Laman

Rabu, 23 Desember 2020

Mukhtashar 17 - Mencintai Nabi mengalahkan cinta kepada seluruh manusia [Al-Jami: 9939, Bukhari: 15, Muslim: 44]

 ١٠ــ١٧ــ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُوْنَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَالِدِهِ وَوَلَدِهِ والنَّاسِ أَجْمَعِيْنَ (حم ق ن ه) عن أنس [الجامع (٩٩٣٩)، بخاري (١٥)، مسلم (٤٤)] ــ


[10](17) Tidak sempurna iman salah seorang kalian sehingga aku paling ia cintai daripada oran tuanya, anaknya, dan seluruh manusia. [HR. Ahmad, Bukhari, Muslim, Nasaai, Ibnu Majah dari Anas] [Al-Jami: 9939, Bukhari: 15, Muslim: 44]

Seseorang tidak akan mendekati derajat iman yang lebih sempurna sehinga dia lebih mencintai Nabi shallallahu alaihi wa sallam daripada orang tuanya, anaknya, seluruh manusia dan bahkan dirinya sendiri.

Salah satu bentuk cinta kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam  adalah menegakkan sunnah Nabi, membela syariat Nabi, dan amar ma`ruf nahi munkar.

Ketahuilah, dalam diri manusia ada nafsu amarah dan nafsu muthmainnah. Ketika nasfu amarah lebih dominan maka ia akan mengikis cinta kepada Nabi dan memupuk cinta kepada yang lainnya, karena nafsu amarah akan selalu condong kepada kejahatan. Ketika nafsu muthmainnah lebih dominan maka ia akan lebih mencintai Nabi daripada yang lain karena nafsu muthamainnah selalu condong kepada kebaikan. [1]



[1] Ibid.

مختصر صحيح البخارى ومسلم للإمام السيوطى ــ ١٧ ــ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar