Laman

Kamis, 22 September 2022

Doa Minta Dilindungi Dari Bahaya jatuh dari ketinggian, kerobohan, karam dan kebakaran, dlln hadits no 1541

١٥٤١ـ اللّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنَ التَّرَدِّى وَالْهَدْمِ والْغَرَقِ والْحَرَقِ وأعوذُ بِكَ أن يتخبَّطَني الشَّيطانُ عندَ الموتِ ، وأعوذُ بِكَ أن أموتَ في سبيلِكَ مُدبرًا ، وأعوذُ بِكَ أن أموتَ لديغًا (ن ك) عن أبى اليسر (صح)ـ

          1541- Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari jatuh dari ketinggian, kerobohan, karam dan kebakaran. Dan aku berlindung kepada-Mu dari tergoda syetan ketika mati, dan aku berlindung kepada-Mu dari meninggal fi sabilillah dalam keadaan melarikan diri, dan aku berlindung kepada-Mu dari mati terkena bisa binatang. (HR. Nasaa-I dan Hakim dari Abu Yasr. SHAHIH)[1]

          Kenapa kita harus berlindung kepada Allah dari jatuh dari ketinggian (التَّرَدِّى), kerobohan (الْهَدْمِ), karam (الْغَرَقِ), kebakaran (الْحَرَقِ), padahal hal tersebut adalah identik dengan mati syahid?

          Karena secara lahiriyah hal tersebut terlihat seperti musibah, cobaan, atau bala sehingga kita perlu berlindung kepada Allah swt seperti kita perlu berlindung dari musibah atau cobaan lainnya seperti sakit.

          Musibah atau cobaan hanyalah kejadian yang kita tidak akan mendapatkan apa-apa terkecuali kita berikhtiar mengatasinya. Setalah ikhtiar maksimal tetapi musibah atau cobaan tersebut tetap menimpa kita dan bahkan membuat kita terbunuh maka itulah mati syahid yang di maksudkan.

          Perbedaan mati syahid di medan perang dengan mati syahid karena musibah di atas misalnya adalah kalau mati syahid di medan perang biasanya banyak orang yang menginginkannya sedangkan mati syahid karena musibah di atas banyak orang yang menjauhinya.

          Salah satu hadits mengenai mati syahid misalnya adalah

قالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ إنَّ اللَّهَ عزَّ وجلَّ قد أوقعَ أجرَهُ على قدرِ نيَّتِهِ وما تعدُّونَ الشَّهادةَ قالوا القتلَ في سبيلِ اللَّه تعالى قالَ رسولُ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ عليهِ وسلَّمَ الشَّهادةُ سبعٌ سوى القتلِ في سبيلِ اللَّهِ المطعونُ شهيدٌ والغرِقُ شهيدٌ وصاحبُ ذاتِ الجنبِ شهيدٌ والمبطونُ شهيدٌ وصاحبُ الحريقِ شهيدٌ والَّذي يموتُ تحتَ الهدمِ شهيدٌ والمرأةُ تموتُ بِجُمعٍ شهيدةٌ (ابو داود: ٣١١١) (صحيح)ـ

Rasulullah saw bersabda: ‘Sungguh Allah telah memberikan pahala kepadanya sesuai niatnya. Apa yang kalian tahu tentang orang-orang yang gugur sebagai syahid?’ Mereka menjawab, ‘Ya mereka yang gugur di jalan Allah.’ Rasulullah lalu menjelaskan, ‘Mati syahid ada tujuh jenis selain gugur di jalan Allah: (1) korban meninggal karena wabah tha’un (wabah pes) adalah syahid (المطعونُ), (2) korban tenggelam juga syahid (الغرِقُ), (3) korban meninggal karena radang selaput dada (pleuritis) juga syahid (صاحبُ ذاتِ الجنبِ), (4) korban meninggal karena sakit perut juga syahid (المبطونُ), (5) korban meninggal terbakar juga syahid (صاحبُ الحريقِ), (6) korban meninggal tertimpa reruntuhan juga syahid (الهدمِ), dan (7) wanita meninggal karena hamil adalah syahid.’ (HR. Abu Dawud No.3111. SHAHIH)

Dan aku berlindung kepada-Mu dari tergoda syetan ketika mati (وأعوذُ بِكَ أن يتخبَّطَني الشَّيطانُ عندَ الموتِ), Ketika manusia menjelang kematian maka syetan akan datang untuk menggoda dan menyesatkan dengan berbagai cara seperti menampakan diri dalam bentuk ayah, ibu, saudara atau yang lainnya untuk memberi nasehat agar meninggal dalam keadaan memeluk agama yahudi atau nasrani karena agama tersebut yang lebih baik, kata syetan. Syetan juga akan menghalangi maunsia bertaubat menyesali kesalahannya. Syetan juga akan membisikan berbagai hal sehingga orang akan merasa keberatan meninggalkan dunia. Intinya segala macam cara akan dilakukan syetan agar seseorang meninggal dalam keadaan suul khatimah.

Berjuang di jalan Allah swt adalah kebaikan tetapi melarikan diri tanpa sebab yang dibenarkan ketika berjuang di jalan Allah swt adalah suatu keburukan, oleh karena itu Nabi saw mengajarkan kita doa agar jangan sampai meninggal dalam keadaan memalingkan diri ketika berjuang di jalan Allah swt.

Hadits ini juga mengajari kita agar berlindung kepada Allah swt dari bahaya hewan berbisa dan meninggal sebab sengatan hewan berbisa.



[1] Jaami`ush Shaghiir 1541., faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 1541., Nasaai : 5531., Abu Dawud : 1552.,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar