Laman

Kamis, 23 September 2021

Jaami`ush Shaghiir 1468 Berlindung dari hati yang tidak khusyuk, dan dari doa yang tidak didengar, dan dari nafsu yang tiada puas – puasnya, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat

  

١٤٦٨ــ اَللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنْ قَلْبٍ لَايَخْشَعْ وَمِنْ دُعَاءٍ لَايُسْمَعْ وَمِنْ نَفْسٍ لَاتَشْبَعْ  وَمِنْ عِلْمٍ لَايَنْفَعْ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ هٰؤُلَاءِ الْأَرْبَعْ (ت ن) عن إبن عمر (د ن ه ك) عن أبى هريرة (ن) عن أنس (ح)ـ

          1468- Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari hati yang tidak khusyuk, dan dari doa yang tidak didengar, dan dari nafsu yang tiada puas – puasnya, dan dari ilmu yang tidak bermanfaat. Aku berlindung kepada-Mu dari empat (perkara) itu. (HR. Tirmidzi dan Nasaai dari Ibnu Umar. Riwayat Abu Dawud, Nasaai, Ibnu Majah, dan Haakim dari Abi Hurairah. Riwayat Nasaai dari Anas. HASAN)[1]

=

Hati yang tidak khusu adalah hati yang tidak tunduk untuk mengingat Allah swt atau mendengarkan kalamullah. Yaitu hati yang keras.

Jiwa yang tidak puas mengumpulkan harta benda atau banyak makan yang menyebabkan ngantuk dan banyak tidur, banyak was-was, dan keinginan – keinginan jiwa yang menyebabkan bahaya di dunia dan akherat.[1]



[1] Jami`us Shaghir: 1468., Faidhul Qadir 1468., Muslim 2722.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar