Laman

Selasa, 06 April 2021

JAMI`USH SHAGHIIR 1928 : Allah bersama orang yang dzikir - Faidhul Qadir: 1928., Ibnu Majah: 3793

 =


١٩٢٨ـ إِنَّ اللهَ تَعَالَى يَقُوْلُ: أَنَا مَعَ عَبْدِى مَا ذَكَرَنِى وَتَحَرَّكَتْ بِى شَفَتَاهُ (حم ه ك) عن أبي هريرة (صح)ـ

          1928- Sesungguhnya Allah swt berfirman: “Aku bersama hamba-Ku selama ia mengingat-Ku dan kedua bibirnya bergerak karena (mengingat)-Ku. (HR. Ahmad, Ibnu Majah, dan Hakim dari Abu Hurairah. SHAHIH)

          Ketika seorang hamba berdzikir maka ketika itulah rahmat, taufik, dan hidayah Allah swt bersamanya. Dzikir bisa dilakukan dengan lisan saja, hati saja, atau dengan lisan dan hati secara bersamaan. Tetapi jika harus diperinci maka dzikir dengan hati merupakan seutama-utama dzikir. Para ahli thariqah mengkategorikan dzikir dalam tiga tingkatan: dzikirul `awaam dengan lisan, dzikirul khawaash dengan hati, dan dzikrul khawaashil khawaash dengan fananya ketika menyaksikan dalam alam syahadah. [1]



[1] Jami`us Shaghir: 1928., Faidhul Qadir: 1928., Ibnu Majah: 3793.

=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar