Laman

Sabtu, 30 Januari 2021

صحيح الجامع الكبير للإمام جَلَال الدِّينِ السيوطي TERJEMAH SHAHIH JAAMI`UL KABIIR IMAM SUYUTHI 1-10

 

BAGIAN PERTAMA : HADITS QAULI

HURUF HAMZAH : Hamzah Bersma Alif

١ـ١ـ١ـ ــ آتِي بَابَ الْجَنَّةِ يَوْمَ القيَامَةِ فَأَسْتَفْتحُ فَيَقُوْل الْخَازِنُ: مَنْ أَنْتَ؟ فَأَقُوْلُ: مُحَمَّدٌ فَيَقُوْلُ: بِكَ أُمِرتُ أَنْ لَا أَفْتَحَ لِأَحَدٍ قَبْلَكَ (حم ،وعبد بن حميد، م عن أنس) صح (مسلم:١٩٧)ـ

[1/1](1) "Saya mendatangi pintu surga, pada hari kiamat,  lalu saya meminta dibukakan. Lalu seorang penjaga (Malaikat) bertanya, "Siapa kamu?" Maka aku menjawab, 'Muhammad'. Lalu ia berkata, "Khusus untukmu, aku diperintahkan untuk tidak membukakan pintu untuk siapapun, sebelum kamu masuk." (HR. Ahmad, Abdu bin Hamid, Muslim dari Anas. SAHIH) [Muslim: 197]

٧ـ٧ـ٢ـ آخِرُ من يُحشر من هذه الأمة رجلان من قريش (ابن أبى شيبة عن وكيع عن إسماعيل عن قيس قال: أُخبرتُ أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قال فذكره، وعن وكيع عن المسعودى عن سعد بن خالد عن حذيفة بن أَسِيد موقوفًا والأول صحيح؛ لأن قيس بن أبى حازم سمع من العشرة، والثانى حسن وله حكم الرفع) ـ

[7/7](2) Orang terakhir yang akan dikumpulkan (di padang makhsyar) dari umat ini (ahli jahiliah) adalah dua orang dari Quraisy. (HR. Ibnu Abi Syaibah dari Wakii` dari Ismail dari Qais berkata: Aku diberitahu sesungguhnya Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam bersabda… kemudian menuturkan hadits. Dan dari wakii` dari al-mas`uudy dari sa`d bin Khaalid dari Hudzaifah bin Asiid secara mauquuf.  Dan yang awal shahih karena sesungguhnya Qais bin Abi Haazim mendengar dari “al-`asyrah”. Dan yang kedua hasan dan memiliki hukum marfu.HASAN SHAHIH)

٩ـ٩ـ٣ـ آخِرُ مَا تَكَلَّمَ بِهِ إِبْرَاهِيمُ  حِينَ أُلْقِيَ فِي النَّارِ حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ (خط) عن أبي هريرة، وقال: غريب، والمحفوظ من إبن عباس موقوف، رواه الحاكم ـ

[9/9](3) Perkataan terakhir yang diucapkan Ibrahim ketika dilemparkan ke dalam api adalah: HasbiyAllahu wa ni’mal wakiil, "Cukuplah Allah bagiku sebagai sebaik-baik yang diserahi." (HR. Khatib dari Abu Hurairah dan dia mengatakanna gharib. Yang mahfuzh dari Ibnu Abbas adalah mauquf. Riwayat Hakim. SHAHIH)

١١ـ١١ـ٤ آخر من يخرج من النار رجلان، يقول الله عزَّ وَجَلَّ لأحدهما: يا ابن آدم ما أعددتَ لهذا اليوم؟ هل عملتَ خيرًا قط؟ هل رجوتَنى؟ فيقول لا يا رب فيؤمر به إلى النار فهو أشد أهل النار حسرة ويقول للآخر يا ابن آدم ما أعددتَ لهذا اليوم هل عملتَ خيرًا قط ورجوتنى فيقول لا يا رب إلا أنى كنت أرجوك فيُرفع له شجرةٌ فيقول أى رب أَقِرَّنِى تحت هذه الشجرة فأستظل بظلِّها وآكل من ثمرها وأشرب من مائها ويعاهده أن لا يسأله غير هذا فَيُقِرَّه تحتها ثم تُرفع له شجرةٌ أحسن من الأولى وأَغْدق ماء فيقول أى رب أَقِرَّنِى تحتها لا أسألك غيرها فأستظل بظلها وأشرب من مائها فيقول يا ابن آدم ألم تعاهدنى أن لا تسألنى غيرها فيقول أى رب هذه لا أسألك غيرها فَيُقِرَّه تحتها ثم تُرفع له شجرةٌ عند باب الجنة هى أحسن من الأُولَيَيْن وأَغْدَق ماء فيقول أى رب هذه فأَقِرَّنِى تحتها فيُدنيه منها ويعاهده أن لا يسأله غيرها فيسمع أصواتَ أهل الجنة فلا يتمالك فيقول أى رب أدخلنى الجنة فيقول الله سَلْ وتَمَنَّ فيسأل ويتمنى مقدار ثلاثة أيام من أيام الدنيا ويلقِّنه الله ما لا علم له به فيسأل ويتمنى فإذا فرغ قال لك ما سألت ومثله معه وقال أبو هريرة وعشرة أمثاله (أحمد، وعبد بن حميد عن أبى سعيد وأبى هريرة معًا) رجال (حم) رجال الصحيح (ص)ـ

[11/11](4) Orang terakhir yang keluar dari neraka adalah dua orang laki-laki. Bertanyalah Allah Yang Maha Mulia dan Yang Maha Besar kepada salah seorang dari keduanya: Wahai anak adam, apa yang telah kamu persiapkan untuk hari ini? Apakah kamu telah beramal kebaikan sejak dahulu? Apakah kamu telah berharap kepada-Ku?  Maka dia menjawab: Tidak, wahai Tuhanku, maka diapun diperintahkan (dilemparkan) ke neraka, maka dia menjadi ahli neraka yang paling banyak mengeluh (kepayahan). Dan Allah bertanya kepada yang lainnya : Wahai anak adam, apa yang telah kamu persiapkan untuk hari ini? Apakah kamu telah beramal kebaikan sejak dahulu? Apakah kamu telah berharap kepada-Ku?  Maka dia menjawab: Tidak, Wahai Tuhanku, terapi aku benar – benar berharap kepada-Mu, kemudian diangkatlah sebuah pohon untuknya, dan dia berkata: Hai Tuhanku tempatkanlah aku dibawah pohon ini agar aku bisa berteduh dibawah naungannya dan agar aku bisa makan dari buahnya dan aku minum dari airnya, dan dia berjanji kepada Allah tidak akan meminta selain hal tersebut, maka Allah menempatkannya dibawah pohon tersebut. Setelah itu kemudian didirikan lagi untuknya sebuah pohon yang lebih bagus dari pohon yang pertama dan lebih banyak airnya. Kemudian dia berkata: Hai Rabbi, tempatkanlah aku dibawah pohon tersebut dan aku tidak akan minta selainnya, agar aku bisa berteduh di bawah naungannya dan aku bisa minum dari airnya. Kemudian Allah berirman: Wahai anak adam, bukanlah kamu telah berjanji tidak akan meminta selain pohon itu (yang pertama)? Kemudian dia berkata: Hai Tuhanku, ini saja, maka aku tidak akan minta lagi kepada-Mu selain pohon ini. Kemudian Allah menempatkannya dibawah pohon yang kedua (tersebut). Setelah itu kemudian didirikan lagi sebuah pohon dekat pintu surga  yang lebih bagus dari kedua pohon terdahulu dan lebih banyak airnya. Maka laki-laki tadi berkata: Hai Tuhanku, pohon ini, tempatkanlah aku dibawahnya, kemudian diapun mendekati pohon tersebut dan berjanji kepada Allah tiak akan meminta (lagi) selain pohon (ketiga) tersebut. Kemudian ia mendengar suara-suara ahli surga  (sehingga) dia tidak bisa menahan dirinya (ingin masuk surga). Kemudian ia berkata: Hai Tuhanku, masukanlah aku ke dalam surga. Kemudian Allah berfirman: Mintalah dan berharaplah. Kemudian iapun meminta dan berharap selama kira-kira tiga hari seperti lamanya hari di dunia. Dan Allah mengajarkan kepadanya ilmu – ilmu yang dia tidak tahu. Kemudian iapun meminta dan berharap (kepada Allah). Kemudian setelah selesai, Allah berfirman: Untukmu apa yang telah kamu minta dan bersamanya (ada tambahan) seperti yang kamu minta. Abu Hurairah berkata: Dan sepuluh kali lipat yang serupa. (HR. Ahmad, dan `Abd bin Hamiid dari Abi Sa`iid, dan Abi Hurairah secara bersamaan. SHAHIH)

١٢ـ١٢ـ٥ـ  آخِرُ مَن يَدْخُلُ الجَنَّةَ رَجُلٌ، فَهْوَ يَمْشِي مَرَّةً، ويَكْبُو مَرَّةً، وتَسْفَعُهُ النَّارُ مَرَّةً، فإذا ما جاوَزَها التَفَتَ إلَيْها، فقالَ: تَبارَكَ الذي نَجَّانِي مِنْكِ، لقَدْ أعْطانِي اللَّهُ شيئًا ما أعْطاهُ أحَدًا مِنَ الأوَّلِينَ والآخِرِينَ، فَتُرْفَعُ له شَجَرَةٌ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه الشَّجَرَةِ فَلأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها، فيَقولُ اللَّهُ عزَّ وجلَّ: يا ابْنَ آدَمَ، لَعَلِّي إنَّ أعْطَيْتُكَها سَأَلْتَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لا، يا رَبِّ، ويُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها، فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَى، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَشْرَبَ مِن مائِها، وأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، فيَقولُ: لَعَلِّي إنْ أدْنَيْتُكَ مِنْها تَسْأَلُنِي غَيْرَها، فيُعاهِدُهُ أنْ لا يَسْأَلَهُ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليه، فيُدْنِيهِ مِنْها فَيَسْتَظِلُّ بظِلِّها، ويَشْرَبُ مِن مائِها، ثُمَّ تُرْفَعُ له شَجَرَةٌ عِنْدَ بابِ الجَنَّةِ هي أحْسَنُ مِنَ الأُولَيَيْنِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْنِنِي مِن هذِه لأَسْتَظِلَّ بظِلِّها، وأَشْرَبَ مِن مائِها، لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ، ألَمْ تُعاهِدْنِي أنْ لا تَسْأَلَنِي غَيْرَها، قالَ: بَلَى يا رَبِّ، هذِه لا أسْأَلُكَ غَيْرَها، ورَبُّهُ يَعْذِرُهُ لأنَّهُ يَرَى ما لا صَبْرَ له عليها، فيُدْنِيهِ مِنْها، فإذا أدْناهُ مِنْها فَيَسْمَعُ أصْواتَ أهْلِ الجَنَّةِ، فيَقولُ: أيْ رَبِّ، أدْخِلْنِيها، فيَقولُ: يا ابْنَ آدَمَ ما يَصْرِينِي مِنْكَ؟ أيُرْضِيكَ أنْ أُعْطِيَكَ الدُّنْيا ومِثْلَها معها؟ قالَ: يا رَبِّ، أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فَضَحِكَ ابنُ مَسْعُودٍ، فقالَ: ألا تَسْأَلُونِي مِمَّ أضْحَكُ فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ، قالَ: هَكَذا ضَحِكَ رَسولُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عليه وسلَّمَ، فقالوا: مِمَّ تَضْحَكُ يا رَسولَ اللهِ، قالَ: مِن ضَحِكِ رَبِّ العالَمِينَ حِينَ قالَ: أتَسْتَهْزِئُ مِنِّي وأَنْتَ رَبُّ العالَمِينَ؟ فيَقولُ: إنِّي لا أسْتَهْزِئُ مِنْكَ، ولَكِنِّي علَى ما أشاءُ قادِرٌ (أحمد، ومسلم، والطبرانى، والبيهقى فى البعث عن ابن مسعود، في كتاب الإيمان) (صح)ـ

[12/12](5) Orang terakhir yang masuk surga adalah laki – laki yang sesekali berjalan dan sesekali tersungkur dan sesekali api membakarnya. Ketika ia telah dapat melewatinya, ia menoleh kepadanya seranya berkata: Maha suci Dzat yang telah menyelamatkanku darinya, sungguh Allah telah memberiku sesuatu yang yang belum pernah Dia berikan kepada mahluk yang awal dan yang akhir. Kemudian diperlihatkan kepadanya sebuah pohon. Diapun berkata: “Wahai Rabb, dekatkanlah aku kepada pohon ini , hingga aku bisa berteduh di bawah naungannya dan aku bisa meminum airnya. Kemudian Allah `Azza wa Jalla berfirman: Wahai anak adam, barang kali seandainya Aku berikan kepadamu permohonan tersebut apakah kamu akan meminta kepada-Ku permohonan lainnya?. Ia menjawab: Tidak, Wahai Rabb, dan Allah meminta  perjanjiannya  agar tidak akan meminta yang lainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon lain yang lebih bagus dari pohon pertama. Ia pun berkata: Wahai Rab, dekatkanlah aku kepadanya, agar aku bisa minum airnya,  agar aku bisa berteduh dibawah naungannya, dan aku tidak akan meminta kepada-Mu selainnya. Kemudian Allah berfirman: Wahai anak adam, bukanlah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku selainnya (pohon pertama)?. Bisa jadi setelah Aku mendekatkanmu kepadanya, kamu akan minta yang lain lagi kepada-Ku. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut, hingga dia bisa berteduh di bawah naungannya dan dia bisa meminum airnya. Kemudian diperlihatkan kepadanya pohon di sisi pintu surga dimana pohon tersebut lebih bagus dari dua pohon sebelumnya.  Kemudian ia berkata: Wahai Rabb, dekatkanlah aku padanya agar aku bisa berteduh di bawah naungannya dan agar aku bisa meminum airnya, dan aku tidak akan meminta yang lainnya kepada-Mu. Allah berfirman: Wahai anak adam, bukankah kamu telah berjanji kepada-Ku tidak akan meminta kepada-Ku selainnya. Ia menjawab: benar Ya Rabb, dekatkan aku padanya dan aku tidak akan meminta selainnya. Dan Rabb-nya mengerti dengan keadaannya, karena Dia melihat ketidaksabarannya. Kemudian Dia mendekatkannya ke pohon tersebut. Ketika ia telah di dekatkan kepadanya, ia mendengar suara-suara penduduk surga, lalu iapun berkata:  Wahai Rabb, masukanlah aku ke dalam surga. Allah berfirman: Wahai anak adam, apakah yang bisa menghentikanmu meminta kepada-Ku terus menerus? Apakah kamu ridha seandainya aku berikan dunia bahkan ditambahkan lagi untukmu yang semisal dengannya?, Kemudian ia menjawab: Wahai Rabb, apakah Engkau mentertawakan aku sedangkan Engkau adalah Rabb Al-`Alami?. Allah berfirman: Sesungguhnya Aku tidak mentertawakanmu tetapi aku mampu melaksanakan sesuatu yang Aku kehendaki.” (HR. Ahmad, Muslim, Thabrani dan Baihaqi dalam bab kebangkitan dari Ibnu Mas`ud, dalam kitab iman. SHAHIH)

١٥ـ١٥ــ٦ـ آخِرُ مَنْ يُحْشَرُ رَاعِيَانِ مِنْ مُزَيْنَةَ،  يُرِيدَانِ الْمَدِينَةَ، يَنْعِقَانِ بِغَنَمِهِمَا، فَيَجِدَانِهَا وُحُوْشًا، حَتَّى إِذَا بَلَغَا ثَنِيَّةَ الْوَدَاعِ خَرَّا عَلَى وُجُوهِهِمَا (ك) عن أبي هريرة (صح)ـ

 [15/15](6) Orang terakhir yang akan meninggal dunia adalah dua orang penggembala dari Muzainah, mereka menuju ke kota Madinah, mereka meneriaki kambingnya, maka mereka mendapati kota madinah (kosong) banyak binatang buas, sehingga apabila mereka sampai daerah tsaniyatul wadaa mereka tersungkur  (mati). (HR Haakim dari Abu Hurairah. SHAHIH)

١٧ـ١٧ـ٧ـ آخِرُ سُورَةٍ نَزَلَتْ كَامِلَةً بَرَاءَةٌ (ن) عن البراء موقوفاً [كنوز الحقائق] [أخرجه البخارى (٤٣٦٣)، ومسلم (1618)] [صح]ـ

 [17/17](7) Surat terakhir yang  sempurna adalah baraa`ah (HR. Nasaai dari Barra` secara mauquuf. SHAHIH) [Kunuuzul Haqaaiq] [Bukhari: 4363, Muslim: 1618] [SHAHIH]

٢٥ـ٢٥ـ٨ـ آكِلُ الرِّبَا و مُوَكِّلُهُ و كَاتِبُهُ و شَاهِدَاهُ، إذَا عَلِمُوْا ذَلِكَ، و الوَاشِمَةُ و المَوْشُوْمَةُ لِلْحُسْنِ وَ لَاوِي الصَّدَقَةِ و المُرْتَدُ أَعْرَابِيًّا بَعْدَ الهِجْرَةِ مَلْعُوْنُوْنَ عَلَى لِسَانِ مُحَمَّدٍ يَوْمَ القِيَامَةِ (ن) عن إبن مسعود (صح)ـ

 [25/25](8) Orang yang makan riba, orang yang memberi makan riba, orang yang mencatat riba, dan kedua saksi riba, jika mereka mengetahuinya, orang yang membuat tato, orang yang ditato untuk hiasan, orang yang tidak mau membayar zakat, orang arab badui yang murtad setelah hijrah ke Madinah adalah orang yang dilaknati menurut ucapan Muhammad di hari kiamat. (HR. Nasa`i, dari Ibnu Mas`ud, SHAHIH)

٢٦ـ٢٦ـ٩ــ آكُل كما يأكلُ العبدُ ، وأجلِسُ كما يجلسُ العبدُ ، فإنَّما أنا عبدٌ ـ ابن سعد، (هب) عن يحيى بن ابي كثير مرسلا، رواه ابن سعد بسند حسن (صح)ـ

 [26/26](9) Aku makan seperti makannya budak dan aku duduk seperti duduknya budak. Sesungguhnya aku hanyalah seorang hamba (HR Ibnu Sa`id dengan sanad hasan dan Thabrani dalam kitab Syu`abul Iman dari Yahya bin Abu Katsir secara mursal. SHAHIH)

٢٧ـ٢٧ـ١٠ـ آكُلُ كَما يَأْكُلُ الْعَبْدُ، فَوَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا تَزِنُ عِنْدَ اللهِ جَنَاحَ بَعُوْضَةٍ مَا سَقَى مِنْهَا كَافِرًا كَأْسًا (هناد) في الزهد عن إبن عمر بن مرة مرسلا (صح)ـ

[27/27](10) Aku makan seperti makannya budak, demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya dunia sebanding dengan satu sayap nyamuk di sisi Allah, maka Allah tidak akan memberi minum orang kafir dari dunia (yang rendah dan sangat sedikit) tersebut, walaupun hanya segelas saja. (HR. Hannad dalam az-Zuhdi dari Ibni Umar bin Murrah secara mursal)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar