Laman

Selasa, 03 April 2018

Kanker vs Manggis


Kanker vs Manggis
Xanthone merupakan senyawa antioksidan tingkat tinggi yang hanya dapat ditemukan pada family Clusiceae dan Gentianaceae, dan dari 200 jenis senyawa xanthone yang diisolasi dari alam, sebanyak 40 jenis ditemukan pada manggis, diantaranya mangostin, mangostinon A, mangostenon B, alpha mangostin, beta mangostin, mangostanol, trapezifolixanthone, tovophyllin B, flavonoid epicatechin dan garciniafuran.
Kandungan manggis yang berkhasiat antikanker diantaranya adalah xanthones. Sedikitnya,  ada enam senyawa xanthone yang berpotensi sebagai antikanker, yaitu alfa-mangostin, beta-mengostin, gamma-mangostin, mangostinone, garcinon E , dan 6 (2-isoprenyl-1,7-dihydroxy-3methoxy) xanthones.
Dari keenam senyawa xanthone tersebut, a-mangostin merupakan senyawa yang paling kuat melawan kanker. Ia mampu menghentikan pertumbuhan tumor di usus dan menghambat pertumbuhan sel darah yang rusak akibat leukemia (sel kanker HL60).
Kemudian diikuti oleh senyawa Garcinone E pada ekstrak kulit manggis yang mampu mengatasi sel kanker hati, paru-paru dan lambung.
Kombinasi yang unik dari senyawa xanthones juga terbukti mampu melawan sel kanker lainnya seperti kanker payudara (sel SBKR3), kanker ginjal, kanker kulit (melanoma), kanker prostat, kanker limfoma, kanker kelenjar getah bening, kanker kolon.
Senyawa xanthones melakukan dua hal untuk mengatasi kanker, yaitu dengan cara menghambat perkembangan sel kanker dan dengan cara mengawal proses penghancuran dan kematian sel kanker (apoptosi).
Kesimpulan diatas tentu saja setelah melalui proses penelitian dan pembuktian yang panjang dan berulang di seluruh dunia. Sebagian dari hasil penelitian tersebut adalah :
1.      Di Indonesia Riset Dwi Oktaviani J dan Taslim Ersan dari jurusan kimia Institut Teknologi Sepuluh Nopember menunjukan 1,4,5,7-tetrahidroksi-2(1,1 dimetil alil) xanthone berpotensi sebagai obat antikanker baru.
2.      Di China riset dilakukan oleh Ho Ck dan rekan dari Departemen of Medical Research and Education, Veteran Genaral Hospital yang menegaskan bahwa Garcinone E – senyawa turunan xanthone- berpotensi sitotostik terhadap sel kanker hati, kanker lambung, dan kanker paru.
3.      Di Thailand pada tahun 2002, seorang peneliti dari Department of Microbiology, Faculty of Pharmacy, Mahidol University di Thailand telah meriset 8 jenis tanaman herbal yang memiliki sifat antikanker terhadap aktivitas kanker payudara dengan menggunakan MTT assay. Riset tersebut menyimpulkan bahwa kandungan alpha mangostin pada manggis memiliki efek terkuat dalam menimbulkan efek apoptosis atau kematian sel-sel kanker.
4.      Di Korea penelitian yang dialkukan berbagai pihat menyimpulkan jika senyawa turunan xanthone –a- dan –y- mangostin terbukti antikanker, khususnya kanker kolon.
5.      Di Jepang penelitian yang dilakukan oleh Masa-Aki Shibata dan 6 rekanya terhadap tikus percobaan juga berhasil membuktikan  jika a-mangostin bersifat antikankaer.
6.      Di Australia penelitian dilakukan oleh Jing J. Wang dan rekan dari Finder University yang berhasil membuktikan jika 3 senyawa xanthone –a-mangostin,y-mangostin, dan 8-deoxygartanin sangat ampuh melawan sel melanoma yang mengakibatkan kanker kulit ganas.
7.      Di Amerika Serikat penelitian dilakukan oleh tim Division of Medical Chemistry and Pharmacognosy, Ohio State University, Amerika Serikat, mempertegas bahwa sifat antioksidan pada alpha mangostin berperan penting menghambat pertumbuhan sel kanker.
8.      Penelitian di Departemen Farmakologi dan Farmasi klinik, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, memperlihatkan puluhan senyawa yang termasuk kedalam golongan xanthone, diantaranya alpha mangostin, gamma mangostin, dan garcinone E dapat menghambat proliferasi sel kanker dengan cara mengaktivasi enzim kaspase 3 dan 9 yang memicu apoptosis.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar