Laman

Kamis, 30 September 2021

Jaami`ush Shaghiir 3403 Tasbih, Tahmid, dan Tahlil

  

٣٤٠٣ــ اَلتَّسْبِيْحُ نِصْفُ الْمِيْزَانِ، وَ الْحَمْدُ لِلّهِ تَمْلَؤُهُ، وَ لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ لَيْسَ لَهَا دُوْنَ ٱللهِ حِجَابٌ حَتَّى تَخْلُصُ إِلَيْهِ (ت) عن إبن عمرو (صح)ـ

          3403- Tasbih (سُبْحَانَ اللّهِ) separuh timbangan, dan hamdalah (الْحَمْدُ لِلّهِ) memenuhinya, dan tahlil (لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ) tidak ada dinding baginya dihadapan Allah sehingga ia lolos kepada-Nya (HR. Tirmidzi dari Ibnu Umar. SHAHIH)[1]

Mengenai pahala tasbih dan tahmid ada dua penjelasan: Pertama, pahala keduanya sama, sama – sama separuh timbangan, sehingga jika disatukan memenuhi timbangan.  Dzikir merupakan ibu (pokok) dari ibadah badaniah, asal disyariatkannya adalah untuk mensucikan Allah swt (tabih) dan memuji Allah swt (tahmid), nah… bacaan tasbih memenuhi satu unsur ibadah tersebut sehingga dikatakan hanya berpahala separuh timbangan.

Kedua, pahala tahmid dua kali lipat pahala tasbih. Karena bacaan tahmid bisa memenuhi kedua unsur dzikir badaniah, yaitu tahmid jelas memuji Allah swt yang bersifat Maha Sempurnah. Jika Maha Sempurnah maka Allah swt suci dari sifat – sifat kekurangan, nah… ini dia yang disebut tasbih (mensucikan Allah swt). Jadi bacaan tahmid mencakup dua hal, yaitu tahmid dan tasbih, oleh karena itu disebutkan pahalanya dua kali lipat tasbih.

Dan kalimat tahlil (لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ) mencakup tiga hal: mensucikan Allah swt (tasbih), memuji Allah swt (tahmid atau tauhid), menafikan selain Allah swt (tauhid) sehingga dengan keistimewaanya tersebut tidak ada penghalang lagi dan cepat sampai dan terkabul di sisi Allah swt.

[1] Jaami`ush Shaghiir 3403. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3403.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar