Laman

Sabtu, 14 Agustus 2021

Jami`ush Shaghiir 4259 Doa antara adzan dan iqamat

  

٤٢٥٩ــ الدُّعَاءُ لَا يُرَدُّ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ (حم د ت ن حب) عن أنس (صح)ـ

          4259- Doa itu tidak akan ditolak di antara adzan dan iqamat. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai, dan Ibnu Hibban dari Anas. SHAHIH)[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 4259. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4259.

Jami`ush Shaghiir 881 Doa setelah adzan dikumandangkan

  

٨٨١ــ إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلَاةِ فُتِحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وٱسْتُجِيْبَ الدُّعَاءُ (الطيالسى، ع، والضياء) عن أنس (ح)ـ

          881- Apabila dipanggil untuk shalat maka dibukalah pintu-pintu langit dan dikabulkan doa. (HR. Thayaalisi, Abu Ya`laa dan Dliyaa dari Anas. HASAN)[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 881. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 881.

Jumat, 13 Agustus 2021

Jami`ush Shaghiir 3566 Doa ketika adzan dan di bawah hujan

  

٣٥٦٦ــ ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ و تَحْتَ الْمَطَرِ (ك) عن سهل بن سعد (ح)ـ

          3566- Dua (doa) tidak ditolak: Doa di waktu adzan dan doa di bawah hujan. (HR. Hakim dari Sahl bin Sa`d. HASAN)

          Hujan adalah rahmat, waktu turunnya hujan aktu turunnya rahmat sehingga doa-doa yang dipanjatkan tidak akan ditolak.[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 3566. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3566.

Jami`ush Shaghiir 3565 Dua doa yang tidak akan ditolak

  

٣٥٦٥ــ ثِنْتَانِ لَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءَ عِنْدَ النِّدَاءِ و عِنْدَ الْبَأْسِ حِيْنَ يَلْحَمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا (د حب ك) عن سهل بن سعد (صح)ـ

          3565- Dua (doa) tidak ditolak: Doa ketika adzan dan doa ketika pertempuran saat sebagian mereka bergumul dengan sebagiannya. (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Hakim dari Sahl bin Sa`d. SHAHIH)

          Ada dua doa yang tidak akan ditolak, yaitu doa ketika telah dikumandangkannya adzan hingga shalat didirikan dan doa ketika dalam barisan jihad fi sabilillah saat mereka saling serang dengan musuh. [1]



[1] Jami`ush Shaghiir 3565. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3565.

Jami`ush Shaghiir 1941 Keutamaan sepertiga malam yang akhir

  

 ١٩٤١ــ إِنَّ اللهَ تَعَالَى يُمْهِلْ حَتَّى إِذَا كَانَ ثُلُثُ اللَيْلِ الآخِرُ نَزَلَ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَنَادَى: هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ؟ هَلْ مِنْ تَائِبٍ؟ هَلْ مِنْ سَائِلٍ؟ هَلْ مِنْ دَاعٍ؟  حَتَّى يَنْفَجِرَ الْفَجْرُ (حم م) عن أبى سعيد وأبى هريرة معا (صح)ـ

          1941- Sesungguhnya Allah swt menagguhkan sehingga apabila telah datang sepertiga malam yang akhir maka turun ke langit dunia (terdekat) kemudian memanggil: “Apakah ada yang meminta ampunan? Apakah ada yang bertaubat? Apakah ada yang meminta? Apakah ada yang berdoa?” (begitu) sampai terang fajar. (HR. Ahmad dan Muslim dari Abi Sa`id dan Abi Hurairah secara bersamaan. SHAHIH)

          Hadits ini menunjukan keutamaan waktu sepertiga malam yang akhir karena Allah swt menurunkan rahmat, ridha, ampunan, pemberian, dan ijabah. [1]



[1] Jami`ush Shaghiir 1941. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1941.

Kamis, 12 Agustus 2021

Jami`ush Shaghiir 1349 Berdoa dekat rahmat Allah swt

  

١٣٤٩ــ أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الرَّبُّ مِنَ الْعَبْدِ فِى جَوْفِ الْلَيْلِ الآخِرِ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَكُوْنَ مِمَّنْ يَذْكُرُ اللهَ فِى تِلْكَ السَّاعَةِ فَكُنْ (ت ن ك) عن عمرو عبسة (صح)ـ

          1349- Yang paling dekat Tuhan dari hamba adalah di waktu tengah malam yang akhir, maka apabila engkau bisa menjadi orang yang berdzikir kepada Allah di waktu tersebut maka jadilah. (HR. Tirmidzi, Nasaa-I, dan Hakim dari `Amr bin `Abasah. SHAHIH).

Jami`ush Shaghiir 8100 Bersuci, Dzikir, Tidur, Bangun, Berdoa, pastilah doanya dikabulkan, Aamiin

  

٨١٠٠ــ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيْتُ عَلَى ذِكْرٍ طَاهِرًا فَيَتَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ فَيَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ (حم د ه) عن معاذ (ح)ـ

          8100- Tiada seorang muslim yang bermalam dalam keadaan dzikir dan suci kemudian bangun pada sebagian waktu malam kemudian meminta kepada Allah swt mengenai kebaikan dunia dan akherat terkecuali Allah swt akan memberi apa yang dimintanya. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah dari Mu`adz. HASAN).

          Seseorang yang bersuci dan berdzikir sehingga dia tertidur dalam keadaan terebut maka ruhnya akan naik dan bersujud di bawah Arasy tempat keluarnya anugrah – anugrah Allah swt. Sedangkan orang yang tidur tidak dalam keadaan bersuci maka tidak dapat mencapai derajat tersebut.

          Kemudian apabila ia terbangun pada waktu ijabah, kemudian minta kepada Allah swt mengenai kebaikan dunia dan akherat maka Allah akan memberikan apa yang dimintanya tersebut.[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 8100. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8100.

Selasa, 10 Agustus 2021

Jami`ush Shaghiir 2331 Suatu waktu di malam hari dimana doa dikabulkan

  

٢٣٣١ــ إِنَّ فِى اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى فِيْهَا خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ (حم) عن جابر (صح)ـ

          2331- Sesungguhnya di waktu malam ada suatu waktu yang tidaklah meminta seorang hamba muslim pada waktu tersebut, mengenai kebaikan dunia maupun akherat, terkecuali Allah swt akan memberikannya kepadanya. Dan itu pada setiap malam. (HR. Ahmad dan Muslim dari Jabir. SHAHIH).

          Kapan waktu ijabah tersebut? Ada yang mengatakan sepertiga yang akhir, ada yang mengatakan waktu sahur, ada yang mengatakan sepanjang malam, dan Imam Ghazali menegaskan waktu tersebut rahasia seperti dirahasiakannya malam lailatul qadar karena suatu hikmah agar orang – orang terus mencarinya di sepanjang malam.[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 2331. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2331.

Jami`ush Shaghiir 598 Aamiin bersama Malaikat

  

٥٩٨ــ إِذَا دَعَا أَحَدُكُمْ فَلْيُؤَمِّنْ عَلَى دُعَاءِ نَفْسِهِ (عد) عن أَبِى هريرة و بيض له الديلمي (ض)ـ

          598- Apabila salah seorang kalian berdoa maka hendaklah mengamini doanya sendiri. (HR. Ibnu Adi dari Abu Hurairah, dan ia termasuk yang dibiarkan putih (tanpa catatan sanad) oleh Dailami. DHAIF)

          Disunnahkan membaca aamiin untuk doa sendiri maupun doa orang lain karena ketika membaca aamiin maka Malaikat akan mengikutinya dan bisa menjadi salah satu sebab dikabulkannya doa.[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 598. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 598.

Jami`ush Shaghir 532 Mintalah hanya kepada Allah swt semata

  

٥٣٢ــ إِذَا تَمَنَّى أَحَدُكُمْ فَلْيُكْثِرْ فَإِنَّمَا يَسْأَلُ رَبَّهُ (طس) عن عائشة (صح)ـ

          532- Apabila salah seorang dari kaliam bercita-cita maka perbanyaklah, karena sesungguhnya ia hanya meminta kepada Tuhan-nya. (HR. Thabrani dalam Al-Ausath dari Aisyah. SHAHIH)

          Apabila seseorang punya cita-cita maka perbanyaklah cita-cita tersebut karena pada hakekaknya dia hanya meminta kepada Allah swt akan terwujudnya cita-cita tersebut. Mintalah baik perkara kecil maupun besar, perkara sedikit maupun banyak hanya kepada Allah swt semata.

Senin, 09 Agustus 2021

Jami`ush Shaghiir 8664 Aamiin-nya para Malaikat

  

٨٦٦٤ــ مَنْ دَعَا لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، قَال الْمَلَكُ المُوَكِّلُ بِهِ: آمِيْنَ وَلَكَ بِمِثْلٍ (م د) عن بي الدرداء (صح)ـ

      8664- Barangsiapa yang mendoakan saudaranya yang tidak ada dihadapannya maka Malaikat yang diserahi dia berkata: “aamiin” dan bagimu sepertinya”

          Saudara yang dimaksud disini adalah saudara dalam agama. Mitslin yang dimaksud disini adalah doa sama seperti doamu untuk saudaramu tersebut.[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 8664. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8664.

Minggu, 08 Agustus 2021

Jami`ush Shaghiir 491 Membaca aamiin bersamaan imam

  

٤٩١ــ إِذَا أَمَّنَ الْإِمَامُ أَمِّنُوْا فَإِنَّهُ مَنْ وَافَقَ تَأْمِيْنُهُ تَأْمِيْنَ الْمَلَائِكَةِ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ (مالك حم ق ٤) عن أبي هريرة (ق)ـ

          491- Apabila imam telah membaca “aamiin” maka bacalah “aamiin”, sesungguhnya barangsiapa yang aamiinnya bertepatan dengan aamiinnya Malaikat maka diampuni dosa-dosa yang telah lalu. (HR. Malik, Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-I, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH)

          Dosa-dosa yang dimaksud disini adalah dosa – dosa yang kecil.[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 491. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 491.

Jami`ush Shaghiir 4266 Anjuran bershalawat ketika berdoa

  

٤٢٦٦ــ الدُّعَاءُ مَحْجُوْبٌ عَنِ اللهِ، حَتَّى يُصَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَأَهْلِ بَيْتِهِ (أبو الشيخ) عن على (ح)ـ

          4266- Doa itu dihalangi dari Allah swt, sehingga bershalawat kepada Nabi saw dan ahli baitnya. (HR. Abu Syeh dari Ali. HASAN)