Laman

Sabtu, 20 Maret 2021

JAMI`USH SHAGHIIR 3864 Malu hanya mendatangkan kebaikan

 =

١٦ـ٣٨٦٤ـ الحَيَاءُ لَا يَأْتِي إِلَّا  بِخَيْرٍ (ق) عن عمران بن حصين (صح)ـ

                [16](3864)- Malu tidak mendatangkan terkecuali kebaikan. (HR. Bukhari dan Muslim dari Imran bin Hushain. SHAHIH). [Al-Jami: 3864, Bukhari:6117, Muslim:37].

=

JAMI`USH SHAGHIIR 3863 - Malu itu semunya kebaikan

 =

١٥ـ٣٨٦٣ـ الحَيَاءُ خَيْرٌ كُلُّهُ (م د) عن عمران بن حصين (صح)ـ

                [15](3863)- Malu itu kebaikan seluruhnya (HR. Muslim dan Abu Dawud dari Imran bin Hushain. SHAHIH) [Al-Jami: 3863, Bukhari:6117, Muslim:37].

=

KEUTAMAAN SURAT AL-FATIHAH

 =

  1. Hadits 01288 [ Al-Fatihah surat paling utama dalam Al-Qur`an ] SHAHIH
  2. Hadits 04794 [ Al-Fatihah adalah As-Sab`ul Matsaanii  ] SHAHIH
  3. Hadits 03833Al-Fatihah adalah Ummul Qur`an, Ummul Kitab, dan As-Sab`ul Matsaanii ] SHAHIH
  4. Hadits 03832Al-Fatihah adalah As-Sab`ul Matsaanii dan Al-Qur`an  Al-`Azhiim. ] SHAHIH [Bukhari 5006] 
  5. Hadits 01614 [ Ummul Qur`an ] SHAHIH BUKHARI 5006 
  6. Hadits 01615 [ Al-Fatihah bisa menggantikan yang lainnya ] HASAN
  7. Hadits 02851 [ Al-Fatihah surat paling bagus dalam Al-Qur`an ] SHAHIH
  8. Hadits 07129 [ Al-Fatihah dibaca seayat-seayat ] SHAHIH
  9. Hadits 00892 [ Membaca Al-Fatihah dan Al-Ikhlash sebelum tidur] HASAN
  10. Hadits 09894 [ Membaca surat al-fatihah dalam shalat ] SHAHIH
  11. Hadits 05828 [ Al-Fatihah menyemai dua pertiga Al-Qur`an] DHAIF
  12. Hadits 05827 [ Al-Fatihah penyembuh setiap penyakit] DHAIF
  13. Hadits 05829 [] DHAIF
  14. Hadits 05831 [] DHAIF

=

 

١٢٨٨ــ أَفْضَلُ الْقُرْآنِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ (ك هب) عن أنس (صح)ـ

          1288- (Surat) Al-Qur`an yang paling utama adalah Al-Fatihah (الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ). (HR. Haakim dan Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Anas. SHAHIH)[1]

 

٤٧٩٤ــ السَّبْعُ الْمَثَانِى فَاتِحَةُ الْكِتَابِ (ك) عن أبي (صح)ـ

          4794- As-Sab`ul Matsaanii adalah Faatihatul Kitaab (HR. Hakim dari Ubay. SHAHIH)

          Hadits tersebut merupakan tafsir dari ayat Al-Qur`an surat al-Hijr ayat 87 (وَلَقَدْ آتَيْنَاكَ سَبْعًا مِنَ الْمَثَانِي) Dinamakan As-Sab`ul Matsaanii karena surat tersebut terdiri dari tujuh ayat dengan memperhitungkan basmalah sebagai salah satu ayat dari al-Faatihah.[2]

٣٨٣٣ــ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ أُمُّ الْقُرْآنِ وَ أُمُّ الْكِتَابِ وَ السَّبْعُ الْمَثَانِى (د ت) عن أبي هريرة (صح)ـ

          3833- Alhamdulillahi Rabbill `Aalamiin adalah Ummul Qur`an, Ummul Kitab, dan As-Sab`ul Matsaanii (HR, Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Hurairah. SHAHIH)

          Alhamdulillahi Rabbill `Aalamiin maksudnya adalah surat yang ada ayat Alhamdulillahi Rabbill `Aalamiin yaitu surat al-Fatihah. Dinamakan Ummul Qur`an karena al-Fatihah mengandung semua ilmu-ilmu Al-Qur`an.[3]

٣٨٣٢ــ  الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِى الَّذِى أُوْتِيْتُهُ وَالْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ (خ د) عن أبي سعيد بن المعلى (صح)ـ

          3832- Alhamdulillahi Rabbill `Aalamiin adalah As-Sab`ul Matsaanii yang diberikannya kepadaku dan Al-Qur`an  Al-`Azhiim. (HR, Bukhari dan Abu Dawud dari Abu Sa`id Al-Ma`li. SHAHIH)

          Dinamakan As-Sab`ul Matsaanii  karena surat ini diulang – ulang dalam setiap raka`at shalat, karena sering diulangi, atau karen sebab-sebb lainnya.[4]

١٦١٤ــ أُمُّ الْقُرْآنِ هِيَ السَّبْعُ الْمَثَانِى وَالْقُرْآنُ العَظِيْمُ (خ) عن أبى بكر(صح)ـ

          1614- Ummul Qur`an adalah Sab`ul Matsani dan Al-Qur`an yang agung. (HR. Bukhari dari Abu Bakar. SHAHIH)

Surat Al-Fatihah biasa juga disebut Ummul Qur`an, Sab`ul Matsani dan Al-Qur`an Al-`Azhim. Disebut Ummul Qur`an karena menjadi pembuka Al-Qur`an dan semua makna Al-Qur`an terangkum dalam al-Fatihah. Dinamakan sab`ul matsani karena Al-Fatihah terdiri dari tujuh ayat dengan memperhitungkan basmalah sebagai bagian dari ayat al-Fatihah dan karena diulang-ulangnya al-Fatihah di dalam shalat. Sebagai bagian dari Al-Qur`an Al-Fatihah disebut Al-Qur`an Al-`Azhim itu menunjukan kekhususan dan keagungan surat al-Fatihah.[5]

١٦١٤ــ أُمُّ الْقُرْآنِ عِوَضٌ مِنْ غَيْرِهَا، وَلَيْسَ غَيْرُهَا مِنْهَا عِوَضٌ (قط ك) عن عبادة (ح)ـ

          1614- Ummul Qur`an adalah ganti dari lainnya, dan tidak ada yang lainnya yang jadi penggantinya. (HR. Daruquthni dan Hakim dari `Ubadah. HASAN)

          Ummul Qur`an bisa menjadi pengganti yang lain dan yang lain tidak bisa menjadi pengganti dari Ummul Qur`an. Oleh karena itu tidak ada satu suratpun dari Al-Qur`an dan dari kitab – kitab lainnya yang bisa menggantikan ummul qur`an di dalam shalat. [6]

٢٨٥١ــ اَلَا أُخْبِرُكَ بِأَخْيَرِ سُوْرَةٍ فِى القُرْآنِ: الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْن (حم) عن عبد الله بن جابر البياضى (ح)ـ

          2851- Maukah engkau aku beritahukan surat yang paling bagus dalam Al-Qur`an? “Alhamdulillahi Rabbill `Aalamiin” (yaitu surat Al-Faatihah). (HR. Ahmad dari Abdullah bin Jabir al-Bayaadhi. HASAN)

          Tidak ada surat yang labih baik dari al-Fatihah, baik itu di dalam Al-Qur`an, Injil, Taurat, Zabur, maupun kitab-kitab lainnya. Oleh karena itu pahala membacanya juga merupakan pahala yang paling besar jika dibandingkan dengan surat – surat lainnya.[7]

٧١٢٩ــ كَانَ يَقْطَعُ قِرَاءَتَهُ آيَةً آيَةً ـ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ـ ثُمَّ يَقِفُ ـ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ـ ثُمَّ يَقِفُ ـ (ت ك) عن أمسلمة (صح)ـ

7129- Beliau memutus bacaan seayat-seayat (الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ) lalu berhenti (الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ) lalu berhenti. (HR. Tirmidzi dan Haakim ari Umi Salamah. SHAHIH)[8]

٨٩٢ــ إِذَا وَضَعْتَ جَنْبَكَ عَلَى الْفِرَاشِ وَقَرَأْتَ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ و قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ فَقَدْ أَمِنْتَ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ إِلَّا الْمَوْتَ (البزار عن أنس) (ح)ـ

892- Apabila engkau telah meletakkan sisimu diatas hamparan dan telah engkau baca al-Fatihah dan Qul Huwallau Ahad (Al-Ikhlash) maka sungguh engkau telah aman dari segala sesuatu terkecuali mati. (HR. Bazzar dari Anas. HASAN)[9]

٩٨٩٤ــ لَاصَلَاةَ لِمَنْ لَمْ يَقْرَأْ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ (حم ق ٤) عن عبادة (صح)ـ

9894- Tidak ada shalat bagi orang yang tidak membaca surat al-fatihah. (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-i, dan Ibnu Majah dari `Ubadah SHAHIH)

Shalat tidak sah kalau tidak membaca surat al-fatihah.[10]

٥٨٢٨ــ فَاتِحَةُ الْكِتَابِ تَعْدِلُ بِثُلُثَىِ الْقُرْآنِ (عبد بن حميد) عن إبن عباس (ض)ـ

5828- Al-Fatihah itu menyamai dua pertiga Al-Qur`an. (HR. Abd bin Humaid dari Ibnu Abbas. DHAIF)[11]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1288. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1288.

[2] Jaami`ush Shaghiir 4794. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4794.

[3] Jaami`ush Shaghiir 3833. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3833.

[4] Jaami`ush Shaghiir 3832. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3832.

[5] Jaami`ush Shaghiir 1614. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1614.

[6] Jaami`ush Shaghiir 1615. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1615.

[7] Jaami`ush Shaghiir 2851. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2851.

[8] Jaami`ush Shaghiir 7129. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 7129.

[9] Jaami`ush Shaghiir 892. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 892.

[10] Jaami`ush Shaghiir 9894. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 9894.

[11] Jaami`ush Shaghiir 5828. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 5828.

Keutamaan Dua Ayat Terakhir Surat Al-Baqarah

 =

  1. Hadits 01731 [ Dua ayat terakhir Al-Baqarah adalah shalat (rahmat), qur`an dan doa ] HASAN
  2. Hadits 03031 [ Dua ayat terakhir surat Al-Baqarah waktu malam ] SHAHIH
  3. Hadits 08927 [ Dua ayat terakhir Al-Baqarah waktu malam ] SHAHIH
  4. Hadits 00027 [Dua ayat terakhir - Obat ] DHAIF


KEUTAMAAN AYAT KURSI

  1. Hadits 00021 [ Ayat kursi seperempat Al-Qur`an] DHAIF
  2. Hadits 07316 [ Ayat kursi, pemimpin ayat Al-Qur`an]DHAIF
  3. Hadits 08926 [ Ayat kursi setelah shalat ] SHAHIH 

Ayat Kursi dibaca setelah shalat lima waktu

٨٩٢٦ــ من قرأَ آيةَ الكرسيِّ دُبُرَ كلِّ صلاةٍ مَكتوبَةٍ، لَم يمنعْهُ من دُخولِ الجنَّةِ إلَّا أن يموتَ (النسائى، وابن حبان) عن أبى أمامة (صح)ـ

          8926- Barangsiapa membaca ayat kursi setiap selesai shalat fardhu, maka tidak ada yang mencegahnya masuk surga selain kematian. (HR. Nasaai dan Ibnu Hibban dari Abi Umamah. SHAHIH).

          Salah satu maksudnya adalah tidak ada syarat lagi yang harus dipenuhi untuk bisa masuk surga selain kematian.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 8926. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8926.

=
Ayat Kursi Diabaca waktu pagi dan sore hari

إِذَا قَرَأَتْهَا غُدْوَةً أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُمْسِيَ ، وَإِذَا قَرَأَتْهَا حِيْنَ تُمْسِي أُجِرَتْ مِنَّا حَتَّى تُصْبِحَ

          Artinya: Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi hingga pagi.” (HR. Al Hakim 1: 562)

=

دَعْنِى أُعَلِّمْكَ كَلِمَاتٍ يَنْفَعُكَ اللَّهُ بِهَا . قُلْتُ مَا هُوَ قَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) حَتَّى تَخْتِمَ الآيَةَ ، فَإِنَّكَ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَنَّكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ فَأَصْبَحْتُ ، فَقَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « مَا فَعَلَ أَسِيرُكَ الْبَارِحَةَ » . قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ زَعَمَ أَنَّهُ يُعَلِّمُنِى كَلِمَاتٍ ، يَنْفَعُنِى اللَّهُ بِهَا ، فَخَلَّيْتُ سَبِيلَهُ . قَالَ « مَا هِىَ » . قُلْتُ قَالَ لِى إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ مِنْ أَوَّلِهَا حَتَّى تَخْتِمَ ( اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَىُّ الْقَيُّومُ ) وَقَالَ لِى لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ وَلاَ يَقْرَبَكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ ، وَكَانُوا أَحْرَصَ شَىْءٍ عَلَى الْخَيْرِ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « أَمَا إِنَّهُ قَدْ صَدَقَكَ وَهُوَ كَذُوبٌ ، تَعْلَمُ مَنْ تُخَاطِبُ مُنْذُ ثَلاَثِ لَيَالٍ يَا أَبَا هُرَيْرَةَ » . قَالَ لاَ . قَالَ « ذَاكَ شَيْطَانٌ »

Abu Hurairah menjawab, “Wahai Rasulullah, ia mengaku bahwa ia mengajarkan suatu kalimat yang Allah beri manfaat padaku jika membacanya. Sehingga aku pun melepaskan dirinya.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bertanya, “Apa kalimat tersebut?” Abu Hurairah menjawab, “Ia mengatakan padaku, jika aku hendak pergi tidur di ranjang, hendaklah membaca ayat kursi hingga selesai yaitu bacaan ‘Allahu laa ilaha illa huwal hayyul qoyyum’. Lalu ia mengatakan padaku bahwa Allah akan senantiasa menjagaku dan setan pun tidak akan mendekatimu hingga pagi hari. Dan para sahabat lebih semangat dalam melakukan kebaikan.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun bersabda, “Adapun dia kala itu berkata benar, namun asalnya dia pendusta. Engkau tahu siapa yang bercakap denganmu sampai tiga malam itu, wahai Abu Hurairah?” “Tidak”, jawab Abu Hurairah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Dia adalah setan.” (HR. Bukhari no. 2311)

=
Waktu membaca ayat kursi
  1. Bisa kapan saja dan dimana saja selama tidak ada larangan 
  2. Setelah shalat lima waktu
  3. Waktu pagi dan sore hari
  4. Sebelum tidur
  5. Tiga waktu utama membaca ayat kursi


=

Hadits 11-20 Shahih Jami'ush Shaghir Imam Suyuthi


=

 

٢٢ــ١١ــ آيَةُ مَا بَيْنَنا وَبَيْنَ المُنافِقِينَ أنَّهُمْ لاَ يَتَضَلَّعُونَ مِنْ زَمْزَمَ (4 هـ ك) عَن ابْن عَبَّاس (صح)ـ[1]

[22](11)- Tanda perbedaan antara kita dan orang munafik adalah mereka tidak mau memperbanyak minum air zam – zam. (HR. Bukhari dalam kitab At-Tarikh, Ibnu Majah dan Hakim dari Ibnu Abbas. SHAHIH)

٢٤ـ١٢ــ آيَةُ الإيمانِ حُبُّ الأَنْصَارِ وآيَةُ النِّفاقِ بُغْضُ الأنْصارِ (حم ق ن) عَن أنس (صح)ـ[2]

[24](12)- Tanda keimanan adalah cinta sahabat anshar dan tanda kemunafikan adalah benci sahabat anshar. [HR. Ahmad, Bukhari, Muslim dan Nasaa-i dari  Anas] [Al-Jami: 24, Bukhari 17, Muslim: 74]

٢٥ـ١٣ـ آيَةُ المُنافِقِ ثَلاَثٌ إذَا حَدَّثَ كَذَبَ وإذَا وعَدَ أخْلَفَ وإذَا ائْتُمِنَ خانَ (ق ت ن) عَن أبي هُرَيْرَة (صح)ـ[3]

                [25](13)- Tanda - tanda orang munafik itu ada tiga: apabila berkata ia dusta, apabila berjanji ia menyalahi janji, apabila dipercaya ia berkhianat. (HR. Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Nasaa-i dari Anas, SHAHIH)

٢٨ـ١٤ـ  إئتِ المَعْروفَ،وَاجْتَنِبِ المُنْكَرَ وانْظُرْ مَا يُعْجِبُ أُذُنَكَ أنْ يَقُولَ لَكَ القَوْمُ إذَا قُمْتَ مِنْ عِنْدِهِمْ فَأْتِهِ وانْظُرُ الَّذِي تَكْرَهُ أنْ يَقُولَ لَكَ القَوْمَ إذَا قُمْتَ مِنْ عِنْدِهِمْ فاجْتَنِبْهُ (خد) وَابْن سَعْدٍ والبَغَوي فِي مُعْجَمه والباوَرْدي فِي المَعْرِفَةِ (هَب) عَن حَرْمَلَةَ بن عبد الله بن أوسٍ وَمَا لَهُ غَيره (ح)ـ[4]

                [28](14)- Kerjakanlah kebaikan dan tinggalkanlah kemungkaran. Lihatlah (pikirkanlah) perkataan kaum (yang diucapkan ketika kamu tidak bersama mereka) yang membuatmu senang maka kerjakanlah. Lihatlah perkataan kaum (yang diucapkan ketika kamu tidak bersama mereka) yang membuat kamu tidak senang maka jauhilah. (HR Bukhari dalam Al-Adab, Ibnu Sa`d. Baghawi dalam Mu`jamnya. Baarudi dalam Al-Ma`rifah dan Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Harmalah bin Aus, dan ia tidak mempunyai selain hadits ini. HASAN)

٢٩ـ١٥ـ ائْتِ حَرْثَكَ أنَّى شِئْتَ وأطْعِمْها إِذا طَعِمْتَ واكْسُها إِذا اكْتَسَيْتَ ولاَ تُقَبِّحِ الوَجْهَ ولاَ تَضْرِبْ (د) عَن بَهْزِ بن حَكِيمٍ عَنْ أبِيهِ عَنْ جَدِّهِ (ح)ـ[5]

                [29](15) Garaplah ladangmu bagaimana kamu mau (setubuhilah istrimu sesukamu), berilah dia makan apabila kamu makan, berilah dia pakaian apabila kamu berpakaian, janganlah mencela wajahnya dan janganlah memukulnya. (HR Abu Dawud dari Bahz bin Hakim dari bapaknya dari kakeknya. HASAN)

٣١ـ١٦ـ اِئْتُوا الدّعوةَ اِذَا دُعِيْتُم (م) عن ابن عمر (صح)ـ[6]

                [31](16)- Datanglah ke undangan jika kalian diundang. (HR Muslim dari Ibnu Umar, SHAHIH)

٣٢ـ١٧ـ إِئتَدِمُوْا بِالزَّيْتِ وَادَّهِنُوْا بـِهِ فَاِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ شَجَرَةٍ مُبَارَكَةٍ (هـ ك هب) عن ابن عمر(صح)ـ[7]

                [32](17)- Berlauklah dengan minyak zaitun dan berminyaklah dengannya karena sesungguhnya minyak zaitun keluar dari pohon yang diberkahi. (HR. Ibnu Majah, Hakim dan Baihaqi dari Ibnu Umar, SHAHIH)

٣٤ـ١٨ـ اِئْتَدِمُوْا مِنْ هَذِهِ ٱلشَّجَرَةِ ـ يَعْنِى الزّيْتَ ـ وَمَنْ عُرِضَ عَلَيْهِ طِيْبٌ فَلْيُصِبْ مِنْهُ (طس) عن ابن عباس (ح)ـ[8]

                [34](18)- Berlauklah kalian dari pohon ini - maksudnya pohon zaitun - Barang siapa yang ditawari minyak wangi maka hendaklah menerimanya. (HR Thabrani dari Ibnu Abbas.HASAN)

٣٦ـ١٩ـ إِئْتَذَنُوْا لِلنِّسَاءِ أَنْ يُصَلِّيْنَ بِللَّيْلِ في الْمَسْجِدِ (ت والطيالسي) عن ابن عمر (صح)ـ[9]

                [36](19)- Izinkanlah kaum perempuan untuk shalat malam di masjid. (HR. Thayaalisi dari Ibnu Umar, SHAHIH)

٣٧ـ٢٠ـ  ائْذَنُوْا لِلنِّسَاءِ بِاللَيْلِ اِلى الْمَسَاجِدِ (حم م د ت) عن ابن عمر (صح)ـ[10]

                [37](20)- Izinkanlah kaum perempuan pergi ke masjid di malam hari. (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi dari Ibnu Umar, SHAHIH)



[1] Jam`ul Jawaami`: 51., Jami`us Shaghir: 22., Fathul Kabiir: 38., Kunuuzul Haqaaiq: .

[2] Jam`ul Jawaami`: 47., Jami`us Shaghir: 24., Fathul Kabiir: 33., Kunuuzul Haqaaiq: .

[3] Jam`ul Jawaami`: 48., Jami`us Shaghir: 25., Fathul Kabiir: 36., Kunuuzul Haqaaiq: .

[4] Jam`ul Jawaami`: 54., Jami`us Shaghir: 28., Fathul Kabiir: 39., Kunuuzul Haqaaiq: .

[5] Jam`ul Jawaami`: 55., Jami`us Shaghir: 29., Fathul Kabiir: 40., Kunuuzul Haqaaiq: .

[6] Jam`ul Jawaami`: 60., Jami`us Shaghir: 31., Fathul Kabiir: 45., Kunuuzul Haqaaiq: .

[7] Jam`ul Jawaami`: 65., Jami`us Shaghir: 32., Fathul Kabiir: 41., Kunuuzul Haqaaiq: .

[8] Jam`ul Jawaami`: 66., Jami`us Shaghir: 34., Fathul Kabiir: 42., Kunuuzul Haqaaiq: .

[9] Jam`ul Jawaami`: 72., Jami`us Shaghir: 36., Fathul Kabiir: 47., Kunuuzul Haqaaiq: 12.

[10] Jam`ul Jawaami`: 71., Jami`us Shaghir: 37., Fathul Kabiir: 48., Kunuuzul Haqaaiq: .

=

Kamis, 18 Maret 2021

Fathul Kabiir 140 Patung, selimut bergambar patung, dan anjing

 =

١٤٠ــ أتانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ إنَّي كُنْتُ أتَيْتُكَ البارِحَة فَلَمْ يَمْنَعْنِي أنْ أكُونَ دَخَلْتُ عَلَيْكَ البَيْتَ الذِي كُنْتَ فِيهِ إلاَّ أنَّهُ كانَ على البابِ تَماثيلُ وكانَ فِي البَيْتِ قِرامُ سِتْرٍ فيهِ تماثِيلُ وكانَ فِي البَيْتِ كَلْبٌ فَمُرْ برَأْس التِّمْثالِ الَّذي فِي البَيْتِ فلْيُقْطَعْ فَيَصيرَ كَهَيْئَةِ الشَّجَرَةِ وَمُرْ بالسِّتْر فلْيُقْطَعْ فيُجْعَلَ وِسادَتَيْنِ مَنْبُوذَتَيْنِ تُوطَئانِ ومُرْ بالكَلْبِ فليُخْرَجْ (حم د ت هق) عَن أبي هُرَيْرَة (صح)ـ

140- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata: “Sesungguhnya tadi malam aku datang kepadamu, tidak ada yang mencegahku masuk rumah yang kamu ada di dalamnya, hanya saja ada beberapa patung di pintu rumah, juga ada sehelai selimut yang bergambar patung dan juga ada seekor anjing, Oleh karena itu perintahkanla agar memotong kepala patung yang ada di rumah sehingga jadi seperti pohon, kemudian perintahkanlah agar menggunting selimut bergambar patung dan menjadikannya bantal yang bisa di duduki. Kemudian perintahkanlah agar mengeluarkan anjing itu.” (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi dan Baihaqi. SHAHIH)

=

(138) (( (ز) أتانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ إنَّي كُنْتُ أتَيْتُكَ البارِحَة فَلَمْ يَمْنَعْنِي أنْ أكُونَ دَخَلْتُ عَلَيْكَ البَيْتَ الذِي كُنْتَ فِيهِ إلاَّ أنَّهُ كانَ على البابِ تَماثيلُ وكانَ فِي البَيْتِ قِرامُ سِتْرٍ فيهِ تماثِيلُ وكانَ فِي البَيْتِ كَلْبٌ فَمُرْ برَأْس التِّمْثالِ الَّذي فِي البَيْتِ فلْيُقْطَعْ فَيَصيرَ كَهَيْئَةِ الشَّجَرَةِ وَمُرْ بالسِّتْر فلْيُقْطَعْ فيُجْعَلَ وِسادَتَيْنِ مَنْبُوذَتَيْنِ تُوطَئانِ ومُرْ بالكَلْبِ فليُخْرَجْ)) (حم د ت هق) عَن أبي هُرَيْرَة.

--------

ص26 - كتاب الفتح الكبير في ضم الزيادة إلى الجامع الصغير - حرف الهمزه - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

https://play.google.com/books/reader?id=26-PDQAAQBAJ&hl=id&pg=GBS.PT34

https://al-maktaba.org/book/1975/14#p1

=

Fathul Kabiir 137 Ayat Kursi Sebelum Tidur

 =

١٣٧ــ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ إِنَّ عِفْرِيتاً مِنَ الجِنَّ يَكِيدُكَ فَإِذا أوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ (ابنُ أبي الدُّنْيا) فِي مَكَايِدِ الشَّيْطانِ عَن الحَسَنِ مُرْسَلاً (مرسل)ـ

137- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata: Sesungguhnya Jin Ifrit menipumu, maka apabila kamu beranjak ke tempat tidurmu maka bacalah Ayat kursi. (HR. Ibnu Abi Dunya dalam makaayidisy syaithaan dari Hasan secara Mursal).

=

(135) (( (ز) أتانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ إِنَّ عِفْرِيتاً مِنَ الجِنَّ يَكِيدُكَ فَإِذا أوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فاقْرَأْ آيَةَ الكُرْسِيِّ)) (ابنُ أبي الدُّنْيا) فِي مَكَايِدِ الشَّيْطانِ عَن الحَسَنِ مُرْسَلاً.

--------

ص25 - كتاب الفتح الكبير في ضم الزيادة إلى الجامع الصغير - حرف الهمزه - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

الرابط:https://al-maktaba.org/book/1975/13#p8

=

https://al-maktaba.org/book/1975/13#p8

=


Fathul Kabiir 136 - Meninggikan Nabi Muhammad SAW

 =

 ١٣٦ــ أتانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ إنَّ رَبِّي وَرَبَّكَ يقولُ لكَ: تَدْرِي كَيْفَ رَفَعْتُ لَك ذِكْرَكَ قُلْتُ الله أعْلَمُ قَالَ لَا أُذْكَرُ إلاَّ ذُكِرْتَ مَعي. (4 حب) والضِّياءُ فِي المُخْتارَةِ عَن أبي سعيدٍ (صح)

136- Malaikat Jibril telah datang kepadaku dan berkata: "Sesungguhnya Tuhanku dan Tuhanmu berkata kepadamu: "Apakah kamu tahu bagaimana aku mengangkat namamu?" maka aku menjawab: "Allah lebih tahu",  Allah berkata: "Tidaklah Aku disebut terkecuali kamu disebut bersama-KU". (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Majah. Abu Ya`la, Ibnu Hibban dan Dliyaa dalam Al-Mukhtarah dari Abu Sa`id. SHAHIH)

=

(134) ((أتانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ إنَّ رَبِّي وَرَبَّكَ يقولُ لكَ: تَدْرِي كَيْفَ رَفَعْتُ لَك ذِكْرَكَ قُلْتُ الله أعْلَمُ قَالَ لَا أُذْكَرُ إلاَّ ذُكِرْتَ مَعي)) (4 حب) والضِّياءُ فِي المُخْتارَةِ عَن أبي سعيدٍ.

--------

ص25 - كتاب الفتح الكبير في ضم الزيادة إلى الجامع الصغير - حرف الهمزه - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

الرابط:https://al-maktaba.org/book/1975/13#p7

=


Fathul Kabiir 135 Al-Qur`an dibaca dalam tujuh huruf

 =

 

١٣٥ــ أتانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ إنَّ الله يَأمُرُكَ أنْ تُقْرِىءَ أُمَّتَكَ القُرآنَ على حَرْفٍ فَقُلْتُ أسْأَلُ الله مُعافاتَهُ وَمَغْفِرَتَهُ فَإِن أُمَّتِي لَا تُطيقُ ذَلِك ثمَّ أتانِي الثَّانِيَةَ فَقَالَ إنَّ الله يَأمُرُكَ أنْ تُقْرِىءَ أُمَّتَكَ القُرآنَ على حَرْفَيْنِ فَقُلْتُ أسْألُ الله مُعافاتَهُ ومغْفِرَتَهُ إِن أمَّتِي لَا تُطِيقُ ذَلِك ثمَّ جاءَني الثَّالِثَةَ فَقَالَ إنَّ الله يأمُرُكَ أنْ تُقْرِىءَ أُمَّتَكَ القُرآنَ على ثَلاَثَةِ أحْرُفٍ فَقُلْتُ أسْألُ الله مُعافاتَهُ وَمَغْفِرَتَهُ وإنَّ أمَّتِي لَا تُطيقُ ذَلِك ثمَّ جاءَنِي الرَّابِعَةَ فَقَالَ إِنَّ الله عَزَّ وجَلَّ يَأمُرُكَ أنْ تُقْرىءَ أُمَّتَكَ القُرْآنَ على سَبْعَةِ أحْرُفٍ فأَيَّمَا حَرْفٍ قَرَؤُوا عَلَيْهِ فقد أصابُوا) (م د ن) عَن أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ (صح)ـ

135- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata, Sesungguhnya Allah memerintahkanmu agar membacakan Al-Qur`an kepada umatmu dalam satu huruf. Maka aku berkata, Aku minta kebaikan dan Ampunan Allah, sesungguhnya umatku tidak akan kuat (melaksakan) hal tersebut. Setelah itu kemudian Malaikat Jibril datang kepadaku kali yang kedua dan berkata Sesungguhnya Allah memerintahkanmu agar membacakan Al-Qur`an kepada umatmu dalam dua huruf. Maka aku berkata, Aku minta kebaikan dan Ampunan Allah, sesungguhnya umatku tidak akan kuat (melaksakan) hal tersebut. Setelah itu kemudian Malaikat Jibril datang kepadaku kali yang ketiga dan berkata Sesungguhnya Allah memerintahkanmu agar membacakan Al-Qur`an kepada umatmu dalam tiga huruf. Maka aku berkata, Aku minta kebaikan dan Ampunan Allah, sesungguhnya umatku tidak akan kuat (melaksakan) hal tersebut. Setelah itu kemudian Malaikat Jibril datang kepadaku kali yang keempat dan berkata Sesungguhnya Allah memerintahkanmu agar membacakan Al-Qur`an kepada umatmu dalam tujuh huruf. Maka dengan huruf mana saja mereka membaca Al-Qur`an maka mereka telah benar membacanya. (HR. Muslim, Nasaai, dan Abu Dawud. SHAHIH).

=


Fathul Kabiir 134 Doa minta kesehatan

 =

١٣٤ــ أتانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ إنَّ الله عزَّ وجَلَّ أمَرَكَ أنْ تَدْعُوَ بِهؤلاءِ الكَلِمَاتِ فإنَّهُ يُعْطيكَ إِحْدَاهُنَّ اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ تَعْجيلَ عافِيَتِكَ وصَبْراً على بَلِيَّتِكَ وخُرُوجاً مِنَ الدُّنْيا إلَى رَحْمَتِكَ. (حب ك) عَنْ عائِشَةَ (ض)ـ

134- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata: “Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkanmu agar berdoa dengan kalimat-kalimat itu, Sesungguh-Nya Dia telah memberimu salah satu dari kalimat-kalimat tersebut (اللَّهُمَّ إنِّي أسْألُكَ تَعْجيلَ عافِيَتِكَ وصَبْراً على بَلِيَّتِكَ وخُرُوجاً مِنَ الدُّنْيا إلَى رَحْمَتِكَ). (HR. Hakim dan Ibnu Hibban dari Aisyah. DHAIF).

=

Fathul Kabiir 131 - 133

=

 

١٣١ــ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ إِذا أَنْت عَطَسْتَ فَقُلِ الحمدُ لله كَكَرَمِهِ والحمدُ لله كَعِزّ جَلاَلِهِ فَإنَّ الله عَزَّ وَجَلَّ يَقولُ صَدَقَ عَبْدِي صَدَقَ عَبْدِي مَغْفُورٌ لهُ (ابنُ السُّنِّي) فِي عَمَلِ يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ عَن أبي رافِعٍ (ض)ـ

131- Malaikat jibril datang kepadaku dan berkata: “Apabila kamu bersin maka ucapkanlah (الحمدُ لله كَكَرَمِهِ والحمدُ لله كَعِزّ جَلاَلِهِ) maka Allah `Azza Wa Jalla akan berfirman: Hamba-Ku benar, hamba-Ku benar, dia telah diampuni. (HR. Ibnu Sunni dalam amalan siang dan malam dari Abi Rafi`. DHAIF).

