Laman

Selasa, 13 Februari 2018

Luka VS Madu



Luka VS Madu
Tahukah anda madu sangat ampuh untuk mengatasi ulkus. Ulkus adalah luka berbentuk bulat atau oval yang terjadi pada bagian tubuh tertentu. Termasuk pada system pencernaan seperti mulut, lambung  hingga anus. Ulkus dalam bahasa sehari-hari biasa disebut borok atau luka.
Beberapa penyakit pencernaan misalnya adalah  Polip, Radang usus besar (ulcerative colitis, diverticulitis, crohn disease) dan kanker.
Polip, tumbuhnya daging (biasanya bertangkai) pada lapisan usus besar atau anus. Polip dapat menyebabkan pendarahan karena iritasi atau tekanan dan dapat menjadi kanker.
Ulcerative colitis adalah radang usus besar atau anus yang lama dan menyebabkan luka pada usus besar dan anus. Gejalana pendarahan dan nyeri perut.
Diverticulitis adalah peradangan atau infeksi pada kantung yang terbentuk pada dinding usus besar. Kantung infeksi yang buruk dapat memicu terjadinya luka, pendarahan, nyeri perut dan perforasi atau lubang pada usus besar.
Crohns disease adalah peradangan usus besar yang lama dan parah. Dapat mempengaruhi usus kecil dan seluruh usus besar. Menyebabkan peradangan, luka dan pendarahan di saluran pencernaan dan nyeri perut.
Kanker usus adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada usus besar. Kanker adalah penyakit tersembunyi tanpa gejala hingga pertumbuhannya cukup untuk menyebabkan tekanan, luka, pendarahan atau sumbatan pada usus besar.
Luka dan Diabetes
Keampuhan madu sebagai obat luka ternyata juga bisa digunakan untuk  luka-luka yang terjadi karena tindakan operasi (Rosita, 2007).
Salah seorang dokter yang melakukan hal tersebut dan menganjurkan kepada temannya adalah Dr. John Pisley, seorang dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Liverpool, Inggris yang dianjurkan mantan dosennya Prof. Scott Russel, Dr. John kemudian berkirim surat untuk menceritakan pengalamannya menggunakan madu kepada Dr. Dzarif Al-Attar, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Damaskus, Suriah. Kisah ini kemudian dinukil oleh Prof. Dr. Said Hammad dalam bukunya 99 Resep Sehat dengan Madu (Hammad, 2009).
Tentu saja dibutuhkan keahlian khusus untuk membalurkan madu pada luka-luka bekas oprasi yang berada di dalam tubuh tidak seperti jika luka bekas operasi tersebut berada dipermukaan kulit.
Sudah sejak jaman dahulu kala madu digunakan untuk menyempuhkan berbagai macam luka, termasuk luka bakar. Tetapi luka bakar yang diajurkan pakai madu adalah luka bakar dengan derajat satu, yaitu luka bakar yang hanya mengenai lapisan tanduk dan tidak mengenai jaringan kulit yang ditandai dengan warna kemerah-merahan (Sakri, 2012) Jika luka bakarnya lebih dalam dari derajat pertama ini maka diperlukan penangan khusus.
Sebagai obat luka bakar madu bersifat menyerap air pada luka sehingga mencegah infeksi dan memperbaiki jaringan yang rusak dengan cepat (Rosita, 2008). Kandungan-kandungan antiseptik dan antiinflamasi bisa menjaga keadaan luka bakar selalu steril dan tidak mengalamai peradangan yang berlebihan dan membahayakan.
Sebuah penelitian terhadap 50 pasien luka bakar yang dipublikasiakan majalah Burns pada tahun 1996 menginformasikan kepada kita jika luka bakar yang diobati dengan madu jadi bersih dari bakteri apapun dan luka-luka tersebut sembuh total 100% setelah 15 hari (Saqa, 2010).
Salah satu resep yang dianjurkan adalah mencampur madu dengan vaselin dengan perbandingan yang sama, kemudian mengoleskannya pada luka bakar setiap pagi dan sore hingga kulit terbakarnya mengelupas. Insya Allah sembuh total bahkan nyaris tanpa ada bekas lukanya (Arif, 2010)
Pada tahap tertentu para penderita diabetes mudah terkena luka, bahayanya lagi, luka-luka tersebut susah kering dan sembuh. Bahkan pada banyak kasus, luka diabetes yang menyerang kaki menyebabkan kaki harus diamputasi.
Salah satu cara untuk mengobati luka diabetes dan mencegah amputasi akibat luka tersebut adalah dengan cara mengoleskan madu pada daerah yang luka tersebut. Madu terbukti ampuh mengalahkan bakteri streptococcus pemangsa daging dan Staphylococcus aureus (MRSA) yang juga menghancurkan daging.
Keampuhan madu untuk mengobati luka akibat diabetes misalnya diresepkan oleh Jennifer Eddy, seorang profesor dari University of Wisconsin Shool Medicine dan Public Health. Dia berhasil menyembuhkan luka diabetes yang terancam amputansi hanya dalam waktu sekitar 6 hingga 12 bulan, kemudian setelah dua tahun maka jadi sembuh total (Rosita, 2007).
Caranya: Bersihkan luka dari kulit dan daging yang mati, kompres dengan air hangat yang di campur dengan madu, setelah kering olesin dengan madu murni. Lakukan secara rutin dua kali sehari. Insya Allah luka segera kering dan sembuh. Amin
Sudah sejak jaman mesir kuno madu di gunakan sebagai obat luka gores yang sangat ampuh. Jika anda atau saudara anda ada yang mengalami luka tersebut maka andapun bisa mencobanya, caranya bersihkan luka dan daerah seputar luka, kemudian olesin madu dan tutup dengan perban selama 3-4 hari, setelah dibuka maka anda akan mendapatkan luka tersebut sembuh dan bahkan nyaris tanpa bekas (Arif, 2010).
Hal tersebut sebetulnya tidak aneh karena madu mengandung khasiat antibiotik alami yang mampu membunuh bakteri-bakteri penyebab infeksi pada luka. Bukan hanya itu, madu juga menambah elastisitas kulit dan membantu terbentuknya jaringan baru dengan sangat cepat (Rosita, 2007).
Perjalanan madu sebagai obat luka gores sejak jaman dahulu kala hingga kini tentu saja telah melahirkan banyak sekali penelitian dan juga banyak sekali testimoni yang sembuh, salah satu hasil dari penelitian-penelitian tersebut adalah ditemukannya efek dari kadar keasaman dan efek osmosis madu yang berperan penting dalam penyembuhan luka, demikian dijelaskan Dr. Muhammad Saqa (2010) setelah mengutip dan menjelaskan berbagai penelitian madu sebagai obat luka dari Dr. Lusby dari Universitas Charles Sturt Australia, Dr. Kingsley dari rumah sakit Devon di Inggris, Prof. Moulin dari Waikato University di New Zeland.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar