Laman

Jumat, 08 Oktober 2021

Jaami`ush Shaghiir 5587 Menghitung tasbih dan dzikir dengan ujung jari atau pintalan tali / batu tasbih

  

٥٥٨٧ــ عَلَيْكُنَّ  بِالتَّسْبِيْحِ وَالتَّهْلِيْلِ وَالتَّقْدِيْسِ وَاعْقُدْنَ بِالْأَنَامِلِ فَإِنَّهُنَّ مَسْؤُوْلَاتٌ مُسْتَنْطَقَاتٌ وَلَا تَغْفُلْنَ فَتُنْسَيْنَ الرَّحْمَةَ (ت ك) عن يسيرة (ح)ـ

          5587- Kalian harus baca tasbih (سُبْحَانَ اللّٰهِ), tahlil (لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ), taqdis (سُبُّوْحٌ قُدُّوْسٌ رَبُّنَا وَرَبُّ الْمَلَائِكَةِ وَالرُّوْحِ), dan menghitungnya dengan ujung jari karena sesungguhnya ia akan ditanyai dan disuruh bicara. Dan janganlah kalian lalai maka kalian akan dilupakan dari rahmat. (HR. Tirmidzi dan Haakim dari Yasiirah. HASAN).

          Hadits ini menunjukan disunnahkannya menghitung bacaan tasbih atau dzikir dengan ujung jari.

Ada diriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa beliau punya tambang dengan seribu pintalan dan belum tidur sebelum bertasbih dengan seribu pintalan tali tersebut.[1]



[1] Jaami`ush Shaghiir 5587 Faidhul Qadiir penjelasan hadits 5587.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar