Laman

Sabtu, 21 September 2019

Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 06682 (Sepuluh hari terakhir bulan ramadhan)


Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 06682 (Sepuluh hari terakhir bulan ramadhan)

كَانَ إِذَا دَخَلَ الْعَشْرَ شَدَّ مِئْزَرَهُ، وَأَحْيَا لَيْلَهُ، وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ

Artinya
Apabila masuk sepuluh (hari terakhir ramadhan) maka dia mengencangkan sarungnya, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya.

[HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Nasaa-i dan Ibnu Majah dari Aisyah. SHAHIH]

Penjelasan
Apabila masuk sepuluh hari terakhir bulan ramadhan maka Nabi meningkatkan kesungguhan dalam ibadah dan menjauhi istri-istrinya, menghidupkan malam-malam ramadhan dengan ibadah, dan membangunkan keluarganya untuk shalat dan ibadah lainnya.

Sumber:
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.458. hadits nomor 06682.
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH

Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 06663 (Doa masuk tempat buang air)


Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 06663 (Doa masuk tempat buang air)

 

٦٦٦٣ــ كَانَ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ: اَللهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ (حم ق ٤) عن أنس (صح)ـ

          6663- Apabila beliau masuk ke tempat buang air maka beliau mengucapkan: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari (godaan) setan laki-laki dan setan perempuan. (HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaa-i dan Ibnu Majah dari Anas. SHAHIH)

Doa ini sunnah dibaca ketika akan masuk tempat buang air atau ketika akan buang air. Disunnahkan juga membacanya agak keras sekira terdengar oleh orang didekatnya. Salah satu faidah Nabi mengucapkan doa ini padahal dia terpelihara dari setan dan yang lainnya adalah untuk memberi contoh kepada umatnya dan agar mereka berprilaku seperti prilaku Nabi. Selain itu sebagai bentuk untuk menunjukan ibadah kepada Allah. Disyariatkannya membaca doa ini di tempat buang air karena tempat tersebut merupakan tempat sepi dimana setan bisa berkuasa tidak seperti ditempat lainnya. Selain itu tempat tersebut juga merupakan tempat kotor dimana Allah melarang lisan hamba-Nya menyebut nama-Nya. Ketika lisan berhenti berdzikir maka kemungkinan dia akan lalai dan setan akan menguasai dirinya. Oleh karena itu sebelum masuk disunnahkan membaca doa ini agar Allah SWT menjaganya dari kejahatan setan lakilaki  dan perempuan dan semua keburukan-keburukan yang ditimbulkannya.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 6663. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6663. Bukhari 142.

Jumat, 20 September 2019

Barley VS Kolesterol (Talbinah)


Berbagai penelitian telah membuktikan jika barley (talbinah) ampuh unutk mengendalikan kolesterol karena mengandung banyak senyawa yang mampu menurunkan kadar kolesterol jahat seperti betaglucan (B-Glucan). Bulir-bulir barley juga mengandung keluarga vitamin E (tocotriends) yang memiliki kemampuan melemahkan enzim-enzim yang mensintesis kolesterol.

Salah satu penelitian tersebut yang dipublikasikan Lipids Significantly Reduced by Diets Containing Barley in Moderately Hypercholesterolemic Men, Journal of the American College of Nutrition, Vol. 23, No. 1, 55-62 (2004)
Untuk melihat beberapa hasil penelitian tentangmanfaat barley untuk menurunkan kolesterol silahkan klik link dibawah ini :


  1. File Hasil penelitian
  2. http://www.barleyfoods.org/research.html 
  3. https://www.tokopedia.com/binmuhsingroup/barley-500-gr-verival-bio [toko barley]


SUMBER BACAAN:
https://www.tokopedia.com/binmuhsingroup/barley-500-gr-verival-bio [toko barley]
http://www.barleyfoods.org/nutrition.html
http://www.webmd.com/cholesterol-management/news/20041208/barley-helps-lower-cholesterol
http://cholesterol.about.com/od/grainslegumesandcarbs/a/barley.htm
http://www.medpagetoday.com/PrimaryCare/DietNutrition/13195





Rabu, 18 September 2019

Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 06573 (Doa ketika sakit)

 

٦٥٧٣ــ كَانَ إِذَا اشْتَكَى نَفَثَ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ وَمَسَحَ عَنْهُ بِيَدِهِ (ق د ه) عن عائشة (صح)ـ

          6573- Apabila beliau mengeluh sakit, beliau meniupkan al-mu`awwidzaat atas dirinya dan mengusap dari (tiupan) itu dengan tangannya. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, dan Ibnu Majah dari `Aisyah. SHAHIH)

          Apabila Nabi SAW sakit maka beliau membaca surat Al-Ikhlash, Al-`Alaq, dan An-Nas dan meniupkannya kepada dirinya dengan tiupan basah, meniupkan kepada tangannya dan mengusapkannya kepada dirinya.

          Faidah tiupan diantaranya adalah tabarruk (mencari berkah) dari percikan air ludah atau angin nafas yang yang telah bersentuhan (menyatu) dengan dzikir seperti tabarruk dengan air yang bersatu dengan tulisan dzikir.

Pada perbuatan tersebut juga ada tafaul (perkataan baik atau husnuzhan) hilangnya sakit dan terpisahnya penyakit seperti hilang dan terpisahnya angin dan percikan air ludah.

Apabila seseorang memabaca Al-Mu`awwidzaat atau yang lainnya maka dada dan ruhnya penuh dengan cahaya bacaan tersebut, kemudian cahaya tersebut dikeluarkan dengan bantuan tiupan ruhani dengan harapan menerangi tubuh yang sakit sehingga menjadi obat sakitnya.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 6573. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6573.

=

Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 06573 (Doa ketika sakit)

كَانَ إِذَا اشْتَكَى نَفَثَ عَلَى نَفْسِهِ بِالْمُعَوِّذَاتِ، وَمَسَحَ عَنْهُ بِيَدِهِ

Artinya
Apabila beliau mengeluh sakit maka beliau meniupkan mu`awwidzaat (tiga surat terakhir Al-Qur`an), dan mengusapkan dengan tangannya ke bagian yang sakit.

[HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ibnu Majah SHAHIH]

Penjelasan
Apabila beliau mengeluh sakit maka beliau membaca surat mu`awwidzaat ( al-Ikhlash, al-Falaq dan an-Nas) ada pula yang memahami atau juga surat-surat yang sejenis dengannya. Kemudian meniupkan ke kedua telapak tangannya dengan tiupan yang basah, kemudian mengusap bagian yang sakit dengan kedua tangannya tersebut.

Sumber
-Imam Suyuthi. 2016. Al-Jami  Ash-Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.451  hadits nomor 06573
- Imam Suyuthi. 1995. AL-Jami Ash-Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid IV. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.182. hadits nomor.06529
- Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. 2014. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah.  Terjemahan oleh Abu Muqbil Ahmad Yuswaji.  Jakarta: Pustaka Azzam. cet.2., Jilid. III, Hlm.373. hadits nomor.04673.
-Al-Munawi. Imam Abdurrouf. 2010. Faidhul Qodir Syarah Al-Jami' Ash-Shaghir. Kairo: Dar El-Hadits. Jilid.VI. hlm.411. hadits nomor 06573.
- Ash-Shan`ani. Imam Ash-Shan'ani. 2011. At-Tanwir Syarah al-Jami’ ash-Shaghir. Riyadh: Darus Salam, cet.1. Jilid VIII. Hlm.. hadits nomor .

Sumber
Imam Suyuthi. 2016. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Kairo: Darul Hadits. hlm.451. hadits nomor 06573
BOLEH DICOPY UNTUK DAKWAH

Selasa, 17 September 2019

Kitab Al-Jami Ash-Shaghir hadits nomor 06567 (Doa iftitah)

 

٦٥٦٧ــ كَانَ إِذَا ٱسْتَفْتَحَ ٱلصَّلَاةَ قَالَ: سُبْحَانَكَ اللهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلهَ غَيْرُكَ (د ت ه ك) عن عائشة (ق ه ك) عن أبى سعيد (طب) عن أبى مسعود وعن وائلة (صح)ـ

          6567- Apabila beliau membuka shalat maka beliau berkata: "Maha suci Engkau Ya Allah dan dengan memuji-Mu, Maha berkah Nama-Mu, Mahatinggi kemulian-Mu, dan tiada Tuhan selain-Mu. (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim dari `Aisyah. Riwayat Bukhari, Muslim, Ibnu Majah, dan Hakim dari Abu Sa`id. Riwayat Thabrani dari Ibnu Mas`ud. SHAHIH)

Salah satu doa iftitah yang pernah dibaca nabi adalah doa tersebut diatas
(
سُبْحَانَكَ اللهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلَا إِلهَ غَيْرُكَ)[1]

Doa Iftitah dalam Shahih Muslim hadits nomor 601

بيْنَما نَحْنُ نُصَلِّي مع رَسولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ إذْ قالَ رَجُلٌ مِنَ القَوْمِ: اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا، فَقالَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ: مَنِ القَائِلُ كَلِمَةَ كَذَا وَكَذَا؟ قالَ رَجُلٌ مَنِ القَوْمِ: أَنَا، يا رَسولَ اللهِ، قالَ: عَجِبْتُ لَهَا، فُتِحَتْ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ قالَ ابنُ عُمَرَ: فَما تَرَكْتُهُنَّ مُنْذُ سَمِعْتُ رَسولَ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ يقولُ ذلكَ.

          Ketika kami shalat bersama Rasulullah saw tiba-tiba ada laki – laki dari suatu kaum yang mengucapkan: (اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًاAllah Maha Besar sebesar-besarnya, segala puji hanya milik Allah sebanyak – banyaknya, Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Maka Rasulullah saw bertanya: “Siapakah orang yang mengatakan kalimat ini dan itu?” Orang dari kaum itu menjawab: “Saya, wahai Rasulullah, Beliau bersabda: “Aku senang dengan kata – kata itu, pintu – pintu langit telah dibukakan untuknya”. Ibnu Umar berkata: “Aku tidak pernah meninggalkannya sejak aku mendengar Rasulullah mengatakan hal tersebut”. (HR. Muslim nomor 601. SHAHIH)



[1] Jaami`ush Shaghiir 6567. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6567.