Laman

Sabtu, 25 September 2021

Jaami`ush Shaghiir 1538 Berlindung dari panas api neraka dan siksa neraka

  

١٥٣٨ــ اَللّٰهُمَّ رَبَّ جِبْرِيْلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَرَبَّ اِسْرَافِيْلَ أَعُوْذُبِكَ مِنْ حَرِّ النَّارِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ (ن) عن عائشة (ح)ـ

          1538- Ya Allah Tuhan Jibril, Mikail dan Tuhan Israfil aku berlindung kepada-Mu dari panas api neraka dan dari siksa kubur. (HR. Nasaai dari Aisyah. HASAN)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1538. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1538.

Jaami`ush Shaghiir 1549 Berlinung dari penyakit sopak, kusta, lepbra, gila dan yang lainnya

  

١٥٤٩ــ اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنَ البَرَصِ وَالْجُنُوْنِ وَالجُذَامِ وَمِنْ سَيِّءِ الْأَسْقَامِ (حم د ن) عن أنس (ح)ـ

1549- Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari al-barash (penyakit sopak, kusta, belang), al-junuun (gila), al-judzaam (penyakit lepra atau kusta), dan dari buruknya penyakit  penyakit. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Nasaai dari Anas. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1549. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1549.

Jumat, 24 September 2021

Jaami`ush Shaghiir 4876 Masjid adalah majlis terbaik

 =

٤٨٧٦ــ شَرُّ المَجَالِسِ الأسواقِ والطُّرُقِ، وخيرُ المَجَالِسِ المساجدُ، فإن لم تَجْلِسْ في المسجدِ، فالْزَمْ بيتَكَ (طب) عن وائلة (صح)ـ

4876- Sejelek - jelek majlis adalah pasar dan jalan, dan sebaik - baik majlis adalah masjid. Maka apabila kamu tidak bisa duduk di masjid maka diamlah di rumah. (HR. Thabrani dari Wailah. SHAHIH)

Jaami`ush Shaghiir 1546 Berlindung dari kefakiran, kesempitan, kehinaan, menganiaya dan teraniaya

  

١٥٤٦ــ اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْفَقْرِ وَالْقِلَّةِ وَالذِّلَّةِ وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ أَنْ أَظْلِمَ أَوْ أُظْلَمَ (د ن ه ك) عن أبي هريرة (ح)ـ

1546- Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kefakiran, kesempitan, dan kehinaan. Dan aku berlindung kepada-Mu dari menganiaya dan teraniaya. (HR. Abu Dawud, Nasaai, Ibnu Majah, dan Haakim dari Abu Hurairah. HASAN)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1546. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1546.

Kamis, 23 September 2021

Jaami`ush Shaghiir 1541 Berlindung dari jatuh, tertimpa, tenggelam, kebakaran, tergoda syetan waktu mati, melarikan diri dari jihad, mati terkena bisa binatang

  

١٥٤١ــ اللّٰهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّى وَالْهَدْمِ وَالْغَرَقِ وَالْحَرَقِ وَ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ يَتَخَبَّطَنِى الشَّيْطَانُ عِنْدَ الْمَوْتِ وَ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَمُوْتَ فِى سَبِيْلِكَ مُدْبِرًا  وَ أَعُوْذُ بِكَ أَنْ أَمُوْتَ لَدِيْغًا (ن ك) عن أبى اليسر (صح)ـ

1541- Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari jatuh dari ketinggian, kerobohan, karam dan kebakaran. Dan aku berlindung kepada-Mu dari tergoda syetan ketika mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari meninggal fi sabilillah dalam keadaan melarikan diri, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati terkena bisa binatang. (HR. Nasaa-I dan Hakim dari Abu Yasr. SHAHIH)[1]

          Kenapa kita harus berlindung kepada Allah dari jatuh dari ketinggian (التَّرَدِّى), kerobohan (الْهَدْمِ), karam (الْغَرَقِ), kebakaran (الْحَرَقِ), padahal hal tersebut adalah identik dengan mati syahid?

          Karena secara lahiriyah hal tersebut terlihat seperti musibah, cobaan, atau bala sehingga kita perlu berlindung kepada Allah swt seperti kita perlu berlindung dari musibah atau cobaan lainnya seperti sakit.

          Musibah atau cobaan hanyalah kejadian yang kita tidak akan mendapatkan apa-apa terkecuali kita berikhtiar mengatasinya. Setalah ikhtiar maksimal tetapi musibah atau cobaan tersebut tetap menimpa kita dan bahkan membuat kita terbunuh maka itulah mati syahid yang di maksudkan.

          Perbedaan mati syahid di medan perang dengan mati syahid karena musibah di atas misalnya adalah kalau mati syahid di medan perang biasanya banyak orang yang menginginkannya sedangkan mati syahid karena musibah di atas banyak orang yang menjauhinya.

          Salah satu hadits mengenai mati syahid misalnya adalah

قالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ إنَّ اللَّهَ عزَّ وجلَّ قد أوقعَ أجرَهُ على قدرِ نيَّتِهِ وما تعدُّونَ الشَّهادةَ قالوا القتلَ في سبيلِ اللَّه تعالى قالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ الشَّهادةُ سبعٌ سوى القتلِ في سبيلِ اللَّهِ المطعونُ شهيدٌ والغرِقُ شهيدٌ وصاحبُ ذاتِ الجنبِ شهيدٌ والمبطونُ شهيدٌ وصاحبُ الحريقِ شهيدٌ والَّذي يموتُ تحتَ الهدمِ شهيدٌ والمرأةُ تموتُ بِجُمعٍ شهيدةٌ (ابو داود: ٣١١١) (صحيح)ـ

Rasulullah saw bersabda: ‘Sungguh Allah telah memberikan pahala kepadanya sesuai niatnya. Apa yang kalian tahu tentang orang-orang yang gugur sebagai syahid?’ Mereka menjawab, ‘Ya mereka yang gugur di jalan Allah.’ Rasulullah lalu menjelaskan, ‘Mati syahid ada tujuh jenis selain gugur di jalan Allah: (1) korban meninggal karena wabah tha’un (wabah pes) adalah syahid (المطعونُ), (2) korban tenggelam juga syahid (الغرِقُ), (3) korban meninggal karena radang selaput dada (pleuritis) juga syahid (صاحبُ ذاتِ الجنبِ), (4) korban meninggal karena sakit perut juga syahid (المبطونُ), (5) korban meninggal terbakar juga syahid (صاحبُ الحريقِ), (6) korban meninggal tertimpa reruntuhan juga syahid (الهدمِ), dan (7) wanita meninggal karena hamil adalah syahid.’ (HR. Abu Dawud No.3111. SHAHIH)

Dan aku berlindung kepada-Mu dari tergoda syetan ketika mati (وأعوذُ بِكَ أن يتخبَّطَني الشَّيطانُ عندَ الموتِ), Ketika manusia menjelang kematian maka syetan akan datang untuk menggoda dan menyesatkan dengan berbagai cara seperti menampakan diri dalam bentuk ayah, ibu, saudara atau yang lainnya untuk memberi nasehat agar meninggal dalam keadaan memeluk agama yahudi atau nasrani karena agama tersebut yang lebih baik, kata syetan. Syetan juga akan menghalangi maunsia bertaubat menyesali kesalahannya. Syetan juga akan membisikan berbagai hal sehingga orang akan merasa keberatan meninggalkan dunia. Intinya segala macam cara akan dilakukan syetan agar seseorang meninggal dalam keadaan suul khatimah.

Berjuang di jalan Allah swt adalah kebaikan tetapi melarikan diri tanpa sebab yang dibenarkan ketika berjuang di jalan Allah swt adalah suatu keburukan, oleh karena itu Nabi saw mengajarkan kita doa agar jangan sampai meninggal dalam keadaan memalingkan diri ketika berjuang di jalan Allah swt.

Hadits ini juga mengajari kita agar berlindung kepada Allah swt dari bahaya hewan berbisa dan meninggal sebab sengatan hewan berbisa.



[1] Jaami`ush Shaghiir 1541., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 1541., Nasaai : 5531., Abu Dawud : 1552.,

Jaami`ush Shaghiir 1520 Berlindung dari hari buruk, malam buruk, saat buruk, teman buruk, dan tetangga buruk

  

١٥٢٠ــ اللّٰهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ يَوْمِ السُّوْءِ وَمِنْ لَيْلَةِ السُّوْءِ وَمِنْ سَاعَةِ السُّوْءِ وَمِنْ صَاحِبِ السُّوْءِ وَمِنْ جَارِ السُّوْءِ فِى دَارِ الْمُقَامَةِ (طب) عن عقبة بن عامر (ح)ـ

1520- Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hari buruk, malam buruk, saat buruk, teman buruk, dan tetangga buruk di tempat pemukiman. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari `Uqbah bin `Amir. HASAN)

Hari buruk maksudnya jahat (السُّوْءِ) buruk (القَبْحُ) keji (الفُحْشَ) atau hari mushibah (المصيبة) atau hari turunnya (البَلَاءَ) yaitu ujian, keburukan, kejelekan atau hari kelalaian setelah ma`rifah.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1520. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1520.

40 Hadits Tentang Keutamaan Ta`awwudz (Minta Perlindungan Kepada Allah swt)

  1.  Hadits 06132 [ Qulhuwallah Ahad 1/3 Al-Qur`an [ SHAHIH
  2. Hadits 06133 [ Qulhuwallah Ahad 1/3 Al-Qur`an, AlKafirun 1/4] SHAHIH
  3. Hadits 08944 [ Qulhuwallah Ahad 1/3 Al-Qur`an [ SHAHIH
  4. Hadits 08946 Qulhuwallah Ahad 10x dibangunkan rumah di surga] SHAHIH
  5. Hadits 01334 [ Mu`awwidzat setelah shalat] HASAN
  6. Hadits 02732 [ Mu`awwidzatain ] SHAHIH
  7. Hadits 02854 [ Mu`awwidzatain] SHAHIH
  8. Hadits 06573 [ Mu`awwidzaat dibaca ketika sakit] SHAHIH
  9. Hadits 06973 [ Mu`awwidzatain - berlindung dari jin dan manusia  SHAHIH
  10. Hadits 08844 [ Berlindung kepada Allah swt ] HASAN
  11. Hadits 01587 [ Isti`adzah di waktu pagi dan sore ] SHAHIH
  12. Hadits 01588 [ Isti`adzah di waktu pagi dan sore ] HASAN
  13. Hadits 00872 [ Doa mohon perlindungan ketika masuk suatu daerah ] SHAHIH
  14. Hadits 07403 Doa mohon perlindungan ketika masuk suatu daerah ] HASAN
  15. Hadits 01496 [(1) Kemalasan, (2) Kepikunan, (3) dosa, (4) Hutang (yang tidak terbayarkan), (5) Fitnah kubur, (6) Siksa kubur, (7) Fitnah neraka, (8) Siksa neraka, (9) Buruknya fitnah kekayaan, (10) Fitnah kefakiran, (11) Fitnah Masih Dajjal.] SHAHIH
  16. Hadits 01553 [(12) kecemasan, (13) kesedihan, (14) kelemahan, (15) kekikiran, (16) penakut, (17) penguasaan orang lain. dlln] SHAHIH
  17. Hadits 01555 [Berlindung Dari lemah, malas, penakut, kikir, pikun, siksa kubur, siksa neraka, (18) fitnah hidup dan (19) fitnah mati] SHAHIH
  18. Hadits 01453 [ Berlindung dari : (20) Ilmu yang tidak bermanfaat, (21) Amal yang tidak diterima, (22) Doa yang tidak di dengar] SHAHIH
  19. Hadits 01465 [ Berlindung dari : (23) Keburukan yang telah diperbuat, (24) Keburukan yang tidak diperbuat ] SHAHIH
  20. Hadits 01471 [ Berlindung dari : (25) Hilangnya nikmat, (26) Bergesernya keselamatan, (27) Mendadaknya hukuman, (28) Kemurkaan Allah SWT ] SHAHIH
  21. Hadits 01489 [ (29) Keras hati, (30) Lalai, (31) Kekurangan, (32) Hina, (33) Kemiskinan, (34) Kekufuran, (35) Kefasikan, (36) Pertengkaran, (37) Kemunafikan, (38) Sum`ah, (39) Riya, (40) Tuli, (41) Bisu, (42) Gila, (43) Lepra, (44) Sakit yang jelek ] SHAHIH
  22. Hadits 01521 [ (45) Siksa Allah SWT, (46) Amarah Allah SWT ] SHAHIH
  23. Hadits 01558 [ (47) Hati yang tidak khusu`, (48) Jiwa yang tidak puas ] SHAHIH
  24. Hadits 06971 [ (49) cobaan, (50) kesialan, (51) takdir jelek, (52) kegirangan musush ] SHAHIH 
  25. Hadits 03333 [ (53) tetangga yang jahat ] SHAHIH
  26. Hadits 03334 [ (54) istri yang jahat, (55) pemimpin yang jahat ] DHAIF
  27. Hadits 00880 [ (56) syetan yang terkutuk. Ta`awudz ketika himar meringkik] SHAHIH
  28. Hadits 00883 [ (57) Anggota badan yang sakit ] SHAHIH
  29. Hadits 00557 [ (58) perbuatan bodoh orang lain ketika berpuasa ] SHAHIH
  30. Hadits 00981 [ (59) Berlinung dari thama`(keinginan) ] SHAHIH
  31. Hadits 00983 [ (60) Berlindung dari `ain ] SHAHIH
  32. Hadits 00984 [ Berlindung dari kefakiran, (61) kepapaan, (62) menganiaya, (63) teraniaya ] HASAN
  33. Hadits 01455 [ Berlindung dari (64) semua keburukan yang diketahui dan yang tidak ] HASAN
  34. Hadits 01472 [ Berlindung dari: (65) Akhlak yang munkar, (66) Amal (yang munkar), (67) hawa nafsu, (68) penyakit - penyakit ] HASAN
  35. Hadits 01556 [ Berlindung dari adzab kubur dan neraka, fitnah hidup, mati, dan dajjal ] SHAHIH
  36. Hadits 03332 [ Berlindung dari cobaan, kemalangan, takdir buruk, dan musuh ] SHAHIH
  37. Hadits 06972 [ Berlindung dari sifat penakut, kikir, umur yang jelek, cobaan hati , dan siksa kubur. ] HASAN
  38. Hadits 01452 [ Berlindung dari neraka ] SHAHIH 
  39. Hadits 01461 [ Berlindung dari tetangga jahat ] SHAHIH
  40. Hadits 01468 [ Berlindung dari hati yang tidak khusuk ] HASAN

Jaami`ush Shaghiir 1472 Empat kemunkaran yang harus diwaspadai

  

١٤٧٢ــ اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلَاقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ وَالْأَدْوَاءِ (ت ط ك) عن عم زياد بن علاقة (ح)ـ

1472- Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari akhlak-akhlak yang munkar, dan dari amal-amal (yang munkar), dan dari hawa (nasu yang munkar), dan dari penyakit – penyakit. (HR. Tirmidzi, Thabrani dalam Al-Kabir dan Haakim dari Ammi Ziyaad bin `Illaaqah. HASAN)

Dalam hadits ini Nabi saw memberi contoh kepada umatnya agar mohon perlindungan kepada Allah swt dari empat hal yang munkar: akhlak, amal, hawa, penyakit.

Akhlak yang munkar misalnya adalah iri, dengki, hasad, bakhil, penakut, dan sejenisnya. Amal yang munkar misalnya adalah dosa besar, membunuh, zina, minum khamar, mencuri, dan sejenisnya. Hawa nasfu yang munkar misalnya adalah memperturutkan keinginan hingga melampaui batas. Penyakit yang buruk misalnya adalah penyakit menular dan penyakit lainnya.

Jaami`ush Shaghiir 1468 Berlindung dari hati yang tidak khusyuk, dan dari doa yang tidak didengar, dan dari nafsu yang tiada puas – puasnya, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat

  

١٤٦٨ــ اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لَايَخْشَعْ وَمِنْ دُعَاءٍ لَايُسْمَعْ وَمِنْ نَفْسٍ لَاتَشْبَعْ  وَمِنْ عِلْمٍ لَايَنْفَعْ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ هٰؤُلَاءِ الْأَرْبَعْ (ت ن) عن إبن عمر (د ن ه ك) عن أبى هريرة (ن) عن أنس (ح)ـ

          1468- Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyuk, dan dari doa yang tidak didengar, dan dari nafsu yang tiada puas – puasnya, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepada-Mu dari empat (perkara) itu. (HR. Tirmidzi dan Nasaai dari Ibnu Umar. Riwayat Abu Dawud, Nasaai, Ibnu Majah, dan Haakim dari Abi Hurairah. Riwayat Nasaai dari Anas. HASAN)[1]

=

Hati yang tidak khusu adalah hati yang tidak tunduk untuk mengingat Allah swt atau mendengarkan kalamullah. Yaitu hati yang keras.

Jiwa yang tidak puas mengumpulkan harta benda atau banyak makan yang menyebabkan ngantuk dan banyak tidur, banyak was-was, dan keinginan – keinginan jiwa yang menyebabkan bahaya di dunia dan akherat.[1]



[1] Jami`us Shaghir: 1468., Faidhul Qadir 1468., Muslim 2722.

Jaami`ush Shaghiir 1461 Berlindung dari tetangga jahat

  

١٤٦١ــ اللّٰهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُبِكَ مِنْ جَارِ السُّوْءِ فِى دَارِ المُقَامَةِ فَإِنَّ جَارَ الْبَادِيَةِ يَتَحَوَّلُ (ك) عن أبى هريرة (صح)ـ

          1461- Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari tetangga yang jahat di tempat pemukiman karena sesungguhnya tetangga baadiyah (musafir/pelancong) berpindah-pindah. (HR. Haakim dari Abu Hurairah. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1461. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1461.

Rabu, 22 September 2021

Jaami`ush Shaghiir 1455 Minta semua kebaikan dan berlindung dari semua keburukan

  

١٤٥٥ــ اَللّٰهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ مِنَ الْخَيْرِ كُلِّهِ مَاعَلِمْتُ مِنْهُ وَمَالَمْ أَعْلَمْ وَأَعُوْذُبِكَ مِنَ الشَّرِّ كُلِّهِ مَاعَلِمْتُ مِنْهُ وَمَالَمْ أَعْلَمْ (الطيالسى طب) عن جابر بن سمرة (ح)ـ

1455- Ya Allah sesungguhnya aku mohon kepada-Mu semua kebaikan, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. Dan aku berlindung kepada-Mu dari semua keburukan, baik yang aku ketahui maupun yang tidak aku ketahui. (HR. Thayaalisi dan Thabrani dalam Al-Kabir dari Jabir bin Samurah. HASAN)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1455. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1455.

Jaami`ush Shaghiir 1452 Berlindung dari api neraka

  

١٤٥٢ــ اللهم رَبَّ جِبْرِيلَ وَمِيْكَائِيْلَ وَإِسْرَافِيْلَ وَمُحَمَّدٍ نَعُوْذُبِكَ مِنَ النَّارِ (طب ك) عن والد أبي المليح (صح)ـ

          1452- Ya Allah Tuhan Jibril dan Mikail dan Israfil dan Muhammad saw kami berlindung kepada-Mu dari neraka. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dan Hakim dari Walin Abi Malih. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1452. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1452.

Jaami`ush Shaghiir 984 Mohon perlindungan dari bahaya kefakiran, kepapaan (banyak keluarga tetapi fakir), menzhalimi, atau terzhalimi

  

٩٨٤ــ اسْتَعِيْذُوْا بِاللهِ مِنَ الْفَقْرِ وَالْعَيْلَةِ وَمِنْ أَنْ تَظْلِمُوْا أَوْ تُظْلَمُوْا ( طب) عن عبادة بن صامت (ح)ـ

984- Mohonlah perlindungan kepada Allah dari kefakiran, kepapaan (banyak keluarga tetapi fakir), menzhalimi, atau terzhalimi. (HR. Thabrani dari Ubadah bin Shaamit. HASAN)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 984. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 984.

Jaami`ush Shaghiir 983 Berlindung dari al-`ain (bahaya pandangan mata jahat)

  

٩٨٣ــ اسْتَعِيْذُوْا بِاللهِ مِنْ الْعَيْنِ فَإِنَّ الْعَيْنَ حَقٌّ ( ه ك) عن عائشة (صح)ـ

983- Mohonlah perlindungan kepada Allah dari (bahaya) al-`ain, karena sesungguhnya al-`ain adalah hak. (HR. Ibnu Majah dan Haakim dari Aisyah. SHAHIH)

Pandangan mata seseorang bisa memiliki dampak negatif terhadap sesuatu yang dipandangnya atas izin Allah swt, dampat negatif tersebut misalnya seseorang menjadi sakit atau menjadi rusak sebab pandangan jahat seseorang atas izin Allah swt. Dampak tersebutlah yang biasanya disebut penyakit `ain.

Salah satu contoh ta`awwudz yang baca Nabi SAW untuk cucu beliau Hasan dan Husen seperti dalam kitab Shahih Bukhari hadits nomor 3371 adalah (أُعِيْذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانِ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ).[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 983. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 983.

Jaami`ushShaghiir 981 Berlindung dari Thama` yang tidak baik dan tidak tepat

  

٩٨١ــ اسْتَعِيْذُوْا بِاللهِ مِنْ طَمَعٍ يَهْدِىْ إِلَى طَبْعٍ، وَمِنْ طَمَعٍ يَهْدِى إِلَى غَيْرِ مَطْمَعٍ، وَمِنْ طَمَعٍ حَيْثُ لَامَطْمَعَ (حم طب ك) عن معاذ بن جبل (صح)ـ

981- Mintalah kalian perlindungan kepada Allah dari keinginan (Thama`) yang membawa kepada kekotoran (thab`i), dan dari keinginan yang membawa kepada hal yang tidak diinginkan, dan dari keinginan pada saat tidak diinginkan. (HR. Ahmad, Thabrani dalam AlKabir, dan Haakim dari Mu`adz bin Jabal. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 981. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 981.

Selasa, 21 September 2021

Jaami`sh Shaghiir 4281 Keutamaan Dzikir, mencintai Allah, Orang Alim, dan menuntut ilmu

 =

٤٢٨١ــ الدُّنْيَا مَلْعُوْنَةٌ، مَلْعُوْنٌ مَافِيْهَا إِلَّا ذِكْرَ اللهِ، وَمَاوَالَاهُ، وَعَالِمًا أَوْ مُتَعَلِّمًا (ه) عن أبى هريرة (طس) عن إبن مسعود (ح)ـ

4281- Dunia itu terkutuk, terkutuk (pula) apa yang ada padanya, terkecuali ingat kepada Allah (dzikir), mencintai-Nya (atau apa yang dicintai Allah swt), orang alim, orang yang mencari ilmu. (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah dan HR. Thabrani dari Ibnu Mas`ud. HASAN)

=

DUNIA YANG DIBERKAHI

 =

  1. Hadits 04280 SHAHIH
  2. Hadits 04281 [ Dunia terkutuk terkecuali dzikrullah, mencintai Allah, orang berilmu, dan orang belajar ] HASAN
  3. Hadits 04282 SHAHIH
  4. Hadits 04283 SHAHIH
  5. Hadits 04284 HASAN
  6. Hadits 04285 DHAIF
  7. Hadits 04268 - 04279

Jaami`ush Shaghiir 557 Berlindung dari kebodohan dan kejahatan orang lain ketika berpuasa

  

٥٥٧ــ إِذَا جُهِلَ عَلَى أَحَدِكُمْ وَهُوَ صَائِمٌ فَلْيَقُلْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْكَ إِنِّى صَائِمٌ (ابن السنى ) عن أبي هريرة (صح)ـ

          557- Apabila salah seorang dari kalian diperlakukan bodoh sementara kalian sedang berpuasa maka katakanlah: (أَعُوْذُ بِاللهِ مِنْكَ إِنِّى صَائِمٌ) Aku berlindung kepada Allah darimu, sesungguhnya aku orang yang sedang berpuasa. (HR. Ibnu Sunni dari Abu Hurairah, SHAHIH)

          Tujuannya adalah mengingatkan kepada orang tersebut kalau kita sedang berpuasa sehingga dia punya kesadaran tidak melanjutkan perbuatan bodoh atau jahatnya kepada kita atau tujuannya agar kita mendapatkan perlindungan dari Allah swt dari semua perbuatan – perbuatan bodoh atau buruk orang tersebut.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 557. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 557.

Jaami`ush Shaghiir 883 Doa ketika merasakan ada yang sakit

  

٨٨٣ــ إِذَا وَجَدَ أَحَدُكُمْ أَلَمًا فَلْيَضَعْ يَدَهُ حَيْثُ يَجِدُ أَلَمَهُ وَلِيَقُلْ سَبْعَ مَرَّاتٍ: أَعُوْذُ بِعِزَّةِ ٱللهِ وَقُدْرَتِهِ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مِنْ شَرِّمَاأَجِدُ (حم طب) عن كعب بن مالك (ح)ـ

          883- Apabila salah seorang dari kalian menemukan  rasa sakit maka sebaiknya meletakan tangannya pada bagian yang sakit dan hendaknya membaca tujuh kali: (أَعُوْذُ بِعِزَّةِ ٱللهِ وَقُدْرَتِهِ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مِنْ شَرِّمَاأَجِدُ) Aku berlinung dengan keagungan Allah dan kuasa-Nya atas segala sesuatu dari keburukan apa yang aku rasakan. (HR. Ahmad dan Thabrani dalam Al-Kabir dari Ka`b bin Malik. HASAN / SHAHIH)

          Apabila seseorang merasakan sakit, baik lahir maupun batin, maka disunnahkan meletakan tangan kanannya diatas yang terasa sakit tersebut, kemudian membaca doa ini (أَعُوْذُ بِعِزَّةِ ٱللهِ وَقُدْرَتِهِ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ مِنْ شَرِّمَاأَجِدُ) sebanyak tujuh kali.[1]

          Dalam riwayat Imam Muslim hadits 2202 doa yang baca (بِاسْمِ اللهِ) tiga kali kemudian (أَعُوْذُ بِاللهِ وَ قُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّمَاأَجِدُ وَأُحَاذِرُ) tujuh kali.

          Dalam Sunan Abi Dawud hadits 3891 dan Sunan Tirmidzi hadits 2080 dijelaskan mengusap tujuh kali dan membaca doa (أَعُوْذُ بِعِزَّةِ ٱللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّمَاأَجِدُ).

          Dalam Sunan Ibnu Majah hadits bacaan doanya seperti ini (بِاسْمِ اللهِ أَعُوْذُ بِعِزَّةِ ٱللهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّمَاأَجِدُ وَأُحَاذِرُ) dibaca tujuh kali.



[1] Jaami`ush Shaghiir 883. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 883.

Senin, 20 September 2021

Jaami`us Shaghiir 880 Ta`awwudz ketika himar / keledai bersuara

  

٨٨٠ــ إِذَا نَهَقَ الْحِمَارُ فَتَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرّجِيْمِ (طب) عن صهيب (ض)ـ

          880- Apabila keledai bersuara maka mohonlah kalian perlindungan kepada Allah dari (kejahatan) syetan yang terkutuk. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Shuhaib. SHAHIH)

          Apabila kita mendengar atau mengetahui keledai bersuara maka disunnahkan meminta perlindungan kepada Allah swt dari kejahatan syetan yang terkutuk dengan membaca (أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرّجِيْمِ) atau membaca (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ أَعُوْذُ بِاللهِ السَّمِيْعِ الْعَلِيْمِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرّجِيْمِ). Karea sesungguhnya keledai tersebut melihat syetan.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 880. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 880.

Minggu, 19 September 2021

Jaami`ush Shaghiir 6972 Berlindung dari sifat penakut, kikir, umur yang jelek, cobaan hati , dan siksa kubur

  

٦٩٧٢ــ كَانَ يَتَعَوَّذُ مِنْ خَمْسٍ: مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ وَسُوْءِ العُمْرِ وَفِتْنَةِ الصَّدْرِ وَعَذَابِ القَبْرِ (د ن ه) عن عمر (ح)ـ

          6972- Beliau memohon perlindungan (kepada Allah swt) dari lima perkara: dari sifat penakut, kikir, umur yang jelek, cobaan hati , dan siksa kubur. (HR. Abu Dawud, Nasaai, dan Ibnu Majah dari Umar. HASAN)[1]


[1] Jaami`ush Shaghiir 6972. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6972.

Jaami`ush Shaghiir 3332 Mohon perlindungan dari takdir yang jelek

  

٣٣٣٢ــ تَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ جَهْدِ البَلَاءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ القَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الْأَعْدَاءِ (خ) عن أبي هريرة (صح)ـ

          3332- Mohonlah kalian perlindungan kepada Allah dari cobaan yang berat, kemalangan yang mengejar, takdir yang yang buruk, dan musuh yang bersuka cita (karena kekalahan kalian). (HR. Bukhari dari Abu Hurairah. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 3332. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3332.

Jaami`ush Shaghiir 3334 Berlindung dari keburukan tetangga, istri, dan pemimpin

  

٣٣٣٤ــ تَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ ثَلَاثَةِ فَوَاقِرَ: جَارِ السُّوْءِ إِنْ رَأى خَيْرًا كَتَمَهُ وَإِنْ رَأَى شَرًّا أَدَاعَهُ، وَزَوْجَةٍ سُوْءٍ إِنْ دَخَلَتْ عَلَيْهَا لَسَنَتْكَ وَإِنْ غِبْتَ عَنْهَا خَانَتْكَ، وَإِمَامٍ سُوْءٍ إِنْ أَحْسَنْتَ لَمْ يَقْبَلْ وَإِنْ أَسَأْتَ لَمْ يَغْفِرْ (هب) عن أبى هريرة (ض)ـ

          3334- Mintalah kalian perlindungan kepada Allah dari tiga kemalangan: Tetangga jahat yang apabila melihat kebaikan(mu) dia menyembunyikannya dan apabila dia melihat keburukan(mu) dia menyebarkannya, Istri yang buruk yang apabila kamu masuk kapadanya dia mengata-ngataimu dan apabila kamu tidak ada dia mengkhianatimu, Pemimpin jahat yang apabila kamu berbuat baik kepadanya dia tidak menerimanya dan apabila kamu berbuat salah kepadanya dia tidak memaafkanmu. (HR. Baihaqi dari Abu Hurairah. DHAIF)

Jaami`ush Shaghiir 3333 Minta dijauhkan dari tetangga jahat

  

٣٣٣٣ــ تَعَوَّذُوا بِاللهِ مِنْ جَارِ السُّوْءِ فِى دَارِ المُقَامِ فَإِنَّ الْجَارَ الْبَادِيَ يَتَحَوَّلُ عَنْكَ (ن) عن أبى هريرة (صح)ـ

          3333- Mintalah kalian perlindungan kepada Allah dari tetangga yang jahat di tempat tinggal , karena tetangga badui akan pindah meninggalkanmu. (HR. Nasaai dari Abu Hurairah. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 3333. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3333.