١٣٢ــ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ إِذا تَوَضَّأتَ فَخَلِّلْ لِحْيَتَكَ) (ش) عَن أنَسٍ (ح)ـ

132- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata: "Apabila engkau berwudhu maka sela-selailah janggotmu". (HR Ibnu Abi Syaibah dari Anas. HASAN).

١٣٣ــ أتانِي جِبْرِيلُ فَقَالَ أَقْرِىءْ عُمَرَ السَّلامَ وقُلْ لَهُ إنَّ رِضاهُ حُكمٌ وإنَّ غَضَبَهُ عِزٌّ . (الحَكيمُ فِي نَوادِرِ الْأُصُول) (طب) والضِّيَاءُ عَن ابنِ عَبَّاسٍ (ض)ـ

133- Malaikat Jibril datang kepadaku dan berkata: “Aku bacakan salam kepada Umar, dan katakanlah kepadanya: Sesungguhnya ridhanya adalah hukum dan marahnya adalah kemuliaan”. (HR. Hakim dalam Nawaadiril Ushuul, Thabrani dan Dhiyaa` dari Ibni Abbas. DHAIF).

=

KUNUUZUL HAQAAIQ 20 - Kabar gembira buat Aisyah كنوز الحقائق في حديث خير الخلائق

 =

 

٢٠ــ  ابْشِرِي يَا عائِشَةُ أمَّا الله فقد بَرَّأكِ (خ) عَن عائشَةَ (صح)ـ[1]

20- Berbahagialah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah telah melepas (membebaskan) mu. (HR. Bukhari. SHAHIH)



[1] Jam`ul Jawaami`: 138., Jami`us Shaghir:., Fathul Kabiir: 78., Kunuuzul Haqaaiq: 20.

=

 

KUNUUZUL HAAAIQ 11-20

١١ــ آيَةُ الكُرْسي رُبْعُ القُرآنِ (ش) (ض)ـ [1]

11- Ayat kursi seperempat Al-Qur`an. (HR. Ibnu Abi Syaibah. DHA`IF)

١٢ــ إِئْتَذَنُوْا لِلنِّسَاءِ أَنْ يُصَلِّيْنَ بِللَّيْلِ في الْمَسْجِدِ (ط) (صح)ـ[2]

                12- Izinkanlah kaum perempuan untuk shalat malam di masjid. (HR. Thabrani, SHAHIH)

١٣ـ أَبَى أَنْ يَجْعَلَ اللّهُ لِقَاتِلِ الْمُؤْمِنِ تَوْبَةً. (فر) (صح) ـ[3]

13- Allah enggan  menerima taubat orang yang membunuh orang mukmin. (HR. Dailami, SHAHIH)

١٤ــ إِبْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ (ط) (صح)ـ[4]

                14- Mulailah dari orang-orang yang menjadi tanggunganmu (HR. Thabrani. SHAHIH)

١٥ــ اِبْدَأُوْا بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ (م) (صح)ـ[5]

                15- Mulailah kalian dengan sesuatu yang Allah telah memulainya. (HR. Muslim. SHAHIH)

١٦ــ إِبْدَأُوْا بِالْأَكَابِرِ فَإِنَّ الْبَرْكَتَ مَعَ أَكَابِرِهِم (حل)ـ[6]

                16- Mulailah kalian semua dengan orang-orang tua kalian karena sesungguhnyakeberkahan ada bersama orang-orang tua. (HR. Abu Nu`aim. DHAIF)

١٧ــ أَبْرِدْ أَبْرِدْ، فإن شِدَّةَ الْحَرِّ من فَيْحِ جَهَنَّ  (ه) (صح)ـ[7]

17- (Tunggulah sampai udara agak) Dingin. (Tunggulah sampai udara agak) Dingin. Karena sesunguhnya panas yang sangat itu dari hembusan neraka Jahanam. (HR. Ibnu Majah. SHAHIH).

١٨ــ أبرِدوا بالظهرِ في الحرِّ. (إبن خزيمة) (صح)ـ[8]

                18- (Tunggulah sampai udara agak) Dingin untuk melaksanakan shalat zhuhur ketika cuaca panas. (Ibnu Khuzaimah. SHAHIH).

١٩ــ أَبْرِدُوْا الْحُمَّى بِالْمَاءِ. (حم)ـ[9]

                19- Dainginkanlah humma (demam) dengan air (HR. Ahmad. SHAHIH).

٢٠ــ  ابْشِرِي يَا عائِشَةُ أمَّا الله فقد بَرَّأكِ (خ) عَن عائشَةَ (صح)ـ[10]

20- Berbahagialah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah telah melepas (membebaskan) mu. (HR. Bukhari. SHAHIH)



[1] Jam`ul Jawaami`: 50., Jami`us Shaghir:21., Fathul Kabiir: 35., Kunuuzul Haqaaiq: 11.

[2] Jam`ul Jawaami`: 72., Jami`us Shaghir:36., Fathul Kabiir: 47., Kunuuzul Haqaaiq: 12.

[3] Jam`ul Jawaami`: 79., Jami`us Shaghir:38., Fathul Kabiir: 49., Kunuuzul Haqaaiq: 13.

[4] Jam`ul Jawaami`: 97., Jami`us Shaghir:47., Fathul Kabiir: 62., Kunuuzul Haqaaiq: 14.

[5] Jam`ul Jawaami`: 99., Jami`us Shaghir:48., Fathul Kabiir: 64., Kunuuzul Haqaaiq: 15.

[6] Jam`ul Jawaami`: 98., Jami`us Shaghir:., Fathul Kabiir: ., Kunuuzul Haqaaiq: 16.

[7] Jam`ul Jawaami`: ., Jami`us Shaghir:., Fathul Kabiir: ., Kunuuzul Haqaaiq: 17., Bukhari: 535., Muslim: 616.

[8] Jam`ul Jawaami`: 108., Jami`us Shaghir:., Fathul Kabiir: ., Kunuuzul Haqaaiq: 18., Bukhari: 538.,Ibnu Majah:678,679., Abu Ya`la 4658.

[9] Jam`ul Jawaami`: ., Jami`us Shaghir:., Fathul Kabiir: ., Kunuuzul Haqaaiq: 19., Bukhari: 3263., Muslim: 2210.

[10] Jam`ul Jawaami`: 138., Jami`us Shaghir:., Fathul Kabiir: 78., Kunuuzul Haqaaiq: 20.

=

 

SHAHIH KUNUUZUL HAQAAIQ 1-10

بسم الله الرحمن الرحيم

حرف الهمزة

١ــ آكُلُ كَمَايَأْكُلُ الْعَبْدُ، وَأَجْلِسُ كَمَايَجْلِسُ العَبْدُ. (ح) (ع)ـ[1]

1-Aku makan seperti makannya budak dan aku duduk seperti duduknya budak. (HR Ibnu Sa`id, Abu Ya`la dan Ibnu Hibban dari Aisyah. HASAN)

 

٢ـ آمرُوا اليَتِيمَةَ فِي نَفْسِهَا وإذْنُهَا صِمَاتُهَ. (ط) (صح)ـ[2]

2-Bermusyawarahlah dengan (perempuan) yatimah dalam urusan (pernikahan) dirinya, dan izinnya adalah diam.(HR. Thabrani dari Abu Musa. SHAHIH).

٣ــ إِئْتَذَنُوْا لِلنِّسَاءِ أَنْ يُصَلِّيْنَ بِللَّيْلِ في الْمَسْجِدِ. (ط) (صح) ـ[3]

                3- Izinkanlah kaum perempuan untuk shalat malam di masjid. (HR. Thabrani, SHAHIH)

٤ـ أَبَى أَنْ يَجْعَلَ اللّهُ لِقَاتِلِ الْمُؤْمِنِ تَوْبَةً. (فر) (صح)ـ[4]

4- Allah enggan  menerima taubat orang yang membunuh orang mukmin. (HR. Dailami, SHAHIH)

٥ــ إِبْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ (ط) (صح)ـ[5]

                5- Mulailah dari orang-orang yang menjadi tanggunganmu (HR. Thabrani. SHAHIH)

٦ــ اِبْدَأُوْا بِمَا بَدَأَ اللَّهُ بِهِ (م) (صح)ـ[6]

                6- Mulailah kalian dengan sesuatu yang Allah telah memulainya. (HR. Muslim. SHAHIH)

٧ــ أَبْرِدْ أَبْرِدْ، فإن شِدَّةَ الْحَرِّ من فَيْحِ جَهَنَّ  (ه) (صح)ـ[7]

7- (Tunggulah sampai udara agak) Dingin. (Tunggulah sampai udara agak) Dingin. Karena sesunguhnya panas yang sangat itu dari hembusan neraka Jahanam. (HR. Ibnu Majah. SHAHIH).

٨ــ أبرِدوا بالظهرِ في الحرِّ. (إبن خزيمة) (صح)ـ[8]

                8- (Tunggulah sampai udara agak) Dingin untuk melaksanakan shalat zhuhur ketika cuaca panas. (Ibnu Khuzaimah. SHAHIH).

٩ــ أَبْرِدُوْا الْحُمَّى بِالْمَاءِ. (حم)ـ[9]

                19- Dainginkanlah humma (demam) dengan air (HR. Ahmad. SHAHIH).

١٠ــ ابْشِرِي يَا عائِشَةُ أمَّا الله فقد بَرَّأكِ (خ) عَن عائشَةَ (صح) ـ[10]

10- Berbahagialah wahai Aisyah, sesungguhnya Allah telah melepas (membebaskan) mu. (HR. Bukhari. SHAHIH)

=



[1] Jam`ul Jawaami`: 29., Jami`us Shaghir: 14., Fathul Kabiir: 17., Kunuuzul Haqaaiq: 6.

[2] Jam`ul Jawaami`: 40., Jami`us Shaghir:  ., Fathul Kabiir: 28., Kunuuzul Haqaaiq: 18.

[3] Jam`ul Jawaami`: 72., Jami`us Shaghir:36., Fathul Kabiir: 47., Kunuuzul Haqaaiq: 12.

[4] Jam`ul Jawaami`: 79., Jami`us Shaghir:38., Fathul Kabiir: 49., Kunuuzul Haqaaiq: 13.

[5] Jam`ul Jawaami`: 97., Jami`us Shaghir:47., Fathul Kabiir: 62., Kunuuzul Haqaaiq: 14.

[6] Jam`ul Jawaami`: 99., Jami`us Shaghir:48., Fathul Kabiir: 64., Kunuuzul Haqaaiq: 15.

[7] Jam`ul Jawaami`: ., Jami`us Shaghir:., Fathul Kabiir: ., Kunuuzul Haqaaiq: 17., Bukhari: 535., Muslim: 616.

[8] Jam`ul Jawaami`: 108., Jami`us Shaghir:., Fathul Kabiir: ., Kunuuzul Haqaaiq: 18., Bukhari: 538.,Ibnu Majah:678,679., Abu Ya`la 4658.

[9] Jam`ul Jawaami`: ., Jami`us Shaghir:., Fathul Kabiir: ., Kunuuzul Haqaaiq: 19., Bukhari: 3263., Muslim: 2210.

[10] Jam`ul Jawaami`: 138., Jami`us Shaghir:., Fathul Kabiir: 78., Kunuuzul Haqaaiq: 20.