Laman

Rabu, 07 April 2021

JAMI`USH SHGHIIR 6059 Keutamaan dzikir keras dan pelan

 =

٦٠٥٩ـ قَالَ اللهُ تَعَالَى: لَايَذْكُرُنِى عَبْدٌ فِى نَفْسِهِ إِلَّا ذَكَرْتُهُ فِى مَلَاءٍ مِنْ مَلَائِكَتِى وَلَايَذْكُرُنِى فِى مَلَاءٍ إِلَّا ذَكَرْتُهُ فِي الرَّفِيْقِ الأَعْلَى (طب) عن معاذ بن أنس (صح)ـ

          6059- Allah swt berfirman: “Tidaklah mengingat-Ku seorang hamba dalam diri (hati atau batin)nya melainkan aku akan menyebutnya dalam jama`ah (khalayak) dari malaikat-malaikat-Ku, dan tidaklah mengingat-Ku dalam jama`ah melainkan aku menyebutnya dalam ar-rafiiqil a`laa.” (HR. Thabrani dari Mu`adz bin Anas. SHAHIH)

          Ibnu Hajar berkata: Dari hadits tersebut bisa diambil faidah jika dzikir sirri (pelan atau bahkan tidak terdengar) lebih utama daripada dzikir jahri (keras). Sehingga dapat dikatakan jika hamba-Ku dzikir sirri maka Aku akan memberi pahala yang tidak ada yang mengetahuinya dan jika hamba-Ku dzikir jahri maka Aku akan memperlihatkan pahalanya dihadapan ar-rafiiqil a`laa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar