Laman

Rabu, 14 April 2021

JAMI`USH SHAGHIIR 2886 Dzikir lebih utama dari jihad dan infak

 =

٢٨٨٦ـ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيْكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوِرَقِ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوْا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوْا أَعْنَاقَكُمْ، ذِكْرُ اللهِ (ت ه ك) عن أبى الدرداءِ (صح)ـ

          2886- Maukah kalian aku tunjukan tentang amalan yang paling baik?, dan paling bersih disisi Tuhan kalian, dan paling mengangkat derajat kalian, dan lebih baik daripada kalian menginfakan emas dan perak, dan lebih baik daripada kalian bertemu musuh kalian kemudian saling potong leher kalian, (yaitu) dzikrullah. (HR. Tirmidzi, Ibnu Majah dan Hakim dari Abu Darda. SHAHIH).

          Semua ibadah, baik itu infak maupun jihad, adalah wasilah atau perantara, sedangkan dzikrullah (ingat kepada Allah swt) adalah tujuan yang sesungguhnya. Dan pokoknya dzikir adalah lafazh (لَا إِلهَ إِلَّا اللّهُ), kalimat tersebut menjadi derajat keimanan tertinggi.[1]



[1] Jami`us Shaghir: 2886., Faidhul Qadir: 2886., Tirmidzi: 3377., Ibnu Majah: 3790.

=

Tidak ada komentar:

Posting Komentar