Laman

Sabtu, 16 Oktober 2021

Jaami`ush Shaghiir 6377 Tahlil dan Takbir

  

٦٣٧٧ــ كَلِمَتَانِ إِحْدَاهُمَا لَيْسَ لَهَا نَاهِيَةٌ دُوْنَ الْعَرْشِ، وَالْأُخْرٰى تَمْلَأُ مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ، لَاإِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَ اللّٰهُ أَكْبَرُ (طب) عن معاذ (ح)ـ

          6377- Dua kalimat yang salah satunya tidak ada baginya penghalang di bawah Arasyi dan yang lainnya memenuhi apa – apa yang ada antara langit dan bumi: Laa Ilaaha Illallah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ) dan Allahu Akbar (اللّٰهُ أَكْبَرُ). (HR. Thabrani dari Mua`dz. HASAN)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 6377. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6377.

Jumat, 15 Oktober 2021

Jaami`ush Shaghiir 8895 Kalimat tauhid yang bermanfaat

  

٨٨٩٥ــ مَنْ قال لَاإِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ نَفَعَتْهُ يَوْمًا مِنْ دَهْرِهِ يُصِيْبهُهُ قَبْلَ ذَلِكَ مَاأَصَابَهُ (البزار هب) عن أبي هريرة (ح)ـ

          8895- Barangsiapa mengucapkan Laa Ilaaha Illallah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ) maka bermanfaat untuknya pada suatu hari dari tahunnya, (meskipun) sebelum itu menimpanya apa yang telah menimpanya. (HR. Bazzar dan Baihaqi dari Abu Hurairah. HASAN)

          Karena ketika seseorang mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ) dengan ikhlash maka Allah swt akan melimpahi hatinya dengan cahaya yang dengan cahaya tersebut sucilah jiwa dan raga orang tersebut. Kondisinya tersebut tentu akan bermanfaat baginya.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 8895. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8895.

Jaami`ush Shaghiir 6372 Doa agar lepas dari segala musibah, cobaan, kesusahan, dan kesempitan - Kaalimaatul Faraj (كَلِمَاتُ الْفَرَجِ)

  

٦٣٧٢ــ كَلِمَاتُ الْفرْجِ: لَاإِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ الْحَكِيْمُ الْكَرِيْمُ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ لَاإِله إِلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ (ابن أبى الدنيا فى الفرج) عن ابن عباس (ح)ـ

          6372- Kaalimaatul Faraj (كَلِمَاتُ الْفَرَجِ) adalah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ الْحَكِيْمُ الْكَرِيْمُ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ لَاإِله إِلَّا اللهُ رَبُّ السَّموَاتِ السَّبْعِ وَرَبُّ الْعَرْشِ الْكَرِيْمِ). (HR. Ibnu Abi Dunya dalam Al-Faraj dari Ibnu Abbas. HASAN)

          Kalimat – kalimat ini atau doa-doa ini di kalangan ahlul bait sangat terkenal dan masyhur, mereka menamakannya du`aa`ulfaraj (دعاء الْفَرَجِ) yaitu doa yang dibaca untuk meminta jalan keluar terbaik dari Allah swt. Doa yang diucapkan ketika ada An-Nawaaib (النَّوَائِب) bala atau kecelakaan atau Asy-Syadaaid (الشَّدَائِد) yang sangat berat, sempit, keras. 

Kamis, 14 Oktober 2021

Jami`ush Shaghiir 2880 Kalimat Tahlil agar diampuni dosa besar dan kecil

  

٢٨٨٠ــ أَلَا أُعَلِّمُكَ كَلِمَاتٍ إِذَا قُلْتَهُنَّ غَفَرَ اللهُ لَكَ وَإِنْ كُنْتَ مَغْفُوْرًا لَكَ قُل: لَاإِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ الْحَكِيْمُ الْكَرِيْمُ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ (ت) عن على ورواه (خط) بِلفظ إِذَا أنت قلتهن وَعَلَيكَ مِثل عدد الذَّرِّ خطايا غفر الله لك (صح)ـ 

          2880- Maukah engkau aku ajari kalimat – kalimat yang apabila engkau ucapkan Allah mengampunimu (dosa-dosa yang kecil) dan walaupun engkau telah diampuni (dosa – dosa yang besar), Ucapkanlah: (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ الْحَكِيْمُ الْكَرِيْمُ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَرَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ). (HR. Tirmidzi dari Ali, dan diriwayatkan oleh Khathib dengan lafazh: “Apabila engkau mengucapkannya sedang engkau menanggung dosa sebanyak semut – semut kecil engkau diampuni oleh Allah”. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 2880. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2880.

Selasa, 12 Oktober 2021

Jaami`ush Shaghiir 7301 Boleh mentalqin orang hidup dan orang mati

  

٧٣٠١ــ لَقِّنُوْا مَوْتَاكُمْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ (حم م ٤) عن أبى سعيد (م ه) عن أبى هريرة (ن) عن عائشة (صح)ـ

          7301- Talqin-kanlah (ajarkanlah) orang – orang (yang menjelang) kematian Laa Ilaaha Illallah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ). (HR. Ahmad, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai, dan Ibnu Majah dari Abu Said. Riwayat Muslim dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. Riwayat Nasaai dari Aisyah. SHAHIH)

          Ketika seorang muslim sedang menghadapi kematian maka disunnahkan membaca kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ) disampingnya agar orang yang sedang menghadapi kematian tersebut mengikutinya. Jika ia sudah mengucapkannya maka jangan suruh mengucapkannya lagi, kecuali jika dia mengucapkan kata - kata lainnya lagi maka kita tuntun lagi agar mengucapkan kalimat tauhid Laa Ilaaha Illallah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ), begitu terus sehingga kalimat tauhid benar – benar bisa menjadi kalimat terakhir yang diucapkan oleh orang yang sedang menghadapi kematian.

          Talqin diperlukan agar orang yang sedang menghadapi kematian tidak melupakan kalimat tauhid atau tidak tergoda oleh syetan.

          Jika yang ditalqin adalah orang islam maka cukuplah dengan kalimat tauhid saja Laa Ilaaha Illallah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ), tetapi jika yang ditalqin adalah orang kafir maka wajib dengan dua kalimat syahadat dengan harapan orang kafir tersebut masuk islam dan meninggal dalam keadaan muslim.

          Lalu bagaimana jika seseorang telah meninggal? Apakah perlu dibacakan talqin atau tidak? Jika yang meninggal bukan seorang nabi, kelompok ulama syafi`iyyah, dan di nisbatkan kepada Ahlussunnah wal jamaah, berpendapat boleh di talqin.

          Pendapat kedua tidak boleh di talqin, seperti pendapat Abu Hanifah yang berpegang pada dalil jika orang tersebut meninggal dalam keadaan baik maka tidak butuh talqin dan jika mati dalam keadaan buruk maka talqin tidak akan bermanfaat.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 7301. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 7301.

Senin, 11 Oktober 2021

Jaami`ush SHaghiir 8965 Barangsiapa yang akhir perkataannya Laa Ilaaha Illallah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ) maka masuk surga

  

٨٩٦٥ــ مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ (حم د ك) عن معاذ (صح)ـ

          8965- Barangsiapa yang akhir perkataannya Laa Ilaaha Illallah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ) maka masuk surga. (HR. Ahmad, Abu Dawud, dan Haakim dari Mu`adz. SHAHIH)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 8965. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8965.

Jaami`ush Shaghiir 6374 Kalimat dibaca menjelang kematian

  

٦٣٧٤ــ كَلِمَاتٌ مَنْ قَالَهُنَّ عِنْدَ وَفَاتِهِ دَخَلَ الْجَنَّةَ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ ثَلَاثًا، الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ ثَلَاثًا، تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (ابن عساكر) عن على (صح)ـ

          6374- Kalimat – kalimat yang barangsiapa mengucapkannya menjelang kematiannya maka mauk surga: (لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ الْحَلِيْمُ الْكَرِيْمُ) tiga kali, (الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ) tiga kali,( تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ).[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 6374. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6374.

Jaami`ush Shaghiir 8896 Barangsiapa mengucapkan Laa Ilaaha Illallah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ) secara ikhlash maka masuk surga.

  

٨٨٩٦ مَنْ قَالَ لاَ إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ مُخْلِصًا دَخَلَ الْجَنَّةَ (البزار) عن أبى سعيد (صح)ـ

          8896- Barangsiapa mengucapkan Laa Ilaaha Illallah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ)  secara ikhlash maka masuk surga. (HR. Al-Bazzaar dari Abi Sa`id. SHAHIH)[1]      


[1] Jaami`ush Shaghiir 8896. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8896.

Minggu, 10 Oktober 2021

Jaami`ush Shaghiir 8771 Barangsiapa bersaksi sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah maka masuk surga

  

٨٧٧١ــ مَنْ شَهِدَ أنْ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللَّهَ دَخَلَ الْجنَّةِ (البزار) عن عمر (ح)ـ


          8771- Barangsiapa bersaksi sesungguhnya tidak ada tuhan selain Allah maka masuk surga. (HR. Al-Bazzaari dari Umar. SHAHIH)

          Masuk surganya bisa langsung dan bisa juga transit dahulu di neraka, tergantung kehendak dan rahmat Allah swt.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 8771. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8771.

Jaami`ush Shaghiir 7955 Terbukanya pintu - pintu langit

  

٧٩٥٥ــ مَاقَالَ عَبْدٌ لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ قَطُّ مُخْلِصًا إِلَّا فُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ حَتَّى تُقْضِىَ اِلَى الْعَرْشِ مَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ (ت) عن أبي هريرة (ح)ـ

          7955- Tidaklah seorang hamba mengucapkan Laa Ilaaha Illallah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ) dengan ikhlash melainkan dibukakan pintu-pintu langit untuknya sehingga sampai ke arasyi selama dia menjauhi dosa-dosa besar. (HR. Tirmidzi dari Abu Hurairah. SHAHIH)

          Ketika ada seorang hamba mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Illallah (لَاإِلٰهَ إِلَّا اللهُ) maka terbukalah pintu – pintu langit dan kalimat tersebut terus naik hingga sampai di arasyi selagi orang yang mengucapkan tersebut menjauhi dosa – dosa besar. [1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 7955. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 7955.

Jaami`ush Shaghiir 7982 Dzikir paling utama dan doa paling utama

  


٧٩٨٢ــ مَا مِنَ الذِّكْرِ أَفْضَلُ مِن لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ وَلَا مِنَ الدُّعَاءِ أَفْضَلُ مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ (طب) عن إبن عمرو (ح)ـ

          7982- Tidak ada dzikir yang lebih utama dari (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ) dan tidak ada doa yang lebih utama dari istighafar (أَسْتَغْفِرُ اللهَ). (HR. Thabrani dari Ibnu Umar. HASAN)

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ (محمد:١٩)ـ

          Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal. (QS Muhammad: 19)[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 7982. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 7982.