.     Dimudahkan pintu rizki

8.     Dimudahkan jalan menuju surga

9.     Akhirnya kekal di surganya Allah SWT

=

Spesial 

٦٣٨٣ــ كُلْ بِاسْمِ اللهِ، ثِقَةً بِاللهِ، وَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ (ع حب ك) عن جابر (صح)ـ

          6383- Makanlah dengan menybut Asma Allah (بِاسْمِ اللهِ،), percaya kepada Allah, dan tawakal kepada Allah. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban, dan Hakim dari Jabir. SHAHIH)

١٧٩٥ــ إِنَّ اللهَ تَعَالَى لَيَرْضٰى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الْأَكْلَةَ أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ ٱللهَ عَلَيْهَا (حم م ت ن) عن أنس (صح)ـ

          1795- Sesungguhnya Allah swt ridha dari seorang hamba untuk makan sesuap atau minum seteguk kemudian memuji Allah atasnya (misalnya dengan membaca alhamdulillah). (HR. Ahmad, Muslim, Tirmidzi, dan Nasaai dari Anas. SHAHIH)

٧٠٥٥ـ كَانَ يَشْرَبُ ثَلَاثَةَ أَنْفَاسٍ يُسَمِّى اللهَ فِي أَوَّلِهِ وَيَحْمَدُ اللهَ فِي آخِرِهِ (ابن السنى) عن نوفل بن معوية (صح)ـ

          7055- Beliau minum tiga kali bernafas, menyebut Nama Allah pada permulaannya dan memuji Allah pada akhirnya. (HR. Ibnu Sunni dari Naual bin Muawiyah. SHAHIH).

٦٧٢٩ــ كَانَ إِذَا شَرِبَ تَنَفَّسَ ثَلَاثًا، وَيَقُوْلُ: هُوَ أَهْنَأُ وَأَمْرَأُ وَأَبْرَأُ (حم ق ٤) عن أنس (صح)ـ

          6729- Apabila beliau mimum maka bernafas tiga kali, dan berkata: "Ia (membuat) lebih sedap, lebih segar dan lebih menyembuhkan." (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-i, dan Ibnu Majah dari Anas. SHAHIH)

٨٧٣ــ إِذَا نَسِيَ أَحَدُكُمْ اِسْمَ اللهِ عَلَى طَعَامِهِ فَلْيَقُلْ إِذَاذَكَرَ: بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ (ع) عن إمرأة (ح)ـ

          873- Apabila kalian lupa (menyebut) nama Allah atas makanannya maka sebaiknya ucapkan apabila kalian ingat: (بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُDengan menyebut Nama Allah pada pemulaan dan pada akhirnya. (HR. Abu Ya`la dari seorang perempuan. HASAN)

=


Tidak ada komentar:

Posting Komentar