Laman

Sabtu, 30 April 2022

Fathul Kabiir 225 Hamba Sahaya

 

٢٢٥ــ اتَّقُوا الله فِيمَا مَلَكَتْ أيْمانُكُمْ (خد) عَن عَلِيّ (صح)ـ

          225- Bertakwalah kalian semua dalam (hal memperlakukan) budak  budak kalian (HR. Khathib dari Ummu Salamah. SHAHIH)

Fathul Kabiir 224 Hamba dan Wanita

  

٢٢٤ــ اتَّقُوا الله فِي الضَّعيفَينِ المَمْلُوكِ والمَرأةِ (ابْن عَسَاكِر) عَن ابْن عمر (ض)ـ

          224- Bertakwalah kalian kepada Allah dalam (hal) dua kelompok yang lemah: (yaitu) budak dan wanita (HR. Ibnu `Asaakir dari Ibnu Abbas. DHAIF)

Fathul Kabiir 223 Shalat dan hamba sahaya

  

٢٢٣ـ إتَّقُوا الله فِي الصَّلاَةِ وَمَا مَلَكَتْ أيْمانُكُمْ (خطّ) عَن أم سَلمَة (صح)ـ

          223- Bertakwalah kalian kepada Allah dalam (hal) shalat dan (dalam hal) budak yang kalian kuasai (HR. Khatib dari Ummu Salamah. SHAHIH)

Fathul Kabiir 222 Bertakwalah kepada Allah dalam hal shalat, janda dan anak yatim

  

٢٢٢ــ اتَّقُوا الله فِي الصَّلاَةِ اتَّقُوا الله فِي الصَّلاَةِ اتَّقُوا الله فِي الصّلاة اتّقُوا الله فِيما مَلَكَتْ أيمانُكُمْ اتَّقوا الله فِيما مَلَكَتْ أيمانُكُمْ. اتّقُوا الله فِي الضَّعِيفَيْنِ المَرْأةِ الأرْمَلَةِ والصَّبِيِّ اليَتِيمِ (هَب) عَن أنس (ض)ـ

          222- Bertakwalah kalian kepada Allah dalam (hal) shalat, bertakwalah kalian kepada Allah dalam (hal) shalat, bertakwalah kalian kepada Allah dalam (hal) shalat, bertakwalah kalian kepada Allah dalam (memperlakukan) budak kalian, bertakwalah kalian kepada Allah dalam (memperlakukan) dua golongan lemah : perempuan janda dan anak kecil yang yatim. (HR. Baihaqi dalam Syuabul Iman dari Anas. DHAIF)

=

https://al-maktaba.org/book/1975/22#p8

=

Jumat, 29 April 2022

Fathul Kabiir 221 Merawat binatang dengan baik

  

٢٢١ــ إتَّقُوا الله فِي البَهائِمِ المُعْجَمَةِ فارْكَبُوها صالِحَةً وَكُلُوهَا صالِحَةً (حم ر) وَابْن خُزَيْمَة (حب) عَن سهل بن الحَنْظَلِيَّةِ (صح)ـ

          221- Takutlah kepada Allah swt dalam (prihal) bintang – binatang yang tidak bisa berbicara, oleh karena itu naikilah dengan baik atau makanlah dengan baik. (HR. Ahmad, Ibnu Huzaimah, dan Ibnu Hibban dalam kitab Shahihnya dari Sahl bin Al-Hanzhaliyyah. SHAHIH)

=

https://al-maktaba.org/book/1975/22#p7

=

Fathul Kabiir 220 Hati - hati dengan orang yang mencari jabatan

  

٢٢٠ــ إتَّقُوا الله فإنَّ أَخْوَنَكُمْ عِنْدَنا منْ طَلَبَ العَمَلَ (طب) عَن أبي مُوسَى (ح)ـ

          220- Bertakwalah kalian kepada Allah swt karena sesungguhnya yang paling berkhianat diantara kalian menurut kita adalah orang yang mencari pekerjaan / jabatan. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dari Abu Musa. HASAN)

Fathul Kabiir 219 Jangan mengingkari Qadar

  

٢١٩ــ اتَّقُوا القَدَرَ فإِنَّهُ شُعْبَةٌ مِنَ النَّصْرَانِيةِ ـ ابْن أبي عَاصِم (طب عد) عَن ابْن عَبَّاس (ض)ـ

          219- Berhati-hatilah kalian (jangan sampai mengingkari) qadar karena hal tersebut merupakan suatu cabang dari agama nasrani. (HR. Ibnu `Aashim, Thabrani dalam Al-Kabir dan Ibnu `Adi dari Ibnu Abbas. DHAIF)

=

https://al-maktaba.org/book/1975/22#p5

=

Kamis, 28 April 2022

Fathul Kabiir 218 Jauhilah perbuatan zhalim

 

٢١٨ــ اتَّقُوا الظُّلْمَ فإنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ القِيامَةِ واتَّقُوا الشُّحَّ فإِن الشُّحَّ أهْلَكَ مَنْ كانَ قَبْلَكُمْ وحَمَلَهُمْ على أَن سَفَكُوا دِماءَهُمْ واسْتَحَلُّوا مَحَارِمَهُمْ (حم خد م) عَن جَابر (صح)ـ

218- Jauhilah perbuatan zhalim, karena sesunguhnya kezhaliman itu akan menjadi kegelapan di hari kiamat. Jauhilah sifat kikir karena sesungguhnya sifat kikir telah menghancurkan orang - orang sebelum kalian dan menyebabkan merekan menumpahkan darah dan menghalalkan segala larangan mereka. (HR. Ahmad, Bukhari dalam Al-Adab dan Muslim dari Jabir, SHAHIH)

=

https://al-maktaba.org/book/1975/22#p4

=

Fathul Kabiir 217 Jauhilah perbuatan zhalim

  

٢١٧ــ إتَّقُوا الظُّلْمَ فإنَّ الظُّلْمَ ظُلُماتٌ يَوْمَ القِيَامَةِ (حم طب هَب) عَن ابْن عمر (صح)ـ

217- Jauhilah perbuatan zhalim, karena sesunguhnya kezhaliman itu akan menjadi kegelapan di hari kiamat. (HR. Ahmad, Thabraani dalam AlKabir dan Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Ibnu Umar, SHAHIH)

=

=

Fathul Kabiir 216 Berhati-hatilah dengan jebakan Iblis

  

٢١٦ــ إتَّقُوا الدُّنْيا واتَّقُوا النِّساءَ فإنَّ إِبْلِيس طَلاَّعٌ رَصَّادٌ وَمَا هُوَ بِشَيءٍ مِنْ فخُوخهِ بأوثَقَ لِصَيْدِهِ فِي الأتْقِياءِ مِنَ النِّساءِ (فر) عَن معَاذ (ض)ـ

          216- Berhati-hatilah dengan dunia dan berhati-hatilah terhadap perempuan, karena sesungguhnya Iblis itu tukang mengamati dan tukang mengintai, dan tidak ada alat penjebak yang lebih kokoh menjebak orang – orang bertakwa daripada perempuan. (HR. Dailami dari Mu`adz. DHAIF)

=

https://al-maktaba.org/book/1975/22#p2

=

Fathul Kabiir 215 Berhati-hatilah dengan dunia

  

٢١٥ــ إتَّقُوا الدُّنْيا فَوالذي نَفْسِي بِيَدِهِ إنَّهَا لأسْحَرُ مِنَ هارُوتَ ومارُوتَ (الْحَكِيم) عَن عبد الله بن بسر الْمَازِني (ض)ـ

          215- Berhati-hatilah dengan dunia, karena demi Dzat yang menguasai diriku sesungguhnya ia lebih penyihir daripada Harut dan Marut. (HR. Hakim dari Abdillah bin Busr Al-Mazani. DHAIF)

=

https://al-maktaba.org/book/1975/22#p1

=

Fathul Kabiir 214 Larangan berbohong atas nama Nabi saw

  

٢١٤ــ اتَّقُوا الحَدِيثَ عَنِّي إلاَّ مَا عَلِمْتُمْ فَمَنْ كَذَبَ عَليَّ متعمِّداً فليتَبَوَّأ مَقْعَدَهُ مِنَ النَّار وَمن قَالَ فِي الْقُرْآن بِرَأْيهِ فَليَتَبَوَّأ مَقْعَده من النَّار (حم ت) عَن ابْن عَبَّاس (ح)ـ

          214- Jauhilah (meriwayatkan) hadits dari aku terkecuali yang telah engkau ketahui (yakini) karena barang siapa berbohong atas namaku dengan sengaja maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka dan barang siapa berkata dalam (mengartikan) Al-Qur`an (semata – mata) dengan pendapatnya (saja) maka hendaklah ia menyiapkan tempat duduknya di neraka. (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Ibnu Abbas. HASAN)

=

=

https://al-maktaba.org/book/1975/21#p12

=

Fathul Kabiir 213 Jauhilah membangun dengan yang haram

  

٢١٣ــ إتَّقُوا الحَجَرَ الحَرَامَ فِي البُنْيانِ فإنَّهُ أساسُ الخَرَابِ (هَب) عَن ابْن عمر (ض)ـ

          213- Jauhilah batu yang haram dalam bangunan karena hal tersebut merupakan dasar kehancuran. (HR. Baihaqi dalam Syu`abul Iman dari Ibnu Umar. DHAIF)

=

https://al-maktaba.org/book/1975/21#p11

=

=

Fathul Kabiir 212 Berhari - hatilah dengan air kencing

  

