Laman

Sabtu, 24 September 2022

Doa agar senang setelah berbuat baik dan bertaubat setelah berbuat salah (Jaamiush Shaghiir 1462)



١٤٦٢ـ اَللهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ الَّذِيْنَ إِذَا أَحْسَنُوا اسْتَبْشَرُوا وَإِذا أَسَاءُوا اسْتَغْفَرُا (ه هب) عن عائشة (ض)ـ

 

          1462- Ya Allah jadikanlah aku dari golongan orang – orang yang apabila telah berbuat baik mereka bergembira dan apabila telah berbuat buruk mereka memohon ampunan. (HR. Ibnu Majah dan Baihai dalam Su`abul Iman dari Aisyah. DHAIF)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 1462., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 1462. Ibnu Majah 3820.

=

‏ ‏حَدَّثَنَا ‏ ‏أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ ‏ ‏حَدَّثَنَا ‏ ‏يَزِيدُ بْنُ هَارُونَ ‏ ‏عَنْ ‏ ‏حَمَّادِ بْنِ سَلَمَةَ ‏ ‏عَنْ ‏ ‏عَلِيِّ بْنِ زَيْدٍ ‏ ‏عَنْ ‏ ‏أَبِي عُثْمَانَ ‏ ‏عَنْ ‏ ‏عَائِشَةَ ‏ ‏أَنَّ النَّبِيَّ ‏ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ‏ ‏كَانَ يَقُولُ ‏ ‏اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ الَّذِينَ إِذَا أَحْسَنُوا اسْتَبْشَرُوا وَإِذَا أَسَاءُوا اسْتَغْفَرُوا ‏(ابن ماجه:٣٨٢٠)ـ

=

1.    

١٤٦٢ـ اَللهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ الَّذِيْنَ إِذَا أَحْسَنُوا اسْتَبْشَرُوا وَإِذا أَسَاءُوا اسْتَغْفَرُا (ه هب) عن عائشة (ض)ـ

 

          1462- Ya Allah jadikanlah aku dari golongan orang – orang yang apabila telah berbuat baik mereka bergembira dan apabila telah berbuat buruk mereka memohon ampunan. (HR. Ibnu Majah dan Baihai dalam Su`abul Iman dari Aisyah. DHAIF)[1]

          Ada kelompok orang – orang yang apabila mengerjakan kebaikan disertai dengan keikhlasan sehinga mereka mendapatkan banyak pahala dan berakhir bahagia di surga. Nah kita berdoa agar menjadi bagian dari kelompok model ini.

          Ada kelompok orang – orang apabila terlanjur berbuat salah mereka akan mohon ampunan kepada Allah swt, Allah pun mengampuninya hingga berakhir bahagia di surga. Nah kita berdoa agar menjadi bagian dari kelompok model ini.

          Hadits tambahan

مَن سرَّتهُ حسنتُهُ وساءتْهُ سَيِّئتُهُ فهو المؤمنُ (الترمذى:٢١٦٥، الجامع الصغير:٨٧٥١) (صحيح)ـ

Barangsiapa kebaikannya membuatnya gembira dan keburukannya membuatnya sedih maka dia adalah orang beriman. (HR. Tirmidzi (2165). SHAHIH. Jaami`ush Shaghiir (8751)).

١٤٦٣ــ اللّٰهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحَمْنِى وَأَلْحِقْنِى بِالرَّفِيْقِ الْأَعْلٰى (ق ت) عن عائشة (صح)ـ

1463- Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, dan pertemukanlah aku dengan ar-rafiiq al-a`laa(teman tertinggi). (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi dari Aisyah. SHAHIH)[2]

Rafiqul `Ala adalah jamaah para Nabi di tempat yang tertinggi, atau tafsir lainnya.



[1] Jaami`ush Shaghiir 1462., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 1462. Ibnu Majah 3820.

[2] Jaami`ush Shaghiir 1463., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 1463., Bukhari 5674., 

Bab Doa Agar Menjadi Kelompok Orang Baik


١٤٦٢ـ اَللهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ الَّذِيْنَ إِذَا أَحْسَنُوا اسْتَبْشَرُوا وَإِذا أَسَاءُوا اسْتَغْفَرُا (ه هب) عن عائشة (ض)ـ

 

          1462- Ya Allah jadikanlah aku dari golongan orang – orang yang apabila telah berbuat baik mereka bergembira dan apabila telah berbuat buruk mereka memohon ampunan. (HR. Ibnu Majah dan Baihai dalam Su`abul Iman dari Aisyah. DHAIF)[1]

          Ada kelompok orang – orang yang apabila mengerjakan kebaikan disertai dengan keikhlasan sehinga mereka mendapatkan banyak pahala dan berakhir bahagia di surga. Nah kita berdoa agar menjadi bagian dari kelompok model ini.

          Ada kelompok orang – orang apabila terlanjur berbuat salah mereka akan mohon ampunan kepada Allah swt, Allah pun mengampuninya hingga berakhir bahagia di surga. Nah kita berdoa agar menjadi bagian dari kelompok model ini.

          Hadits tambahan

مَن سرَّتهُ حسنتُهُ وساءتْهُ سَيِّئتُهُ فهو المؤمنُ (الترمذى:٢١٦٥، الجامع الصغير:٨٧٥١) (صحيح)ـ

Barangsiapa kebaikannya membuatnya gembira dan keburukannya membuatnya sedih maka dia adalah orang beriman. (HR. Tirmidzi (2165). SHAHIH. Jaami`ush Shaghiir (8751)).


١٤٦٣ــ اللّٰهُمَّ اغْفِرْلِى وَارْحَمْنِى وَأَلْحِقْنِى بِالرَّفِيْقِ الْأَعْلٰى (ق ت) عن عائشة (صح)ـ

1463- Ya Allah ampunilah aku, kasihanilah aku, dan pertemukanlah aku dengan ar-rafiiq al-a`laa(teman tertinggi). (HR. Bukhari, Muslim dan Tirmidzi dari Aisyah. SHAHIH)[2]

Rafiqul `Ala adalah jamaah para Nabi di tempat yang tertinggi, atau tafsir lainnya.



[1] Jaami`ush Shaghiir 1462., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 1462. Ibnu Majah 3820.

[2] Jaami`ush Shaghiir 1463., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 1463., Bukhari 5674., 




=

Kamis, 22 September 2022

Doa Minta Dilindungi Dari Bahaya jatuh dari ketinggian, kerobohan, karam dan kebakaran, dlln hadits no 1541

١٥٤١ـ اللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّى وَالْهَدْمِ والْغَرَقِ والْحَرَقِ وأعوذُ بِكَ أن يتخبَّطَني الشَّيطانُ عندَ الموتِ ، وأعوذُ بِكَ أن أموتَ في سبيلِكَ مُدبرًا ، وأعوذُ بِكَ أن أموتَ لديغًا (ن ك) عن أبى اليسر (صح)ـ

          1541- Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari jatuh dari ketinggian, kerobohan, karam dan kebakaran. Dan aku berlindung kepada-Mu dari tergoda syetan ketika mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari meninggal fi sabilillah dalam keadaan melarikan diri, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati terkena bisa binatang. (HR. Nasaa-I dan Hakim dari Abu Yasr. SHAHIH)[1]

          Kenapa kita harus berlindung kepada Allah dari jatuh dari ketinggian (التَّرَدِّى), kerobohan (الْهَدْمِ), karam (الْغَرَقِ), kebakaran (الْحَرَقِ), padahal hal tersebut adalah identik dengan mati syahid?

          Karena secara lahiriyah hal tersebut terlihat seperti musibah, cobaan, atau bala sehingga kita perlu berlindung kepada Allah swt seperti kita perlu berlindung dari musibah atau cobaan lainnya seperti sakit.

          Musibah atau cobaan hanyalah kejadian yang kita tidak akan mendapatkan apa-apa terkecuali kita berikhtiar mengatasinya. Setalah ikhtiar maksimal tetapi musibah atau cobaan tersebut tetap menimpa kita dan bahkan membuat kita terbunuh maka itulah mati syahid yang di maksudkan.

          Perbedaan mati syahid di medan perang dengan mati syahid karena musibah di atas misalnya adalah kalau mati syahid di medan perang biasanya banyak orang yang menginginkannya sedangkan mati syahid karena musibah di atas banyak orang yang menjauhinya.

          Salah satu hadits mengenai mati syahid misalnya adalah

قالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ إنَّ اللَّهَ عزَّ وجلَّ قد أوقعَ أجرَهُ على قدرِ نيَّتِهِ وما تعدُّونَ الشَّهادةَ قالوا القتلَ في سبيلِ اللَّه تعالى قالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ الشَّهادةُ سبعٌ سوى القتلِ في سبيلِ اللَّهِ المطعونُ شهيدٌ والغرِقُ شهيدٌ وصاحبُ ذاتِ الجنبِ شهيدٌ والمبطونُ شهيدٌ وصاحبُ الحريقِ شهيدٌ والَّذي يموتُ تحتَ الهدمِ شهيدٌ والمرأةُ تموتُ بِجُمعٍ شهيدةٌ (ابو داود: ٣١١١) (صحيح)ـ

Rasulullah saw bersabda: ‘Sungguh Allah telah memberikan pahala kepadanya sesuai niatnya. Apa yang kalian tahu tentang orang-orang yang gugur sebagai syahid?’ Mereka menjawab, ‘Ya mereka yang gugur di jalan Allah.’ Rasulullah lalu menjelaskan, ‘Mati syahid ada tujuh jenis selain gugur di jalan Allah: (1) korban meninggal karena wabah tha’un (wabah pes) adalah syahid (المطعونُ), (2) korban tenggelam juga syahid (الغرِقُ), (3) korban meninggal karena radang selaput dada (pleuritis) juga syahid (صاحبُ ذاتِ الجنبِ), (4) korban meninggal karena sakit perut juga syahid (المبطونُ), (5) korban meninggal terbakar juga syahid (صاحبُ الحريقِ), (6) korban meninggal tertimpa reruntuhan juga syahid (الهدمِ), dan (7) wanita meninggal karena hamil adalah syahid.’ (HR. Abu Dawud No.3111. SHAHIH)

Dan aku berlindung kepada-Mu dari tergoda syetan ketika mati (وأعوذُ بِكَ أن يتخبَّطَني الشَّيطانُ عندَ الموتِ), Ketika manusia menjelang kematian maka syetan akan datang untuk menggoda dan menyesatkan dengan berbagai cara seperti menampakan diri dalam bentuk ayah, ibu, saudara atau yang lainnya untuk memberi nasehat agar meninggal dalam keadaan memeluk agama yahudi atau nasrani karena agama tersebut yang lebih baik, kata syetan. Syetan juga akan menghalangi maunsia bertaubat menyesali kesalahannya. Syetan juga akan membisikan berbagai hal sehingga orang akan merasa keberatan meninggalkan dunia. Intinya segala macam cara akan dilakukan syetan agar seseorang meninggal dalam keadaan suul khatimah.

Berjuang di jalan Allah swt adalah kebaikan tetapi melarikan diri tanpa sebab yang dibenarkan ketika berjuang di jalan Allah swt adalah suatu keburukan, oleh karena itu Nabi saw mengajarkan kita doa agar jangan sampai meninggal dalam keadaan memalingkan diri ketika berjuang di jalan Allah swt.

Hadits ini juga mengajari kita agar berlindung kepada Allah swt dari bahaya hewan berbisa dan meninggal sebab sengatan hewan berbisa.



[1] Jaami`ush Shaghiir 1541., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 1541., Nasaai : 5531., Abu Dawud : 1552.,