Laman

Selasa, 06 Maret 2018

Nyeri Haid VS Madu


Nyeri Haid VS Madu
Sudah menjadi kodrat setiap perempuan harus mengalami siklus datang bulan / haid setiap bulannya. Jika berjalan normal dan lancar, semua baik-baik saja dan tidak ada masalah.

Tetapi, sayangnya banyak sekali kaum perempuan yang mengalami masalah berkaitan dengan siklus datang bulan atau haid ini, bahkan sering kali dimulai seminggu sebelumnya. Gejalanya seperti perubahan total dari sifatnya yang asli, makan terus menerus, susah buang air besar, mual, muncul jerawat, sakit pinggang, berat badan bertambah, sakit kepala, migrain, perut kembung, buah dada menjadi peka, agresif, marah-marah, dsb.

Bahkan pada sebagian wanita gejala-gejala tersebut disertai rasa sakit yang tidak tertahankan yang berlanjut sampai di masa haid. Rasa sakit ini misalnya karena berkaitan dengan kontraksi otot rahim untuk meluruhkan lapisan dinding rahim, faktor hormonal, psikis, kecemasan yang berlebihan, tetapi kadang juga disebabkan oleh endometrosis.

Rasa nyeri akibat endometriosis benar-benar nyata. Terkadang disertai mual, muntah, sakit kepala, serta nyeri hebat di bagian bawah perut. Biasanya muncul 1-2 hari sebelum haid dan bisa bertahan selama 2-3 hari selama haid. Gejala yang juga sering dialami adalah rasa nyeri pada waktu berhubungan seks. Sampai saat ini penyebabnya belum bisa dipastikan dan diperkirakan karena ada ketidaknormalan hormon estrogen.

Untuk mengatasi keluhan-keluhan diatas seorang perempuan bisa meminum madu dengan kualitas terbaik. Hal tersebut dimungkinkan karena madu mengandung zat-zat alami berkhasiat yang bisa menormalkan datang bulan, menormalkan hormon-hormon perempuan, dan mengatasi rasa nyeri seprti Zat Besi dan Vitamin B.

1.      Zat Besi : Sangat penting untuk transportasi darah dan oksigen serta berguna untuk menjaga keseimbangan siklus ovulasi. Asupan zat besi yang cukup membuat siklus ovulasi perempuan normal dan pada akhirnya akan meningkatkan kesuburan dan mengurangi resiko kemandulan. Manfaat lain dari zat besi misalnya adalah antianemia, menormalkan siklus menstruasi, membantu proses pembentukan sel darah merah.
2.      Vitamin B : membantu memproduksi dan menyeimbangkan hormon-hormon seksual


Tidak ada komentar:

Posting Komentar