٢١٢ــ اتَّقُوا البَوْلَ فإنَّهُ أوَّلُ مَا يُحاسَبُ بِهِ العَبْدُ فِي القَبْر (طب) عَن أبي أُمَامَة (ض)ـ

          212- Berhati-hatilah dengan air kencing karena ia merupakan hal pertama yang akan dihisab di dalam kubur. (HT. Thabrani dalam kitab Al-Kabir dari Abi Umamah. DHAIF)

=

https://al-maktaba.org/book/1975/21#p10

=

Fathul Kabiir 211 Hati - hati dengan kekuasaan dan orang - orang disekitarnya

Fathul Kabiir 211

 

٢١١ــ اتَّقُوا أبْوابَ السُّلْطانِ وحَواشِيها فَإنَّ أقْرَبَ النَّاسِ منْها أبْعَدُهُمْ منَ الله ومنْ آثَرَ سُلْطاناً على الله جعَلَ الله الفِتْنَةَ فِي قَلْبِهِ ظاهِرَةً باطِنَةً وأذْهَبَ عَنْهُ الوَرَعَ وتَرَكه حَيْرانَ (الْحسن بن سُفْيَان فر) عَن ابْن عمر (موضوع)ـ

          211- Waspadalah terhadap pintu – pintu penguasa dan orang – orang disekitarnya, karena sesungguhnya orang yang paling dekat dengan penguasa adalah orang yang paling jauh dari Allah swt dan barangsiapa yang mendahulukan penguasa daripada Allah swt maka Allah swt akan menjadikan fitnah di dalam hatinya secara lahir dan batin dan akan menghilangkan darinya siat wara` dan meninggalkannya dalam keadaan tampak tidak dihargai. (HR. Al-Hasan bin Sufyan dan Dailami dalam kitan Musnadul Firdaus dari Ibnu Umar. MAUDHU)

=

https://al-maktaba.org/book/1975/21#p9

=

Rabu, 27 April 2022

Jam`ul Jawaami` 21/21 Kemulian Nabi Adam As

 Jam`ul Jawaami` 21/21

 

٢١/٢١ــ آدَمُ أَكْرَمُ الْبَشَرِ عَلَى اللهِ فَيَعْذِرُ اللهْ تَعَالَى اِلَيْهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بٍثَلَاثَةِ مَعَاذِيْرَ. يَقُوْلُ لَهُ: يَاآدَمُ إِنِّى لَعَنْتُ الْكَافِرِيْنَ وَأُبْغِضُ الْكَذِبَ وَأَوْعَدْتُ ــ وَحَقُّ الْغُفْرِ مِنِّى ــ لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ لَرَحِمْتُ ذُرِّيَّتَكَ أَجْمَعِيْنَ. وَيَقُوْلُ لَهُ: يَاآدَمُ إِنِّى لَا أُدْخِلُ أَحَدًا مِنْ ذُرِّيَّتَكَ النَّارَ وَ لا أُعَذِّبُهُ بِالنَّارِ إِلَّا مَنْ عَلِمْتُ بِعِلْمِى أَنِّى لَوْ رَدَدْتُهُ إِلَى الدُّنْيَا لَعَادَ إِلَى مَا كَانَ فِيْهِ وَلَمْ يَرْجِعْ وَلَمْ يَتُبْ، وَيَقُوْلُ لَهُ: يَاآدَمُ قَدْ جَعَلْتُكَ حَكَمًا بَيْنِى وَ بَيْنَ ذُرِّيَّتِكَ، قُمْ عِنْدَ الْمِيْزَانِ، وَانْظُرْ إِلَى مَا يُرْفَعُ إِلَيْكَ مِنْ أَعْمَالِهِمْ، فَمَنْ رَجَحَ خَيْرًا مِثْقَالَ ذَرَّةٍ فَلَهُ الْجَنَّةُ حَتَّى إِنِّى لا أُدْخِلُ النَّارَ إِلَّا كُلَّ ظَالِمٍ (رَوَاه اطبرانى عَن يَزيد الرقاش قال: خطبنا أبو هررة على منبر رسول الله صلى الله عليه و سلم فقال فى خطبته: سمعت رسول الله صلى الله عليه و سلم يقول: آدم. فذكره.)ـ

21/21- Adam adalah manusia paling mulia menurut Allah swt maka Allah swt memberikan tiga keringanan kepadanya pada hari kiamat. Allah berfirman kepadanya: “Ya Adam, sesungguhnya Aku telah melaknati orang – orang kafir dan memurkai para pendusta dan Aku telah berjanji – (Tetapi hak ampunan adalah dari-Ku)- Aku akan memenuhi neraka jahannam dengan semua bangsa jin dan manusia dan sesungguhnya Aku akan memberikan rahmat kepada keturunanmu semuanya”.

Allah berfirman kepadanya: “Ya Adam, sesungguhnya Aku tidak akan memasukan seseorang ke dalam neraka dari keturunanmu dan Aku juga tidak akan menyiksanya dengan neraka terkecuali orang – orang yang Aku ketahui dengan ilmu-Ku seandainya Aku kembalikan ia ke dunia maka ia akan kembali seperti semula dan tidak akan pernah kembali dan tidak juga akan taubat”.

Allah berfirman kepadanya: “Ya Adam, sesungguhnya Aku telah menjadikanmu hakim antara Aku dan keturunanmu, berdirilah dekat mizan, dan lihatlah amal – amal mereka yang di angkat kepadamu, maka barang siapa yang kebaikannya unggul, walaupun hanya seberat dzarrah (unsur terkecil) maka ia berhak masuk surga. Hingga pada akhirnya Aku tidak akan pernah memasukan seseorang ke dalam neraka terkecuali setiap orang yang zhalim”. [HR. Thabrani dari Yazid Ar-Raqaasyi berkata: “Abu Hurairah telah berkhutbah kepada kami di atas mimbar Rasulullah saw kemudian berkata dalam khutbahnya: Aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: Ya Adam, kemudian menuturkan hadits dimaksud] [21][1]



[1] Jam`ul Jawaami` 21., Jaami`ush Shaghiir., Fathul Kabiir., Kunuuzul Haqaaiq. . ورواه ابن عساكر من رواية الفضل بن عيسى الرقاشي، عن الحسن، عن أبي هريرة، يعتذر الله إلى آدم يوم القيامة ثلاث معاذير... الحديث. ويزيد والفضل ضعيفان

=

=

=

Jam`ul Jawaami` 30/30 Ahli Al-Qu`an adalah kekasih Allah swt

 Jam`ul Jawaami` 30/30

 

٣٠/٣٠ــ آلُ القُرْآنِ آلُ الله (خطّ) فِي رُوَاة مَالك عَن أنس (حسن لغيره)ـ

30/30- Keluarga Al-Qur`an adalah keluarga Allah. [HR. Khathib dalam perawi-perawi Malik dari Anas. HASAN LI GHAIRIHI] [30][1]



[1] Jam`ul Jawaami` 30., Jaami`ush Shaghiir 16., Fathul Kabiir 20., Kunuuzul Haqaaiq .

=

=

32- آل القرآن آل الله (الخطيب فى رواة مالك من طريق محمد بن بزيع المدنى عن مالك عن الزهرى عن أنس

--------

ص34 - كتاب جامع الأحاديث - الهمزة مع الألف - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

الرابط:https://al-maktaba.org/book/1438/36#p7

=

Jam`ul Jawaami` 29/29 Cara makan dan duduk Nabi saw

 Jam`ul Jawaami` 29/29

 

٢٩/٢٩ــ آكُلُ كَمَايَأْكُلُ الْعَبْدُ، وَأَجْلِسُ كَمَايَجْلِسُ العَبْدُ ـ إبن سعد (ع كر) عن عائشة (صح)ـ

29/29- Aku makan seperti makannya budak dan aku duduk seperti duduknya budak. [HR Ibnu Sa`id, Abu Ya`la dan Ibnu Asaakir dari Aisyah. SHAHIH] [29][1]



[1] Jam`ul Jawaami` 29., Jaami`ush Shaghiir 14., Fathul Kabiir 17., Kunuuzul Haqaaiq 6.

=

=

(ابن سعد، وأبو يعلى، وابن عساكر عن عائشة. قال

--------

ص33 - كتاب جامع الأحاديث - الهمزة مع الألف - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

الرابط:https://al-maktaba.org/book/1438/35#p6

=

Jam`ul Jawaami` 28/28 Nabi makan dengan tawadhu dan duduk

 Jam`ul Jawaami` 28/28

 

٢٨/٢٨ــ آكُلُ كَمَا يَأْكُلُ الْعَبْدُ وَأَنَا جَالِسٌ (ابن عساكر عن عائشة)ـ

          28/28- Aku makan seperti makannya budak dan aku duduk [HR. Ibnu Asaakir dari Aisyah] [28][1]



[1] Jam`ul Jawaami` 28., Jaami`ush Shaghiir ., Fathul Kabiir ., Kunuuzul Haqaaiq ., أخرجه ابن عساكر (4/73) . وأخرجه أيضًا: نعيم بن حماد فى زياداته على الزهد لابن المبارك (ص 53، رقم 193) مطولاً أيضًا، وفيه: "بل آكل كما يأكل العبد"ـ

=

31- آكُلُ كما يأكل العبد وأنا جالس (ابن عساكر عن عائشة)

--------

ص34 - كتاب جامع الأحاديث - الهمزة مع الألف - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

الرابط:https://al-maktaba.org/book/1438/36#p5

=

=

Jam`ul Jawaami` 27/27 Siksa bagi orang kafir

 Jam`ul Jawaami` 27/27

 

٢٧/٢٧ــ آكُلُ كَما يَأْكُلُ الْعَبْدُ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَزِنُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ مَا سَقَى مِنْهَا كَافِرًا كَأْسًا (هناد) في الزهد عن إبن عمر بن مرة مرسلا (صح)ـ

26/26- Aku makan seperti makannya budak, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya dunia sebanding dengan satu sayap nyamuk di sisi Allah, maka Allah tidak akan memberi minum orang kafir dari dunia (yang rendah dan sangat sedikit) tersebut, walaupun hanya segelas saja. [HR. Hannad dalam az-Zuhdi dari Ibni Umar bin Murrah secara mursal. SHAHIH] [27][1]



[1] Jam`ul Jawaami` 27., Jaami`ush Shaghiir ., Fathul Kabiir 16., Kunuuzul Haqaaiq .

=

=

28- آكُلُ كما يأكل العبد فوالذى نفسى بيده لو كانت الدنيا تَزِنُ عند الله جناحَ بعوضة ما سقى منها كافرًا كأسًا (هناد عن عمرو بن مرة مرسلاً)

--------

ص33 - كتاب جامع الأحاديث - الهمزة مع الألف - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

الرابط:https://al-maktaba.org/book/1438/35#p4

=

Jam`ul Jawaami` 26/26 Makan dengan penuh tawadhu

 Jam`ul Jawaami` 26/26

 

٢٦/٢٦ــ  آكُلُ كَمَايَأْكُلُ الْعَبْدُ، وَأَجْلِسُ كَمَايَجْلِسُ العَبْدُ فَإِنَّمَا أَنَا عَبْدٌ ـ إبن سعد (هب) عن يحي بن كثير مرسلا، رواه ابن سعد بسند حسن (صح)ـ

26/26- Aku makan seperti makannya budak dan aku duduk seperti duduknya budak. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba [HR Ibnu Said dengan sanad hasan dan Thabrani dalam kitab Syu`abul Iman dari Yahya bin  Katsir secara mursal. SHAHIH] [26][1]



[1]Jam`ul Jawaami` 26., Jaami`ush Shaghiir ., Fathul Kabiir 18., Kunuuzul Haqaaiq .

=

=

30- آكُلُ كما يأكل العبد وأجلسُ كما يجلس العبد فإنما أنا عبد (ابن سعد، والبيهقى فى شعب الإيمان عن يحيى بن أبى كثير مرسلاً)

--------

ص34 - كتاب جامع الأحاديث - الهمزة مع الألف - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

الرابط:https://al-maktaba.org/book/1438/36#p2

=

Jam`ul Jawaami` 25/25 Delapan orang yang terlaknat

 Jam`ul Jawaami` 25/25

 

٢٥/٢٥ــ آكِلُ الرِّبَا و مُوَكِّلُهُ و كَاتِبُهُ و شَاهِدَاهُ، إذَا عَلِمُوْا ذَلِكَ، و الوَاشِمَةُ و المَوْشُوْمَةُ لِلْحُسْنِ وَ لَاوِي الصَّدَقَةِ و المُرْتَدُ أَعْرَابِيًّا بَعْدَ الهِجْرَةِ مَلْعُوْنُوْنَ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ (ن هب) عن إبن مسعود (قال العلقمي بجانبه علامة الصحتة) (صح)ـ

25/25- Orang yang makan riba, orang yang memberi makan riba, orang yang mencatat riba, dan kedua saksi riba, jika mereka mengetahuinya, orang yang membuat tato, orang yang ditato untuk hiasan, orang yang tidak mau membayar zakat, orang arab badui yang murtad setelah hijrah ke Madinah adalah orang yang dilaknati menurut ucapan Muhammad di hari kiamat. [HR. Nasa`I dan Baihaqi dalam Syuabul Iman dari Ibnu Mas`ud, (Al-`Alqami berkata: Di pinggirnya ada tanda shahih. SHAHIH] [25][1]



[1]Jam`ul Jawaami` 25., Jaami`ush Shaghiir 13., Fathul Kabiir 15., Kunuuzul Haqaaiq .

=

27- آكِلُ الربا ومُوكِلُه وكاتبه وشاهداه إذا علموا ذلك والواشمة والمَوْشُوَمة للحُسْن ولاَوِى الصدقة والمرتد أعرابيًّا بعد الهجرة ملعونون على لسان محمد يوم القيامة (النسائى، والبيهقى فى شعب الإيمان عن ابن مسعود)

--------

ص32 - كتاب جامع الأحاديث - الهمزة مع الألف - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

الرابط:https://al-maktaba.org/book/1438/34#p3

=

-

Jam`ul Jawaami` 24/24 Penyakitnya agama ada tiga: ahli fikih yang jahat, imam (pemimpin/hakim) yang lalim, dan mujtahid (ahli ibadah) yang bodoh

 Jam`ul Jawaami` 24/24

 

٢٤/٢٤ـ آفَةُ الدِّيْنِ ثَلَاثَةُ: فَقِيْهٌ فَاجِرٌ، وَإِمَامٌ جَائِرٌ، وَمُجْتَهِدٌ جَاهِلٌ (الديلمى) عن إبن عباس بسند واه (موضوع)ـ

24/24- Penyakitnya agama ada tiga: ahli fikih yang jahat, imam (pemimpin/hakim) yang lalim, dan mujtahid (ahli ibadah) yang bodoh. (HR Dailami dari Ibnu Abbas. MAUDHU) [24][1]



[1]Jam`ul Jawaami` 24., Jaami`ush Shaghiir 11., Fathul Kabiir 12., Kunuuzul Haqaaiq .

=

23- آفة الدين ثلاثة فقيه فاجر وإمام جائر ومجتهد جاهل (الديلمى عن ابن عباس)

--------

ص29 - كتاب جامع الأحاديث - الهمزة مع الألف - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

الرابط:https://al-maktaba.org/book/1438/31#p1

=

=

Jam`ul Jawaami` 23/23 Penyakitnya ilmu adalah lupa

 Jam`ul Jawaami` 23/23

 

٢٣/٢٣ــ آفَةُ الْعِلْمِ النِّسْيَانُ وَإِضَاعَتُهُ أَنْ تُحَدِّثَ بِهِ غَيْرَ أَهْلِهِ (ش، والعسكرى فى الأمثال، وابن عبد البر فى العلم) عن الأعمش مرفوعا معضلا (ض)ـ

23/23- Penyakitnya ilmu adalah lupa dan menyia-nyiakannya adalah apabila kamu membicarakannya bukan kepada ahlinya. [HR Ibnu Abi Syaibah, AL- `Askari dalam Al-Amtsaal, dan Ibnu Abdil Barri dalam Al-`Ilm dari Al-A`masy dengan marfu` mu`dhal. DHAIF] [23][1]



[1]Jam`ul Jawaami` 23., Jaami`ush Shaghiir 12., Fathul Kabiir 14., Kunuuzul Haqaaiq 5.

=

25- آفة العلم النسيان وإضاعته أن تحدث به غير أهله (ابن أبى شيبة وأخرج صدره فقط عن ابن مسعود موقوفًا. ابن أبى شيبة، والعسكرى فى الأمثال، وابن عبد البر فى العلم عن الأعمش مرفوعًا معضلاً)

--------

ص31 - كتاب جامع الأحاديث - الهمزة مع الألف - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

الرابط:https://al-maktaba.org/book/1438/33#p2

=

Jam`ul Jawaami` 22/22 Bahaya yang merusak kebaikan

 Jam`ul Jawaami` 22/22

 

٢٢/٢٢ــ آفَةُ الظَّفْرِ الصَّلَفُ وَآفَةُ السَّجَاعَةِ البَغْيُ وَآفَةُ السَمَاحَةِ المَنُّ وَآفَةُ الْجَمَالِ الْخُيْلاءُ وَآفَةُ الْعِبَادَةِ الْفَتْرَةُ وَآفَةُ الْحَدِيْثِ الكَذِبُ وَآفَةُ الْعِلْمِ النِّسْيَانُ وَآفَةُ الْحِلْمِ السَّفَهُ وَآفَةُ الْحَسَبِ الفَخْرُ وَآفَةُ الْجُوْدِ السَّرَفُ وَآفَةُ الدِّيْنِ الهَوَى (ابن لال فى مكارم الأخلاق، والقضاعى فِى مسند الشهاب، والبيهقى فى شعب الإيمان وضعفه، والديلمى) عن على (ض) [٢٢]ـ

22/22- Penyakit cerdik pandai adalah memuji diri sendiri (takabur), penyakit gagah berani adalah melampaui batas, penyakit dermawan (murah hati) adalah mengungkit-ungkit (menyebut-nyebut kebaikannya sehingga yang diberi bisa merasa tidak enak hati), penyakit cantik / gagah adalah sombong, penyakit ibadah adalah malas (berhenti ibadah), penyakit bicara adalah bohong, penyakit ilmu adalah lupa, penyakit sopan santun adalah tidak sopan, penyakit pangkat adalah kesombongan, penyakit kedermawanan adalah boros, dan penyakitnya agama adalah memperturutkan hawa nafsu. (HR. Ibnu Lali dalam makaarimil Akhlaaq, Al-Qudhaa`ii dalam musnad Asy-Syihaab, Baihaqi dalam Syu`abul Iman dan dia mengatakan  dha`if, dan Ad-Dailami  dari Ali. DHAIF) [22][1]



[1]Jam`ul Jawaami` 22., Jaami`ush Shaghiir 10., Fathul Kabiir 13., Kunuuzul Haqaaiq 4.

=

24- آفة الظُّرْف الصَّلَف وآفة الشجاعة البَغْى وآفة السماحة المَنّ وآفة الجمال الخيلاء وآفة العبادة الفَتْرة وآفة الحديث الكذب وآفة العلم النسيان وآفة الحِلْم السَّفَه وآفة الحَسَب الفخر وآفة الجود السَّرَف وآفة الدِّين الهوى (ابن لال فى مكارم الأخلاق، والقضاعى، والبيهقى فى شعب الإيمان وضعفه، والديلمى عن على)

--------

ص29 - كتاب جامع الأحاديث - الهمزة مع الألف - المكتبة الشاملة الحديثة

--------

الرابط:https://al-maktaba.org/book/1438/31#p3

=

Fathul Kabiir 210 Takutlah akan doa orang yang teraniaya

  

٢١٠ـ اتَّقِ دَعْوَةَ المَظْلُومِ فإنَّما يَسألُ الله تَعالَى حَقَّهُ وإنّ الله تَعَالَى لَنْ يَمْنَعَ ذَا حَقٍ حَقَّهُ (خطّ) عَن عَليّ (ض)ـ

          210- Takutlah akan doa orang yang terzhalimi karena sesungguhnya ia hanya meminta haknya kepada Allah swt dan sesungguhnya Allah swt tidak menolak orang yang punya hak meminta haknya. (HR. Khatib dari Ali. DHAIF)

Fathul Kabiir 209 Beberapa kebaikan seorang mukmin dan muslim

  

٢٠٩ــ اتَّقِ المَحَارِمَ تَكُنْ أعْبَدَ النَّاسِ وارْضَ بِمَا قَسَمَ الله لَكَ تَكُنْ أغْنى النَّاس وأحسِنْ إِلَى جَارك تَكُنْ مُؤمِناً وأحِبَّ لِلنَّاسِ مَا تُحِبُّ لِنَفْسِكَ تَكُنْ مُسْلِماً وَلَا تُكْثِرِ الضَّحِك فإنَّ كَثْرَةَ الضَّحِكَ تُميتُ القَلْبَ (حم ت هَب) عَن أبي هُرَيْرَة (ح)ـ

          209- Jauhilah keharaman – keharaman maka kamu akan menjadi orang paling ibadah, ridhalah dengan apa yang Allah bagikan untukmu maka kamu akan menjadi orang yang paling kaya, berbuat baiklah kepada tetanggamu maka kamu akan menjadi seorang mukmin, cintailah untuk orang lain seperti kamu mencintai apa – apa untuk dirimu sendiri maka kamu akan menjadi seorang muslim, janganlah memperbanyak ketawa karena sesungguhnya banyak ketawa bisa mematikan hati. (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Baihaqi dalam Syuabul Iman dari Abu Hurairah. SHAHIH)

Fathul Kabiir 208 Bertakwalah kepada Allah

  

٢٠٨ــ اتَّقِ الله يَا أَبَا الوَليدِ لَا تَأتِي يَوْمَ القِيامَةِ بِبَعيرٍ تَحْمِلُهُ وَلَهُ رُغَاءٌ أوْ بَقَرَةٍ لَها خُوَارٌ أوْ شاةٍ لَها ثُؤاجٌ (طب) عَن عبَادَة بن الصامِتِ (صح)ـ

208- Takutlah kepada Allah Ya Abal waliid, janganlah kamu datang pada hari kiamat dengan memikul unta jantan yang melenguh, atau (memikul) seekor sapi yang menguak atau (memikul) seekor kambing yang mengembik. (HR. Thabraani dari `Ubadah bin Shamit, SHAHIH)

Minggu, 24 April 2022

Fathul Kabiiir 207 Jangan meremehkan kebaikan

 

 

٢٠٧ــ اتَّقِ الله وَلَا تَحْقِرَنَّ مِنَ المَعْرُوفِ شَيْئاً، ولَوْ أَنْ تُفْرِغَ مِنْ دَلْوِكَ فِي إناءِ المُسْتَسْقِي، وأنْ تَلْقَى أخاكَ وَوَجْهُكَ إلَيْهِ مُنْبَسِطٌ، وإِيَّاكَ وإسْبالَ الإزارِ فإِنَّ إسْبالَ الإزَارِ مِنَ المَخِيلَةِ وَلَا يُحِبُّهَا الله، وإنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وعَيَّرَكَ بِأمْرٍ لَيْسَ هُوَ فِيكَ فَلَا تُعَيِّرْهُ بِأمْرٍ هُوَ فِيهِ ودَعْهُ يَكُونُ وَبَالُهُ عَلَيْه وأجْرُهُ لَكَ، وَلَا تَسُبَّنَّ أحَداً (الطَّيَالِسِيّ حب) عَن جَابر بن سليم الهُجَيْمِي (صح)ـ

207- Takutlah kepada Allah dan janganlah kamu meremehkan suatu kebaikan, walaupun kamu hanya menuangkan air dari embermu kepada bejana orang yang meminta minum, ataupun kamu bertemu saudaramu dengan muka berseri-seri. Janganlah kamu memanjangkan sarung/kain karena sesungguhnya memanjangkan sarung adalah sebagian dari kesombongan dan tidak disukai Allah. Jika seseorang mencaci dan mencelamu pada sesuatu yang kamu tidak terlibat maka kamu jangan mencacinya dengan sesuatu yang dia terlibat dengannya. Tinggalkanlah dia dan dia akan memikul dosanya dan kamu akan memperoleh pahala karenanya. Dan janganlah kamu mencaci seseorang. (HR. Thayaalisi dan Ibnu Hibban dari Jabir bin Al-Hujaimi. SHAHIH)

Banyak orang telah membicarkan takwa dan hakekat takwa adalah membersihkan hati dari kotoran hati dan membersihkan badan dari dosa, jika mau, katakanlah takwa adalah takut terjerumus dalam larangan Allah swt.

Jangan pernah menganggap remeh kebaikan, sekecil apapun kebaikan terebut. Seperti ketika berbuat baik kepada orang lain dan bahkan kepada semua mahluk Allah selain manusia.

Janganlah kamu memanjangkan sarung/kain (isbal) karena sesungguhnya memanjangkan sarung (isbal) adalah sebagian dari kesombongan dan tidak disukai Allah (tidak diridhai Allah swt). Hukum isbal adalah haram jika bertujuan sombong dan makruh jika tanpa tujuan sombong. Sedangkan untuk perempuan diperbolehkan sekedar bisa menutupi kedua kakinya.

Fathul Kabiir 206 Bertakwalah kepada Allah swt

  

٢٠٦ـ اتَّقِ الله وأقِمِ الصَّلاَةَ وآتِ الزَّكَاةَ وحُجَّ البيتَ واعْتَمِر وَبِرَّ وَالِدَيْكَ وَصِلْ رَحِمَكَ واقْرِ الضَّيْفَ وأمُرْ بالمَعْرُوفِ وانْهَ عَن المُنْكَر وَزُلْ مَعَ الحَقِّ حَيْثُما زَالَ (طب) عَن مخول السّلمِيّ (ض)ـ

          206- Bertakwalah kepada Allah, dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, berhajilah ke baitullah, berumrahlah, berbuat baiklah kepada kedua orang tua, sambunglah silaturrahmi, muliakanlah tamu, perintahkanlah kebaikan, cegahlah kemungkaran, dan lenyaplah bersama kebenaran dimanapun dia lenyap. (HR. Thabrani dari Makhul al-Sulami. DHAIF)

Jaami`ush Shaghiir 30 Ke Masjid dengan bersorban

  

٣٠ــ اِئْتُوْا الْمَسَاجِدَ حُسَّرًا و مُعَصَّبِيْنَ، فَإِنَّ الْعَمَائِمَ تِيْجَانُ الْمُسْلِمِيْنَ (عد) عن علي (ض)ـ

30- Datanglah ke masjid (untuk melaksanakan shalat) dengan kepala terbuka (tanpa memakai sorban) dan dengan kepala terlilit (memakai sorban), karena sesungguhnya sorban merupakan mahkota bagi orang - orang islam. (HR Ibnu `Adi dari Ali. DHA`IF)[1]

Datanglah ke masjid dengan kepala terbuka atau tertutup dengan semacam sorban, kopiah, atau lainnya. Jangan sampai karena urusan menutup kepala kalian meninggalkan shalat jumat.

Sesungguhnya sorban bagaikan mahkota para raja.[2]



[1] Jaami`ush Shaghiir 30., Fathul Kabiir 46., Jam`ul Jawaami 62., Kunuuzul Haqaaiq .

[2] Faidhul Qadiir penjelasan hadits nomor 30.

Fathul Kabiir 205 Bertakwalah kepada Allah dalam hal yang engkau ketahui

  

٢٠٥ـ اتَّقِ الله فِيما تَعْلَمُ (تخ ت) عَن زيدبن سَلمَة الْجعْفِيّ (ض)ـ

          205- Bertakwalah kepada Allah dalam hal yang engkau ketahui. (HR. Bukhari dalam At-Tarikh dan Tirmidzi dari Zaid bin Salamah Al- Ja`fi. DHAIF)

Fathul Kabiir 204 Bertakwalah kepada Allah dalam sulit dan mudah

  

٢٠٤ــ إِتَّقِ اللهَ فِي عُسْرِكَ وَيُسْرِكَ (أَبُو قُرَّة الزبيدِيّ فِي سنَنه) عَن طليب بن عَرَفَة (ض)ـ

          204- Bertakwalah kepada Allah dalam keadaan sulitmu dan mudahmu. (HR. Abu Qurrah Az-Zabidi dalam Sunannya dari Thulaib bin `Arafah. DHAIF)