Laman

Selasa, 24 April 2018

Hadits nomor 165 ( Hukum mencela nasab dan meratapi mayit ) الجامع الصغير في أحاديث البشير النذير

Jami`ush Shaghir hadits nomor 165
-
اِثْنَتَانِ فِى النَّاسِ هُمَا بِهِمْ كُفْرٌ: الطَّعْنُ فِى الْأَنْسَابِ، النِّيَاحَةُ عَلَى الْمَيِّتِ

Artinya
Dua perkara dalam diri manusia yang bisa menyebabkan kekufuran: mencela nasab keturunan dan meratapi mayit.

[HR. Ahmad dan Muslim dari Abu Hurairah, SHAHIH]

=

Mukhtashar Shahih Bukhari Muslim 
Imam Suyuthi hadits nomor 54

٤٧ـ٥٤ــ اِثْنَتَانِ فِى النَّاسِ هُمَا بِهِمْ كُفْرٌ: الطَّعْنُ فِى الْأَنْسَابِ، النِّيَاحَةُ عَلَى الْمَيِّتِ (حم م) عن أبى هريرة (صح) [الجامع:١٦٥، مسلم:٦٧]ـ

[47](54)- Dua perkara dalam diri manusia yang keduanya adalah kekufuran: mencela nasab (keturunan) dan meratapi mayat. (HR. Ahmad dan Muslim dari Abi Hurairah. SHAHIH). [Al-Jami:165, Muslim:67].

Hadits ini minimal menjelaskan lima hal: (1) perbuatan tersebut merupakan perbuatan orang-orang kafir dan jahiliyah, (2) perbuatan tersebut bisa menyebabkan kepada kekafiran, (3) perbuatan tersebut sama artinya mengkufuri nikmat dan kebaikan, (4) ia dikatakan kafir jika ia menghalalkan kedua perbuatan tersebut, (5) haram hukumnya mencela nasab dan meratapi mayat.[1]



[1] Al-Minhaaj penjelasan hadits 67.

=
Sumber:
- Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Indonesia: Dar Ihya. hlm.9. hadits nomor 164
Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.75. hadits nomor.165.
- Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah. Jilid I. Terjemahan oleh Imam Rosadi, et.al.. Jakarta: Pustaka Azzam. hlm.141. hadits nomor.138



  Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Indonesia: Dar Ihya. hlm.9. hadits nomor 164



 Imam Suyuthi. tth. Jami’us Shaghir fi Ahadits al-Basyir an-Nadzir. Jilid I. Terjemahan oleh Nadjih Ahjad. Surabaya: PT. Bina Ilmu. hlm.75. hadits nomor.165.



Al-Albani. Muhammad Nashiruddin. Shahih Al-Jami` Ash-Shaghir wa Ziyadah. Jilid I. Terjemahan oleh Imam Rosadi, et.al.. Jakarta: Pustaka Azzam. hlm.141. hadits nomor.138

Tidak ada komentar:

Posting Komentar