Laman

Kamis, 29 Juli 2021

Jami`ush Shaghiir 664 Menyodorkan telapak tangan ketika berdoa

 1.      

٦٦٤ــ إِذَا سَأَلْتُمُ اللهَ فَاسْأَلُوْهُ بِبُطُوْنِ أَكُفِّكُمْ، وَلَا تَسْأَلُوْهُ بِظُهُوْرِهَا (د) عن مالك بن يسَار السكونى (ه طب ك) عن إبن عباس ، وزاد وامْسَحُوا بِهَا وُجُوْهَكُمْ (ح)ـ

          664- Apabila kalian minta kepada Allah swt maka mintalah kepada-Nya dengan sebelah dalam telapak tangan kalian, dan janganlah meminta kepada-Nya dengan punggung-punggunya. (HR. Abu Daud dari Malik bin Yasar as-Sukuni. Riwayat Ibnu Majah, Thabrani dalam Al-Kabir, dan Hakim dari Ibnu Abbas, dan Ia memberi tambahan: Dan usaplah wajah-wajah kalian dengannya. HASAN)

          Asal dari syariat doa adalah menunjukan kelemahan dan kekurangan dihadapan Allah swt dan memuji-Nya, hal tersebut bisa lebih maksimal dengan cara menyodorkan telapak tangan sebagaimana dilakukan oleh orang – orang ketika meminta sesuatu kepada orang lain dan bersiap –siap menerima pemberian orang tersebut.[1]



[1] Jami`ush Shaghiir 664. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 664.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar