Laman

Selasa, 02 Februari 2021

Bab Anjuran Berobat



 Bab Anjuran Berobat

  1. Hadits 01728 [Penyakit berpasangan dengan obatnya] HASAN
  2. Hadits 03271 [Penyakit yang tidak bisa diobati: TUA] SHAHIH
  3. Hadits 05373 [Setiap penyakit ada obatnya] SHAHIH
  4. Hadits 07306 [Sembuh adalah bertemunya penyakit dan obatnya) SHAHIH
  5. Hadits 07839 [Turunnya penyakit dan obatnya) SHAHIH

Bab Anjuran Berobat

١٧٢٨ــ إِنَّ اللهَ تَعَالَى حَيْثُ خَلَقَ الدَّاءَ خَلَقَ الدَّوَاءَ فَتَدَاوَوْا (حم) عن عن أنس (ح)ـ

          1728- Sesungguhnya Allah ta`aala dimana menciptakan penyakit maka Ia juga menciptakan obat (nya). Maka dari itu berobatlah kalian. (HR. Ahmad dari Anas. HASAN)

          Kita diperintahkan berobat dengan sesuatu yang suci dan halal, tetapi jika tidak ada, maka diperbolehkan berobat dengan sesuatu yang najis dan haram. Kita juga diperintahkan berobat atas penyakit yang sudah ditemukan obatnya atau penyakit – penyakit yang belum ditemukan obatnya oleh dunia medis.

Berobat tidak menafikan tawakal seperti tidak menafikannya menghilangkan lapar dan haus dengan cara makan dan minum. Begitu juga menjauhi perkara yang berbahaya dan mencegah kerusakan, berdoa minta sehat, juga tidak menafikan tawakal.

٣٢٧١ــ تَدَاوَوْا عِبَادَ اللهِ فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ دَوَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ: الهَرَمِ (حم ٤ حب ك) عن أسامة بن شريك (صح)ـ

3271- Berobatlah wahai hamba-hamba Allah, karena sesungguhnya Allah ta`aala tidak menaruh penyakit terkecuali Dia taruh pula obat (nya), selain satu penyakit, yaitu penyakit tua. (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, Nasaai, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan Hakim dari Usamah bin Syarik. SHAHIH)

Berobat adalah ibadah, ia tidak menafikan tawakal. Oleh karena itu berobatlah wahai hamba Allah dalam rangka beribadah dan jangan bertawakal kepada obat tetapi bertawakallah hanya kepada Allah semata.

Orang yang berobat harus punya keyakinan dan keimanan yang benar  bahwa sesunguhnya obat tidaklah bisa menyembuhkan penyakit sama sekali. Begitu juga penyakit tidak tidak bisa membahayakan sama sekali. Semuanya hanya karena kekuasaan Allah semata.

٥٣٧٣ــ عِبَادَ اللهِ وَضَعَ اللهُ الْحَرَجَ إِلَّا امْرَأً إِقْترَضَ امْرَأً ظُلْمًا فَذَاكَ يُخْرِجُ وَيُهْلِكُ، عِبَادَ اللهِ تَدَاوَوْا  فَإِنَّ اللهَ تَعَالَى لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلَّا وَضَعَ لَهُ دَوَاءً إِلَّا دَاءً وَاحِدًا الهَرَمَ (الطيالسي)(صح)ـ

5373- Wahai hamba Allah, sesungguhnya Allah telah menghilangkan kesempitan, terkecuali (kesempitan) orang yang mengambil hak orang lain secara zhalim. Hal tersebut membuatnya berdosa dan menderita kerusakan. Wahai hamba Allah, berobatlah kalian karena sesungguhnya Allah ta`aala tidak meletakan penyatik terkecuali Dia meletakan juga obatnya, terkecuali satu penyakit, yaitu TUA. (HR. Thayalisi dari Usamah bin Syariik. SHAHIH)

Orang – orang yang berbuat zhalim akan menjadi orang – orang yang celaka kelak di akherat, terkecuali jika Allah menghendaki lain.

٧٣٠٦ــ لِكُلِّ دَاءٍ دَوَاءٌ فَإِذَا أُصِيْبَ دَوَاءُ الدَّواءِ بَرِئَ بِإِذْنِ اللهِ تَعَالى (حم م) عن جابر (صح)ـ

7306- Setiap penyakit ada obatnya, apabila obatnya penyakit mengenai penyakit yang tepat maka sembuhlah penyakit itu atas izin Allah ta`aala. (HR. Ahmad dan Muslim dari Jabir. SHAHIH)

Allah menciptakan penyakit dan obatnya, menghubungkan keduanya dengan hikmah dan hukumnya. Maka ketika penyakit bertemu dengan pasangannya (obat) yang tepat, maka sembuhlah penyakit tersebut dengan takir Allah.

٧٨٣٩ــ مَا أَنْزَلَ اللهُ داءً إِلَّا أَنْزَلَ لَهُ شِفَاءً (ه) عن أبي هريرة (صح)ـ

7839- Tidaklah Allah menurunkan penyakit terkecuali Dia menurunkan obatnya. (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH)

Ketika Allah mentakdirkan seseorang sakit maka Dia juga mentakdirkan obat bagi penyakitnya tersebut.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar