Laman

Rabu, 07 Oktober 2020

Bab Waktu, Tempat, dan Do`a Mustajab

 WAKTU, TEMPAT DAN DOA MUSTAJAB

  1. Hadits 07026 [ Dzikir dalam setiap waktu ] SHAHIH
  2. Hadits 02331 [ Doa di malam hari ] SHAHIH
  3. Hadits 08100 [ Doa di malam hari ] HASAN
  4. Hadits 01349 [ Setengah malam yang akhir ] SHAHIH
  5. Hadits 01941 [ Sepertiga malam akhir ] SHAHIH
  6. Hadits 00695 [ Ketika ayam dan keledai bersuara ] SHAHIH
  7. Hadits 03565 [ Doa di waktu adzan dan waktu pertempuran ] SHAHIH
  8. Hadits 03566 [ Doa di waktu adzan dan waktu hujan ] HASAN
  9. Hadits 00881 [ Doa antara adzan dan iQamat ] HASAN
  10. Hadits 04259 [ Doa antara adzan dan iQamat ] SHAHIH
  11. Hadits 04260 [ Doa antara adzan dan iQamat ] SHAHIH
  12. Hadits 04261 [ Doa antara adzan dan iQamat ] HASAN
  13. Hadits 04623 [ Doa di waktu menghadiri shalat dan baris fi sabilillah ] HASAN
  14. Hadits 01348 [ Berdoa ketika Sujud ] SHAHIH
  15. Hadits 08060 [ Sujud mengangkat derajat ] SHAHIH
  16. Hadits 02311 [ Doa di hari jumat ] SHAHIH
  17. Hadits 08743 [ Berdoa di waktu lapang ] HASAN
  18. Hadits 04204 [ Doa orang teraniyaya] SHAHIH
  19. Hadits 00148 [ Doa Orang teraniaya ] HASAN
  20. Hadits 00149 [ Doa Orang teraniaya ] SHAHIH
  21. Hadits 00150 [ Doa Orang teraniaya ] SHAHIH
  22. Hadits 02915 [ Doa Orang teraniaya ] SHAHIH
  23. Hadits 03453 [ Doa orang puasa, orang teraniaya, musafir ] HASAN
  24. Hadits 03454 [ Doa orang teraniaya, musafir, doa orang tua untuk anaknya ] HASAN
  25. Hadits 03455 [ Doa orang tua untuk anaknya, musafir, doa orang teraniaya ] HASAN
  26. Hadits 03456 [ Doa orang tua untuk anaknya, orang puasa, musafir ] SHAHIH
  27. Hadits 03496 [ Doa orang tua, musafir, orang teraniaya ] HASAN
  28. Hadits 03520 [ Doa imam adil, orang puasa, orang teraniaya ] HASAN 
  29. Hadits 03531 [ Doa orang banyak dzikir, orang teraniaya. imam adil ] HASAN
  30. Hadits 08061 [ Mendoakan yang ghaib ] SHAHIH
  31. Hadits 08664 [ Mendoakan yang ghaib] SHAHIH
  32. Hadits 04197 [ Mendoakan yang ghaib] SHAHIH
  33. Hadits 04200 [ Mendoakan yang ghaib] SHAHIH
  34. Hadits 04205 [ Mendoakan yang ghaib] SHAHIH
  35. Hadits 00599 [ Mendoakan yang ghaib] SHAHIH
  36. Hadits 07985 [ Doa pasti terkabul] HASAN
  37. Hadits 10009 [ Doa pasti terkabul ] SHAHIH
  38. Hadits 04203 [ Baca doa Nabi Yunus agar doa dikabulkan ] SHAHIH 
  39. Hadits 06303 [ Bershalawat agar doa dikabulkan ] HASAN 
  40. Hadits 04201 [ Doa orangyang menerima kebaikan tidak ditolak ] DHAIF
=

1.      

٧٠٢٦ــ  كَانَ يَذْكُرُ اللهَ تَعَالَى عَلَى كُلِّ أَحْيَانِهِ (م د ت ه) عن عائشة (صح)ـ

          7026- Beliau berdzikir kepada Allah swt dalam setiap waktunya. (HR. Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Aisyah. SHAHIH)

          Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam mengingat Allah swt sepanjang waktu, baik dalam keadaan suci maupun berhadats, baik dalam keadaan duduk mapun berdiri atau berbaring.

          Hadits diatas bersifat umum, ditakhshih dengan kemakruhan berdzikir ketika buang hajat, junub atau bersetubuh.[1]

٢٣٣١ــ إِنَّ فِى اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى فِيْهَا خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ (حم) عن جابر (صح)ـ

          2331- Sesungguhnya di waktu malam ada suatu waktu yang tidaklah meminta seorang hamba muslim pada waktu tersebut, mengenai kebaikan dunia maupun akherat, terkecuali Allah swt akan memberikannya kepadanya. Dan itu pada setiap malam. (HR. Ahmad dan Muslim dari Jabir. SHAHIH).

          Kapan waktu ijabah tersebut? Ada yang mengatakan sepertiga yang akhir, ada yang mengatakan waktu sahur, ada yang mengatakan sepanjang malam, dan Imam Ghazali menegaskan waktu tersebut rahasia seperti dirahasiakannya malam lailatul qadar karena suatu hikmah agar orang – orang terus mencarinya di sepanjang malam.[2]

٨١٠٠ــ مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَبِيْتُ عَلَى ذِكْرٍ طَاهِرًا فَيَتَعَارَّ مِنَ اللَّيْلِ فَيَسْأَلُ اللهَ تَعَالَى خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ (حم د ه) عن معاذ (ح)ـ

          8100- Tiada seorang muslim yang bermalam dalam keadaan dzikir dan suci kemudian bangun pada sebagian waktu malam kemudian meminta kepada Allah swt mengenai kebaikan dunia dan akherat terkecuali Allah swt akan memberi apa yang dimintanya. (HR. Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah dari Mu`adz. HASAN).

          Seseorang yang bersuci dan berdzikir sehingga dia tertidur dalam keadaan terebut maka ruhnya akan naik dan bersujud di bawah Arasy tempat keluarnya anugrah – anugrah Allah swt. Sedangkan orang yang tidur tidak dalam keadaan bersuci maka tidak dapat mencapai derajat tersebut.

          Kemudian apabila ia terbangun pada waktu ijabah, kemudian minta kepada Allah swt mengenai kebaikan dunia dan akherat maka Allah akan memberikan apa yang dimintanya tersebut.[3]

١٣٤٩ــ أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ الرَّبُّ مِنَ الْعَبْدِ فِى جَوْفِ الْلَيْلِ الآخِرِ فَإِنِ اسْتَطَعْتَ أَنْ تَكُوْنَ مِمَّنْ يَذْكُرُ اللهَ فِى تِلْكَ السَّاعَةِ فَكُنْ (ت ن ك) عن عمرو عبسة (صح)ـ

          1349- Yang paling dekat Tuhan dari hamba adalah di waktu tengah malam yang akhir, maka apabila engkau bisa menjadi orang yang berdzikir kepada Allah di waktu tersebut maka jadilah. (HR. Tirmidzi, Nasaa-I, dan Hakim dari `Amr bin `Abasah. SHAHIH).[4]

 ١٩٤١ــ إِنَّ اللهَ تَعَالَى يُمْهِلْ حَتَّى إِذَا كَانَ ثُلُثُ اللَيْلِ الآخِرُ نَزَلَ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا فَنَادَى: هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ؟ هَلْ مِنْ تَائِبٍ؟ هَلْ مِنْ سَائِلٍ؟ هَلْ مِنْ دَاعٍ؟  حَتَّى يَنْفَجِرَ الْفَجْرُ (حم م) عن أبى سعيد وأبى هريرة معا (صح)ـ

          1941- Sesungguhnya Allah swt menagguhkan sehingga apabila telah datang sepertiga malam yang akhir maka turun ke langit dunia (terdekat) kemudian memanggil: “Apakah ada yang meminta ampunan? Apakah ada yang bertaubat? Apakah ada yang meminta? Apakah ada yang berdoa?” (begitu) sampai terang fajar. (HR. Ahmad dan Muslim dari Abi Sa`id dan Abi Hurairah secara bersamaan. SHAHIH)

          Hadits ini menunjukan keutamaan waktu sepertiga malam yang akhir karena Allah swt menurunkan rahmat, ridha, ampunan, pemberian, dan ijabah. [5]

٦٩٥ــ إِذَا سَمِعْتُمْ أَصْوَاتَ الدِّيْكَةِ فَسَلُوا اللّهَ مِنْ فَضْلِهِ، فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا، وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِيْقَ الْحَمِيْرِ فَتَعَوَّذُوا بِاللّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ فَإِنَّهَا رَأَتْ شَيْطَانًا (حم ق د ت) عن أبي هريرة (صح)

          695- Apabila kalian mendengar suara ayam jantan maka mintalah "fadhilah" kepada Allah karena sesungguhnya ayam tersebut melihat malaikat. Dan apabila kalian mendengar suara keledai maka mintalah perlindungan kepada Allah dari (gangguan) syetan karena sesungguhnya keledai tersebut melihat Syetan. (HR Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi dari Abu Hurairah, SHAHIH)

Disunatkan berdoa ketika mendengar suara ayam jantan karena hadirnya Malaikat akan mengaminkan doa, memintakan ampunan orang yang berdoa, mendatangkan turunnya rahmat, mengalirkan banyaknya kenikmatan dan memudahkan kebaikan – kebaikan. Disunatkan membaca ta`awudz ketika mendengar suara keledai karena hadirnya syetan bisa meniupkan keraguan dan mengajak kepada maksiat dan dosa.[6]

٣٥٦٥ــ ثِنْتَانِ لَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءَ عِنْدَ النِّدَاءِ و عِنْدَ الْبَأْسِ حِيْنَ يَلْحَمُ بَعْضُهُمْ بَعْضًا (د حب ك) عن سهل بن سعد (صح)ـ

          3565- Dua (doa) tidak ditolak: Doa ketika adzan dan doa ketika pertempuran saat sebagian mereka bergumul dengan sebagiannya. (HR. Abu Dawud, Ibnu Hibban dan Hakim dari Sahl bin Sa`d. SHAHIH)

          Ada dua doa yang tidak akan ditolak, yaitu doa ketika telah dikumandangkannya adzan hingga shalat didirikan dan doa ketika dalam barisan jihad fi sabilillah saat mereka saling serang dengan musuh. [7]

٣٥٦٦ــ ثِنْتَانِ مَا تُرَدَّانِ الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ و تَحْتَ الْمَطَرِ (ك) عن سهل بن سعد (ح)ـ

          3566- Dua (doa) tidak ditolak: Doa di waktu adzan dan doa di bawah hujan. (HR. Hakim dari Sahl bin Sa`d. HASAN)

          Hujan adalah rahmat, waktu turunnya hujan aktu turunnya rahmat sehingga doa-doa yang dipanjatkan tidak akan ditolak.[8]

٨٨١ــ إِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلَاةِ فُتِحَتْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وٱسْتُجِيْبَ الدُّعَاءُ (الطيالسى، ع، والضياء) عن أنس (ح)ـ

          881- Apabila dipanggil untuk shalat maka dibukalah pintu-pintu langit dan dikabulkan doa. (HR. Thayaalisi, Abu Ya`laa dan Dliyaa dari Anas. HASAN)[9]

٤٢٥٩ــ الدُّعَاءُ لَا يُرَدُّ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ (حم د ت ن حب) عن أنس (صح)ـ

          4259- Doa itu tidak akan ditolak di antara adzan dan iqamat. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasaai, dan Ibnu Hibban dari Anas. SHAHIH)[10]

٤٢٦٠ــ الدُّعَاءُ بَيْنَ الْأَذَانِ وَالْإِقَامَةِ مُسْتَجَابٌ فًادْعُوْا (ع) عن أنس (صح)ـ

          4260- Doa antara adzan dan iqamat dikabulkan, maka berdoalah kalian semua. (HR. Abu Ya`laa dari Anas. SHAHIH)[11]

٤٢٦١ــ الدُّعَاءُ  مُسْتَجَابٌ بَيْنَ النِّدَاءِ وَالْإِقَامَةِ (ك) عن أنس (ح)ـ

          4260- Doa itu dikabulkan antara adzan dan iqamat. (HR. Hakim dari Anas. HASAN)[12]

٤٦٢٣ــ سَاعَتَانِ تُفْتَحُ فِيْهِمَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَقَلَّمَاتُرَدُّ عَلَى دَاعٍ دَعْوَتُهُ: لِحُضُوْرِ الصَّلَاةِ وَالصَّفِّ فِى سَبِيْلِ اللهِ (طب) عن سهل بن سعد الساعدي (ح)ــ

          4623- Dua saat yang pintu-pintu langit di buka dan jarang doanya orang yang berdoa ditolak: yaitu (saat) menghadiri shalat, dan (saat) berbaris fi sabilillah. (HR. Thabrani dari Sahl as-saa`idi. HASAN)[13]

١٣٤٨ـ أَقْرَبُ مَا يَكُوْنُ العَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدٌ ، فَأَكْثِرُوْا الدُّعَاءَ (م د ن) عن أبي هريرة (صح)ـ

          1348- Hamba yang paling dekat dengan Tuhannya adalah dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa (ketika sujud). (HR. Muslim, Abu Dawud, dan Nasaai. SHAHIH)[14]

٨٠٦٠ــ مَامِنْ عَبْدٍ يَسْجُدُ لِلهِ سَجْدَةً إِلَّا رَفَعَهُ الله بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةً (حم ت ن حب) عن ثوبان (صح)ـ

          8060- Tiada seorang hamba yang bersujud kepada Allah sekali sujud saja melainkan Allah mengangkat derajatnya dan menghapuskan kesalahannya sebab sujud tersebut. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasaai, dan Ibnu Hibban dari Tsaubaan. SHAHIH)

          Sujud yang dimaksud oleh hadits ini khususnya sujud dalam shalat.[15]

٢٣١١ــ إِنَّ فِى الْجُمُعَةِ لَسَاعَةً لَا يُوَافِقُهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ وَهُوَ قَائِمٌ يُصَلِّى يَسْأَلُ اللهَ فِيْهَا خَيْرًا إِلَّا أَعْطَاهُ اللهُ إيَّاهُ (مالك حم م ن ه) عن أبى هريرة (صح)ـ

          2311- Sesungguhnya di hari jumat ada satu waktu yang apabila ada seorang hamba muslim berdiri shalat kemudian meminta kebaikan maka Allah swt akan memberi apa yang dimintanya tersebut. (HR. Ahmad, Muslim, Nasaa-I, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH)

          Mengenai waktu yang dimaksud tersebut para ulama banyak berpendapat. Ada yang mengatakan dalam satu tahun hanya ada satu hari jumat saja dan yang lainnya mengatakan setiap hari jumat. Mengenai jamnya adalah rahasia agar setiap orang berusaha mendapatkannya dengan cara beribadah sepenjang hari dan malam jumat. Tetapi ada yang menjelaskan waktu yang dimaksud dimulai ketika imam duduk diatas mimbar hingga shalat selesai. Yang lainnya mengatakan pada saat-saat terakhir hari jumat.[16]

٨٧٤٣ــ مَنْ سَرَّهُ أَنْ يَسْتَجِيْبَ اللهُ لَهُ عِنْدَ الشَّدَائِدِ وَالْكَرْبِ فَلْيُكْثِرِ الدُّعَاءَ فِى الرَّخَاءِ (ت ك) عن أبى هريرة (ح)ـ

          8743- Barangsiapa yang senang apabila Allah mengabulkan (doa-doa) nya ketika susah dan sedih maka perbanyaklah berdoa ketika lapang. (HR. Tirmidzi dan Hakim dari Abu Hurairah. SHAHIH)

          Salah satu sifat orang beriman adalah bagaikan pemanah yang terus menerus mempersiapkan alat panahnya sebelum terjadi marabahaya. Salah satu maksud berdoa diwaktu lapang adalah dengan cara bersyukur, memuji Allah swt, mengakui nikmat dan anugrah Allah swt, meminta taufik dan lainnya.[17]

٤٢٠٤ــ دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ مُسْتَجَابَةٌ وَإِنْ كَانَ فَاجِرًا فَفُجُوْرُهُ عَلَى نَفْسِهِ (الطيالس) عن أبي هريرة (صح)ـ

          4204- Doanya orang teraniaya mustajab, apabila dia orang jahat maka kejahatannya (terpikul) atas dirinya sendiri. (HR. Thayaalisi dari Abu Hurairah. SHAHIH)

          Jauhilah menganiaya orang lain sehingga ia akan mendoakan buruk kepada kalian dan Allah swt mengabulkan doanya tersebut.

Salah satu sebab doa orang teraniaya dikabulkan karena ketika itu ia benar-benar tertekan dan tidak punya harapan lagi selain pertolongan Allah swt sehingga diapun berdoa dengan ikhlash kepada Allah swt.

Faajiran yang dimaksud disini bisa bermakna kafir atau fasik.[18]

١٤٨ــ إِتَّقُوْا دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ، فَإِنَّهَا تُحْمَلُ عَلَى الْغَمَامِ، يَقُوْلُ اللهُ: وَعِزَّتِى وَجَلَالِى لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْبَعْدَ حِيْنٍ (طب والضياء) عن  خزيمة بن ثابت (ح)ـ

          148- Takutlah kalian terhadap doa orang teraniaya, sesungguhnya ia diangkat diatas awan, Allah swt berfirman: “Demi keperkasaan-Ku dan Keagungan-Ku sesungguhnya Aku pasti akan menolongmu walaupun setelah (suatu) waktu”. (HR. Thabrani dalam Al-Kabir dan Dhiyaa` dari Khuzaimah bin Tsabit. HASAN)

          Doa orang teraniaya mustajab, karena dia akan dibawa ke langit, ke atas awan, dan ke tempat yang memungkinkannya segera dikabulkan. Allah swt juga menjamin akan menolong orang – orang teraniaya. Oleh karena itu, takutlah terhadap doa-doa mereka, jangan sampai kita berbuat zhalim terhadap seseorang sehingga orang tersebut mendoakan jelek kepada kita.[19]

١٤٩ــ اِتَّقُوْا دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ، فَإِنَّهَا تَصْعَدُ إِلَى ٱلسَّمَاءِ كَأَنَّهَا شَرَارَةٌ (ك) عن إبن عمر (صح)ـ

          149- Takutlah kalian terhadap do`a orang yang terzhalimi karena doa tersebut akan naik ke langit bagaikan percikan bunga api. (HR. Hakim dari Ibnu Umar, SHAHIH )[20]

١٥٠ــ اِتَّقُوْا دَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ، وَإِنْ كَانَ كَافِرًا، فَإِنَّهَا لَيْسَ دُونَهَا حِجَابٌ (حم ع والضياء) عن أنس (صح)ـ

          150- Takutlah terhadap doa orang yang terzhalimi, walaupun dia seorang kafir, karena tidak ada penghalang diantara doa tersebut. (HR. Ahmad, Abu Ya`laa dan Dliyaa dari Anas, SHAHIH)[21]

٢٩١٥ــ  إِيَّاكُمْ  وَدَعْوَةَ الْمَظْلُوْمِ، وَإِنْ كَانَ مِنْ كَافِرٍ، فَإِنَّهُ لَيْسَ لَهَا حِجَابٌ دُوْنَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ (سمويه) عن أنس (صح)ـ

          2915- Jauhilah doa-doa orang teraniaya walaupun dari orang kafir, karena sesungguhnya tidak ada penghalang baginya dihaapan Allah azza a jalla. (HR. Samuwaihin dari Anas. SHAHIH)

          Janganlah kalian berbuat zhalim kepada orang lain walaupun orang tersebut kafir. Salah satu pengertian zhalim adalah mengambil hak orang lain tanpa hak. Jika orang terzhalimi berdoa maka doanya mustajab, karena tidak ada yang bisa menghalangi Allah swt.[22]

٣٤٥٣ــ ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ: دَعْوَةُ الصَّائِمِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ (عق هب) عن أبى هريرة (ح)ـ

          3453- Ada tiga doa yang dikabuli: Doa orang berpuasa, doa orang terzhalimi, dan doa orang musafir. (HR. `Uqaili dan Baihaqi dari Abu Hurairah. HASAN)[23]

٣٤٥٤ــ ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ لَا شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ (ه) عن أبى هريرة (ح)ـ ـ

          3454- Ada tiga doa yang dikabulkan tiada keraguan padanya: Doa orang teraniaya, doa musafir, dan doa orang tua terhadap anaknya. (HR. Ibnu Majah dari Abu Hurahrah. HASAN)[24]

٣٤٥٥ــ ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٍ لَا شَكَّ فِيْهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ، (حم خد د ت) عن أبى هريرة (ح)ـ

          3455- Ada tiga doa yang dikabulkan tiada keraguan padanya: Doa orang tua terhadap anaknya, doa musafir, doa orang terzhalimi. (HR. Ahmad, Bukhari dalam al-Adab, Abu Dawud, Tirmidzi dari Abu Hurairah. HASAN)[25]

٣٤٥٦ــ ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ لَا تُرَدُّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ (أبو الحسن بن مهرويه فى الثلاثيات والضياء ) عن أنس (صح)ـ

          3456- Ada tiga doa yang tidak ditolak: Doa orang tua terhadap anaknya, doa orang berpuasa, dan doa musafir. (HR. Abu Hasan bin Mahrawaih dalam Tsulatsiyat dan Riwayat Ad-Dhiyaa dari Anas. SHAHIH)[26]

٣٤٩٦ــ ثَلَاثَةٌ تُسْتَجَابُ دَعْوَتُهُمْ: الْوَالِدُ، وَالْمُسَافِرُ، وَالْمَظْلُوْمُ (حم طب) عن عقبة بن عامر (ح)ـ

          3469- Ada tiga (orang) yang doanya dikabulkan: Doa orang tua, doa musafir, dan doa orang terzhalimi. (HR. Ahmad dan Thabrani dari `Uqbah bin `Aamir. HASAN)[27]

٣٥٢٠ــ ثَلَاثَةٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حِيْنَ يُفْطِرُ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُوْمِ يَرْفَعُهَا اللهُ تَعَالَى فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفْتَحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُوْلُ الرَّبُّ تَبَارَكَ وَتَعَالَى: وَعِزَّتِى لَأَنْصُرَنَّكَ وَلَوْ بَعْدَ حِيْنٍ (حم ت ه) عن أَبى هريرة (ح)ـ

          3520- Ada tiga (orang) doanya tidak ditolak: Imam yang adil, orang yang berpuasa ketika berbuka, dan doanya orang terzhalimi yang Allah swt mengangkatnya diatas mega, dan pintu-pintu langit dibukakan untuknya, dan Tuhan swt berfirman: “Demi keagungan-Ku sesungguhnya Aku akan menolongmu walaupun setelah satu saat. (HR. Ahmad, Tirmidzi, dan Ibnu Majah. HASAN)

          Salah satu ibadah yang paling utama adalah menjadi pemimpin yang adil dan ikhlas.[28]

٣٥٣١ــ ثَلَاثَةٌ لَا يَرُدُّ اللهُ دُعَاءَهُمْ: الذَّاكِرُ اللهَ كَثِيْرّا، والْمَظْلُوْمُ، وَالْإِمَامُ الْمُقْسِطُ (هب) عن أَبى هريرة (ض/ح)ـ

          3531- Tiga orang yang Allah tidak akan menolak doa mereka: Orang yang banyak berdzikir kepada Allah, Orang teraniaya, dan imam yang adil (HR. Baihaqi dari Abu Hurairah. HASAN / DHAIF)[29]

٨٠٦١ــ مَامِنْ عَبْدٍ مُسْلِمٍ يَدْعُو لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ إِلّا قَالَ الْمَلَكُ: وَلَكَ بِمِثْلٍ (م د) عن أبى درداء (صح)ـ

          8061- Tiada seorang hamba muslim yang berdoa untuk saudaranya yang tidak ada dihadapannya melainkan Malaikat berkata: “Dan untukmu seperti itu. (HR. Muslim dan Abu Dawud dari Abu Dardaa`. SHAHIH)[30]

٨٦٦٤ــ مَنْ دَعَا لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ قَالَ الْمَلَكُ المُوَكَّلُ بِهِ "آمِيْنَ وَلَكَ بِمِثْلٍ (م د) عن أبى الدرداء (صح)ـ

          8664- Barangsiapa berdoa untuk saudaranya yang tidak ada bersamanya maka Malaikat yang diserahi dia berkata: “Aamiin, dan bagimu sepertinya”. (HR. Muslim dan Abu Dawud dari Abi Dardaa`. SHAHIH)[31]

٤١٩٧ــ دُعَاءُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ مُسْتَجَابٌ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ، وَعِنْدَ رَأْسِهِ مَلَكٌ مُوَكَّلٌ بِهِ كُلَّمَا دَعَا لِأَخِيْهِ بِخَيْرٍ قَالَ الْمَلَكُ: آمِيْنَ وَلَكَ بِمِثْلِ ذَلِكَ (حم م ه) عن أبي الدرداء (صح)ـ

          4197- Doa seorang muslim dikabulkan untuk saudaranya yang tidak ada bersamanya, disisi kepalanya ada Malaikat yang diserah dia, setiap kali dia mendoakan kebaikan kepada saudaranya maka Malaikat berkata: “Aamiin dan bagimu seperti itu juga”. (HR. Ahma, Muslim, dan Ibnu Majah dari Abu Dardaa`. SHAHIH)[32]

٤٢٠٠ــ دُعَاءُ الْأَخِ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ لَا يُرَدُّ (البزار) عن عمران بن حصين (صح)ـ

          4200- Doa saudara kepada saudaranya yang ghaib tidak akan ditolak. (HR. Al-Bazzaar dan `Imran bin Hushain. SHAHIH)[33]

٤٢٠٥ــ دَعْوَةُ الرَّجُلِ لِأَخِيْهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ،  وَمَلَكٌ عِنْدَ رَأْسِهِ يَقُوْلُ: آمِيْنَ وَلَكَ بِمِثْلِ ذَلِكَ (أبو بكر في الغيلانيات) عن أم كرز (صح)ـ

          4205- Doa seorang laki-laki untuk saudaranya yang tidak bersamanya mustajab, dan Malaikat yang disisi kepalanya berkata: “Aamiin dan bagimu seperti itu juga”. (HR. Abu Bakar dalam al-Ghailaniyyaat dari Ummu Kurz. SHAHIH)[34]

٥٩٩ــ إِذَا دَعَا الْغَائِبُ لِغَائِبٍ قَالَ لَهُ الْمَلَكُ: وَلَكَ مِثْلُ ذَلِكَ (عد) عن أبى هريرة (ض/صح)ـ

          599- Apabila orangyang ghaib (tidak ada di tempat) berdoa untuk orang lain yang ghaib (tidak ada ditempat bersamanya) maka Malaikat mengucapkan baginya: “Dan (semoga) engkau memperoleh yang seperti itu”. (HR. Ibnu `Adi dari Abu Hurairah. DHAIF / SHAHIH)[35]

٧٩٨٥ــ مَامِنْ أَحَدٍ يَدْعُو بِدُعَاءٍ إِلَّا أَتَاهُ اللهُ مَا سَأَلَ أوْ كَفَّ عَنْهُ مِنَ السُّوْءِ مِثْلَهُ مَالَمْ يَدْعُ بِإِثْمٍ أَوْ قَطِيْعَةِ رَحِمٍ (حم ت) عن جابر (ح)ـ

          7985- Tidak seorang pun berdoa dengan suatu doa terkecuali Allah memberikan apa yang dimintanya atau menahan keburukan darinya sebesar itu, selama ia tidak berdoa dengan suatu dosa atau memutus family. (HR. Ahmad dan Tirmidzi dari Jabir. HASAN)

          Setiap doa pasti dikabulkan, tetapi bentuknya berbeda-beda, ada yang dikabulkan sama persis dengan yang dimintanya, ada yang dikabulkan dengan cara diganti dengan kebaikan-kebaikan yang sesuai.

          Hadits ini memberikan faidah bahwa sebagian dari rahmat Allah swt adalah jika ada orang-orang yang berdoa dengan sesuatu yang sifatnya duniawi maka tidak dikabulkan tetapi digantikan dengan sesuatu yang lebih baik baginya atau dihindarkan dari keburukan-keburukan yang mengancamnya atau ditangguhkanya doa sampai di akherat kelak.

          Hadits ini menunjukan keutamaan dan kemulian doa, baik doa tersebut dikabulkan ataupun tidak. Cukuplah doa menjadikan mulia orang-orang yang berdoa karena hatinya penuh harap kepada Allah swt, lisannya basah dengan pujian dan doa kepada Allah swt, dan anggota badannya berikhtiar mewujudkan harapan dan doa-doanya tersebut.[36]

١٠٠٠٩ــ يُسْتَجَابُ لِأَحَدِكُمْ مَا لَمْ يَعْجَلْ يَقُوْلُ: دَعَوْتُ فَلَمْ يُسْتَجَبْ لِى (ف د ت ه) عن أبي هريرة (صح)ـ

          1009- (Doa) salah seorang dari kalian akan diijabah (dikabulkan) selama kalian tidak tergesa-gesa, (misalnya dengan) berkata : Aku telah berdoa tetapi tidak dikabulkan. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari Abu Hurairah. SHAHIH)

Setiap doa pasti dikabulkan selama tidak tergesa-gesa minta dikabulkannya, salah satu contoh bentuk ketergesa-gesaan dalam minta dikabulkan adalah dengan perkataannya, aku telah berdoa tetapi Allah SWT tidak kunjung mengabulkannya. Bisa juga kata-kata tersebut tidak terucap hanya dalam batin saja atau tercermin dari prilaku. Karena perkataan tersebut menandakan tidak percaya lagi kepada Allah SWT akan mengabulkan doanya atau dia merasa lebih tahu dari Allah SWT yang telah menentukan mengakhirkan terkabulnya doa baginya adalah lebih baik.[37]

٤٢٠٣ــ دَعْوَةُ ذِي النُّونِ إذ دَعَا بِهَا وَهُوَ فِي بَطْنِ الْحُوْتِ : لا إلهَ إلَّا أنتَ سُبْحَانَك إنِّي كنتُ من الظالمينَ، لم يدعُ بها رجلٌ مسلمٌ في شيءٍ قطُّ إلَّا اسْتَجَابَ اللهُ لَهُ (حم ت ن ك هب) والضياء عن سعد (صح)ـ

          4203- Doa Dzun Nun sewaktu dia berdoa di perut ikan adalah: “Tiada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang yang zhalim, tidak seorang islampun berdoa dengan doa tersebut, melainkan Allah mengabulkannya. (HR. Ahmad, Tirmidzi, Nasaai, Hakim, Baihaqi, dan Dhiyaa dari Sa`d. SHAHIH)

          Salah satu alasan kenapa doa ini makbul adalah karena doa ini didahului merendahkan diri, mengakui kelemahan dan kesalahan dan disertai niat yang benar dan ikhlash.

          Jika ditanyakan, inikan dzikir bukan doa?, maka jawabannya kalimat ini adalah dzikir atau doa pembuka, setelah itu barulah memanjatkan doa apa saja yang dikehendaki. Atau bisa juga dijawab, barang siapa yang sibuk berdzikir daripada meminta maka Allah swt akan memberi dia yang lebih utama daripada yang diminta oleh orang yang berdoa.[38]

٦٣٠٣ــ كُلُّ دُعَاءٍ مَحْجُوْبٌ حَتَّى يُصَلَّى عَلَى النَّبِيِّ صلى الله عليه و سلم (فر) عن أنس (هب) عن على موقوفا (ض)ـ

          6303- Setiap doa dihalangi sampai dibacakan shalawat kepada Nabi SAW. (HR. Dailami dari Anas dan Riwayat Baihaqi dari Ali dengan mauquf. DHAIF / HASAN)

          Doa tidak akan diangkat kepada Allah swt sehingga dibacakan shalawat Nabi SAW. Allah swt berkuasa menerima atau menolak sebagian doa. Shalawat adalah salah satu syarat dalam doa. Doa adalah ibadah, dan ibadah tanpa memenuhi syarat – syaratnya tidak sah.[39]

٤٢٠١ــ دُعَاءُ الْمُحْسَنِ إِلَيْهِ لِلْمُحْسِنِ لَا يُرَدُّ (فر) عن عمر (ض)ـ

          4201- Doa orang yang menerima kebaikan untuk orang yang memberi kebaikan tidak ditolak. (HR. Dailami dari Ibnu Umar. DHAIF)[40]



[1] Jami`ush Shaghiir 7026. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 7026.

[2] Jami`ush Shaghiir 2331. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2331.

[3] Jami`ush Shaghiir 8100. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8100.

[4] Jami`ush Shaghiir 1349. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1349.

[5] Jami`ush Shaghiir 1941. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1941.

[6] Jami`ush Shaghiir 695. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 695.

[7] Jami`ush Shaghiir 3565. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3565.

[8] Jami`ush Shaghiir 3566. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3566.

[9] Jami`ush Shaghiir 881. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 881.

[10] Jami`ush Shaghiir 4259. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4259.

[11] Jami`ush Shaghiir 4260. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4260.

[12] Jami`ush Shaghiir 4261. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4261.

[13] Jami`ush Shaghiir 4623. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4623.

[14] Jami`ush Shaghiir 1348. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 1348.

[15] Jami`ush Shaghiir 8060. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8060.

[16] Jami`ush Shaghiir 2311. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2311.

[17] Jami`ush Shaghiir 8743. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8743.

[18] Jami`ush Shaghiir 4204. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4204.

[19] Jami`ush Shaghiir 148. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 148.

[20] Jami`ush Shaghiir 149. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 149.

[21] Jami`ush Shaghiir 150. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 150.

[22] Jami`ush Shaghiir 2915. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 2915.

[23] Jami`ush Shaghiir 3453. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3453.

[24] Jami`ush Shaghiir 3454. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3454.

[25] Jami`ush Shaghiir 3455. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3455.

[26] Jami`ush Shaghiir 3456. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3456.

[27] Jami`ush Shaghiir 3496. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3496.

[28] Jami`ush Shaghiir 3520. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3520.

[29] Jami`ush Shaghiir 3531. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 3531.

[30] Jami`ush Shaghiir 8061. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8061.

[31] Jami`ush Shaghiir 8664. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 8664.

[32] Jami`ush Shaghiir 4197. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4197.

[33] Jami`ush Shaghiir 4200. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4200.

[34] Jami`ush Shaghiir 4205. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4205.

[35] Jaami`ush Shaghiir 599. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 599.

[36] Jaami`ush Shaghiir 7985. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 7985.

[37] Jaami`ush Shaghiir 10009. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 10009.

[38] Jaami`ush Shaghiir 4203. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4203.

[39] Jaami`ush Shaghiir 6303. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 6303.

[40] Jaami`ush Shaghiir 4201. Faidhul Qadiir penjelasan hadits 4201.