Laman

Senin, 26 Juni 2017

Blog MarketPlace

Blog Marketplace (contoh www.tokopedia.com/rumahtasik)

Pertama yang patut saya tuliskan adalah bersyukur karena sudah sepuluh tahun saya nge-blog di blogger.com dengan berbagai kenikmatan dan pengalaman bahagia yang tidak terlupakan. Melalui blog, saya menyalurkan hobi dan bakat, berbagi ilmu dan pengalaman, berinvestasi untuk dunia dan akherat, tentu saja saya juga mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.

Kedua, selama nge-blog bisa dibilang saya mendapatkan semua yang saya inginkan dari aktivitas ngeblog tersebut kecuali keinginan saya untuk mendapatkan uang puluhan juta rupiah setiap bulannya. Karena dari semua jaring dan sumber penghasilan yang saya pasang diblog, mulai dari jasa iklan, PPC, afiliasi, reseller, dan jualan produk, saya hanya menghasilkan uang puluhan ribu hingga ratusan ribu setiap bulannya. Sungguh jauh dari ekspektasi yang saya inginkan.

Ketiga, satu – satunya penghasilan terbesar saya dari ngeblog adalah berjualan produk. Tetapi, makin banyak produk yang saya jual lewat blog maka akan makin banyak orang yang menghubungi saya dan makin banyak orang yang harus saya layani serta makin banyak pula produk – produk yang harus saya atur managemen pemasarannya. Akhirnya… tidak praktis banget dan capek banget. Nah loh… kalau begituh aku butuh sesuatu yang baru yang praktis dan tidak capek tetapi menghasilkan banyak uang. Dan jawaban dan pilihan saya jatuh pada marketplace dengan sedikit medifikasi konten. Saya biasa menyebutnya blog marketplace.

Keempat, blog marketplace biasa saya artikan sebagai kegiatan ngeblog di marketplace atau ngeblog di marketplace. Ngeblog di marketplace juga biasa saya fahami sebagai kegiatan menambahkan keterangan tambahan terhadap produk yang kita jual selengkap mungkin tetapi dengan karakter yang terbatas, tokopedia misalnya, saat ini hanya memberikan ruang 2000 karakter untuk menulis deskripsi produk dan sebanyak itu pula karakter blog yang bisa kita tuliskan.

Kelima, Ngeblog di marketplace bisa dibilang sama dengan ngeblog di tempat lain seperti di blogger.com, wordpress, facebook, twitter, blog pribadi dan penyedia layanan blog lainnya. Tetapi ngeblog di marketplace ada beberapa hal yang mesti mendapatkan perhatian khusus seperti jumlah karakter yang diijinkan, tema yang memiliki produk atau layanan yang bisa kita jual, kata – kata yang tidak boleh digunakan, jumlah referensi yang bisa disematkan, link – link yang bisa kita sematkan.

Keenam, ketika kita akan menulis sebuah artikel di blog marketplace maka kita harus memastikan apakah ada produk yang bisa kita jual terkait dengan tema yang akan kita tulis tersebut ataukah tidak. Jika ada, maka lanjutkan menulis, jika belum ada, maka bisa tetap menulis tetapi jangan dulu dipublikasikan hingga kita menemukan produk yang sesuai. Sebagai contoh, ketika kita akan menulis artikel jahe maka kita harus menemukan jahe yang bisa kita jual sehingga ketika ada orang membaca artikel yang kita tulis dan ingin membeli jahe maka kita dapat melayani dan mengirim pesanan orang tersebut.

Baca artikel berikutnya “Artikel gratis blog marketplace” kemudian artikel berikutnya “Cara paraktis ngeblog di marketplace tokopedia, bukalapak, elevenia, shopee, blanja”



Tidak ada komentar:

Posting Komentar